Selasa, 26 April 2011

Investor Korea Jajaki Investasi di Batam

BATAM – Investor asal Kota Gymje Provinsi Jealla Utara Korea Selatan tertarik untuk menanamkan modalnya di Batam pada industri bioteknologi, untuk itu sedang dipelajari prosedur investasi, birokrasi dan regulasi di Batam.



Perwakilan investor Korea Selatan, PP Paycun L mengatakan, Batam merupakan kota yang menarik untuk berinvestasi, oleh karenanya sejumlah perusahaan Korea Selatan sudah menanamkan modalnya. Namun jumlah investor Korea yang sudah berusaha di Batam masih sedikit dibanding Investor dari Jepang atau Singapura.

Untuk itu, kata Paycun pihaknya membawa rombongan pengusaha dari Kota Gymje untuk melihat secara langsung peluang investasi yang bisa dikembangkan di Batam. Pengusaha kota Gymje juga menawarkan kerjasama kepada pengusaha di Batam untuk mengembangkan usaha pertanian, karena kota Gymje terkenal dengan pusat produksi pertanian di Korea.

Ketua Kadin Batam, Nada Faza Soraya mengatakan, kerjasama dengan investor asal kota Gymje Korea Selatan sangat strategis sebab kota tersebut terkenal dengan produksi pertaniannya. Produk pertanian tersebut sangat dibutuhkan Batam karena sebagian besar produk pertanian yang dijual di Batam seperti sayur dan buah didatangkan dari luar negeri.

Untuk mewujudkan kerjasama tersebut, regulator Kota Gymje menawarkan kerjasama dengan Pemko Batam untuk membentuk Sister City yang nantinya sangat berguna untuk mempermudah pengembangan bisnis antar pengusaha dua kawasan tersebut.

“Sister City antara Batam dan Gymje sangat tepat karena kedua daerah memiliki perbedaan struktur ekonomi. Batam dikenal sebagai kota industri manufaktur sedangkan Gymje dikenal sebagai kota pertanian sehingga kedua kota bisa saling melengkapi,” kata Nada, Kamis (7/4).

Kerjasama dengan pengusaha Gymje juga diharapkan bisa mendorong pengembangan agroindustri di Batam, karena Gymje sudah memiliki teknologi modern dalam pengembangan indsutri pertanian dan hal itu bisa diterapkan di Batam yang sangat membutuhkan teknologi dalam pengembangan pertanian karena kondisi tanah di Batam tidak terlalu subur.

Sementara itu, Walikota Batam Ahmad Dahlan berharap investor Korea Selatan bisa merealisasikan rencana investasinya karena sampai saat ini jumlah investasi Korea di Batam masih kecil dibanding Singapura dan Jepang. Padahal, Korea memiliki banyak perusahaan elektronik yang sebagian besar komponennya diproduksi di luar negara tersebut, seperti Samsung. Untuk itu, Dahlan mengajak investor Korea untuk meningkatkan investasinya di Batam. (gus).

Tidak ada komentar: