Jumat, 05 Februari 2010

Dari Modal Dua Juta Rupiah Hingga Omset Miliaran Rupiah



Foto : Denni Delyandri bersama istri, Owner Kek Pisang Villa, Februari 2010

Dengan keberanian, senantiasa belajar dan selalu berpikir positif serta bermodalkan hanya dua juta rupiah, Denni Delyandri membuka usaha menjual jajanan khas Batam di rumahnya pada 2007, dan saat ini Outletnya sudah mencapai Lima Outlet dengan omset miliaran rupiah per tahunnya.




“Saya sudah merasa sukses pada saat ini, bila dibanding dengan awal saya membuka usaha, namun itu tidak membuat saya puas karena inovasi dan penyempurnaan bisnis selalu dilakukan,” katanya, Rabu (3/2).

Pria asal Sumatra Barat yang lulus dari Fakultas Tekhnik Elektro Universitas Andalas ini bisa dibilang masih cukup muda karena baru berumur 29 tahun, namun keberaniannya untuk memulai usaha cukup diacungin jempol.

Betapa tidak, dengan usia yang masih relative muda itu, Denni saat ini sudah berhasil mengelola usaha dengan omset miliaran rupiah per tahun dengan lima outlet modern di pusat kota Batam yang hanya memasarkan jajanan atau makanan ringan.

Awalnya Denni bekerja di salah satu pabrik elektronik di kawasan Industri Muka Kuning Batam, lalu pada 2006 dia memutuskan berhenti bekerja karena ingin mendapatkan penghasilan yang lebih dari sekedar gaji, Selain itu dia juga ingin membuktikan pada diri dan lingkungannya bahwa ilmu yang diperoleh di bangku kuliah hanya lah sebagai bekal untuk mengembangkan kepribadian dan kesuksesan seseorang sehingga tidak musti harus bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh dari lembaga pendidikan formal.

Lalu dengan niat dan keberanian dia memulai membuka usaha dengan menjual jajanan khas Batam untuk dijadikan oleh oleh.

Ide membuka usaha itu bisa dikatakan cukup ampuh, karena pada saat itu sekitar tahun 2007 belum ada oleh oleh khas Batam yang membumi dikalangan wisatawan sehingga banyak wisatawan yang datang ke Batam hanya membawa oleh oleh dari daerah di luar Batam seperti dari Palembang, Padang, Medan bahkan dari Singapura dan Malaysia.

Kondisi itu dijadikannya sebagai peluang bisnis, dan itu terbukti dengan omset miliaran rupiah yang dicapainya, dan saat ini setiap wisatawaan yang datang ke Batam hampir dipastikan akan membeli jajanan yang dijual oleh Denni bersama istrinya, karena outletnya sendiri diberi nama Oleh Oleh Khas Batam, meskipun banyak warga asli Batam yang protes bahwa makanan itu bukanlah khas dari Batam.

Kesuksesannya juga bisa dikatakan diraih dengan cara yang sangat mudah karena dia tidak perlu perlu kuatir dengan kompetisi dengan usaha sejenis, karena belum ada pengusaha yang melakukan bisnis yang sama di Batam.

Namun, itu tidak menyurutkan Denni, karena menurut dia pemberian nama atau label adalah bagian dari strategi marketingnya untuk merebut konsumen.

Outlet Kek Pisang Villa adalah label usaha yang dimiliki Denni, outlet itu menjual aneka jajanan khas Batam yang diperuntukan bagi oleh oleh wisatawan, namun di tempat ini juga tersedia jajanan dari berbagai daerah di sekitar Batam seperti dari Karimun, Tanjung Pinang dan Bintan serta jajanan khas dari Malaysia dan Singapura.

Untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini, kata Denni tidaklah gampang karena dia harus selalu belajar dan beraksi, karena bila belajar saja tampa aksi tidak akan berhasil begitupun sebaliknya.

Lalu, dia selalu berpikir positif dalam menjalani usahanya, sehingga setiap kendala yang dihadapi di layani secara tenang sambil berpikir mencari jalan keluar yang tepat.

Outlet Khas Oleh Oleh Bata mini, menjadi satu satunya outlet di Batam yang menjual jajanan khas Batam sehingga sangat mudah bagi Denni untuk memasarkan dan membangun image tentang produknya itu. Namun, itu bukan berarti dia harus berdiam diri untuk menghadapi persaingan bila di kemudian hari ada orang yang membuka usaha sama yang juga menawarkan jajanan khas Batam.

Oleh karena itu, beberapa strategi telah disiapkannya antara lain, meningkatkan kualitas produk dengan cara inovasi produksi serta menyempurnakan packaging atau kemasan agar lebih terlihat menarik, dekorasi outletnya juga selalu disempurnakan agar terlihat lebih nyaman dan menarik, kemudian jaringan pemasaran dia tingkatkan dengan cara menambah sistem pembelian melalui sistem on line dan delivery order.

Jumlah outlet juga terus ditambah, bila awalnya hanya ada satu outlet saat ini jumlahnya sudah mencapai lima outlet dan dalam waktu dekat juga akan dibuka beberapa outlet lagi di lokasi strategis lainnya.

Menurut Denni, keberhasilannya membawa bisnis jualan oleh oleh khas Batam tidak terlepas dari ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah meskipun dia mengambil jurusan Tekhnik, namun ilmu marketing tidak di tinggalkannya, sehingga dia selalu mengikuti seminar marketing dan entrepreneur di tingkat daerah maupun nasional.

Alhasil, Denni selalu mendapat penghargaan atas usahanya itu, pada 2008 dia mendapat penghargaan sebagai UKM terbaik se Provinsi Kepri dari Pemerintah, dia juga mendapat penghargaan sebagai wira usahawan muda ketiga tingkat nasional dan juara ke dua sebagai marketer champion tingkat nasional versi majalah Swa. (gus).

Tidak ada komentar: