Rabu, 08 Desember 2010

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 10.000 Ton Daging dari Malaysia

BATAM – Patroli keamanan laut (Satkamla) Lantamal IV menggagalkan penyelundupan 10 ribu ton daging sapi berbentuk sosis dari Malaysia yang diduga akan dijual ke pasar Batam. Seluruh Anak Buah Kapal (ABK) Termasuk Nahkoda dan barang bukti daging serta kapalnya saat ini diamankan di Lantamal IV Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau.



Komandan Satkamla Lantamal IV, Mayor Laut (p) Hariyo Poernomo mengatakan, pihaknya mengamankan kapal KM Abadi II berbendera Indonesia yang mengangkut daging dalam jumlah besar sekitar 10.000 ton, selain itu juga terdapat susu kemasan dan produk lainnya.

Penangkapan dilakukan pada pukul 14.00 WIB di perairan sekitar jembatan Barelang Batam pada hari Rabu (1/12).

“Ketika kami cek dokumen kapal ternyata tidak ada sedangkan dokumen manifest yang dimiliki berisikan daging segar bukan sosis,” katanya, Rabu (1/12).

Menurut Hariyo, penangkapan dilakukan karena nahkoda kapal tidak memiliki dokumen resmi untuk mengangkut daging asal Malaysia tersebut sehingga aksi nahkoda ditengarai sebagai tindakan penyelundupan yang melanggar hukum di Indonesia.

Dijelaskan, proses penangkapan tersebut berawal dari informasi jajaran intelijen Lantamal IV Tanjungpinang yang mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada kapal yang hendak menyelundupkan daging ke Batam.

Berdasarkan informasi tersebut, patroli angkatan laut langsung mengerahkan dua patroli yang berada disekitar perairan Tanjungpiayu untuk melakukan pencegahan terhadap penyeludupan daging yang sudah diolah menjadi sosis tersebut. Ketika ditangkap kapal yang dikemudikan Husni tersebut tidak mengunakan lampu navigasi dengan alasan sedang rusak. Namun setelah dicek petugas kemananan laut ternyata tidak rusak. Petugas juga menemukan beberapa kemasan susu bubuk di kapal tersebut.

Seluruh ABK berjumlah empat orang termasuk nahkoda kapal dan barang bukti serta kapal selanjutnya diamankan di Lantamal IV Tanjungpinang untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara itu, Nahkoda kapal, Husni mengatakan, kapal yang dinahkodainya tersebut kepunyaan pengusaha asal Moro bernama Acin. Muatan kapal yang terdiri dari daging dan susu itu dibawa dari Malaysia untuk tujuan Moro namun singgah sebentar di Batam.

Husni mengaku sudah sering membawa muatan dengan menggunakan kapal tersebut, dan dalam satu bulan dia biasanya membawa dua kali muatan. Upah yang diterimanya sekitar 2,5 juta untuk satu kali angkutan. Perihal pemilik barang atau muatan, Husni tidak mengetahuinya karena tugasnya hanya mengantar muatan tersebut ke pelabuhan. (gus).

Tidak ada komentar: