Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melaporkan kenaikkan konsumsi semen nasional sebesar 1% yoy selama tahun 2009 yang lalu didorong oleh pembangunan di wilayah Indonesia Timur yang naik 6,5% yoy. Sementara itu di wilayah lainnya, Jawa dan Sumatra menunjukkan penurunan masing-masing sekitar 0,6% yoy dan 0,7% yoy.
Bila kita melihat pertumbuhan konsumsi semen nasional tiap bulannya, terlihat bahwa sejak bulan Juni Sumatra dan Indonesia Timur terus tumbuh sedangkan Jawa baru mulai mulai tumbuh di bulan Oktober. Kecuali pada bulan September di saat Lebaran seiring dengan berkurangnya jumlah hari kerja di bulan tersebut. Bahkan di bulan Desember, pertumbuhan disemua wilayah tersebut menunjukkan rata-rata pertumbuhan yang cukup tinggi lebih dari 23%.
Dari ketiga produsen semen terbesar di Indonesia, terlihat bahwa perusahaan semen BUMN Semen Gresik (SMGR) masih tumbuh sekitar 3% ditopang oleh pertumbuhan unit usahanya di wilayah Indonesia Timur, Semen Tonasa yang tumbuh kencang hampir mencapai 14%.
Sementara itu, dua produsen semen lainnya, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan Holcim Indonesia (SMCB) masing-masing turun sebesar 3,8% yoy dan 1,3% yoy. Secara keseluruhan, ketiga produsen semen tersebut mulai konsisten tumbuh sejak bulan Oktober dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 23% atau lebih tinggi dari rata-rata nasional yang kurang dari 20%.
Pertumbuhan terbesar terutama terlihat di wilayah Indonesia Timur (31%), disusul oleh Sumatra (27%) dan Jawa (10%). Dengan melihat indikasi tersebut, kami optimis konsumsi semen nasional tahun ini akan lebih baik dari pada tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar