Minggu, 03 Oktober 2010

Kinerja Kontraktor Tambang Anjlok

JAKARTA – Kontraktor pertambangan, PT Darma Henwa Tbk mengalami rugi bersih 3,3 juta dollar AS setara dengan 29,7 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS selama semester satu ini seiring turunya produksi dan pendapatan dari proyek Kaltim Prima Coal. Meski demikian, perseroan masih yakin pendapatannya tahun ini sesuai target yakni 269 juta dollar AS (2,4 triliun rupiah) lebih tinggi dibanding 2009 yang 201,46 juta dollar AS (1,8 triliun rupiah).



“Proyek dengan Buma sudah mulai dikerjakan bulan lalu sehingga kinerja semester dua diprediksi lebih baik disbanding semester satu 2010,” katanya, Senin (20/9).

Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Wiria Widodo mengatakan, meskipun pendapatan pada semester satu ini naik 1,2 persen dari 102,9 juta dollar AS (926,1 miliar rupiah) menjadi 104,1 juta dollar AS (939,6 miliar rupiah), namun perseroan masih mengalami kerugian sebesar 3,3 juta dollar AS (29,7 miliar rupiah) padahal di semester satu 2009 laba bersih yang diperoleh 221.274 dollar AS (1,9 miliar rupiah).

Menurutnya, rugi bersih yang diperoleh pada semester satu ini disebabkan beberapa factor, pertama akibat selisih mata uang rupiah terhadap dollar AS, kedua disebabkan produksi menurun, dan peningkatan beban usaha.

Turunya produksi tersebut menyebabkan pendapatan dari proyek utama yakni dari PT Kaltim Prima Coal selama semester satu hanya 71,4 juta dollar AS, lebih rendah dibanding periode sama 2009 yang 102,9 juta dollar AS.

Meski laba anjlok, perseroan masih optimistis kinerja pendapatan dan laba tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun 2009. Pada 2009, perseroan membukukan pendapatan 201,46 juta dollar AS dan rugi bersih sebesar 1,84 juta dollar AS.

Sikap optimistis itu didukung dengan proyeksi pengerjaan proyek jasa pertambangan sampai akhir tahun ini ditaksir senilai 250 juta dollar AS (2,3 triliun rupiah) yang 70 persennya berasal dari proyek Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan 30 persen lagi berasal dari PT Arutmin Indonesia.

Direktur Darma Henwa, Gani Bustan beberapa waktu lalu mengatakan jika kontrak yang diperoleh tahun ini bisa sesuai dengan target maka pendapatan diharapkan sesuai dengan proyeksi yakni 269 juta dollar AS.

Proyek Buma

Terkait kerjasama pertambangan dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), Wiria mengatakan proyek itu sudah mulai dikerjakan sekitar bulan lalu sehingga kinerja semester dua ini diprediksi lebih tinggi dibanding semester satu 2010. Proyek pengerjaan tambang batu bara di Kalimantan tersebut memiliki total nilai 1,8 miliar dollar AS dengan masa kontrak 2004-2014.

Pengerjaan proyek itu sebelumnya ditargetkan pada triwulan empat 2010 disebabkan alotnya negosiasi tentang beberapa hal antara lain, soal biaya fee, jangka waktu dan term of payment.

Dengan dimulainya proyek kerjasama dengan BUMA tersebut diharapkan bisa mendongkrak volume penambangan batubara. Sehingga, kinerja pendapatan dan laba di semester dua bisa meningkat.

Riset yang dilakukan PT Paramitra Alfa Securitas menyebutkan, dimulainya proyek kerjasama antara Dewa dengan Buma akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan itu.

Perjanjian Dewa dan Buma hanya untuk proyek penambangan site Bengalon. Adapun jumlah produksi batubara di Bengalon sepanjang 2008 sebanyak 6 juta ton atau meningkat 5 persen dari pencapaian tahun sebelumnya.

Selain Bengalon, Darma Henwa juga masih mengantongi kontrak penambangan batubara di Asam-asam, milik anak usaha BUMI, PT Arutmin. (gus).


Tidak ada komentar: