Senin, 04 Oktober 2010

Perusahaan Ritel Bahan Bangunan Kian Ekspansif

JAKARTA – Perusahaan ritel/distribusi bahan bangunan dan furniture pemilik Mitra 10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk akan membuka 2-3 gerai Mitra 10 pada tahun 2011 dengan nilai investasi ditaksir 75 miliar rupiah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, seiring membaiknya kondisi ekonomi nasional dan global.




Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana, Tjia Tjhin Hwa mengatakan, perseroan akan ekspansif pada tahun depan dengan membuka dua sampai tiga gerai Mitra 10 yang merupakan supermarket bahan bahan bangunan. Nilai investasinya ditaksir 75 miliar rupiah dengan asumsi satu gerai membutuhkan investasi lebih dari 20-35 miliar rupiah. Dananya sebagian besar akan diambil dari kas internal dan sebagian lagi pinjaman Bank.

“Tahun 2010 ini kami tidak menambah gerai baru karena masih tahap konsolidasi paska krisis ekonomi 2008 dan tahun 2011 kami akan ekspansif dengan membuka dua sampai tiga gerai Mitra 10,” katanya kepada Koran Jakarta, Rabu (29/9).

Lokasi gerai baru yang akan dibuka menurutnya diperkirakan masih diseputar pulau Jawa namun detilnya belum bisa disebutkan.

Dengan bertambahnya dua sampai tiga gerai baru, kata Tjia maka perseroan nantinya akan memiliki total gerai sebanyak 20-21 gerai yang tersebar di berbagai kota Indonesia .

Dijelaskan, penambahan gerai memang harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan, terlebih pada 2010 ini tidak ada gerai baru yang dibangun lantaran perseroan masih dalam tahap konsolidasi paska krisis ekonomi 2008. Namun, seiring dengan meningkatkan pendapatan dan laba di semester kedua ini dan diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun ini, maka perseroan akan ekspansif pada tahun depan.

Di semester satu ini, kata Tjia perseroan telah membukukan pendapatan 1,6 triliun rupiah naik 14,3 persen dibanding periode sama 2009 yang 1,4 triliun rupiah sedangkan laba bersih naik 17 persen dari 16,3 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 19 miliar rupiah di semester satu ini.

Tjia optimistis peningkatan kinerja di semester satu itu akan berlanjut hingga akhir tahun, sehingga target pendapatan 3,3 triliun rupiah pada 2010 ini bisa tercapai.

“Pengalaman tahun tahun sebelumnya, kinerja semester dua lebih baik dibanding semester satu dipicu peningkatan konsumsi saat lebaran, natal dan tahun baru,” katanya.

Untuk meningkatkan kinerja, perseroan melakukan beberapa strategi pertama, menambah variasi produk dengan meningkatkan kerjasama dengan pemilik lisensi. Saat ini perseroan bekerjasa dengan 30 pemilik lisensi untuk produk furniture dari beberapa negara seperti Cina , Thailand dan Philipina. Sedangkan untuk produk bahan bangunan yang dioperasikan oleh anak usahanya yakni Mitra 10 bekerjasama dengan lebih dari 300 pemilik lisensi dari dalam dan luar negeri.

Strategi kedua, perseroan akan tetap fokus pada penjualan keramik beserta turunannya dan cat (pewarna tembok). Dua komoditas itu sampai saat ini memberi kontribusi paling tinggi yakni sekitar 60-70 persen terhadap pendapatan konsolidasi sehingga pasokannya perlu ditambah.

Strategi ketiga, Penataan ulang gerai-gerai yang dikelola oleh Mitra lO yakni jaringan ritel bahan bangunan yang merupakan anak perusahaan dari Catur Sentosa untuk meningkatkan produktivitas penjualan. Pada 2010 ini, perseroan telah merenovasi sekitar tiga gerai Mitra 10 di Jakarta dan Surabaya yang menghabiskan dana sekitar 1,3 miliar rupiah.

Dengan strategi itu, kata Tjia ditambah lagi dengan kian membaiknya ekonomi nasional maka pihaknya optimistis kinerja 2011 bisa lebih tinggi dibanding realisasi 2010 nanti.

Riset yang dipublikasikan PT Erdhika Securitas pada Mei 2010 menyebutkan bahwa kinerja Catur Sentosa kian prospektif seiring dengan membaiknya industri properti nasional, serta peningkatan kinerja perseroan di kuartal pertama 2010 yang turut menopang penguatan harga.

Membaiknya kinerja perusahaan itu juga mengundang minat investor perusahaan ritel dari Timur Tengah (Timteng) yang dikabarkan akan mengakuisisi PT Catur entosa Adiprana Tbk (CSAP) melalui private placement. Dikabarkan rencana akuisisi CSAP lewat private placement di harga 125 rupiah. (gus).

Tidak ada komentar: