BATAM – Perusahaan peternakan, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) akan menyelesaikan pembangunan sembilan kandang ayam di beberapa lokasi seperti di Provinsi Jawa Barat sebelum akhir tahun ini, untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 20 persen pada 2009. Ekspansi itu merupakan bagian dari rencana pembangunan 40 kandang hingga 2011 senilai 310 miliar rupiah.
Sekretaris Perusahaan Sierad Produce Elies Lestari Setiawan mengatakan, perseroan berencana membangun sekitar 40 kandang sampai tahun 2011, untuk itu telah disiapkan dana sekitar 310 miliar rupiah. Untuk tahun ini saja, perseroan membangun sembilan kandang di beberapa lokasi seperti di Provinsi Jawa Barat, dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun ini.
“Tahun ini kami akan menyelesaikan pembangunan sembilan kandang dan mengembangkan sentra pembelian jagung di Provinsi Lampung dan Sidoarjo dengan harapan produksi bisa meningkat sehingga target pertumbuhan pendapatan 20 persen bisa dicapai,” katanya kepada Koran Jakarta, Jumat (30/10).
Pembangunan kandang tersebut digesa, karena perseroan ingin meningkatkan
kapasitas produksi menjadi 2,5 juta ayam pedaging dan petelur per minggu dari dua juta ayam per minggu, yang terdiri dari 1,6 juta ayam pedaging dan 400 ribu ayam petelur. Itu dilakukan karena permintaan ayam pedaging dan telur setiap tahunnya terus naik sekitar 30 persen.
Dengan ditingkatkannya produksi tersebut, kata Elies perseroan optimistis pendapatan tahun ini bisa tumbuh lebih dari 20 persen. Pada Januari sampai Mei 2009 saja perseroan telah membukukan penjualan 1,23 triliun rupiah naik 39,5 perseni dibanding periode sama 2008 yang 881 miliar rupiah, namun laba bersih turun 55 persen dari 20 miliar rupiah di Januari-Mei 2008 menjadi 9,0 miliar rupiah di periode sama tahun ini.
Menurut Elies, selain membangun kandang, perseroan juga akan mengembangkan sentra pembelian jagung di beberapa lokasi seperti di Provinsi Lampung dan Jawa. Untuk itu, perseroan telah menganggarkan dana miliaran rupiah untuk membeli mesin pengering jagung atau dryer yang akan dipasang di sentra pembelian tersebut.
Dengan demikian, diharapkan jumlah pembelian jagung dari petani bisa meningkat menjadi 40 ribu ton per bulan dari 35 ribu ton saat ini, yang diperoleh dari sentra pembelian jagung di Sidoarjo dan Lampung.
Dijelaskan, pembangunan sentra pembelian jagung dilakukan karena rencana pembangunan perkebunan jagung di Lampung belum terealisasi karena belum masih belum ada kesepakatan dengan pemerintah daerah dan petani. Oleh karena itu, perseroan hanya melakukan ekspansi usaha dengan membangun sentra pembelian jagung, dimana seluruh hasil produksi jagung milik petani akan dibeli oleh perusaahaan.
Perseroan membutuhkan jagung sekitar 200 ribu ton per tahun untuk membuat pakan ternak yang 50 persennya berasal dari jagung. Selama ini, kebutuhan jagung masih bisa di peroleh dari dalam negeri dan belum ada yang impor.
Analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto dalam risetnya menyebutkan, prospek usaha Sierad Produce cukup baik karena permintaan ayam bakal meningkat seiring naiknya pendapatan masyarakat Indonesia. Meski demikian, perseroan perlu mewaspadai penurunan permintaan dalam jangka pendek akibat isu flu burung. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar