Selasa, 18 Mei 2010

Pulihkan Citra Batam



foto : Walikota Batam Ahmad Dahlan

Kerusuhan yang terjadi di Perusahaan galangan kapal milik investor asing asal Dubai di Batam pada 22 April 2010 lalu yang menyebabkan sejumlah tenaga kerja asing asal India terluka dan sejumlah asset perusahaan dibakar buruh menyebabkan citra Batam sebagai surga investasi sedikit terganggu.



Walkota Batam, Ahmad Dahlan sebagai pimpinan daerah langsung mengambil langkah sigap agar kerusuhan tidak meluas dan berupaya keras mengembalikan citra positif Batam sebagai tempat investasi terbaik bagi pemilik modal asing. Lalu, langkah apa yang telah dilakukan dan akan dilakukan selanjutnya, berikut petikan wawancara dengan Walikota Batam, Drs Ahmad Dahlan.

Apa tanggapan anda atas kejadian kerusuhan di Drydock beberap waktu lalu ?..

Saya sempat terkejut mendengar berita itu, karena sudah pasti akan mencoreng citra positif Batam terhadap investor asing, karena kerusuhan itu terjadi di perusahaan asing. Untuk itu saya segera mengambil tindakan agar kerusuhan tidak meluas dan dampaknya bisa diminimalisir.

Pertama saya berkordinasi dengan manajemen perusahaan tersebut dan berkordinasi dengan aparat keamanan untuk mengetahui persoalan sebenarnya dan mendari solusi jangka pendek, kemudian kami membentuk tim yang terdiri dari berbagai unsur untuk mencari solusi permanen dan laporan dari tim itu selanjutnya kami sampaikan ke Pemerintah Pusat.

Yang terpenting, kerusuhan itu tidak sampai meluas dan investor asing yang ada di Batam juga cukup mengerti dengan kejadian itu sehingga tidak ada relokasi pabrik yang ada di Batam dan semuanya sudah berjalan normal pada saat ini.

Dari kordinasi dengan manajemen Drydock apa yang dihasilkan ?..

Begini… kami beberapa kali mengadakan pertemuan tertutup dengan manajemen Drydock paska ejadian itu, dan baru beberapa hari lalu juga kami melakukan rapat bersama.

Dari hasil kordinasi itu, kesimpulannya perusahaan tidak akan memecat pekerja lokal dan pekerja asing akan dikurangi, kemudian perseroan juga akan tetap beroperasi secara normal dan itu sudah terjadi saat ini, karena terdapat pesanan lima kapal dari Norwegia dan baru dua kapal yang dikirim sedangkan tiga kapal lagi sedang dikerjakan, sehingga perusahaan itu harus cepat beroperasi.

Bagaimana dengan pekerja asal India yang menjadi pemicu kerusuhan tersebut ?..

Beberapa hari lalu, Duta Besar India di Indonesia telah berkunjung ke Batam dan pada prinsifnya kita sudah saling memahami dan mengerti satu sama lain, sehingga tidak ada lagi yang perlu di pertentangkan. Tenaga kerja asal India sendiri masih dibutuhkan di perusahaan itu, karena terdapat beberapa bagian produksi yang memang harus dikerjakan oleh pekerja India karena belum bisa dilakukan oleh pekerja lokal. Untuk itu, kami berharap pekerja asal India bisa kembali bekerja seperti biasa di perusahaan itu.

Akibat kerusuhan itu, apakah bisa mencoreng iklim investasi di Batam ?..

Secara keseluruhan saya piker tidak, karena itu hanya kejadian kecil, buktinya beberapa hari lalu kami kedatangan Duta Besar Cina di Indonesia Zhang Wi Yue yang membicarakan tentang rencana investasi sekitar 15 perusahaan Cina ke Batam pada tahun ini.

Kita sudah jelaskan soal iklim investasi di Batam kepada Ibu Duta Besar Cina, dan responnya positif, kita juga menjelaskan bahwa Batam merupakan daerah special zone yang sangat dekat dengan Singapura serta Malaysia sehingga punya nilai lebih dibanding kawasan lain di dunia

15 perusahaan Cina yang akan investasi di Batam bergerak dibidang industri besi beton, industri percetakan, industri mur dan baut, industri peralatan dari logam dan industri paku, mur dan baut serta industri logam dasar bukan besi dan penyediaan tenaga listrik.

Apakah saat ini sudah terdapat investor asal Cina di Batam ?...

Sudah ada, sekitar 12 perusahaan namun nilai investasinya masih relative kecil bila disbanding dengan investor asal Singapura, Malaysia, Inggris, Jepang dan Taiwan.

Oleh karena itu, kami terus melakukan promosi ke Cina untuk menjaring investor asal negara tersebut,

karena saat ini banyak perusahaan di Cina yang sedang gencar melakukan ekspansi usaha, dan peluang itu perlu ditangkap sebelum didahului oleh negara lain.

Kami juga mengajak investor Cina untuk berinvestasi dalam pengembangan pelabuhan container Batu Ampar, karena kapasitasnya saat ini sudah tidak memungkinkan lagi akibat melonjaknya volume kontainer yang masuk serta keluar. Dan Dubes Cina tertarik untuk mendanani proyek itu, namun pengerjaanya diharapkan bisa dilakukan perusahaan lokal. (gus).


Tidak ada komentar: