Selasa, 18 Mei 2010

Inovisi Realisasikan Akuisisi Perusahaan Singapura

JAKARTA – Perusahaan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak, PT Inovisi Infracom Tbk segera merealisasikan akuisisi perusahaan Teknologi Informasi dari Singapura akhir Mei ini setelah mendapat kepastian dana hasil rights issue 90 miliar rupiah pada 20 Mei ini. Akuisisi itu akan memperbesar kinerja perseroan, namun baru berdampak terhadap pendapatan pada 2011 dengan proyeksi tambahan pertumbuhan 20-30 persen.




Sekretaris Perusahaan Inovisi Benita Sofia mengatakan, perseroan sudah melakukan penawaran saham kedua atau rights issue pada 11 Mei lalu dan akan berakhir 18 Mei ini. Hasil penawaran saham kedua itu diperkirakan akan melebihi dari target yang telah ditetapkan yang hanya 90 miliar rupiah karena tingginya minatnya investor, perseroan bahkan akan melakukan penawaran saham tambahan pada 20 mei ini.

“Rights Issue berjalan sukses dan hari ini (18/5) ditutup, dana yang diperoleh diperkirakan melebihi target sehingga kami bisa tuntaskan akuisisi perusahaan TI Singapura akhir Mei ini,” katanya, Senin (17/5).

Setelah adanya kepastian dana dari hasil Rights issue tersebut, perseroan akan menuntaskan akuisisi perusahaan Teknologi Informasi Singapura yakni Code Wireless Pte Ltd sekitar akhir Mei ini, dengan harga ditaksir 90 miliar rupiah.

Code Wireless adalah perusahaan yang berdiri pada September 2004 di Singapura dengan bidang usaha terdiri atas perusahaan induk dari usaha penyedia jasa programming, pengembangan piranti lunak (software development) serta jasa konsultan IT dan internet.

Pemegang saham Code Wireless adalah Fastwind Investments Limited (100 persen). Total aset per 31 Januari 2010 setara 180 miliar rupiah.

Menurut Benita, jika akuisisi rampung akan berdampak positif terhadap pendapatan, namun baru bisa terasa dampaknya pada tahun 2011, karena saat ini sudah mau pertengahan tahun sehingga tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja pendapatan 2010.

Dia optimistis kontribusi dari perusahaan yang baru di akuisisi itu bisa mencapai 20-30 persen sumbangannya terhadap pendapatan keseluruhan di 2011.

Terkait dengan kinerja tahun ini, Perseroan menergetkan laba bersih naik dua kali lipat pada tahun 2010 ini menjadi 28 miliar rupiah dibanding 2009 yang 14 miliar rupiah, penjualan ditargetkan sebesar 140 miliar rupiah atau naik 57,8 persen dibanding 2009 yang 88,7 miliar rupiah.


Laba Melonjak

Terkait dengan kinerja kuartal satu ini, menurut Benita perseroan membukukan pendapatan 16,4 miliar rupiah, lebih rendah dibanding periode sama 2009 yang 18,2 miliar rupiah. Namun, laba bersihnya melonjak hingga 180 persen dari 2,5 miliar rupiah menjadi 7 miliar rupiah.

Dikatakan, peningkatan laba bersih disebabkan sumbangan dari anak perusahaan yang ada di luar negeri. Sedangkan penurunan pendapatan merupakan hal yang biasa dan sering terjadi di kuartal pertama setiap tahun, selanjutnya pada kuartal kedua diperkirakan akan bergerak naik.

International Data Corporation (IDC) dalam riset mengenai prospek bisnis TI 2010 menyebutkan, industri TI dan komputer tahun ini tetap mengalami peningkatan positif, didukung oleh beberapa faktor pendorong seperti pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, pemerintahan sekarang sepertinya lebih terfokus pada sumberdaya TI untuk membantu tingkat produktivitas nasional, khususnya untuk bidang perbankan, pemerintahan dan pendidikan.

Faktor lain adalah ekspansi yang dilakukan oleh para stakeholders TI di Indonesia, seperti operator telekomunikasi, internet service providers, dan lainnya.

Pertumbuhan pasar perangkat TI dan komputer tersebut, sebenarnya sudah terlihat sejak 2009, di mana baik dari sisi hardware, software, dan services mengalami peningkatan yang positif, meski kondisi ekonomi dunia yang sedang melambat akibat dari dampak krisis global, dan itu akan terus berlanjut hingga tahun ini.

Overall market IT berdasarkan riset IDC tentang IT spending (software, hardware, dan services) untuk Indonesia tahun 2009 nilainya mencapai 7,5 miliar dolar. Artinya belanja TI mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen dibanding 2008 dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan sebesar 8,1 persen pada 2010.(gus).

Tidak ada komentar: