Senin, 22 Maret 2010

Ace Hardware Bangun Enam Gerai Baru

BATAM – Perusahaan ritel, PT Ace Hardware Indonesia Tbk akan membuka enam gerai baru dengan investasi ditaksir 96 miliar rupiah guna mengejar target pertumbuhan penjualan 15-16 persen pada tahun ini.




Investor Relations Ace Hardware Imelda Widjojo kepada Koran Jakarta mengatakan, pihaknya cukup agresif melakukan ekspansi usaha pada tahun ini karena daya beli masyarakat kian menguat paska dampak krisis keuangan global.

“Daya beli masyarakat cukup kuat tahun ini sehingga kami akan agresif dengan membuka 5-6 gerai di Jakarta, Bogor dan Bekasi,” katanya, Minggu (21/3).

Ekspansi usaha yang akan dilakukan adalah membuka 5-6 gerai baru di sejumlah kota besar Indonesia antara lain di Jakarta, Bogor dan Bekasi. Dengan dibukanya gerai baru itu, berarti jumlah seluruh gerai yang dimiliki perusahaan menjadi 45-46 gerai, karena saat ini gerai yang sudah ada sebanyak 40 gerai di seluruh Indonesia .

Investasi untuk membuka 5-6 gerai baru itu diperkirakan sekitar 96 miliar rupiah karena setiap meter persegi investasinya sekitar 4 juta rupiah, berarti untuk membangun enam gerai dengan luas sekitar 24.000 meter persegi dibutuhkan investasi 96 miliar rupiah. Dananya akan diambil dari kas internal ditambah pinjaman bank.

Selain menambah gerai, kata Imelda perseroan juga melalui induk usahanya (Holding) yakni PT Kawan Lama Sejahtera akan membangun pusat belanja yang diberi nama Living World di Jakarta dilahan seluas 80.000 meter persegi. Dari jumlah itu, nantinya akan ditempati Ace Hardware sekitar 15.000 meter persegi.

Di Living Wolrd nantinya selain ada Ace Wardware juga akan ada Index Home Furnishing, Teater dan pusat jajanan serta makanan. Sayangnya dia tidak bisa menyebut nilai investasi yang akan dikeluarkan untuk membangun Living World tersebut.


Target Penjualan

Menurut Imelda pembangunan Living World dan penambahan gerai pada tahun ini dilakukan untuk lebih menjangkau konsumen sehingga penjualan terus bertambah. Pihaknya sendiri menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 15-16 persen atau senilai 1,640 triliun rupiah dibanding perkiraan realisasi penjualan 2009 yang 1,3 triliun-1,4 triliun rupiah.

Untuk mengejar target penjualan itu juga perseroan akan melakukan strategi lainnya seperti memperbanyak variasi produk, untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan beberapa supplier dari negara lain. Selama ini perseroan banyak bekerjasama dengan supplier dari Amerika Serikat atau Ace Hardware Corporation dan beberapa pemasok dari Asia Tenggara dan Eropa, dan tahun ini kerjasama dengan pemasok dari negara lainnya juga akan ditambah untuk memperbanyak variasi produk.

ACE Hardware Coorporation sendiri diketahui telah melanjutkan perjanjian lisensinya untuk brand sekaligus produk yang diimpor langsung dari Amerika dengan PT ACE Hardware Tbk (ACES), setelah 15 tahun melakukan sinergi bersama. Perseroan telah melakukan penandatanganan perpanjangan lisensi tersebut pada 19 Januari 2010 dan akan berjalan 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2024.

Strategi lainnya adalah mempertahankan harga jual, kemudian memberi program diskon sebanyak dua kali dalam satu tahun serta memberi fasilitas layanan dan diskon pada konsumen yang menjadi member/anggota. Menurut Imelda saat ini jumlah konsumen yang menjadi member/anggota Ace Hardware mencapai 320 ribu orang.

Perusahaan ritel lainnya PT Sumber Alfaria trijaya Tbk juga kian ekspansif tahun ini. Perusahaan itu diperkirakan menambah 500 gerai termasuk membangun gerai di Vietnam pada tahun ini, selain itu juga akan dibangun empat pusat distribusi. Perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar 500 miliar rupiah tahun ini untuk merealisasikan rencana ekspansi usahanya itu.

Wakil Presiden Direktur Alfamart Henry Komala mengatakan, pihaknya optimisitis kinerja tahun ini lebih baik dibanding tahun 2009, sehingga pertumbuhan penjualan 2010 ditargetkan cukup optimistis yakni 25 persen disbanding 2009 yang 10,5 triliun rupiah.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) Benyamin Mailol mengatakan, Aprindo memprediksi tahun ini pendapatan industri ritel bisa tumbuh 15 persen seiring dengan laju inflasi serta kenaikan harga bahan baku dan energi yang membuat pemain ritel akan menyesuaikan harga jual. Oleh karena itu, perusahaan ritel diharapkan bisa focus pada segmen bisnisnya.

Sementara itu, Kepala Riset Asia Financial Network (AFN) Rowena Suryobroto mengatakan, bisnis ritel di dalam negeri pada tahun ini akan tumbuh lebih baik dibanding 2009 ditunjang oleh meningkatnya pendapatan masyarakat.

“Semua hal yang menopang pendapatan masyarakat pada tahun ini sudah lebih baik dibanding 2009,” katanya. Selain itu, adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi yang 5,5 persen serta naiknya produksi sejumlah komoditas juga akan memicu maraknya industri ritel. (gus).

Tidak ada komentar: