Minggu, 25 Oktober 2009

PT Citra Tubindo Tbk Incar Kontrak USD90 Juta


Keterangan : Public Expose PT Citra Tubindo Tbk di Kantor perusahaan Kabil, Senin (5/10).


BATAM - Perusahaan pipa baja PT Citra Tubindo Tbk diketahui sedang mengincar proyek pengadaan pipa baja dari Conoco Philips dan TOTAL E & P Indonesie dengan nilai kontrak sekitar 90 juta dollar AS. Perseroan masih mengantongi kontrak senilai 93,1 juta dollar AS sampai Desember ini, sehingga pendapatan sepanjang 2009 diprediksi 229 juta dollar AS.

Direktur Pengembangan Usaha Citra Tubindo Herman Hermanto mengatakan, perseroan saat ini sedang mengikuti ternder pengadaan pipa baja dari beberapa perusahaan antara lain dari Conoco Philips untuk pembangunan jalur distribusi Minyak dan gas (Migas) di Cina Selatan dengan nilai proyek ditaksir 25 juta sampai 30 juta dollar AS dan dari TOTAL E & P Indonesie dengan nilai kontrak sekitar 50 juta sampai 60 juta dollar AS. Sehingga total kontrak yang berpotensi bisa diterima perseroan sekitar 90 juta dollar AS atau 900 miliar rupiah dengan kurs 10.000 rupiah per dollar AS.

“Kami sedang mengincar kontrak dengan nilai sekitar 90 juta dollar AS dari TOTAL dan Conoco Philips untuk pengadaan pasokan tahun depan, sehingga kinerja 2010 cukup optimistis,” katanya usai Public Expose di kantornya, Senin (5/10).

Tender tersebut, kata dia diperkirakan bisa diketahui pemenangnya sebelum akhir tahun ini, sehingga pengadaanya akan dilakukan pada tahun depan.

Sementara itu, perseroan masih mengantongi kontrak sekitar 93,1 juta dollar AS sampai akhir tahun ini, yang berasal dari penjualan ekspor sebesar 51,2 juta dollar AS dan penjualan domestik 41,9 juta dollar AS.

Dengan demikian, kata Herman, pihaknya cukup yakin pendapatannya sampai akhir tahun ini bisa mencapai 229 juta dollar AS atau sekitar 2,29 triliun rupiah. Angka itu, masih lebih rendah dibanding realisasi pendapatan 2008 yang mencapai 303,3 juta dollar AS.

Herman optimistis pihaknya bisa memenangi ternder yang diadakan TOTAL dan Conoco Philips disebabkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan cukup baik. Sementara itu, perusahaan pesaing di luar negeri sedang mengalami masalah akibat dampak krisis keuangan global.

Perseroan memiliki produk pipa baja dengan kandungan lokal saat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen, sehingga bisa dikatakan pipa baja yang dihasilkan perseroan merupakan produk nasional.

Direktur Keuangan Citra Tubindo, Hedy Willuan menambahkan, perseroan selama ini memang mengandalkan penjualannya dari pasar ekspor yakni lebih dari 70 persen. Oleh karena itu, resesi global yang terjadi saat ini menyebabkan penjualan mengalami penurunan.

Nilai penjualan sampai akhir tahun diprediksi hanya 229 juta dollar AS, turun 24,5 persen dibanding realisasi 2008 yang mencapai 303,3 juta dollar AS.

Meski penjualannya mengalami penurunan, kata Hedy, kewajiban perseroan terhadap lembaga keuangan seperti bank tidak mengalami masalah, karena tidak ada pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat ini.

Namun, perseroan tetap waspada dan memperketat pengeluarannya serta menjaga arus kas agar neraca keuangannya tetap terjaga baik. Perseroan belum berencana mencari sumber pembiayaan baru, karena investasi dan ekspansi usaha untuk beberapa tahun kedepan akan dibatasi. Selain itu perseroan juga masih memiliki fasilitas kredit dari salah satu Bank asing yang berkantor pusat di Hongkong sejumlah 8,0 juta dollar AS.

Menurut Hedy, pihaknya optimistis kinerja tahun depan bisa lebih baik dibanding tahun ini karena saat ini peluang untuk masuk ke pasar global makin terbuka setelah perusahaan baja raksasa dari Perancis dan Jerman yakni Vallourec and Mannesmann dan Premium Holding Ltd menguasai saham perseroan sekitar 36,25 persen per Agustus 2009.

Selain itu, masuknya perusahaan investasi asal Hongkong yakni Kestrel Wave Investment Ltd (KWIL) per Agustus 2009 sebagai salah satu pemegang saham utama dengan kepemilikan 41,96 persen juga menjadi jalan bagi perusahaan untuk penetrasi pasar global.

KWIL membeli saham Citra Tubindo pada 23 Januari 2009 sebanyak 298.574.220 lembar saham atau 37,32 persen kepemilikan. Perusahaan itu pada 29 Januari 2009 melanjutkan kembali pembelian saham Citra Tubindo sebanyak 22.146.150 lembar saham sehingga kepemilikannya menjadi 40,09 persen. Pada tanggal 28 April dilakukan ternder offer dan membeli saham publik sehingga jumlah sahamnya meningkat menjadi 335.648.840 lembar atau 41,96 persern kepemilikan.

Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero mengatakan, prospek bisnis perusahaan pipa baja cukup baik karena masih banyak perusahaan Migas yang membutuhkan pipa baja untuk sarana distribusinya. Bahkan, kegiatan eksplorasi Migas tahun depan diperkirakan marak sehingga permintaan pipa baja akan meningkat signifikan. (agus salim)

Tidak ada komentar: