Selasa, 07 September 2010

Percepat Pembangunan Pusat Pemerintah



Sebagai provinsi yang baru terbentuk, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sejak 2008 lalu mengerjakan pembangunan pusat pemerintah di satu pulau yakni Pulau Dompak. Dalam pulau tersebut nantinya akan dibangun kantor pemerintah daerah beserta kantor dinas serta fasilitas lainnya.



Proyek multiyears yang menelan dana lebih dari 1 triliun rupiah tersebut hingga saat ini masih belum rampung dan sebagai Gubernur yang baru, H.M sani bertekat untuk bisa menyelesaikan pembangunan pusat pemerintahan tersebut pada akhir tahun ini dan targetnya bisa ditempati sekitar pertengan tahun 2011. Untuk mengetahui tentang hal itu, berikut petikan wawancara dengan Gubernur Kepri, H.M Sani.

Beberapa pekan terakhir, anggota DPRD menyoroti proyek pembangunan pusat pemerintah di Dompak dan ada yang minta dihentikan untuk di audit terlebih dahulu, komentar anda ?..

Perlu diketahui bahwa Pemerintah dan DPRD sudah sepakat untuk membangun pusat pemerintahan di Pulau Dompak sehingga pembangunannya tidak bisa dihentikan. Jika sampai saat ini proyek itu belum rampung, mungkin banyak kendala yang dihadapi, dan kami sudah berkunjung ke pulau Dompak untuk langsung melihat progress dari proyek tersebut.

Apa hasil kunjungan ke Pulau Dompak yang bapak lakukan terakhir ?..


Kami terus melakukan peninjauan ke Dompak dan bisa kami katakan bahwa proyek itu progress pembangunannya sudah mencapai 75 persen. Untuk kantor Gubernur diperkirakan selesai Oktober tahun ini dan proses finishing targetnya selesai Desember 2010 sehingga bisa ditempati pada pertengahan tahun depan.

Proyek lainnya seperti perkantoran DPRD Kepri, Gedung Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Islamic Centre dan Masjid Raya dan beberapa kantor Kepala Dinas juga masih terus dikerjakan.


Bagaimana dengan ketersediaan listrik, air dan telepon ?..

Itu yang menjadi pekerjaan besar saat ini, untuk itu kami terus menerus bicara dengan PT PLN, Telkom dan perusahaan air minum untuk secepatnya membangun fasilitas di Dompak agar pusat pemerintahan disana bisa berjalan.

Namun hal itu tidak lah mudah, misalnya saja soal listrik, hingga saat ini pulau atau daerah lain saja masih krisis listrik sehingga tidak mudah bagi kami untuk menyakini PLN untuk segera membangun jaringan di pulau tersebut.


Lalu bagaimana dengan sarana transportasi ?..

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Dompak adalah pulau kecil yang awalnya tidak berpenghuni sehingga seluruh fasiitas harus dibangun dari awal termasuk jalan. Pihak kontraktor sedang mengerjakan jalan utama di pulau tersebut dan mereka berkomitmen untuk menyelesaikannya sesuai jadwal.

Namun, untuk pembangunan jembatan sebagai sarana yang bisa menghubungkan pulau tersebut dengan pulau sekitarnya seperti Tanjung Pinang hingga kini belum rampung. Untuk jembatan dua diharapkan selesai dalam waktu dekat sedangkan jembatan satu mungkin akhir 2011.


Pembangunan proyek itu terkesan lamban, menurut Anda ?..

Seperti saya bilang diawal tadi, mungkin banyak kendala yang dihadapi kontraktor untuk membangunn proyek itu, salah satunya kekurangan tenaga kerja. Berdasarkan informasi yang saya terima sejumlah pekerja yang berasal dari Jawa tidak sanggup mengerjakan proyek di Dompak karena maraknya penyakit Malaria dan Demam Berdarah.

Berhentinya sejumlah pekerja itu menyebabkan kontraktor kekurangan tenaga dan kami sudah minta kepada mereka untuk segera menambah pekerja agar proyek bisa cepat selesai sesuai jadwal. (gus).

Tidak ada komentar: