Senin, 04 Oktober 2010

Pimpinan Polda Kepri dan Samsat Diduga Terlibat Mobil Mewah Bodong di Batam

BATAM – Maraknya peredaran mobil mewah tanpa dokumen yang benar di Batam diduga sudah merupakan sindikasi internasional dan melibatkan Pimpinan Polda serta Samsat di Provinsi Kepri.



Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani mengatakan, Komisi III DPR RI melihat ada keterlibatan dari Samsat dan Pimpinan Polda setempat terhadap peredaran mobil mewah yang tidak dilengkapi dengan dokumen yang benar alias mobil bodong.

Meski demikian, Yani menyesalkan tindakan Mabes Polri yang langsung turun ke Batam, hal itu membuktikan bahwa Mabes Polri tidak percaya terhadap Polda setempat. Oleh karena itu dia menilai Polda Kepri sebaiknya dibubarkan saja.

Dikatakan, kasus tersebut hanya kasus kecil, tetapi Mabes Polri malah membawa porsonilnya seperti dari Gegana. Langkah tersebut telah menciptakan rasa takut di kalangan masyarakat Batam.

Peredaran mobil mewah di Batam sudah terjadi sejak lama dan diduga berasal dari Malaysia , Jepang dan Singapura. Sebagian mobil mewah itu disinyalir merupakan mobil hasil kejahatan yang terjadi Malaysia lalu dijual ke Batam melalui Singapura dan hal tersebut sudah berlansung lama dan telah menjadi sindikat internasional.

Kapolda Dicopot

Sementara itu, isu seputar pencopotan Kapolda Kepri Brigjen Pudji Hartanto sejak Senin (27/9) lalu ternyata terbukti. Mabes Polri pada Kamis (30/9) telah mengeluarkan telegram rahasia (TR) yang isinya memutasi 253 Pati dan Pamen yakni STR/772/IX/2010, STR/773IX/2010, dan STR774/IX/2010.

Dalam daftar nama di telegram itu diketahui terdapat empat nama pejabat kepolisian di wilayah Polda Kepri dan salah satunya Brigjen Pudji Hartanto, Kapolda Kepri.

Berdasarkan TR No772, Pudji akan dimutasi menjadi staf di bagian Staf Ahli Kapolri. Penggantinya adalah Brigjen Raden Budi Winarso, yang saat ini menjabat Wakapolda Jawa Barat (Jabar).

Posisi Wakapolda Jabar selanjutnya akan diisi Brigjen Pol Yovianes Mahar yang sebelumnya menjadi Direktur III bidang Tindak Pidana Korupsi WCC Bareskrim Polri.

Pudji yang sebelumnya tidak bersedia berkomentar, mengatakan pergantian itu memang sudah lama direncanakan dan biasa terjadi.

Selain Pudji, Direktur Kamtransnas Brigjen Saut Usman Nasution juga ikut dimutasi. Mantan Kadensus 88 Antiteror selanjutnya menjadi Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri. Lalu, Direktur Reserse dan Kriminal (Direskrim) Polda Kepri yakni Kombes (Pol) Achmad Nurdin juga dimutasi menjadi Kabid Daktium Pus Inafis Bareskrim Polri. Posisi yang ditinggalkan selanjutnya diisi Wakapolresta Barelang, AKBP Wibowo.

Sementara jabatan Kapolres Tanjungpinang, AKBP Djoko Rudi diganti oleh AKBP Suhendri yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Satuan (Kasat) Brimob Polda Kepri. Djoko Rudi sendiri ditarik sebagai Seslem Pusdik Lemdikpol Polri. Kapolres Karimun AKBP Iman Widodo juga diganti oleh AKBP Benyamin Sapta dari Dalpers Ro Pers Polda Kepri. Imam sendiri akan menjabat sebagai Wakapuslat Korps Brimob Polri.

Terkait dengan ratusan mobil mewah yang berhasil di rajia Mabes Polri, sampai saat ini masih berada di halaman Polda Kepri.

Petugas Mabes Polri mengalami kesulitan dalam memeriksa dan mendata mobil mobil mewah tersebut disebabkan pemiliknya sulit dihubungi dan disinyalir sudah melarikan diri. (gus).

Tidak ada komentar: