Diperkirakan saham-saham yang berbasis pada pasar luas (mass market) seperti barang konsumen, farmasi, bank dan properti (perumahan) berpeluang naik pekan ini seiring dengan pengumuman inflasi Oktober siang ini. Saham-saham yang sensitif terhadap inflasi dan suku bunga seperti UNVR, INDF, KLBF, RALS, MAPI, CTRA, BBNI, TLKM, ISAT berpeluang untuk memperoleh apresiasi pasar.
Biro Pusat Statistik akan mengumumkan inflasi Oktober, yang mana diperkirakan rendah yaitu pada kisaran 0,4% - 0,6%. Pasalnya adalah penguatan IDR terhadap USD memberikan kontribusi terhadap turunnya harga-harga barang-barang impor.
Sementara itu pergerakan IDR masih berlangsung cukup liar dengan kisaran yang lebar pada 9.545 hingga 9.645 per USD. Belum ada laporan terkait ketatnya pergerakan IDR.
Namun Diduga Bank Indonesia terus memasok USD guna meredam pergerakan IDR.
Pada perkembangan lain, saham-saham di bursa-bursa Asia pagi ini berlangsung secara ragam dengan Nikkei, Hangseng dan Shanghai Composite anjlok antara 2% hingga 2,5% menyusul koreksi yang dalam atas Dow Jones hampir 250 poin atau 2,5% di hari Jumat kemarin. Pelaku pasar di New York mulai pesimistik terhadap kinerja 4Q09 sehubungan dengan masih tingginya pengangguran dan PHK di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar