JAKARTA – Perusahaan properti berbasis di Surabaya, PT Bukit Darmo Property Tbk diketahui mengincar lahan di Surabaya Provinsi Jawa Timur untuk pembangunan proyek baru berupa perkantoran mewah atau Office Tower, untuk itu telah disiapkan dana 200 miliar rupiah dari internal dan pihak ketiga. Perusahaan itu berharap kinerja penjualan tumbuh 15-20 persen pada tahun ini dibanding 2009.
Sekretaris Perusahaan Bukit Darmo Brasada Chandra mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana sekitar 200 miliar rupiah dari kas internal dan pihak ketiga untuk akuisisi lahan di Surabaya Provinsi Jawa Timur. Lahan itu nantinya akan dikembangkan untuk pembangunan proyek baru yakni perkantoran mewah atau office tower yang permintaannya sedang tinggi di Surabaya .
Dijelaskan, kondisi ekonomi di Surabaya saat ini dan kedepannya diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan signifikan sehingga banyak dibutuhkan ruang perkantoran. Oleh karena itu, perseroan akan mengembangkan office tower guna memenuhi permintaan tersebut.
Proyek Office tower merupakan proyek baru yang akan dibangun, kata dia sebab selama ini perseroan banyak membangun pusat perbelanjaan, hotel, apartemen dan residensial.
Gandeng Asing
Terkait dengan proyek pembangunan hotel yang saat ini sedang dikerjakan, Chandra mengatakan proyek tersebut sedang dalam tahap penyelesaian (finishing) dan pertengahan tahun ini diperkirakan rampung.
Jika hotel tersebut rampung, katanya perseroan akan mengandeng operator hotel dari perusahaan asing untuk menjalani manajemen hotel tersebut, pihaknya hanya sebatas menyediakan gedung.
Operator asing yang saat ini sedang diajak negosiasi berasal dari Eropa dan Asia , negosiasi tersebut diperkirakan selesai sekitar April atau Mei ini, sehingga pengoperasiannya bisa dimulai awal tahun 2011.
Hotel yang akan dioperasikan nantinya merupakan hotel bintang lima dengan jumlah kamar lebih dari 300 kamar.
Disamping hotel, nantinya ada apartemen mewah sebanyak 90 unit yang penjualannya saat ini sudah habis sekitar 70 persen.
Perseroan juga, kata Chandra sedang menyelesaikan pembangunan pusat perbelanjaan di Surabaya , proyek tersebut diharapkan rampung pada Juli ini.
Pendapatan Naik
Meskipun perseroan banyak menyelesaikan proyek pembangunan pada tahun ini, kata Chandra namun pihaknya tidak menargetkan pertumbuhan terlalu tinggi, karena sebagian besar proyek tersebut sudah laku terjual pada tahun lalu sehingga pembayarannya juga sudah dilakukan, dengan demikian perseroan hanya berharap pendapatnnya dari sisa unit yang belum terjual.
Untuk itu, kata Chandra pihaknya hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 15-20 persen dibanding 2009. Sementara itu, nilai pendapatan 2009 belum bisa disebutkan karena sedang dilakukan audit. Per September 2009, perseroan hanya mengantongi pendapatan usaha 30,71 miliar rupiah turun 281,57 persen ketimbang periode yang sama 2008 sebesar 117,19 miliar rupiah. Laba bersih juga turun 67,93 persen menjadi 3,35 miliar rupiah disbanding periode sama 2008 yang mencapai 10,46 miliar rupiah.
Sebelumnya Direktur PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat dalam diskusi di Jakarta mengatakan, permintaan sektor properti diperkirakan meningkat pada 2010 didukung tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang rendah.
Budi menjelaskan, nilai tukar rupiah yang juga berpotensi menguat terhadap dolar AS menyebabkan target sejumlah perusahaan tahun ini tercapai. "Pada 2010 likuiditas akan meningkat, sehingga trennya positif," kata dia. Kelebihan likuiditas tersebut menyebabkan suku bunga rendah yang menstimulasi pengeluaran domestik. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar