Senin, 01 Februari 2010

Limbah di Batam Mulai Ganggu Aktivitas Warga

BATAM – Limbah minyak berwarna hitam pekat di Pantai Memban kawasan Nongsa Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau yang sudah terjadi selama satu bulan, telah mengakibatkan masyarakat kehilangan mata pencarian sebagai nelayan, sejumlah warga juga mulai terserang penyakit gatal gatal.




Kepala Bapedalda Kota Batam, Dendi Purnomo mengatakan butuh waktu yang cukup lama untuk membersihkan pantai Nongsa dari limbah minyak tersebut karena wilayah penyebarannya sudah semakin luas, selain itu Pemerintah Kota Batam sendiri belum memiliki teknologi canggih untuk mengangkut limbah minyak tersebut.

“Diperkirakan pembersihan limbah ini akan memakan waktu yang cukup lama, karena limbah tersebut cukup parah,” katanya, Senin (1/2).

Pemerintah Kota sendiri telah bekerja bersama dengan Balai Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Perusahaan Pengolah Pengepul Limbah Batam, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan beserta sejumlah nelayan setempat untuk membersihkan limbah itu namun sampai saat ini belum berhasil mengangkut seluruh limbah.

“Kami baru berhasil mengangkut sekitar 45 ton limbah minyak dari pantai tersebut dan diperkirakan masih lebih dari 10 ton lagi yang belum dikumpulkan,” kata Dendi.

Sementara itu, sejumlah warga yang tinggal di lokasi pembuangan limbah itu mengaku kecewa dengan lambannya penanganan yang dilakukan pemerintah, pasalnya mereka telah kehilangan mata pencaharian sejak satu bulan lalu karena tidak bisa mencari ikan. Kondisi itu diperkirakan akan berlangsung lama karena, pantai sudah tercemar sehingga akan sulit mendapatkan ikan di lokasi tersebut.

“Hampir satu bulan kami tidak melaut untuk mencari ikan, karena pantai tempat biasa kami mencari ikan tercemar oleh limbah seperti minyak,” kata Hendra seorang nelayan, senin (1/2).

Akibatnya, Hendra kehilangan pemasukan sekitar 50 ribu sampai 100 ribu perhari yang biasa diperolehnya dari menangkap ikan di sekitar pantai Menban Nongsa tersebut. Selain itu, warga di sekitar pantai juga sudah banyak yang mengalami penyakit gatal gatal dan menderita penyakit pernapasan karena limbah itu menghasilkan bau busuk yang menyengat. (gus).

Tidak ada komentar: