Selasa, 25 Januari 2011

Pengguna dan Pedagang Black Berry Mulai Resah

Harga handphone Black Berry di Batam bergerak turun disebabkan adanya isu rencana pemerintah yang akan memblokir RIM (Research In Motion) sehingga pedagang mulai resah karena kuatir akan mengalami kerugian.




Salah seorang pedagang Handphone di Lucky Plaza Batam, Chandra mengatakan penjualan Black Berry mulai mengalami penurunan sejak adanya isu rencana pemerintah yang akan memblokir akses RIM pada 17 Januari mendatang, akibatnya, harga jual produk tersebut turun hingga 30 persen.

“Masyarakat yang mau membeli Black Berry karena kontennya lengkap dan ada kemudahan dalam penggunaan facebook dan lainnya sehingga jika RIM nya di blokir maka permintaannya dipastikan turun, saat ini saja penjualannya sudah berkurang,” katanya, Selasa (11/1).

Menurutnya, jika rencana pemerintah tersebut benar benar dilakukan maka harga Black Berry dipastikan anjlok karena permintaannya turun signifikan.

Sementara itu, pengguna Black Berry, Umi Khalsum menilai kebijakan pemblokiran RIM terlalu mengada-ada dan berlebihan.

”Saya pikir masih banyak urusan yang lebih penting untuk dikerjakan Menteri Komunikasi ketimbang pemblokiran RIM black berry,” katanya.

Dikatakan, dia sudah menggunakan Handphone Black Berry sejak dua tahun silam karena aplikasi yang ditawarkan cukup lengkap dan merupakan salah satu bagian kemajuan tekhnologi yang layak disyukuri.

Meski yang diblokir hanyalah aplikasi browser saja, kata Umi hal itu tetap saja berdampak buruk bagi penggunanya.

“Saya sering menggunakan fasilitas itu untuk cek email dan lain-lain. Semua sangat mendukung efisiensi kerja saya,” katanya.

Tak hanya Umi, sejumlah pengguna Black Berry di Batam juga menyatakan protes rencana Menkominfo tersebut, dan protesnya itu di ungkapkan di laman Twitter atau Facebook, seperti yang ditulis salah satu pengguna black berry di laman Twitter ”How to make you go??!!! I hate Tifatul Sembiring..wtf,”.

Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan bahwa ancaman blokir kepada produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) diarahkan untuk fasilitas browsing BlackBerry.Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan BlackBerry di Indonesia bila produsennya, RIM menolak memblokir konten pornografi

Sementara itu, salah seorang dosen di perguruan tinggi Batam, Mustaqim mengatakan jika pemblokiran RIM Black Berry yang akan dilakukan pemerintah untuk kepentingan yang lebih besar maka patut di dukung.

Menurut dia, pemblokiran itu dilakukan karena pemilik Black Berry tidak segera memenuhi rencana pembanguna server di Indonesia sesuai dengan batas waktu yang di sepakatinya dengan pemerintah sehingga wajar jika Menkominfo memblokir akses RIM nya. Terlebih, pengguna Blakc Berry juga masih bisa mengakses situs Porno.

“Saya yakin tindakan yang dilakukan pemerintah sudah dipertimbangkan dengan baik untuk kepentingan nasional sehingga patut di dukung,” katanya.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga mendukung langkah pemerintah untuk memblokir RIM Black Berry. Pemblokiran RIM tersebut dinilai YLKI justru terlambat karena penggunanya sudah mencapai jutaan orang.

YLKI Memandang, RIM tidak memiliki badan hukum lokal di Indonesia sehingga perlindungan konsumen sulit dilakukan karena semua kebijakan terpusat di Kanada dengan demikian posisi konsumen RIM di Indonesia sangat lemah karena, komplain terkait produk, tidak bisa dilayani di Indonesia.

Ketua YLKI, Sudaryatmo mengatakan, RIM seakan akan berniat untukm melakukan bisnis hitam di Indonesia tanpa mau bertanggungjawab atas produknya. Termasuk keengganan berbagi keuntungan dengan pemerintah Indonesia dalam hal pajak. (gus).

Tidak ada komentar: