Selasa, 07 September 2010

Areal Tangkapan Nelayan Indonesia-Singapura-Malaysia Dipetakan

BATAM – Areal tangkapan nelayan khususnya di kawasan Terumbu Gelang dan Batu Berantai di perairan Batam yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia mulai dipetakan untuk menghindari konflik perbatasan.



Kasat Poladir Polresta Barelang (Batam, Rempang dan Galang), Kompol Teguh Wibowo mengatakan, pemetaaan dilakukan mengunakan Global Position System (GPS) pada titik kordinat N.01.13.53.7 dan E.104.06.12.6 perairan Terumbu Gelang.

“Pemetaan itu perlu dilakukan untuk mendapatkan titik koordinat areal tangkapan nelayan Indonesia sebagai referensi kita, sehingga kita mengetahui dengan persis lokasi tangkapan nelayan di perairan perbatasan,” katanya, Jumat (27/8).

Kawasan perairan itu merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia, sedangkan wilayah perairan Batu Berantai merupakan kawasan perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Singapura atau berjarak enam mil dari Pulau Sambu.

Proses pemetaan dilakukan secara bersama antara Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polresta Balerang, Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Kepri dan sejumlah nelayan Batam.

Dari pengakuan para nelayan diketahui bahwa perairan Terumbu Gelang dengan radius 3 mil laut dan perairan Batu Berantai dengan radius 2 mil laut merupakan daerah yang memiliki potensi hasil laut ikan sangat banyak, yang merupakan wilayah tangkapan nelayan Batam Indonesia.

Oleh karenanya wilayah tersebut harus segera dipetakan untuk mendapat titik kordinat wilayah perairan Indonesia sebagai bahan yang bisa digunakan nelayan Indonesia untuk mencari ikan. Hal tersebut juga untuk menghindari klaim sepihak dengan negara Singapura dan Malaysia atas wilayah perairan tersebut. (gus).


Tidak ada komentar: