BATAM – Perusahaan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) diketahui telah menyiapkan dana 430 juta dollar AS dari kas internal dan pinjaman bank yang akan digunakan untuk investasi tahun depan. Harapannya, kinerja penjualan 2010 tumbuh 15 persen dibanding tahun ini.
Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan kepada Koran Jakarta mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana 430 juta dollar AS yang akan digunakan untuk investasi tahun depan. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan bisnis pertambangan batu bara sejumlah 400 juta dollar AS dan 30 juta dollar AS akan digunakan untuk pengembangan bisnis alat berat.
“Kami telah menyiapkan dana 430 juta dollar AS untuk investasi tahun depan dari internal dan pinjaman bank,” katanya, Jumat (20/11).
Dana investasi itu, kata dia akan diambil dari kas internal dan sebagian lagi dari pinjaman bank. Untuk dana dari pinjaman bank, kata dia pihaknya masih melakukan negosiasi dengan sejumlah bank nasional dan sampai saat ini belum ada komitmen.
Menurut Ari, pihaknya memang menganggarkan dana cukup besar untuk investasi tahun depan karena proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global akan membaik dibanding tahun 2009. Oleh karena itu, pihaknya memprediksi pertumbuhan penjualan alat beratnya mencapai 15 persen atau sekitar 3.500 unit dibanding tahun 2009 yang hanya 3.000-3.100 unit.
Angka pertumbuhan penjualan alat berat 15 persen tersebut, katanya diharapkan juga bisa menjadi angka pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan. Pasalnya, dari sektor bisnis pertambangan batu bara pihaknya sedang mendorong produksi pada tahun depan khususnya pertambangan dari anak usahanya PT Tuah Turangga Agung (TTA) di Buhut Provinsi Kalimantan Tengah yang sudah berhasil melakukan uji coba produksi pada bulan lalu dengan perkiraan volume produksi sampai akhir 2009 mencapai 40 ribu ton.
Produksi dari tambang tersebut diperkirakan baru mulai dipasarkan pada Kuartal dua 2010, sehingga kontribusi pendapatan dari bisnis batu bara pada tahun 2010 bisa naik dari 10 persen saat ini menjadi 15 persen tahun depan.
Perseroan menargetkan jumlah produksi dari tambang Kalteng itu sekitar 1,0 juta ton pada 2010 dan pada 2011 menjadi 2,0 juta ton. Sementara kualitas batu baranya rata rata 6.300 kilo kalori, sehingga cukup potensial untuk di ekspor.
Hasil produksi itu, diperkirakan akan dipasarkan ke luar negeri, khususnya ke Jepang untuk pembangkit listrik di negara tersebut. Meski demikian, perseroan akan membuka kesempatan kepada buyer untuk membeli hasil produksi dari tambang Kalteng itu bila penawarannya cocok.
Terkait dengan kinerja tahun ini, Ari optimistis target penjualan alat berat sejumlah 3.000 sampai 3.100 unit bisa tercapai, pasalnya sampai Oktober saja perseroan telah berhasil menjual 2.500 unit dan sisanya akan di kejar pada akhir kuartal tahun ini.
Terkait dengan kinerja hingga September 2009, perseroan membukukan pendapatan 21,3 triliun rupiah, naik 0,97 persen dibanding periode sama tahun lalu yang 21,1 triliun rupiah sedangkan laba bersih 2,96 miliar rupiah naik 40,95 persen dibanding periode sama tahun lalu yang 2,1 miliar rupiah.
Perusahaan alat berat lainnya, PT Hexindo Adiperkasa Tbk optimistis kinerja tahun ini terlampaui karena laba bersih hingga akhir triwulan III-2009 diperkirakan sudah melebihi target yakni 255 miliar rupiah.
Sekretaris Perusahaan Hexindo Adiperkasa Heri Akhyar mengatakan hasil awal dari kinerja keuangan menunjukkan pendapatan dari Januari sampai September 2009 sekitar tiga triliun rupiah.
“Pendapatan unaudited kemungkinan sekitar tiga triliun rupiah, jadi kelihatannya bisa melampaui tahun lalu,” kata dia.
Dengan demikian, pendapatan pada akhir September tahun ini tumbuh sekitar 36 persen secara tahunan. Sementara itu, laba bersih sampai September diperkirakan menembus 255 miliar rupiah.
Riset yang dilakukan PT Trimegah Securities yang dipublikasi 25 September 2009 menyebutkan Saham United Tractors untuk di Hold pada harga 15 ribu rupiah.
Analis Trimegah Securities Stanley Tjiandra mengatakan, penjualan alat berat United Tractors merek Komatsu hingga Agustus tahun ini mencapai 304 unit merupakan penjualan terbaik sepanjang tahun sejak krisis ekonomi pada Oktober 2008. Sementara itu, anak usahanya PAMA telah memproduksi batu bara sekitar 6, 2 juta ton hingga Agustus tahun ini, mengalami pertumbuhan 7,9 persen dibanding Agustus 2008.
Sementara itu, Analis PT NISP Securities Miranda H. Tanjung mengatakan, pendapatan PT United Tractors Tbk (UNTR) diperkirakan 24,672 triliun rupiah pada tahun ini, atau turun 6,08 persen dibanding 2008 yang diproyeksikan 26,269 triliun rupiah. Laba bersih perseroan kemungkinan turun 15,36 persen menjadi 2,071 triliun rupiah dari target laba bersih 2008 2,447 triliun rupiah.
Penurunan kinerja perseroan pada 2009, kata dia, disebabkan oleh penurunan harga batubara. Harga batubara kemungkinan turun 8,54 persen dari 82 dollar AS per metrik ton pada 2008 menjadi 75 dollar AS per metrik ton pada 2009 seiring penurunan permintaan. Permintaan alat berat untuk sektor konstruksi, agrobisnis dan kehutanan diperkirakan turun seiring dengan krisis global.(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar