Minggu, 13 Maret 2011

Dua Belas Ibu Hamil Terinveksi HIV

BATAM – Sebanyak 12 ibu hamil terinveksi virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus) di Kota Batam sepanjang tahun 2010, sedangkan jumlah pasien HIV/Aids yang sudah meninggal sebanyak 42 orang naik 17 persen dibanding tahun 2009 yang hanya 36 orang meninggal.




Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Batam, Nenden Siti mengatakan, penyebaran virus HIV di Batam kian menguatirkan karena jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahun.

“Merebaknya virus mematikan ini (HIV) pada ibu rumah tangga dipicu oleh sikap suami yang sering berhubungan seks dengan pekerja seks komersial,” katanya, Kamis (27/1).

Bahkan kelompok ibu rumah tangga atau wanita hamil juga diketahui menjadi sasaran pengembangbiakan virus mematikan tersebut. Sepanjang tahun 2010, terdapat 12 ibu hamil yang terinveksi virus HIV yang berpotensi mengidap Aids. Virus HIV yang dibawa oleh wanita hamil tersebut dikuatirkan akan menyebar ke balitanya sehingga akan menambah jumlah orang dengan HIV (ODHA).

Menurut Nenden, ibu rumah tangga termasuk kelompok yang rentan terhadap penyebaran HIV sebab mereka menerima langsung dampak negatif atas pola buruk yang dilakukan para suami dalam berhubungan seks secara bebas.

"Pola buruk suamilah yang banyak menyebabkan ibu-ibu rumah tangga tertular HIV-AIDS," kata Nenden.

Oleh karenanya, fenomena perilaku negatif para suami yang buruk menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan Kota Batam, sebab prilaku demikian dikhawatirkan akan semakin menimbulkan peningkatan jumlah penderita HIV-AIDS di Batam.

Dijelaskan, berdasarkan data Komisi Penangulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Batam, tercatat sebanyak 12 ibu hamil yang positif tertular virus HIV/AIDS selama 2010. Dengan rincian perbulannya, pada Januari terdapat 2 orang ibu hamil, Februari 1 orang, April 2 orang, Juli hingga September 1 orang perbulannya, November 2 orang, dan Desember 1 orang.

Sementara itu, jumlah pengidap HIV secara keseluruhan di Batam pada tahun 2009 sebanyak 273 orang, sedangkan yang positif Aids sebanyak 77 orang. Sedangkanjumlah pengidap HIV pada tahun 2010 sebanyak 317 orang dan yang positif Aids sebanyak 134 orang.

Sebanyak besar atau 54 persen penderita HIV/Aids tersebut adalah perempuan, sedangkan laki-laki yang tertular virus HIV sekitar 46 persen.

Dengan demikian, jumlah penderita HIV/Aids di Batam mengalami peningkatan setiap tahunnya, dan salah satu faktor utama terjadi peningkatan penderita HIV adalah semakin tumbuh suburnya tempat hiburan malam yang menyebabkan makin menjamurkan pekerja seks komersial (PSK).

Selain itu, letak Batam yang sangat strategis berdekatan dengan Singapura dan Malaysia juga ikut mendorong pertumbuhan penderita HIV/Aids. Lalu, sebagai kota pelabuhan yang banyak disinggahi kapal asing dengan penumpang orang asing juga ikut memicu pertumbuhan virus HIV, sebab banyak orang asing yang bekerja di kapal tersebut ketika bersandar melakukan hubungan seks dengan PSK dan jika mereka sudah terinveksi virus HIV maka bisa menyebarkan virus tersebut ke PSK.

“Peningkatan penderita HIV/Aids di Batam juga disebabkan meningkatnya industri seks yang ditandai dengan munculnya lokalisasi prostitusi seperti Teluk Pandan Sintai, Teluk Bakau, Samyeong, Bukit Senyum, Tangki Seribu dan Mat Belanda Belakangpadang,” katanya. Kemudian menjamurnya Bar dan panti pijat atau massage yang menyediakan jasa plus-plus juga menjadi penyumbang meningkatnya pengidap HIV/AIDS di Batam.

Untuk menekan penderita HIV/Aids pemerintah kota Batam bekerjasama dengan Rumah Sakit menyediakan konsultasi gratis yang diberikan kepada pasien HIV/Aids. Beberapa rumah sakit di Batam yang membuka konsultasi gratis HIV/AIDS, antara lain Rumah Sakit Elizabeth dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Batam.

HIV adalah virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalah retrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel tubuhnya sendiri untuk memproduksi kembali dirinya. Asal dari HIV tidak jelas, penemuan kasus awal adalah dari sampel darah yang dikumpulkan tahun 1959 dari seorang laki–laki dari Kinshasa di Republik Demokrat Congo. Tidak diketahui bagaimana ia terinfeksi.

HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu dan cairan lainnya yang mengandung darah. Virus tersebut menular melalui; penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril. Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi. Sedangkan AIDS adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV, adalah fase akhir. AIDS adalah fase terakhir dari infeksi HIV. (gus).

Tidak ada komentar: