Diperkirakan hari ini Bursa Efek Indonesia memiliki momentum balik seiring dengan perkembangan positif di pasar uang, perkembangan ekonomi AS yang cukup menjanjikan dan kinerja emiten-emiten BUMN yang cukup bagus. Pada perdagangan Jumat pagi ini IDR kembali menguat seiring dengan penguatan mata uang kuat terhadap USD.
Nampaknya pelaku pasar mulai melepas USD dan kembali menubruk saham-saham seiring dengan perkembangan positif perekonomian AS. Tadi malam waktu Jakarta, Departemen Perdagangan AS melaporkan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal 3 2009 mencapai 3,5%. Atas laporan tersebut pelaku pasar yang telah melepas saham pada 3 hari terakhir karena kecewa atas melemahnya penjualan perumahan dan turunnya indeks kepercayaan konsumen di AS, kembali menubruk saham-saham.
Indeks Dow 30 melesat 199,89 atau 2,05% ke titik 9.962,58. Indeks yang lebih luas seperti S&P500 juga melejit sebangun 23,48 poin atau 2,25% ke titik 1.066,11. Sementara itu harga minyak kembali naik mendekati titik $80 seiring dengan perkembangan pertumbuhan kuat ekonomi AS tersebut.
Di Jakarta perdagangan saham Kamis kemarin sempat dilanda kepanikan setelah pelaku BBRI. IHSG berfluktuasi tajam dan sempat jatuh ke titik terendah di 2.235 sebelum kembali naik dan ditutup sedikit minus 11,28 ke titik 2.344. Perdagangan Kamis kemarin diwarnai dengan aksi ’jual paksa’ atas fasilitas marjin terutama terhadap saham-saham Grup Bakrie. Namun pada sesi kedua perkembangan ini diantisipasi oleh spekulan dengan memborong saham-saham Grup Bakrie yang terpuruk tadi. Sebagai contoh, saham BUMI yang sempat terpelanting ke dasar Rp2.100 akhirnya ditutup menguat ke Rp2.475.
Sementara itu di pasar uang, IDR kembali menguat terhadap USD secara signifikan ke titik 9.535. Kepanikan mereda apalagi setelah pelaku pasar menyaksikan Bank Indonesia turun tangan untuk menjual USD. Intervensi ini berhasil meredam kepanikan di pasar.
Fokus pada Saham BUMN, Barang Konsumen
Direkomendasikan beberapa saham BUMN masih bisa dibeli yaitu SMGR, BBRI, BMRI, PGAS, PTBA serta saham-saham barang konsumen seperti UNVR dan INDF. Pengumuman inflasi Oktober yang diperkirakan rendah di kisaran 0,4% - 0,6% pada Senin mendatang akan mendorong saham-saham barang konsumen naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar