Rabu, 10 Februari 2010

Persero Batam Incar Pendapatan Rp.59,5,4 Miliar



Foto : Direktur Utama PT Persero Batam, Harjo Suwito

BATAM - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia jasa warehouse dan transportasi, PT Persero Batam menargetkan pendapatan tahun ini 59,5 miliar rupiah, naik 12 persen dibanding realisasi 2009 yang 53,1 miliar rupiah. Untuk itu perseroan menganggarkan belanja modal 19,5 miliar rupiah guna pengembangan usaha.




Direktur Utama Persero Batam Harjo Suwito mengatakan, membaiknya ekonomi nasional dan global pada tahun ini setelah terpuruk akibat dampak krisis keuangan global menyebabkan aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan Batam akan naik signifikan.. Akibatnya, permintaan jasa pergudangan atau warehouse dan transportasi (angkutan) kontainer akan meningkat.

“Tahun ini kami telah siapkan belanja modal 19,5 miliar rupiah dari kas internal untuk pengembangan usaha dengan harapan laba usaha bisa melonjak hingga 21,8 persen atau 6,7 miliar rupiah,” katanya kepada Koran Jakarta, Rabu (10/2).

Harjo memprediksi kinerja pendapatan dan laba tahun ini lebih baik dibanding 2009, dan perseroan telah menargetkan angka pertumbuhan pendapatannya sebesar 12 persen atau senilai 59,5 miliar rupiah dibanding realisasi 2009 yang 53,1 miliar rupiah. Sementara itu, laba usaha ditargetkan 6,7 miliar rupiah, naik 21,8 persen dibanding realisasi 2009 yang 5,5 miliar rupiah.

Untuk mencapai target itu, kata dia perseroan telah menyiapkan belanja modal sekitar 19,5 miliar rupiah dari kas internal guna pengembangan usaha antara lain, meningkatkan kualitas pegawai, meningkatkan layanan pada pelanggan untuk menciptakan customer loyalty oleh karena itu standar layanan akan ditingkatkan sesuai dengan ISO 9001 series.

Perseroan juga akan memperbesar kapasitas bisnisnya dengan cara menambah jumlah agen pemasaran di beberapa kota di Indonesia dan luar negeri. Selain itu, rencana pendirian anak usaha di sector forwarding juga akan di realisasikan tahun ini.
Menurut Harjo, sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa maka kualitas pelayanan kepada konsumen sangat dibutuhkan, sebab kompetisi dengan perusahaan sejenis cukup ketat.

“Bila konsumen merasa tidak nyaman dengan layanan yang diberikan, maka mereka bisa dengan mudah dan cepat pindah ke perusahaan lain,” katanya.

Untuk itu, perseroan terus meningkatkan layanan kepada konsumen dengan berupaya mendapatkan Sertifikat SMK3 sesuai ketentuan dari Kementerian Tenaga Kerja hal ini untuk memastikan kecelakaan nihil pada proses kerja dan juga akan menerapkan Sistem Managemen Pengamanan (Security Management) sesuai Peraturan KAPOLRI no 24 tahun 2007.

Harjo optimistis target itu bisa dicapai, karena kinerja pada tahun 2009 saja melebihi target. Pada 2009, perseroan hanya menargetkan pendapatan 48,6 miliar rupiah dengan laba usaha 2,8 miliar rupiah namun realisasinya di atas target yakni pendapatan 53,1 miliar rupiah dengan laba usaha 5.5 miliar rupiah.

Peningkatan kinerja tersebut di pengaruhi oleh beberapa hal antara lain, efisiensi yang dilakukan dengan optimalisasi sdm yang ada dan menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu, kemudian peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta perluasan pasar dengan mempertimbangkan untuk membuka kantor agen di dalam dan luar negeri.
Dengan langkah tersebut diharapkan perseroan menambah pelanggan besar yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan 2010 melebihi target yang telah ditentukan.

Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan laba bersih BUMN sejumlah 90 triliun rupiah atau naik 17,78 persen pada 2010.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar pernah mengatakan, target laba bersih sekitar 90 triliun rupiah akan didukung dari industri baja, selain itu sektor energi,perbankan dan telekomunikasi akan menyumbang pendapatan besar pada tahun ini.(gus).

Tidak ada komentar: