Senin, 01 Maret 2010

PT Semen Batam Pastikan IPO Akhir 2010

BATAM – Perusahaan semen, PT Semen Batam anak usaha dari Grup Bosowa memastikan rencana initial public offering /IPO akhir tahun 2010 ini dengan melepas 30 persen sahamnya ke public, setelah mendapat kepastian pembeli siaga dari Dubai atau Singapura. Rencana itu diperkirakan akan meningkatkan kapasitas produksi lebih dari 1,2 juta ton per tahun seiring dengan rencana pengembangan pabrik yang akan menggunakan dana dari hasil IPO tersebut.




CEO Grup Bosowa Erwin Aksa mengatakan, pihaknya memang membutuhkan dana dalam jumlah besar untuk mengembangkan kapasitas perusahaa semennya yang berbasis di Batam yakni PT Semen Batam. Pengembangan yang akan dilakukan adalah memperbesar kapasitas produksi dengan menambah mesin baru serta investasi di pembangkit listrik untuk menunjang produksi.

“IPO tetap akan dilaksanakan tahun ini juga, dan semoga dalam beberapa bulan kedepan sudah ditunjuk perusahaan penjamin emisinya,” kata dia, Minggu 928/2).

Selain penjamin emisi, kata Erwin pihaknya juga sedang berupaya untuk mendapatkan pembeli siaga, dan saat ini sedang dilakukan negosiasi dengan beberapa investor dari Dubai dan Singapura.

Dikatakan, perseroan akan menempuh beberapa cara untuk mendapatkan dana guna pengembangan usaha, diantaranya dari pasar modal dengan melepas sekitar 30 persen sahamnya ke Public. Target dana dari IPO itu sekitar 200 miliar sampai 300 miliar rupiah.

Anggota tim Persiapan rencana IPO PT Semen Batam, Eko Ergindo menambahkan, rencana IPO sebenarnya akan dilakukan awal 2010 namun ditunda karena belum ada kesepakatan dengan investor yang akan menjadi pembeli siaga. Investor tersebut belum berani melakukan transaksi saat ini karena situasi pasar dinilai belum memungkinkan.

“ Ada beberapa hal yang menyebabkan IPO terpaksa ditunda yaitu ketidaksiapan pembeli siaga dan kondisi pasar yang tidak memungkinkan,” katanya.

Menurut Eko Ergindo, pihaknya tidak dapat memaksa pembeli siaga untuk melakukan transaksi karena pasar saat ini memang belum kondusif. Pembeli siaganya sendiri berasal dari perusahaan dalam negeri dan luar negeri, sayangnya dia tidak menyebut nama perusahaanya.

Pembeli siaga tersebut, katanya merupakan perusahaan yang memang melakukan investasi untuk jangka panjang, karena dana yang akan ditanamkan baru menghasilkan dalam jangka panjang.

Terkait dengan kinerja perusahaan, pada semester satu 2009 Semen Batam membukukan penjualan sekitar 200-300 miliar rupiah, lebih tinggi dibanding periode sama 2008. Peningkatan penjualan itu disebabkan naiknya volume produksi.

Sementara itu, sampai akhir tahun 2009 nilai penjualan diperkirakan mencapai 600 miliar rupiah seiring dengan naiknya produksi menjadi 600 ribu ton, lebih tinggi dibanding produksi 2008 yang 200 ribu ton.

Untuk itu, beberapa strategi telah dilakukan seperti meningkatkan pemasaran khususnya di kawasan Sumatera. Untuk pasar Batam sendiri, perseroan menargetkan bisa menjadi pemain utama atau market leader. Konsumsi semen di Batam pada 2008 mencapai 600 ribu ton tahun lalu dan tahun ini diperkirakan naik sekitar 10-30 persen, dari jumlah itu diharapkan 50 persennya bisa dipenuhi oleh perseroan.

Research Analys PT Asia Securities Arga Pradita Sutiyono dalam riset yang dipublikasikan Desember 2009 menyebutkan, prospek industri semen tahun 2010 diperkirakan bakal meningkat dan lebih baik dibanding tahun sebelumnya karena beberapa pertimbangan, pertama, dukungan pemerintah terhadap program pengembangan infrastruktur dimana peluang pertumbuhan infrastruktur adalah 3,0 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) untuk tahun 2010 hingga 2014.

Kedua, Bahan baku yang masih mencukupi, karena beberapa lokasi bahan baku kapur dan Gamping masih tersebar luas di seluruh daerah Indonesia . Ketiga, Peningkatan konsumsi semen yang terus naik setiap tahun dengan laju pertumbuhan permintaan 7-8 persen per tahun. Keempat, Pertumbuhan permintaan di Kalimantan dan Sumetra naik 15-18 persen setiap tahun.

Kelima, ditunjang oleh kecenderungan naiknya harga semen dimana harga semen naik 14 persen sejak tahun 2008. Kelima, Peningkatan kapasitas produksi semua produsen semen karena dalam lima tahun terkahir kapasitas pabrik semen akan mengalami full capacity. (gus).

Tidak ada komentar: