Indonesia adalah negara yang besar memiliki sumber daya alam berlimpah dari mulai minyak dan gas, emas, timah, batu bara dan lainnya. Kekayaan alam itu ada yang sudah di eksplorasi dan ada yang masih tertanam dalam bumi Ibu pertiwi.
Kekayaan alam yang berlimpah ditambah lagi dengan letak geografis yang sangat strategis serta suburnya tanah Indonesia sudah pasti membuat Ras Bangsa lain iri dan berupaya untuk menguasainya.
Itu sudah terjadi sejak jaman Sriwijaya hingga saat ini, berbagai negara berupaya keras untuk menguasai Indonesia dan memecah belah bangsa Indonesia.
Belanda yang pernah menguasai Indonesia selama 350 tahun pun sampai saat ini dinilai masih berkeinginan untuk balik menguasai Ibu Pertiwi, sehingga kaum ekstrim yang bernama RMS Republik Maluku Selatan tetap dibiarkan hidup dan berkembang di BElanda.
Sikap Belanda itu sudah pasti akan menganggu hubungan Indonesia sebagai negara bermartabat dengan Belanda, sehingga sangat layak sebagai Pemimpin dan PResiden Indonesia, SBY membatalkan kunjungannya ke Belanda jika dia menilai dari kunjungannya itu akan membawa kemudharatan.
Patut dihargai............
Selamat datang dan selamat bergabung di Blog Pribadi saya, semoga informasi yang di posting bisa menambah wawasan. Salam..... Agus Salim 08192263032.
Selasa, 05 Oktober 2010
Senin, 04 Oktober 2010
Pengadilan Perikanan Dibentuk di Kepri
BATAM – Pemerintah akhirnya membentuk Pengadilan Perikanan (PP) di Provinsi Kepulauan Riau menyusul maraknya kasus kasus pencurian ikan oleh nelayan asing di daerah tersebut.
Ketua Mahkaman Agung (MA) Harifin A Tumpa mengatakan pihaknya telah membentuk dua kantor Pengadilan Perikanan di Provinsi Kepulauan Riau (kepri) yakni di Kota Tanjung Pinang dan di Ranai Kabupaten Natuna.
Pembentukan lembaga pengadilan tersebut didasari atas tingginya kasus pencurian ikan di Kepri yang menempati daerah itu sebagai peringkat pertama terbanyak kasus pencurian ikan oleh nelayan asing.
Dirjen Pengawasan Kelautan dan Perikanan, Sularso mengatakan ada sekitar 1.000 kapal asing yang mencuri ikan di wilayah Indonesia setiap tahunnya. Jumlah ikan yang dicuri mencapai 25 persen dari cadangan ikan yang ada sebanyak 64 juta ton, dengan asumsi Kapal yang digunakan nelayan asing itu memiliki bobot 100 gt yang mampu maraup 40 ton ikan.
Aksi aksi pencurian ikan itu paling banyak dilakukan di daerah Kepri khususnya Natuna. Akibat negara dirugikan triliunan rupiah.
”Jika di hitung dari tahun 2005 hingga saat ini kerugian negara yang ditimbulkan dari pencurian ikan lebih dari 3 triliun rupiah,’’ katanya akhir pekan lalu.
Kerugian negara tersebut ada yang sudah dikembalikan, misalnya pada tahun 2007 kerugian negara yang dikembalikan sebesar 350 miliar rupiah lalu pada 2008 600 miliar rupiah dan 2009 sebesar 500 miliar rupiah.
Sementara itu, Sepanjang tahun 2010 ini terdapat 105 pencurian ikan yang dilakukan nelayan asing. Kapal kapal yang digunakan nelayan asing itu selanjutnya ditahan pemerintah dan akan dimanfaatkan negara.
Gubernur Kepri, HM Sani mengatakan wilayah Kepri 97 persennya adalah lautan sehingga butuh anggaran dan personil yang banyak untuk mengawasi wilayah perairan tersebut, terlebih sebagian besar wilayah perairan itu berbatasan langsung dengan negara tetangga. (gus).
Ketua Mahkaman Agung (MA) Harifin A Tumpa mengatakan pihaknya telah membentuk dua kantor Pengadilan Perikanan di Provinsi Kepulauan Riau (kepri) yakni di Kota Tanjung Pinang dan di Ranai Kabupaten Natuna.
Pembentukan lembaga pengadilan tersebut didasari atas tingginya kasus pencurian ikan di Kepri yang menempati daerah itu sebagai peringkat pertama terbanyak kasus pencurian ikan oleh nelayan asing.
Dirjen Pengawasan Kelautan dan Perikanan, Sularso mengatakan ada sekitar 1.000 kapal asing yang mencuri ikan di wilayah Indonesia setiap tahunnya. Jumlah ikan yang dicuri mencapai 25 persen dari cadangan ikan yang ada sebanyak 64 juta ton, dengan asumsi Kapal yang digunakan nelayan asing itu memiliki bobot 100 gt yang mampu maraup 40 ton ikan.
Aksi aksi pencurian ikan itu paling banyak dilakukan di daerah Kepri khususnya Natuna. Akibat negara dirugikan triliunan rupiah.
”Jika di hitung dari tahun 2005 hingga saat ini kerugian negara yang ditimbulkan dari pencurian ikan lebih dari 3 triliun rupiah,’’ katanya akhir pekan lalu.
Kerugian negara tersebut ada yang sudah dikembalikan, misalnya pada tahun 2007 kerugian negara yang dikembalikan sebesar 350 miliar rupiah lalu pada 2008 600 miliar rupiah dan 2009 sebesar 500 miliar rupiah.
Sementara itu, Sepanjang tahun 2010 ini terdapat 105 pencurian ikan yang dilakukan nelayan asing. Kapal kapal yang digunakan nelayan asing itu selanjutnya ditahan pemerintah dan akan dimanfaatkan negara.
Gubernur Kepri, HM Sani mengatakan wilayah Kepri 97 persennya adalah lautan sehingga butuh anggaran dan personil yang banyak untuk mengawasi wilayah perairan tersebut, terlebih sebagian besar wilayah perairan itu berbatasan langsung dengan negara tetangga. (gus).
Peningkatan Harga Kerek Industri Baja
JAKARTA – Perusahaan plat baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk mengalami lonjakan laba bersih 119,1 miliar rupiah pada semester satu ini, padahal di periode sama tahun lalu mengalami rugi bersih hingga 209,213 miliar rupiah. Peningkatan laba diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun seiring tingginya harga baja di pasaran lokal dan global.
Direktur Gunawan Dianjaya Steel, Hadi Sutjipto mengatakan, pihaknya sudah menduga akan terjadi pertumbuhan laba dan penjualan tahun ini menyusul peningkatan harga plat baja sejak akhir 2009 dan terus berlanjut hingga saat ini.
“Kami optimistis target pertumbuhan penjualan sekitar 40 persen bisa tercapai tahun ini,” katanya, Kamis (30/9).
Harga plat baja pada 2009 rata rata 450 dollar AS, dan saat ini sekitar 780 dollar AS per ton. Peningkatan harga baja tersebut kata Hadi diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun sehingga perseroan optimistis pertumbuhan kinerja di semester satu bisa berlanjut hingga akhir tahun 2010.
Pada semester satu ini, perseroan membukukan laba bersih 119,087 miliar rupiah
dibanding rugi bersih 209,213 miliar rupiah di periode sama 2009. Pertumbuhan laba itu dipicu oleh naiknya penjualan bersih 7,57 persen menjadi 893,448 miliar rupiah dibanding semester satu 2009 yang 830,559 miliar rupiah.
Dengan capaian tersebut, perseroan optimistis kinerja penjualan dan laba bersih hingga akhir tahun bisa tumbuh 40-60 persen sesuai dengan target awal. Terlebih pihaknya telah meningkatkan produksi sebesar 25 persen dari 24.000 ton per bulan menjadi 30.000 ton perbulan pada awal tahun 2010.
Perusahaan baja lainnya PT Krakatau Steel juga mengalami pertumbuhan penjualan dan laba selama semester satu ini. Perseroan membukukan pendapatan 9 triliun rupiah di semester satu 2010 naik 30 persen dibanding periode sama 2009 yang 7 triliun rupiah.
Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang mengatakan, kenaikan pendapatan tersebut dipicu nainya permintaan baja. Oleh karenanya perseroan memperoleh laba bersih 800 miliar rupiah naik dibanding periode sebelumnya.
Terkait dengan target penjualan tahun ini, perseroan menargetkan penjualan tumbuh dua kali lipat dibanding 2009 seiring meningkatnya volume dan harga baja.
Sementara itu, perusahaan pipa baja PT Citra tubindo Tbk justru mengalami penurunan kinerja penjualan dan laba di semester satu ini. Perseroan mengalami penurunan laba bersih 61,74 persen dari 8,91 juta dollar AS di semester satu 2009 menjadi 3,41 juta dollar AS pada semester satu ini.
Penurunan laba bersih itu disebabkan turunya angka penjualan sebesar 31,84 persen dari 135,9 juta dollar AS di semester satu 2009 menjadi 92,63 juta dollar AS di semester satu ini.
Sekretaris Perusahaan Citra Tubindo, Harsono mengatakan penurunan kinerja itu dipengaruhi oleh tidak diperolehnya kontrak kerja dari perusahaan Migas di dalam dan luar negeri sesuai dengan target. Perseroan bahkan banyak mengerjakan proyek yang telah diterima tahun lalu disebabkan minimnya proyek yang diterima tahun ini. (gus).
Direktur Gunawan Dianjaya Steel, Hadi Sutjipto mengatakan, pihaknya sudah menduga akan terjadi pertumbuhan laba dan penjualan tahun ini menyusul peningkatan harga plat baja sejak akhir 2009 dan terus berlanjut hingga saat ini.
“Kami optimistis target pertumbuhan penjualan sekitar 40 persen bisa tercapai tahun ini,” katanya, Kamis (30/9).
Harga plat baja pada 2009 rata rata 450 dollar AS, dan saat ini sekitar 780 dollar AS per ton. Peningkatan harga baja tersebut kata Hadi diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun sehingga perseroan optimistis pertumbuhan kinerja di semester satu bisa berlanjut hingga akhir tahun 2010.
Pada semester satu ini, perseroan membukukan laba bersih 119,087 miliar rupiah
dibanding rugi bersih 209,213 miliar rupiah di periode sama 2009. Pertumbuhan laba itu dipicu oleh naiknya penjualan bersih 7,57 persen menjadi 893,448 miliar rupiah dibanding semester satu 2009 yang 830,559 miliar rupiah.
Dengan capaian tersebut, perseroan optimistis kinerja penjualan dan laba bersih hingga akhir tahun bisa tumbuh 40-60 persen sesuai dengan target awal. Terlebih pihaknya telah meningkatkan produksi sebesar 25 persen dari 24.000 ton per bulan menjadi 30.000 ton perbulan pada awal tahun 2010.
Perusahaan baja lainnya PT Krakatau Steel juga mengalami pertumbuhan penjualan dan laba selama semester satu ini. Perseroan membukukan pendapatan 9 triliun rupiah di semester satu 2010 naik 30 persen dibanding periode sama 2009 yang 7 triliun rupiah.
Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang mengatakan, kenaikan pendapatan tersebut dipicu nainya permintaan baja. Oleh karenanya perseroan memperoleh laba bersih 800 miliar rupiah naik dibanding periode sebelumnya.
Terkait dengan target penjualan tahun ini, perseroan menargetkan penjualan tumbuh dua kali lipat dibanding 2009 seiring meningkatnya volume dan harga baja.
Sementara itu, perusahaan pipa baja PT Citra tubindo Tbk justru mengalami penurunan kinerja penjualan dan laba di semester satu ini. Perseroan mengalami penurunan laba bersih 61,74 persen dari 8,91 juta dollar AS di semester satu 2009 menjadi 3,41 juta dollar AS pada semester satu ini.
Penurunan laba bersih itu disebabkan turunya angka penjualan sebesar 31,84 persen dari 135,9 juta dollar AS di semester satu 2009 menjadi 92,63 juta dollar AS di semester satu ini.
Sekretaris Perusahaan Citra Tubindo, Harsono mengatakan penurunan kinerja itu dipengaruhi oleh tidak diperolehnya kontrak kerja dari perusahaan Migas di dalam dan luar negeri sesuai dengan target. Perseroan bahkan banyak mengerjakan proyek yang telah diterima tahun lalu disebabkan minimnya proyek yang diterima tahun ini. (gus).
Pimpinan Polda Kepri dan Samsat Diduga Terlibat Mobil Mewah Bodong di Batam
BATAM – Maraknya peredaran mobil mewah tanpa dokumen yang benar di Batam diduga sudah merupakan sindikasi internasional dan melibatkan Pimpinan Polda serta Samsat di Provinsi Kepri.
Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani mengatakan, Komisi III DPR RI melihat ada keterlibatan dari Samsat dan Pimpinan Polda setempat terhadap peredaran mobil mewah yang tidak dilengkapi dengan dokumen yang benar alias mobil bodong.
Meski demikian, Yani menyesalkan tindakan Mabes Polri yang langsung turun ke Batam, hal itu membuktikan bahwa Mabes Polri tidak percaya terhadap Polda setempat. Oleh karena itu dia menilai Polda Kepri sebaiknya dibubarkan saja.
Dikatakan, kasus tersebut hanya kasus kecil, tetapi Mabes Polri malah membawa porsonilnya seperti dari Gegana. Langkah tersebut telah menciptakan rasa takut di kalangan masyarakat Batam.
Peredaran mobil mewah di Batam sudah terjadi sejak lama dan diduga berasal dari Malaysia , Jepang dan Singapura. Sebagian mobil mewah itu disinyalir merupakan mobil hasil kejahatan yang terjadi Malaysia lalu dijual ke Batam melalui Singapura dan hal tersebut sudah berlansung lama dan telah menjadi sindikat internasional.
Kapolda Dicopot
Sementara itu, isu seputar pencopotan Kapolda Kepri Brigjen Pudji Hartanto sejak Senin (27/9) lalu ternyata terbukti. Mabes Polri pada Kamis (30/9) telah mengeluarkan telegram rahasia (TR) yang isinya memutasi 253 Pati dan Pamen yakni STR/772/IX/2010, STR/773IX/2010, dan STR774/IX/2010.
Dalam daftar nama di telegram itu diketahui terdapat empat nama pejabat kepolisian di wilayah Polda Kepri dan salah satunya Brigjen Pudji Hartanto, Kapolda Kepri.
Berdasarkan TR No772, Pudji akan dimutasi menjadi staf di bagian Staf Ahli Kapolri. Penggantinya adalah Brigjen Raden Budi Winarso, yang saat ini menjabat Wakapolda Jawa Barat (Jabar).
Posisi Wakapolda Jabar selanjutnya akan diisi Brigjen Pol Yovianes Mahar yang sebelumnya menjadi Direktur III bidang Tindak Pidana Korupsi WCC Bareskrim Polri.
Pudji yang sebelumnya tidak bersedia berkomentar, mengatakan pergantian itu memang sudah lama direncanakan dan biasa terjadi.
Selain Pudji, Direktur Kamtransnas Brigjen Saut Usman Nasution juga ikut dimutasi. Mantan Kadensus 88 Antiteror selanjutnya menjadi Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri. Lalu, Direktur Reserse dan Kriminal (Direskrim) Polda Kepri yakni Kombes (Pol) Achmad Nurdin juga dimutasi menjadi Kabid Daktium Pus Inafis Bareskrim Polri. Posisi yang ditinggalkan selanjutnya diisi Wakapolresta Barelang, AKBP Wibowo.
Sementara jabatan Kapolres Tanjungpinang, AKBP Djoko Rudi diganti oleh AKBP Suhendri yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Satuan (Kasat) Brimob Polda Kepri. Djoko Rudi sendiri ditarik sebagai Seslem Pusdik Lemdikpol Polri. Kapolres Karimun AKBP Iman Widodo juga diganti oleh AKBP Benyamin Sapta dari Dalpers Ro Pers Polda Kepri. Imam sendiri akan menjabat sebagai Wakapuslat Korps Brimob Polri.
Terkait dengan ratusan mobil mewah yang berhasil di rajia Mabes Polri, sampai saat ini masih berada di halaman Polda Kepri.
Petugas Mabes Polri mengalami kesulitan dalam memeriksa dan mendata mobil mobil mewah tersebut disebabkan pemiliknya sulit dihubungi dan disinyalir sudah melarikan diri. (gus).
Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani mengatakan, Komisi III DPR RI melihat ada keterlibatan dari Samsat dan Pimpinan Polda setempat terhadap peredaran mobil mewah yang tidak dilengkapi dengan dokumen yang benar alias mobil bodong.
Meski demikian, Yani menyesalkan tindakan Mabes Polri yang langsung turun ke Batam, hal itu membuktikan bahwa Mabes Polri tidak percaya terhadap Polda setempat. Oleh karena itu dia menilai Polda Kepri sebaiknya dibubarkan saja.
Dikatakan, kasus tersebut hanya kasus kecil, tetapi Mabes Polri malah membawa porsonilnya seperti dari Gegana. Langkah tersebut telah menciptakan rasa takut di kalangan masyarakat Batam.
Peredaran mobil mewah di Batam sudah terjadi sejak lama dan diduga berasal dari Malaysia , Jepang dan Singapura. Sebagian mobil mewah itu disinyalir merupakan mobil hasil kejahatan yang terjadi Malaysia lalu dijual ke Batam melalui Singapura dan hal tersebut sudah berlansung lama dan telah menjadi sindikat internasional.
Kapolda Dicopot
Sementara itu, isu seputar pencopotan Kapolda Kepri Brigjen Pudji Hartanto sejak Senin (27/9) lalu ternyata terbukti. Mabes Polri pada Kamis (30/9) telah mengeluarkan telegram rahasia (TR) yang isinya memutasi 253 Pati dan Pamen yakni STR/772/IX/2010, STR/773IX/2010, dan STR774/IX/2010.
Dalam daftar nama di telegram itu diketahui terdapat empat nama pejabat kepolisian di wilayah Polda Kepri dan salah satunya Brigjen Pudji Hartanto, Kapolda Kepri.
Berdasarkan TR No772, Pudji akan dimutasi menjadi staf di bagian Staf Ahli Kapolri. Penggantinya adalah Brigjen Raden Budi Winarso, yang saat ini menjabat Wakapolda Jawa Barat (Jabar).
Posisi Wakapolda Jabar selanjutnya akan diisi Brigjen Pol Yovianes Mahar yang sebelumnya menjadi Direktur III bidang Tindak Pidana Korupsi WCC Bareskrim Polri.
Pudji yang sebelumnya tidak bersedia berkomentar, mengatakan pergantian itu memang sudah lama direncanakan dan biasa terjadi.
Selain Pudji, Direktur Kamtransnas Brigjen Saut Usman Nasution juga ikut dimutasi. Mantan Kadensus 88 Antiteror selanjutnya menjadi Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri. Lalu, Direktur Reserse dan Kriminal (Direskrim) Polda Kepri yakni Kombes (Pol) Achmad Nurdin juga dimutasi menjadi Kabid Daktium Pus Inafis Bareskrim Polri. Posisi yang ditinggalkan selanjutnya diisi Wakapolresta Barelang, AKBP Wibowo.
Sementara jabatan Kapolres Tanjungpinang, AKBP Djoko Rudi diganti oleh AKBP Suhendri yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Satuan (Kasat) Brimob Polda Kepri. Djoko Rudi sendiri ditarik sebagai Seslem Pusdik Lemdikpol Polri. Kapolres Karimun AKBP Iman Widodo juga diganti oleh AKBP Benyamin Sapta dari Dalpers Ro Pers Polda Kepri. Imam sendiri akan menjabat sebagai Wakapuslat Korps Brimob Polri.
Terkait dengan ratusan mobil mewah yang berhasil di rajia Mabes Polri, sampai saat ini masih berada di halaman Polda Kepri.
Petugas Mabes Polri mengalami kesulitan dalam memeriksa dan mendata mobil mobil mewah tersebut disebabkan pemiliknya sulit dihubungi dan disinyalir sudah melarikan diri. (gus).
Investor Korea Tertarik Investasi di BBK
BATAM – Investor Korea Selatan menyatakan minat untuk menanamkan investasi di kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas Batam, Bintan dan Karimun (BBK) di berbagai sektor antara lain industri minyak dan gas (Migas) serta perhotelan.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H.M Sani mengatakan, pihaknya baru saja melakukan kunjungan ke Korea Selatan pada 28-29 September 2010 untuk mengajak pengusaha dari negara tersebut berinvestasi di Kepri. Dari hasil kunjungan tersebut sekitar 20 perusahaan Korea Selatan menyatakan tertarik untuk menanamkan investasinya di Kepri khususnya di BBK.
‘Pekan depan, 20 pengusaha Korea tersebut akan berkunjung ke Kepri dan mereka akan melihat secara langsung wilayah Batam, Bintan, dan Karimun,’’ katanya, Jumat (1/10).
Investasi yang akan dikembangkan oleh investor Korea antara lain perhotelan, industri Migas, galangan kapal, perkebunan, pedagangan dan manufaktur.
Sementara itu, investor dari Rusia dalam waktu dekat akan membangun resort di Pulau Bintan dengan nilai investasi ditaksir 5 juta dollar AS, menyusul telah rampungnya proses perijinan.
Bupati Bintan, Ansar Ahmad mengatakan, Pemerintah Daerah telah menyediakan lahan sekitar 50 hektare untuk investor asal Rusia guna membangun kawasan wisata Resort internasional di Tanjung Berakit yang memang diperuntukan bagi kawasan wisata terpadu di Kabupaten Bintan, setelah Lobam dan Lagoi.
Kawasan resort yang akan dibangun investor Rusia itu cukup strategis, karena di lokasi itu juga akan dibangun pelabuhan Ferry Internasional oleh investor lainnya.
Meskipun berjalan lamban namun pelaksanaan FTZ di Bintan sudah mulai menampakan hasilnya. Itu diketahui dari adanya komitmen sejumlah investor asing untuk berinvestasi di wilayah FTZ Bintan.
Selain investor Rusia, sejumlah investor dari negara Eropa seperti Norwegia kemudian Singapura , Malaysia , Korea dan Jepang juga sudah menyatakan komitmenya untuk menanamkan investasi di Bintan.(gus).
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H.M Sani mengatakan, pihaknya baru saja melakukan kunjungan ke Korea Selatan pada 28-29 September 2010 untuk mengajak pengusaha dari negara tersebut berinvestasi di Kepri. Dari hasil kunjungan tersebut sekitar 20 perusahaan Korea Selatan menyatakan tertarik untuk menanamkan investasinya di Kepri khususnya di BBK.
‘Pekan depan, 20 pengusaha Korea tersebut akan berkunjung ke Kepri dan mereka akan melihat secara langsung wilayah Batam, Bintan, dan Karimun,’’ katanya, Jumat (1/10).
Investasi yang akan dikembangkan oleh investor Korea antara lain perhotelan, industri Migas, galangan kapal, perkebunan, pedagangan dan manufaktur.
Sementara itu, investor dari Rusia dalam waktu dekat akan membangun resort di Pulau Bintan dengan nilai investasi ditaksir 5 juta dollar AS, menyusul telah rampungnya proses perijinan.
Bupati Bintan, Ansar Ahmad mengatakan, Pemerintah Daerah telah menyediakan lahan sekitar 50 hektare untuk investor asal Rusia guna membangun kawasan wisata Resort internasional di Tanjung Berakit yang memang diperuntukan bagi kawasan wisata terpadu di Kabupaten Bintan, setelah Lobam dan Lagoi.
Kawasan resort yang akan dibangun investor Rusia itu cukup strategis, karena di lokasi itu juga akan dibangun pelabuhan Ferry Internasional oleh investor lainnya.
Meskipun berjalan lamban namun pelaksanaan FTZ di Bintan sudah mulai menampakan hasilnya. Itu diketahui dari adanya komitmen sejumlah investor asing untuk berinvestasi di wilayah FTZ Bintan.
Selain investor Rusia, sejumlah investor dari negara Eropa seperti Norwegia kemudian Singapura , Malaysia , Korea dan Jepang juga sudah menyatakan komitmenya untuk menanamkan investasi di Bintan.(gus).
Pengawasan Selat Malaka Ditingkatkan
BATAM – Pengawasan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran internasional semakin ditingkatkan menyusul insiden penangkapan tujuh nelayan Malaysia yang berbuntut penangkapan tiga petugas Dinas kelautan Provinsi Kepulauan Riau oleh aparat Malaysia . Peningkatan pengawasan dilakukan dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) oleh Bakorkamla Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).
Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla, Laksamana Madya Didik Heru Purnomo mengatakan pihaknya telah melantik secara resmi satuan tugas atau Satgas I kota Batam Provinsi Kepri yang akan melakukan tugas pengawasan selat malaka. Satgas tersebut nantinya menjadi perwakilan Bakorkamla di Batam, untuk lebih memaksimalkan koordinasi pengamanan laut di wilayah Selat Malaka, dan mengkoordinasikan pengamanan laut di perairan Kepri paska insiden Tanjung Berakit pada 13 Agustus 2010 lalu yang menyebabkan tiga aparat Dinas Kelautan Kepri ditahan oleh aparat Malaysia akibat dari ditangkapnya tujuh nelayan Malaysia yang diduga masuk perairan Indonesia.
“Wilayah perairan Kepri dan Selat Malaka sangat rentan dengan aksi aksi kriminal, teroris, pencurian ikan akibat pelanggaran wilayah perbatasan sehingga pengawasannya perlu ditingkatkan,” katanya, Kamis (30/9).
Pembentukan Satgas itu, katanya sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2005 tentang Bakorkamla dan kian mendesaknya pengawasan di perairan Kepri dan Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Untuk meningkatkan peran Satgas tersebut, Bakorkamla telah menyediakan Call Centre dinomor 021-500500 yang menjadi pintu informasi bagi masyarakat dalam pelaporan tindak upaya gangguan keamanan di laut.
Masyarakat dapat berperan aktif dalam penjagaan perairan nasional dengan mengontak nomor tersebut jika menemui kejanggalan keamananan di laut dan nantinya keluhan itu akan langsung diteruskan ke instansi terkait yang menjadi stake holder sesuai kewenangannya.
Menurut Didik, Selat Malaka dan Perairan Kepri sangat rentan terhadap aksi aksi kriminal, teroris dan pelanggaran perbatasan disebabkan wilayah itu langsung berbatasan dengan negara tetangga.
Selat Malaka juga menjadi jalur pelayaran internasional tersibuk didunia yang setiap tahunnya dilewati lebih dari 55.000 kapal yang membawa 80 persen pasokan minyak ke berbagai Negara. Oleh karenanya koordinasi pengamanannya perlu ditingkatkan.
Setelah membentuk Satgas I di Batam, Bakorkamla selanjutnya akan membuka kantor satgas di kota lainnya seperti Bitung, Sulawesi Utara dan NTT. (gus).
Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla, Laksamana Madya Didik Heru Purnomo mengatakan pihaknya telah melantik secara resmi satuan tugas atau Satgas I kota Batam Provinsi Kepri yang akan melakukan tugas pengawasan selat malaka. Satgas tersebut nantinya menjadi perwakilan Bakorkamla di Batam, untuk lebih memaksimalkan koordinasi pengamanan laut di wilayah Selat Malaka, dan mengkoordinasikan pengamanan laut di perairan Kepri paska insiden Tanjung Berakit pada 13 Agustus 2010 lalu yang menyebabkan tiga aparat Dinas Kelautan Kepri ditahan oleh aparat Malaysia akibat dari ditangkapnya tujuh nelayan Malaysia yang diduga masuk perairan Indonesia.
“Wilayah perairan Kepri dan Selat Malaka sangat rentan dengan aksi aksi kriminal, teroris, pencurian ikan akibat pelanggaran wilayah perbatasan sehingga pengawasannya perlu ditingkatkan,” katanya, Kamis (30/9).
Pembentukan Satgas itu, katanya sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2005 tentang Bakorkamla dan kian mendesaknya pengawasan di perairan Kepri dan Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Untuk meningkatkan peran Satgas tersebut, Bakorkamla telah menyediakan Call Centre dinomor 021-500500 yang menjadi pintu informasi bagi masyarakat dalam pelaporan tindak upaya gangguan keamanan di laut.
Masyarakat dapat berperan aktif dalam penjagaan perairan nasional dengan mengontak nomor tersebut jika menemui kejanggalan keamananan di laut dan nantinya keluhan itu akan langsung diteruskan ke instansi terkait yang menjadi stake holder sesuai kewenangannya.
Menurut Didik, Selat Malaka dan Perairan Kepri sangat rentan terhadap aksi aksi kriminal, teroris dan pelanggaran perbatasan disebabkan wilayah itu langsung berbatasan dengan negara tetangga.
Selat Malaka juga menjadi jalur pelayaran internasional tersibuk didunia yang setiap tahunnya dilewati lebih dari 55.000 kapal yang membawa 80 persen pasokan minyak ke berbagai Negara. Oleh karenanya koordinasi pengamanannya perlu ditingkatkan.
Setelah membentuk Satgas I di Batam, Bakorkamla selanjutnya akan membuka kantor satgas di kota lainnya seperti Bitung, Sulawesi Utara dan NTT. (gus).
Perusahaan Ritel Bahan Bangunan Kian Ekspansif
JAKARTA – Perusahaan ritel/distribusi bahan bangunan dan furniture pemilik Mitra 10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk akan membuka 2-3 gerai Mitra 10 pada tahun 2011 dengan nilai investasi ditaksir 75 miliar rupiah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, seiring membaiknya kondisi ekonomi nasional dan global.
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana, Tjia Tjhin Hwa mengatakan, perseroan akan ekspansif pada tahun depan dengan membuka dua sampai tiga gerai Mitra 10 yang merupakan supermarket bahan bahan bangunan. Nilai investasinya ditaksir 75 miliar rupiah dengan asumsi satu gerai membutuhkan investasi lebih dari 20-35 miliar rupiah. Dananya sebagian besar akan diambil dari kas internal dan sebagian lagi pinjaman Bank.
“Tahun 2010 ini kami tidak menambah gerai baru karena masih tahap konsolidasi paska krisis ekonomi 2008 dan tahun 2011 kami akan ekspansif dengan membuka dua sampai tiga gerai Mitra 10,” katanya kepada Koran Jakarta, Rabu (29/9).
Lokasi gerai baru yang akan dibuka menurutnya diperkirakan masih diseputar pulau Jawa namun detilnya belum bisa disebutkan.
Dengan bertambahnya dua sampai tiga gerai baru, kata Tjia maka perseroan nantinya akan memiliki total gerai sebanyak 20-21 gerai yang tersebar di berbagai kota Indonesia .
Dijelaskan, penambahan gerai memang harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan, terlebih pada 2010 ini tidak ada gerai baru yang dibangun lantaran perseroan masih dalam tahap konsolidasi paska krisis ekonomi 2008. Namun, seiring dengan meningkatkan pendapatan dan laba di semester kedua ini dan diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun ini, maka perseroan akan ekspansif pada tahun depan.
Di semester satu ini, kata Tjia perseroan telah membukukan pendapatan 1,6 triliun rupiah naik 14,3 persen dibanding periode sama 2009 yang 1,4 triliun rupiah sedangkan laba bersih naik 17 persen dari 16,3 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 19 miliar rupiah di semester satu ini.
Tjia optimistis peningkatan kinerja di semester satu itu akan berlanjut hingga akhir tahun, sehingga target pendapatan 3,3 triliun rupiah pada 2010 ini bisa tercapai.
“Pengalaman tahun tahun sebelumnya, kinerja semester dua lebih baik dibanding semester satu dipicu peningkatan konsumsi saat lebaran, natal dan tahun baru,” katanya.
Untuk meningkatkan kinerja, perseroan melakukan beberapa strategi pertama, menambah variasi produk dengan meningkatkan kerjasama dengan pemilik lisensi. Saat ini perseroan bekerjasa dengan 30 pemilik lisensi untuk produk furniture dari beberapa negara seperti Cina , Thailand dan Philipina. Sedangkan untuk produk bahan bangunan yang dioperasikan oleh anak usahanya yakni Mitra 10 bekerjasama dengan lebih dari 300 pemilik lisensi dari dalam dan luar negeri.
Strategi kedua, perseroan akan tetap fokus pada penjualan keramik beserta turunannya dan cat (pewarna tembok). Dua komoditas itu sampai saat ini memberi kontribusi paling tinggi yakni sekitar 60-70 persen terhadap pendapatan konsolidasi sehingga pasokannya perlu ditambah.
Strategi ketiga, Penataan ulang gerai-gerai yang dikelola oleh Mitra lO yakni jaringan ritel bahan bangunan yang merupakan anak perusahaan dari Catur Sentosa untuk meningkatkan produktivitas penjualan. Pada 2010 ini, perseroan telah merenovasi sekitar tiga gerai Mitra 10 di Jakarta dan Surabaya yang menghabiskan dana sekitar 1,3 miliar rupiah.
Dengan strategi itu, kata Tjia ditambah lagi dengan kian membaiknya ekonomi nasional maka pihaknya optimistis kinerja 2011 bisa lebih tinggi dibanding realisasi 2010 nanti.
Riset yang dipublikasikan PT Erdhika Securitas pada Mei 2010 menyebutkan bahwa kinerja Catur Sentosa kian prospektif seiring dengan membaiknya industri properti nasional, serta peningkatan kinerja perseroan di kuartal pertama 2010 yang turut menopang penguatan harga.
Membaiknya kinerja perusahaan itu juga mengundang minat investor perusahaan ritel dari Timur Tengah (Timteng) yang dikabarkan akan mengakuisisi PT Catur entosa Adiprana Tbk (CSAP) melalui private placement. Dikabarkan rencana akuisisi CSAP lewat private placement di harga 125 rupiah. (gus).
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana, Tjia Tjhin Hwa mengatakan, perseroan akan ekspansif pada tahun depan dengan membuka dua sampai tiga gerai Mitra 10 yang merupakan supermarket bahan bahan bangunan. Nilai investasinya ditaksir 75 miliar rupiah dengan asumsi satu gerai membutuhkan investasi lebih dari 20-35 miliar rupiah. Dananya sebagian besar akan diambil dari kas internal dan sebagian lagi pinjaman Bank.
“Tahun 2010 ini kami tidak menambah gerai baru karena masih tahap konsolidasi paska krisis ekonomi 2008 dan tahun 2011 kami akan ekspansif dengan membuka dua sampai tiga gerai Mitra 10,” katanya kepada Koran Jakarta, Rabu (29/9).
Lokasi gerai baru yang akan dibuka menurutnya diperkirakan masih diseputar pulau Jawa namun detilnya belum bisa disebutkan.
Dengan bertambahnya dua sampai tiga gerai baru, kata Tjia maka perseroan nantinya akan memiliki total gerai sebanyak 20-21 gerai yang tersebar di berbagai kota Indonesia .
Dijelaskan, penambahan gerai memang harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan, terlebih pada 2010 ini tidak ada gerai baru yang dibangun lantaran perseroan masih dalam tahap konsolidasi paska krisis ekonomi 2008. Namun, seiring dengan meningkatkan pendapatan dan laba di semester kedua ini dan diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun ini, maka perseroan akan ekspansif pada tahun depan.
Di semester satu ini, kata Tjia perseroan telah membukukan pendapatan 1,6 triliun rupiah naik 14,3 persen dibanding periode sama 2009 yang 1,4 triliun rupiah sedangkan laba bersih naik 17 persen dari 16,3 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 19 miliar rupiah di semester satu ini.
Tjia optimistis peningkatan kinerja di semester satu itu akan berlanjut hingga akhir tahun, sehingga target pendapatan 3,3 triliun rupiah pada 2010 ini bisa tercapai.
“Pengalaman tahun tahun sebelumnya, kinerja semester dua lebih baik dibanding semester satu dipicu peningkatan konsumsi saat lebaran, natal dan tahun baru,” katanya.
Untuk meningkatkan kinerja, perseroan melakukan beberapa strategi pertama, menambah variasi produk dengan meningkatkan kerjasama dengan pemilik lisensi. Saat ini perseroan bekerjasa dengan 30 pemilik lisensi untuk produk furniture dari beberapa negara seperti Cina , Thailand dan Philipina. Sedangkan untuk produk bahan bangunan yang dioperasikan oleh anak usahanya yakni Mitra 10 bekerjasama dengan lebih dari 300 pemilik lisensi dari dalam dan luar negeri.
Strategi kedua, perseroan akan tetap fokus pada penjualan keramik beserta turunannya dan cat (pewarna tembok). Dua komoditas itu sampai saat ini memberi kontribusi paling tinggi yakni sekitar 60-70 persen terhadap pendapatan konsolidasi sehingga pasokannya perlu ditambah.
Strategi ketiga, Penataan ulang gerai-gerai yang dikelola oleh Mitra lO yakni jaringan ritel bahan bangunan yang merupakan anak perusahaan dari Catur Sentosa untuk meningkatkan produktivitas penjualan. Pada 2010 ini, perseroan telah merenovasi sekitar tiga gerai Mitra 10 di Jakarta dan Surabaya yang menghabiskan dana sekitar 1,3 miliar rupiah.
Dengan strategi itu, kata Tjia ditambah lagi dengan kian membaiknya ekonomi nasional maka pihaknya optimistis kinerja 2011 bisa lebih tinggi dibanding realisasi 2010 nanti.
Riset yang dipublikasikan PT Erdhika Securitas pada Mei 2010 menyebutkan bahwa kinerja Catur Sentosa kian prospektif seiring dengan membaiknya industri properti nasional, serta peningkatan kinerja perseroan di kuartal pertama 2010 yang turut menopang penguatan harga.
Membaiknya kinerja perusahaan itu juga mengundang minat investor perusahaan ritel dari Timur Tengah (Timteng) yang dikabarkan akan mengakuisisi PT Catur entosa Adiprana Tbk (CSAP) melalui private placement. Dikabarkan rencana akuisisi CSAP lewat private placement di harga 125 rupiah. (gus).
Orang Mampu Juga Bisa Kurang Gizi
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan gizi ternyata tidak hanya didominasi orang tidak mampu secara ekonomi (orang miskin), faktanya orang kaya sekalipun bisa terkena karena kurangnya kepedulian tentang pentingnya menjaga pola makan teratur.
Ahli Gizi Rumah Sakit Awal Bross Batam Muhammad Ali mengatakan, dalam satu hari terdapat 6-7 pasien yang datang ke Rumah Sakit Awal Bross Batam yang berkonsultasi dan mengeluh tentang gizi, padahal pasien itu memiliki kemampuan dari segi ekonomi.
“Kebanyakan pasien tersebut mengeluh karena jaringan pencernaannya terganggu sehingga muncul berbagai penyakit,” kata dia.
Kondisi tersebut sebenarnya bisa dihindari jika masyarakat mau peduli terhadap gizi dan mau menjaga pola makannya. Makanan yang sehat menurut Ali tidak perlu mahal justru makanan yang murah seperti sayur bayam, kangkung dan sayur lainnya serta tempe , tahu sangat sehat untuk tubuh.
Makanan cepat saji atau fast food yang banyak dikonsumsi oleh warga perkotaan yang merupakan orang kaya ternyata justru banyak mengandung penyakit karena zat yang terkandung dalam makanan itu tinggi kolesterol dan gula yang bisa memicu munculnya penyakit jantung dan hati.
Makanan cepat saji juga banyak mengandung garam, padahal garam merupakan sumber utama timbulnya penyakit terutama hipertensi. Oleh karenanya penderita hipertensi disarankan untuk diet rendah garam yang tujuanya untuk menghilangkan penimbunan garam dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah yang sangat sensitive terhadap garam.
Yang perlu diperhatikan dalam diet tersebut katanya, sebaiknya banyak mengonsumsi sumber makanan nabati ketimbang hewani karena sumber makanan hewani banyak mengandung garam. Kemudian harus menghindari mengonsumsi beberapa jenis makanan seperti roti, biscuit dan kue kue yang diolah dengan garam dapur atau soda serta otak, ginjal, lidah dan keju. Kemudian juga perlu menghindari makanan yang diawetkan dengan garam dapur seperti dendeng, abon, kornet, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, telur asin dan margarine.
Penderita hipertensi kebanyakan orang yang memiliki kemampuan dari segi ekonomi, oleh karenanya kata Ali penderita hipertensi hanya boleh mengonsumsi ikan dan daging maksimum 100 gram sehari, telur maksimum satu butir sehari dan susu maksimum 2 gelas sehari.
Seorang pasien penderita Hipertensi, Icap (42) mengatakan selama ini dia memang kurang memperhatikan asupan gizi karena kesibukan bekerja. Namun setelah usia 40 tahun dia baru merasakan tekanan darah nya cukup tinggi sehingga dia menderita hipertensi.
Menurutnya, selama ini dia merasa sudah cukup mengonsumsi makanan yang mengandung jizi dengan menyantap makanan di restoran, namun ternyata kebiasaan menyantap makanan di restoran tersebut menyebabkan dia justru kekurangan gizi karena menu yang dikonsumsinya tidak seimbang.
Terlebih makanan dari restoran ternyata banyak mengandung garam yang mempercepat timbulnya penyakit darah tinggi.
Kurang gizi merupakan istilah dari penyakit malnutrisi energi-protein (MEP), yaitu penyakit yang diakibatkan kekurangan energi dan protein. Bergantung pada derajat kekurangan energi-protein yang terjadi, maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda.
MEP ringan diistilahkan dengan kurang gizi, sedangkan marasmus, kwashiorkor (sering juga diistilahkan dengan busung lapar atau HO), dan marasmik-kwashiorkor digolongkan sebagai MEP berat.
Penyakit kurang gizi paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Rata-rata berat badannya hanya sekitar 60-80 persen dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain, Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun, Ukuran lingkaran lengan atas menurun, Maturasi tulang terlambat. Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun dan Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.
Masalah kekurangn gizi atau malnutrisi energi-protein (MEP) disebabkan banyak factor dan banyak ahli gizi mengatakan untuk kasus kekurangan gizi yang menimpa warga miskin yang paling dominan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya sangat kurang.
Selain itu juga disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan. (gus).
Ahli Gizi Rumah Sakit Awal Bross Batam Muhammad Ali mengatakan, dalam satu hari terdapat 6-7 pasien yang datang ke Rumah Sakit Awal Bross Batam yang berkonsultasi dan mengeluh tentang gizi, padahal pasien itu memiliki kemampuan dari segi ekonomi.
“Kebanyakan pasien tersebut mengeluh karena jaringan pencernaannya terganggu sehingga muncul berbagai penyakit,” kata dia.
Kondisi tersebut sebenarnya bisa dihindari jika masyarakat mau peduli terhadap gizi dan mau menjaga pola makannya. Makanan yang sehat menurut Ali tidak perlu mahal justru makanan yang murah seperti sayur bayam, kangkung dan sayur lainnya serta tempe , tahu sangat sehat untuk tubuh.
Makanan cepat saji atau fast food yang banyak dikonsumsi oleh warga perkotaan yang merupakan orang kaya ternyata justru banyak mengandung penyakit karena zat yang terkandung dalam makanan itu tinggi kolesterol dan gula yang bisa memicu munculnya penyakit jantung dan hati.
Makanan cepat saji juga banyak mengandung garam, padahal garam merupakan sumber utama timbulnya penyakit terutama hipertensi. Oleh karenanya penderita hipertensi disarankan untuk diet rendah garam yang tujuanya untuk menghilangkan penimbunan garam dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah yang sangat sensitive terhadap garam.
Yang perlu diperhatikan dalam diet tersebut katanya, sebaiknya banyak mengonsumsi sumber makanan nabati ketimbang hewani karena sumber makanan hewani banyak mengandung garam. Kemudian harus menghindari mengonsumsi beberapa jenis makanan seperti roti, biscuit dan kue kue yang diolah dengan garam dapur atau soda serta otak, ginjal, lidah dan keju. Kemudian juga perlu menghindari makanan yang diawetkan dengan garam dapur seperti dendeng, abon, kornet, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, telur asin dan margarine.
Penderita hipertensi kebanyakan orang yang memiliki kemampuan dari segi ekonomi, oleh karenanya kata Ali penderita hipertensi hanya boleh mengonsumsi ikan dan daging maksimum 100 gram sehari, telur maksimum satu butir sehari dan susu maksimum 2 gelas sehari.
Seorang pasien penderita Hipertensi, Icap (42) mengatakan selama ini dia memang kurang memperhatikan asupan gizi karena kesibukan bekerja. Namun setelah usia 40 tahun dia baru merasakan tekanan darah nya cukup tinggi sehingga dia menderita hipertensi.
Menurutnya, selama ini dia merasa sudah cukup mengonsumsi makanan yang mengandung jizi dengan menyantap makanan di restoran, namun ternyata kebiasaan menyantap makanan di restoran tersebut menyebabkan dia justru kekurangan gizi karena menu yang dikonsumsinya tidak seimbang.
Terlebih makanan dari restoran ternyata banyak mengandung garam yang mempercepat timbulnya penyakit darah tinggi.
Kurang gizi merupakan istilah dari penyakit malnutrisi energi-protein (MEP), yaitu penyakit yang diakibatkan kekurangan energi dan protein. Bergantung pada derajat kekurangan energi-protein yang terjadi, maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda.
MEP ringan diistilahkan dengan kurang gizi, sedangkan marasmus, kwashiorkor (sering juga diistilahkan dengan busung lapar atau HO), dan marasmik-kwashiorkor digolongkan sebagai MEP berat.
Penyakit kurang gizi paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Rata-rata berat badannya hanya sekitar 60-80 persen dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain, Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun, Ukuran lingkaran lengan atas menurun, Maturasi tulang terlambat. Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun dan Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.
Masalah kekurangn gizi atau malnutrisi energi-protein (MEP) disebabkan banyak factor dan banyak ahli gizi mengatakan untuk kasus kekurangan gizi yang menimpa warga miskin yang paling dominan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya sangat kurang.
Selain itu juga disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan. (gus).
Sehat Paska Lebaran
Setelah berpuasa selama satu bulan, tubuh dan sistem pencernaan terbiasa dengan pola makan yang teratur. Namun, ketika hari raya tiba sering kali sulit membendung nafsu makan yang berlebihan terutama makanan manisan, daging dan santan yang menjadi menu utama saat hari Raya. Kondisi itu akan memicu munculnya berbagai penyakit akibat gangguan pencernaan sehingga ada baiknya berdiet untuk menjaga keseimbangan pola makan setelah berpuasa.
Muhammad Ali, DCN Ahli giji di Rumah Sakit Awal Bross Batam menjelaskan selama menjalani ibadah puasa 30 hari penuh di bulan Ramadhan, umat Islam melakukan diet yang sangat ketat karena tidak makan dan minum lebih dari 12 jam, oleh karenanya fungsi jaringan pencernaan di dalam tubuh melakukan adaptasi dengan pola makan tersebut.
Namun, ketika memasuki hari raya Idul Fitri atau lebaran, kebanyakan orang mulai mengonsumsi makanan secara berlebihan dan terutama makanan kue kue yang banyak mengandung manisan selain itu konsumsi daging meningkat,
Pada saat itu, kinerja jaringan pencernaan dipacu mengikuti pola makan yang berlebihan tersebut sehingga terjadi kejutan yang bisa mengganggu kerja jaringan pencernaan sehingga berbagai penyakit bisa dengan mudah menyerang tubuh.
Beberapa tipe penyakit yang biasa timbul paska lebaran pertama, penyakit kronis yang kambuh. Kambuhnya penyakit kronis itu disebabkan konsumsi berlebihan terhadap makanan manis, bersantan dan lemak yang merupakan musuh bagi banyak orang yang menderita penyakit kronis. Adapun penyakit kronis yang bisa mudah kambuh tersebut antara lain, hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol tinggi, diabetes, asam urat, jantung dan stroke.
Kedua, Penyakit karena kelelahan dan kecapekan. Penyakit itu timbul akibat dari kegiatan mudik dan aktivitas berlebaran yang biasanya akan membuat orang kurang tidur dan kelelahan. Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat, maka penyakit-penyakit seperti ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Atas), batuk, pilek dan radang tenggorokan akan mudah menyerang.
Ketiga, penyakit karena kurangnya kebersihan makanan. Tipe penyakit itu timbul pada suasana lebaran yang dipicu oleh kebiasaan dimana sampah makanan dan lalat berserakan. Bila kondisi itu tidak dapat diatasi dengan benar maka akan sangat mempengaruhi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan.
Untuk menghindari munculnya penyakit paska lebaran itu, Ali menganjurkan masyarakat untuk memperhatikan empat hal.
Pertama, Diet seimbang, itu perlu dilakukan karena pada dasarnya, bukan hanya pola makan saja yang harus kita atur tapi menu makanan sehari-hari yang dikonsumsipun sebaiknya dijaga kandungan gizi dan nutrisinya.
Dijelaskan, diet dapat diartikan sebagai susunan makanan yang diatur sehingga mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. Diet yang dilakukan seseorang bergantung pada kondisi tubuh dan aktivitas yang dilakukannya. Diet seimbang adalah susunan makanan yang mencukupi lima zat gizi penting, yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kekurangan atau kelebihan salah satu dari unsur tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kwarsiorkor atau obesitas.
Kedua, Sarapan Pagi. Menurutnya, banyak orang yang kurang memperhatikan sarapan pagi padahal itu sangat berguna untuk menunjang aktivitas kerja pada siang hari. Sarpan pagi, menurutnya diumpamakan seperti saat berbuka puasa. Kebutuhan tubuh akan glukosa setelah tidur malam hari akan tergantikan dengan mengonsumsi karbohidrat lengkap yang akan menghasilkan tenaga.
“Makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sarapan adalah jus buah, sup, sereal, dan jenis makanan yang berair karena dapat mengembalikan kandungan air dan mineral di dalam tubuh,” katanya kepada Koran Jakarta, Selasa (28/9).
Ketiga, Makan Siang, dijelaskan, pada siang hari, makanlah seperti ketika makan selepas shalat Tarawih dan disarankan untuk mengonsumsi sumber-sumber makanan yang mengandung lima zat penting, seperti karbohidrat yang bisa didapat dengan mengonsumsi nasi, roti, mie, atau umbi-umbian seperti kentang. Sumber protein dapat di peroleh dari ikan, ayam, daging, dan kacang-kacangan.
Sementara itu, sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Untuk kebutuhan akan lemak, tubuh dapat memperolehnya dari minyak dan gula.
Menurutnya, apapun kombinasi menu dan jumlah makanan yang dipilih sebaiknya mampu mencukupi kebutuhan tubuh akan zat gizi dan nutrisi hingga sore hari, namun perlu diperhatikan variasi gizi yang terkandung dalam makanan tersebut dan sebaiknya diusahakan bisa memenuhi seluruh unsure gizi yang dibutuhkan manusia.
Keempat, makan malam. Menurut Ali, waktu makan malam diumpamakan seperti saat makan sahur. Pada dasarnya, makan malam adalah menyiapkan tubuh kita akan asupan gizi sebelum waktu tidur yang cukup panjang (antara 6-8 jam/hari). Karena itu, siapkan menu yang mengandung lima zat gizi penting, sambil tetap memperhatikan keseimbangan komposisi dan jumlahnya.
Asupan gizi yang cukup sebelum tidur sangat penting, karena saat kita beristirahat tubuh akan mengganti dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Sebaiknya, hindari makanan yang terlalu banyak mengandung minyak dan gula, karena selain akan mengganggu keseimbangan menu diet Anda, juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
“Penting untuk menjaga pola makan agar tetap teratur meskipun Bulan Ramadan telah berakhir dan walaupun banyak metode diet yang ditawarkan, yang paling penting adalah mengetahui dengan pasti kebutuhan zat gizi apa yang paling dibutuhkan tubuh, dan Mengonsumsi makanan kesehatan dalam bentuk suplemen juga dapat membantu menyeimbangkan kebutuhan zat gizi dalam tubuh,” katanya.
Olah Raga
Selain menjaga asupan gizi dan melakukan diet seimbang, Ali juga menyarankan untuk melakukan olah raga secara rutin. Menurutnya, olah raga bisa menyehatkan tubuh dan menghindarinya dari serangan penyakit.
Aktivitas olah raga mestinya disesuaikan dengan tingkat usia dan kesibukan dari individu, dan bagi individu yang memiliki banyak aktivitas bisa berolah raga yang tidak membutuhkan waktu lama misalnya jogging, pemanasan di rumah atau berenang.
Olah raga memiliki banyak manfaat antara lain, Menurunkan lemak. Kadar lemak dalam tubuh harus seimbang dan tidak boleh berlebihan karena proporsi lemak yang terlalu tinggi dalam tubuhakan memicu berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Olah raga juga bermanfaat untuk meningkatkan otot dan otot yang kuat akan membantu aktivitas sehari hari. Selain itu olah raga juga bisa meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan menghindari kenaikan berat badan jangka panjang serta menjaga kesehatan psikologis. (gus).
Muhammad Ali, DCN Ahli giji di Rumah Sakit Awal Bross Batam menjelaskan selama menjalani ibadah puasa 30 hari penuh di bulan Ramadhan, umat Islam melakukan diet yang sangat ketat karena tidak makan dan minum lebih dari 12 jam, oleh karenanya fungsi jaringan pencernaan di dalam tubuh melakukan adaptasi dengan pola makan tersebut.
Namun, ketika memasuki hari raya Idul Fitri atau lebaran, kebanyakan orang mulai mengonsumsi makanan secara berlebihan dan terutama makanan kue kue yang banyak mengandung manisan selain itu konsumsi daging meningkat,
Pada saat itu, kinerja jaringan pencernaan dipacu mengikuti pola makan yang berlebihan tersebut sehingga terjadi kejutan yang bisa mengganggu kerja jaringan pencernaan sehingga berbagai penyakit bisa dengan mudah menyerang tubuh.
Beberapa tipe penyakit yang biasa timbul paska lebaran pertama, penyakit kronis yang kambuh. Kambuhnya penyakit kronis itu disebabkan konsumsi berlebihan terhadap makanan manis, bersantan dan lemak yang merupakan musuh bagi banyak orang yang menderita penyakit kronis. Adapun penyakit kronis yang bisa mudah kambuh tersebut antara lain, hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol tinggi, diabetes, asam urat, jantung dan stroke.
Kedua, Penyakit karena kelelahan dan kecapekan. Penyakit itu timbul akibat dari kegiatan mudik dan aktivitas berlebaran yang biasanya akan membuat orang kurang tidur dan kelelahan. Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat, maka penyakit-penyakit seperti ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Atas), batuk, pilek dan radang tenggorokan akan mudah menyerang.
Ketiga, penyakit karena kurangnya kebersihan makanan. Tipe penyakit itu timbul pada suasana lebaran yang dipicu oleh kebiasaan dimana sampah makanan dan lalat berserakan. Bila kondisi itu tidak dapat diatasi dengan benar maka akan sangat mempengaruhi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan.
Untuk menghindari munculnya penyakit paska lebaran itu, Ali menganjurkan masyarakat untuk memperhatikan empat hal.
Pertama, Diet seimbang, itu perlu dilakukan karena pada dasarnya, bukan hanya pola makan saja yang harus kita atur tapi menu makanan sehari-hari yang dikonsumsipun sebaiknya dijaga kandungan gizi dan nutrisinya.
Dijelaskan, diet dapat diartikan sebagai susunan makanan yang diatur sehingga mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. Diet yang dilakukan seseorang bergantung pada kondisi tubuh dan aktivitas yang dilakukannya. Diet seimbang adalah susunan makanan yang mencukupi lima zat gizi penting, yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kekurangan atau kelebihan salah satu dari unsur tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kwarsiorkor atau obesitas.
Kedua, Sarapan Pagi. Menurutnya, banyak orang yang kurang memperhatikan sarapan pagi padahal itu sangat berguna untuk menunjang aktivitas kerja pada siang hari. Sarpan pagi, menurutnya diumpamakan seperti saat berbuka puasa. Kebutuhan tubuh akan glukosa setelah tidur malam hari akan tergantikan dengan mengonsumsi karbohidrat lengkap yang akan menghasilkan tenaga.
“Makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sarapan adalah jus buah, sup, sereal, dan jenis makanan yang berair karena dapat mengembalikan kandungan air dan mineral di dalam tubuh,” katanya kepada Koran Jakarta, Selasa (28/9).
Ketiga, Makan Siang, dijelaskan, pada siang hari, makanlah seperti ketika makan selepas shalat Tarawih dan disarankan untuk mengonsumsi sumber-sumber makanan yang mengandung lima zat penting, seperti karbohidrat yang bisa didapat dengan mengonsumsi nasi, roti, mie, atau umbi-umbian seperti kentang. Sumber protein dapat di peroleh dari ikan, ayam, daging, dan kacang-kacangan.
Sementara itu, sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Untuk kebutuhan akan lemak, tubuh dapat memperolehnya dari minyak dan gula.
Menurutnya, apapun kombinasi menu dan jumlah makanan yang dipilih sebaiknya mampu mencukupi kebutuhan tubuh akan zat gizi dan nutrisi hingga sore hari, namun perlu diperhatikan variasi gizi yang terkandung dalam makanan tersebut dan sebaiknya diusahakan bisa memenuhi seluruh unsure gizi yang dibutuhkan manusia.
Keempat, makan malam. Menurut Ali, waktu makan malam diumpamakan seperti saat makan sahur. Pada dasarnya, makan malam adalah menyiapkan tubuh kita akan asupan gizi sebelum waktu tidur yang cukup panjang (antara 6-8 jam/hari). Karena itu, siapkan menu yang mengandung lima zat gizi penting, sambil tetap memperhatikan keseimbangan komposisi dan jumlahnya.
Asupan gizi yang cukup sebelum tidur sangat penting, karena saat kita beristirahat tubuh akan mengganti dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Sebaiknya, hindari makanan yang terlalu banyak mengandung minyak dan gula, karena selain akan mengganggu keseimbangan menu diet Anda, juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
“Penting untuk menjaga pola makan agar tetap teratur meskipun Bulan Ramadan telah berakhir dan walaupun banyak metode diet yang ditawarkan, yang paling penting adalah mengetahui dengan pasti kebutuhan zat gizi apa yang paling dibutuhkan tubuh, dan Mengonsumsi makanan kesehatan dalam bentuk suplemen juga dapat membantu menyeimbangkan kebutuhan zat gizi dalam tubuh,” katanya.
Olah Raga
Selain menjaga asupan gizi dan melakukan diet seimbang, Ali juga menyarankan untuk melakukan olah raga secara rutin. Menurutnya, olah raga bisa menyehatkan tubuh dan menghindarinya dari serangan penyakit.
Aktivitas olah raga mestinya disesuaikan dengan tingkat usia dan kesibukan dari individu, dan bagi individu yang memiliki banyak aktivitas bisa berolah raga yang tidak membutuhkan waktu lama misalnya jogging, pemanasan di rumah atau berenang.
Olah raga memiliki banyak manfaat antara lain, Menurunkan lemak. Kadar lemak dalam tubuh harus seimbang dan tidak boleh berlebihan karena proporsi lemak yang terlalu tinggi dalam tubuhakan memicu berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Olah raga juga bermanfaat untuk meningkatkan otot dan otot yang kuat akan membantu aktivitas sehari hari. Selain itu olah raga juga bisa meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan menghindari kenaikan berat badan jangka panjang serta menjaga kesehatan psikologis. (gus).
Agis-GEM Kerjasama Bisnis Pertambangan
JAKARTA – Perusahaan perdagangan produk elektronik, PT Agis Tbk akan memulai bisnis baru di sektor pertambangan pada tahun 2011 dengan mengandeng perusahaan investasi asal Swiss yakni Global Emerging Market (GEM) yang telah menyiapkan dana 150 juta dollar AS (1,35 triliun rupiah), sehingga kinerjanya bisa meningkat.
Direktur Agis, Steven Kesuma kepada Koran Jakarta mengatakan, perseroan akan bekerjasama dengan perusahaan investasi asal Swiss yakni Global Emerging Market (GEM) untuk mengelola bisnis pertambangan yang kemungkinan dimulai tahun depan. Perjanjian kerjasamanya sedang disusun saat ini dan diharapkan rampung sebelum akhir tahun 2010.
“Proposal kerjasama Agis dengan GEM sedang disusun dan akan diimplementasikan secara bertahap, saat ini baru sebatas MoU dan kuartal empat nanti akan dilakukan du diligence untuk mengetahui sector pertambangan yang akan dijalani dan kemungkinan salah satunya sector batu bara atau Nikel,” katanya, Selasa (28/9).
Dalam proposal kerjasama itu disebutkan, GEM akan menyiapkan dana maksimal 150 juta dollar AS setara dengan 1,35 triliun rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS, dan Agis juga akan menyiapkan dana ratusan miliar rupiah, angka pastinya belum bisa disebutkan.
Jumlah dana yang disiapkan perseroan, kata Steven akan disesuikan dengan kebutuhan operasional yang akan dijalani nantinya.
Untuk mengelola bisnis pertambangan itu, menurut Steven ada beberapa alternative pertama kedua perusahaan akan membentuk perusahaan baru (Joint Venture), kedua Agis akan membentuk anak usaha yang khusus menangani bisnis pertambangan atau ketiga akan diserahkan pada perusahaan mitra.
Kemungkinan kemungkinan itu, katanya sedang digodok saat ini dan akan dimasukan dalam proposal kerjasama nantinya.
Terkait dengan sektor yang akan dikelola, Steven belum bisa menyebutkan karena pihaknya baru akan melakukan du diligence terhadap sektor-sektor pertambangan yang akan digeluti pada kuartal empat tahun ini. Namun, kemungkinan besar salah satu sector yang akan dijalankan adalah pertambangan batu bara, seiring terus membaiknya harga batu bara di pasar nasional dan global.
Untuk itu, perseroan sedang mengincar beberapa pertambangan batu bara di Kalimantan dan Sumatra .
Fokus Investasi
Menurut Steven, ekspansi ke bisnis pertambangan merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja, karena selama 15 tahun menjalani usaha perdagangan elektronik kurang memperoleh pendapatan dan laba yang memuaskan.
Oleh karena itu, perseroan berencana memasuki banyak sector usaha yang mempunyai nilai tambah dan salah satunya sektor pertambangan. Dengan menjalani banyak usaha tersebut, perseroan nantinya akan membentuk holding company yang hanya menjalani bisnis investasi sedangkan sector usahanya sendiri nantinya akan dijalankan oleh anak usaha atau perusahaan mitra.
Terkait dengan proyeksi kinerja tahun ini, Steven belum bisa menyebutkan namun menurut dia masih mengalami tekanan karena permintaan belum pulih akibat krisis keuangan global tahun 2008. Pada semester satu saja perseroan mengalami kerugian sebesar 44,53 miliar rupiah, lebih tinggi disbanding periode sama 2009 yang 18,82 miliar rupiah.
Perseroan juga mencatatkan kewajiban lancar sebesar 323,4 miliar rupiah dan tidak lancar 5,66 miliar rupiah pada semester satu 2010, sedang ekuitasnya mencapai 1,05 triliun rupiah. Jumlah aktiva Perseroan pada semester I-2010 senilai 1,39 triliun rupiah atau turun dibanding periode sama 2009 yang 1,5 triliun rupiah.
Riset yang dilakukan PT Danareksa Sekuritas pada Juli 2010 menyebutkan sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang cukup bergairah saat ini.
Sepanjang tahun 2009, sektor pertambangan mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Dari pertumbuhan sebesar 0,7 persern pada tahun 2008, sektor ini berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 4,4 persen pada 2009. Peningkatan yang cukup signifikan ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan berkembang dengan cukup pesat.
Ppada awal tahun 2010, nilai ekspor sektor pertambangan terus menanjak, pada Januari 2010, laju pertumbuhan nilai ekspor komoditas pertambangan telah mencapai 39,9 persen dan terus meningkat hingga laju pertumbuhannya mencapai 53,5 pada bulan April 2010.
Pertumbuhan sektor pertambangan yang cukup pesat itu tidak terlepas dari dukungan harga-harga komoditas pertambangan di pasar internasional yang meningkat selama tahun 2009. Misalnya harga tembaga dari harga rata-rata sebesar 3221 dollar AS per ton pada bulan Januari 2009 naik menjadi 6986 dollar AS per ton pada bulan Desember 2009. Sementara itu, harga aluminimum naik dari harga rata-rata sebesar 1413 dollar AS per ton pada bulan Januari 2009 menjadi 2181 dollar AS per ton pada bulan Desember 2009.
Namun demikian, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pertumbuhan sektor pertambangan dapat mencapai hasil yang maksimal di masa mendatang. Salah satunya adalah laju pertumbuhan volume ekspor di sektor pertambangan. Laju pertumbuhan volume tersebut ternyata cenderung menurun sejak awal tahun 2007.(gus).
Direktur Agis, Steven Kesuma kepada Koran Jakarta mengatakan, perseroan akan bekerjasama dengan perusahaan investasi asal Swiss yakni Global Emerging Market (GEM) untuk mengelola bisnis pertambangan yang kemungkinan dimulai tahun depan. Perjanjian kerjasamanya sedang disusun saat ini dan diharapkan rampung sebelum akhir tahun 2010.
“Proposal kerjasama Agis dengan GEM sedang disusun dan akan diimplementasikan secara bertahap, saat ini baru sebatas MoU dan kuartal empat nanti akan dilakukan du diligence untuk mengetahui sector pertambangan yang akan dijalani dan kemungkinan salah satunya sector batu bara atau Nikel,” katanya, Selasa (28/9).
Dalam proposal kerjasama itu disebutkan, GEM akan menyiapkan dana maksimal 150 juta dollar AS setara dengan 1,35 triliun rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS, dan Agis juga akan menyiapkan dana ratusan miliar rupiah, angka pastinya belum bisa disebutkan.
Jumlah dana yang disiapkan perseroan, kata Steven akan disesuikan dengan kebutuhan operasional yang akan dijalani nantinya.
Untuk mengelola bisnis pertambangan itu, menurut Steven ada beberapa alternative pertama kedua perusahaan akan membentuk perusahaan baru (Joint Venture), kedua Agis akan membentuk anak usaha yang khusus menangani bisnis pertambangan atau ketiga akan diserahkan pada perusahaan mitra.
Kemungkinan kemungkinan itu, katanya sedang digodok saat ini dan akan dimasukan dalam proposal kerjasama nantinya.
Terkait dengan sektor yang akan dikelola, Steven belum bisa menyebutkan karena pihaknya baru akan melakukan du diligence terhadap sektor-sektor pertambangan yang akan digeluti pada kuartal empat tahun ini. Namun, kemungkinan besar salah satu sector yang akan dijalankan adalah pertambangan batu bara, seiring terus membaiknya harga batu bara di pasar nasional dan global.
Untuk itu, perseroan sedang mengincar beberapa pertambangan batu bara di Kalimantan dan Sumatra .
Fokus Investasi
Menurut Steven, ekspansi ke bisnis pertambangan merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja, karena selama 15 tahun menjalani usaha perdagangan elektronik kurang memperoleh pendapatan dan laba yang memuaskan.
Oleh karena itu, perseroan berencana memasuki banyak sector usaha yang mempunyai nilai tambah dan salah satunya sektor pertambangan. Dengan menjalani banyak usaha tersebut, perseroan nantinya akan membentuk holding company yang hanya menjalani bisnis investasi sedangkan sector usahanya sendiri nantinya akan dijalankan oleh anak usaha atau perusahaan mitra.
Terkait dengan proyeksi kinerja tahun ini, Steven belum bisa menyebutkan namun menurut dia masih mengalami tekanan karena permintaan belum pulih akibat krisis keuangan global tahun 2008. Pada semester satu saja perseroan mengalami kerugian sebesar 44,53 miliar rupiah, lebih tinggi disbanding periode sama 2009 yang 18,82 miliar rupiah.
Perseroan juga mencatatkan kewajiban lancar sebesar 323,4 miliar rupiah dan tidak lancar 5,66 miliar rupiah pada semester satu 2010, sedang ekuitasnya mencapai 1,05 triliun rupiah. Jumlah aktiva Perseroan pada semester I-2010 senilai 1,39 triliun rupiah atau turun dibanding periode sama 2009 yang 1,5 triliun rupiah.
Riset yang dilakukan PT Danareksa Sekuritas pada Juli 2010 menyebutkan sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang cukup bergairah saat ini.
Sepanjang tahun 2009, sektor pertambangan mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Dari pertumbuhan sebesar 0,7 persern pada tahun 2008, sektor ini berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 4,4 persen pada 2009. Peningkatan yang cukup signifikan ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan berkembang dengan cukup pesat.
Ppada awal tahun 2010, nilai ekspor sektor pertambangan terus menanjak, pada Januari 2010, laju pertumbuhan nilai ekspor komoditas pertambangan telah mencapai 39,9 persen dan terus meningkat hingga laju pertumbuhannya mencapai 53,5 pada bulan April 2010.
Pertumbuhan sektor pertambangan yang cukup pesat itu tidak terlepas dari dukungan harga-harga komoditas pertambangan di pasar internasional yang meningkat selama tahun 2009. Misalnya harga tembaga dari harga rata-rata sebesar 3221 dollar AS per ton pada bulan Januari 2009 naik menjadi 6986 dollar AS per ton pada bulan Desember 2009. Sementara itu, harga aluminimum naik dari harga rata-rata sebesar 1413 dollar AS per ton pada bulan Januari 2009 menjadi 2181 dollar AS per ton pada bulan Desember 2009.
Namun demikian, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pertumbuhan sektor pertambangan dapat mencapai hasil yang maksimal di masa mendatang. Salah satunya adalah laju pertumbuhan volume ekspor di sektor pertambangan. Laju pertumbuhan volume tersebut ternyata cenderung menurun sejak awal tahun 2007.(gus).
Perusahaan Tekstil Cari Dana Untuk Kembangkan Pabrik di Boyolali
JAKARTA - Perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT), PT Pan Brothers Tbk akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) kedua pada Desember ini untuk mendapatkan dana guna pengembangan pabrik di Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Perseroan akan mengumumkan target dana dan stand by buyer dalam PUT kedua tersebut pada Oktober ini.
Direktur Keuangan Pan Brothers Fitri R Hartono mengatakan, perseroan berencana melakukan PUT kedua pada Desember ini untuk mendapatkan dana guna pengembangan pabrik di daerah Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Dana hasil PUT kedua juga akan digunakan untuk tambahan belanja modal tahun 2011.
Mengenai target dananya, Fitri mengatakan baru bisa dipublikasikan pada Oktober ini, namun jumlahnya ditaksir ratusan miliar rupiah karena salah satu kegunaan dana itu untuk membeli mesin produksi baru. Perseroan juga belum bisa menyebut nama pembeli siaganya karena masih dilakukan negosiasi.
“Target dana dan standby buyer akan kami umumkan Oktober ini, sekarang sedang dilakukan persiapan administrasi untuk menyelenggarakan PUT kedua,” katanya, Senin (27/9).
Menurut Fitri pengembangan pabrik di Boyolali mendesak dilakukan karena utilisasinya sudah hampir maksimal (100 Persen) padahal permintaan terus meningkat terutama untuk tahun 2011, sehingga perlu ditambah mesin baru. Selain di Boyolali perseroan juga memiliki dua pabrik lagi di Jawa Tengah yakni di Solo dan Sragen serta satu pabrik di Tanggerang.
Sebelum merealisasikan PUT kedua, perseroan akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:4. Tujuannya agar volume saham perseroan lebih likuid. Saat ini, jumlah saham perseroan sebanyak 445,44 juta saham dengan nilai nominal 100 rupiah per saham. Usai stock split dengan rasio 1:4, jumlah saham Pan Brothers akan menjadi 1,78 miliar saham.
Revisi Target
Terkait dengan target tahun ini, Fitri mengatakan perseroan telah merevisi target proyeksi pertumbuhan dari 15-10 persen menjadi flat sama dengan perolehan 2009 yakni untuk pendapatan 1,59 triliun rupiah dan laba bersih 33,28 miliar rupiah. Sementara itu, pada semester satu ini, perseroan memperkirakan pendapatannya sama dengan semester satu 2009 yakni 886 miliar rupiah.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni mengatakan, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan secara optimistis 15-20 persen, sedangkan target fisimistisnya sebesar 10 persen. Itu didukung dengan meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan rencana penambahan mesin produksi baru pada tahun ini.
Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Emovian G Ismy mengatakan, meskipun perekonomian global sudah mulai pulih dan permintaan produk tesktil meningkat, namun industri tekstil dalam negeri masih mengalami banyak persoalan, khususnya bagi perusahaan tekstil skala menengah kecil yang bergantung pada pasar lokal.
Salah satu persoalannya adalah tingginya suku bunga bank padahal di Cina suku bunga
bank hanya 5-6 persen. Oleh karenanya pemerintah diharapkan bisa memberlakukan hal yang sama, selain itu juga perlu adanya pengembalian pajak ekspor.
Menurut Ernovian, jika tidak ada perbaikan dari pemerintah dalam waktu cepat, maka dikuatirkan banyak industri tekstil akan gulung tikar pada tahun ini, khususnya yang bergantung pada pasar lokal. (gus).
Direktur Keuangan Pan Brothers Fitri R Hartono mengatakan, perseroan berencana melakukan PUT kedua pada Desember ini untuk mendapatkan dana guna pengembangan pabrik di daerah Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Dana hasil PUT kedua juga akan digunakan untuk tambahan belanja modal tahun 2011.
Mengenai target dananya, Fitri mengatakan baru bisa dipublikasikan pada Oktober ini, namun jumlahnya ditaksir ratusan miliar rupiah karena salah satu kegunaan dana itu untuk membeli mesin produksi baru. Perseroan juga belum bisa menyebut nama pembeli siaganya karena masih dilakukan negosiasi.
“Target dana dan standby buyer akan kami umumkan Oktober ini, sekarang sedang dilakukan persiapan administrasi untuk menyelenggarakan PUT kedua,” katanya, Senin (27/9).
Menurut Fitri pengembangan pabrik di Boyolali mendesak dilakukan karena utilisasinya sudah hampir maksimal (100 Persen) padahal permintaan terus meningkat terutama untuk tahun 2011, sehingga perlu ditambah mesin baru. Selain di Boyolali perseroan juga memiliki dua pabrik lagi di Jawa Tengah yakni di Solo dan Sragen serta satu pabrik di Tanggerang.
Sebelum merealisasikan PUT kedua, perseroan akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:4. Tujuannya agar volume saham perseroan lebih likuid. Saat ini, jumlah saham perseroan sebanyak 445,44 juta saham dengan nilai nominal 100 rupiah per saham. Usai stock split dengan rasio 1:4, jumlah saham Pan Brothers akan menjadi 1,78 miliar saham.
Revisi Target
Terkait dengan target tahun ini, Fitri mengatakan perseroan telah merevisi target proyeksi pertumbuhan dari 15-10 persen menjadi flat sama dengan perolehan 2009 yakni untuk pendapatan 1,59 triliun rupiah dan laba bersih 33,28 miliar rupiah. Sementara itu, pada semester satu ini, perseroan memperkirakan pendapatannya sama dengan semester satu 2009 yakni 886 miliar rupiah.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni mengatakan, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan secara optimistis 15-20 persen, sedangkan target fisimistisnya sebesar 10 persen. Itu didukung dengan meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan rencana penambahan mesin produksi baru pada tahun ini.
Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Emovian G Ismy mengatakan, meskipun perekonomian global sudah mulai pulih dan permintaan produk tesktil meningkat, namun industri tekstil dalam negeri masih mengalami banyak persoalan, khususnya bagi perusahaan tekstil skala menengah kecil yang bergantung pada pasar lokal.
Salah satu persoalannya adalah tingginya suku bunga bank padahal di Cina suku bunga
bank hanya 5-6 persen. Oleh karenanya pemerintah diharapkan bisa memberlakukan hal yang sama, selain itu juga perlu adanya pengembalian pajak ekspor.
Menurut Ernovian, jika tidak ada perbaikan dari pemerintah dalam waktu cepat, maka dikuatirkan banyak industri tekstil akan gulung tikar pada tahun ini, khususnya yang bergantung pada pasar lokal. (gus).
Mobil Mewah Ilegal Marak di Batam
BATAM – Mabes Porli mengamankan sedikitnya 104 mobil mewah tahun keluaran diatas 2005 terdiri dari berbagai merek yang diindikasikan sebagai mobil selundupan asal Singapura karena tidak memiliki dokumen lengkap.
Ratusan mobil yang berhasil diamankan Mabes Polri bekerjasama dengan Polda Kepri dan Poltabes Barelang tersebut sebagian tidak memiliki BPKB dan hanya memiliki dokumen Form BB. Sementara itu, mobil yang memiliki BPKB dan STNK ternyata catatan yang terdapat dalam dokumen itu tidak sesuai dengan yang tertera di mesin kendaraan tersebut.
Direktur I Kamtrannas Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Saut Usman Nasution mengatakan pihaknya sudah mencium sejak lama beredarnya mobil mobil mewah di Batam yang disinyalir masuk ke Batam dari Singapura sekitar tahun 2004. Mobil mobil mewah itu dibeli dengan harga murah karena tidak membayar PPN, PPnBM dan bea masuk sehingga negara dirugikan ratusan miliar rupiah.
”Rata-rata mobil seri X yang diamankan itu di atas 2005 dan modusnya, di dokumen mobil tersebut dibuat surut waktu masuk dan tahun produksinya. Misal mobil yang masuk tahun 2005 dokumennya diubah jadi tahun 2001. Bahkan mobilnya belum tiba di Batam tapi dokumen sudah ada, ini kan aneh,” katanya, Senin (27/9).
Pemalsuan dokumen tersebut diduga sudah berlangsung lama dan Mabes Polri langsung turun ke Batam melakukan rajia dan selama beberapa hari rajia ditemukan ratusan mobil mewah illegal alias bodong.
Menurut Saut, Kepolisian hanya berhasil mengamankan 104 mobil mewah bodong sementara itu, jumlah mobil mewah bodong yang beredar di Batam diprediksi lebih dari angka itu, oleh karenanya kepolisian menghimbau warga Batam yang memiliki mobil tanpa dokumen tersebut untuk melapor ke Polda Kepri.
Maraknya peredaran mobil mewah bodong di Batam disinyalir merupakan sindikat kejahatan yang terorganisir dan melibatkan pengusaha dan pejabat pemerintah. Instansi pemerintah yang diduga menyalahgunakan kewenangannya adalah Bea Cukai, Samsat, Dispenda, Disperindag dan Sucofindo.
Pengusaha Mengeluh
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya mengatakan, langkah langkah Mabes Polri dan Polda Kepri yang melakukan rajia terhadap mobil mewah di Batam sangat memprihatinkan dan dinilai bisa merusak iklim investasi di Batam yang sedang tumbuh saat ini.
Terlebih, Polisi yang dilengkapi senjata canggih juga tidak hanya melakukan rajia di jalanan tetapi langsung mendatangi perumahan mewah dan mengecek keberadaan mobil mobil mewah itu dirumah penduduk.
“Langkah yang dilakukan Polisi itu lebih tepat dilakukan untuk menangani teroris bukan penduduk,” kata Cahya.
Menurut Cahya, penangkapan mobil mewah yang dilakukan polisi tersebut tidak memiliki dasar kuat. Bila polisi menggunakan dasar hukumnya PP 63 tahun 2003 yang berlaku sejak 1 Januari 2004 silam, tentunya kasus itu telah lama dan mengapa polisi tidak mengambil tindakan saat masih terjadinya proses pemasukan mobil saat itu (setelah tahun 2004).
Saat ini, PP 63 tahun 2003 tidak berlaku lagi sehingga Batam sudah bebas melakukan impor mobil mobil mewah.
Terkait dengan tidak lengkapnya dokumen yang dimiliki konsumen, menurut Cahya konsumen ketika membeli mobil pastinya dilengkapi dengan dokumen seperti BPKB dan STNK, sehingga tidak masuk akal jika konsumen yang sebagian orang pendidikan dan orang kaya tersebut membeli mobil bodong.
Para pembeli atau konsumen tentunya sudah melakukan pengecekan ke Samsat untuk keabsahan dokumen kendaraan, dan rasanya semuanya clear dan tercatat, lalu setiap tahun mereka juga membayar pajak kendaraan yang diterima oleh Samsat.
“Lantas, konsumen salah apa lagi, mereka kan tidak mungkin melakukan pengecekan sampai ke Jepang atau Eropa tempat asal mobil tersebut berasal? Pembeli tentunya menilai apa yang telah disahkan oleh Samsat (di dalamnya polisi, dispenda dan jasa raharja), sudah benar,” kata Cahya.
Ketua Kadin Kepri Johanes Kennedy menambahkan, penyitaan mobil mewah di Batam yang dilakukan tak hanya di jalanan tapi sampai ke rumah-rumah warga, membuat pengusaha dan investor asing mengeluh.
“Kadin Kepri mendapat banyak keluhan dari pengusaha tentang penangkapan mobil mewah itu, kondisi tersebut sudah meresahkan dan dikuatirkan bisa melunturkan kepercayaan investor asing dan masyarakat,” katanya.
Oleh karenanya Kadin Kepri sudah menyampaikan protes ke Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo, Menteri Perindustrian M Hidayat, dan Menteri Perdangan Marie Elka Pangestu.
Menurutnya, Menteri Keuangan telah mengeluarkan peraturan (PMK) Nomor 152/PMK.04/2010 tentang pengaturan importase mobil ke FTZ BBK pada 30 Agustus 2010 lalu. Artinya, mobil sudah bebas masuk kembali dan bisnis mobil kembali menggeliat. Namun adanya penyitaan ini bisa merusak pasar mobil di Batam.
“Kalau surat-suratnya bermasalah ya suratnya yang diperiksa. Tidak perlu mobilnya ditahan, apalagi sampai menyita ke rumah-rumah warga. Ini meresahkan,” kata Johanes.(gus).
Ratusan mobil yang berhasil diamankan Mabes Polri bekerjasama dengan Polda Kepri dan Poltabes Barelang tersebut sebagian tidak memiliki BPKB dan hanya memiliki dokumen Form BB. Sementara itu, mobil yang memiliki BPKB dan STNK ternyata catatan yang terdapat dalam dokumen itu tidak sesuai dengan yang tertera di mesin kendaraan tersebut.
Direktur I Kamtrannas Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Saut Usman Nasution mengatakan pihaknya sudah mencium sejak lama beredarnya mobil mobil mewah di Batam yang disinyalir masuk ke Batam dari Singapura sekitar tahun 2004. Mobil mobil mewah itu dibeli dengan harga murah karena tidak membayar PPN, PPnBM dan bea masuk sehingga negara dirugikan ratusan miliar rupiah.
”Rata-rata mobil seri X yang diamankan itu di atas 2005 dan modusnya, di dokumen mobil tersebut dibuat surut waktu masuk dan tahun produksinya. Misal mobil yang masuk tahun 2005 dokumennya diubah jadi tahun 2001. Bahkan mobilnya belum tiba di Batam tapi dokumen sudah ada, ini kan aneh,” katanya, Senin (27/9).
Pemalsuan dokumen tersebut diduga sudah berlangsung lama dan Mabes Polri langsung turun ke Batam melakukan rajia dan selama beberapa hari rajia ditemukan ratusan mobil mewah illegal alias bodong.
Menurut Saut, Kepolisian hanya berhasil mengamankan 104 mobil mewah bodong sementara itu, jumlah mobil mewah bodong yang beredar di Batam diprediksi lebih dari angka itu, oleh karenanya kepolisian menghimbau warga Batam yang memiliki mobil tanpa dokumen tersebut untuk melapor ke Polda Kepri.
Maraknya peredaran mobil mewah bodong di Batam disinyalir merupakan sindikat kejahatan yang terorganisir dan melibatkan pengusaha dan pejabat pemerintah. Instansi pemerintah yang diduga menyalahgunakan kewenangannya adalah Bea Cukai, Samsat, Dispenda, Disperindag dan Sucofindo.
Pengusaha Mengeluh
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya mengatakan, langkah langkah Mabes Polri dan Polda Kepri yang melakukan rajia terhadap mobil mewah di Batam sangat memprihatinkan dan dinilai bisa merusak iklim investasi di Batam yang sedang tumbuh saat ini.
Terlebih, Polisi yang dilengkapi senjata canggih juga tidak hanya melakukan rajia di jalanan tetapi langsung mendatangi perumahan mewah dan mengecek keberadaan mobil mobil mewah itu dirumah penduduk.
“Langkah yang dilakukan Polisi itu lebih tepat dilakukan untuk menangani teroris bukan penduduk,” kata Cahya.
Menurut Cahya, penangkapan mobil mewah yang dilakukan polisi tersebut tidak memiliki dasar kuat. Bila polisi menggunakan dasar hukumnya PP 63 tahun 2003 yang berlaku sejak 1 Januari 2004 silam, tentunya kasus itu telah lama dan mengapa polisi tidak mengambil tindakan saat masih terjadinya proses pemasukan mobil saat itu (setelah tahun 2004).
Saat ini, PP 63 tahun 2003 tidak berlaku lagi sehingga Batam sudah bebas melakukan impor mobil mobil mewah.
Terkait dengan tidak lengkapnya dokumen yang dimiliki konsumen, menurut Cahya konsumen ketika membeli mobil pastinya dilengkapi dengan dokumen seperti BPKB dan STNK, sehingga tidak masuk akal jika konsumen yang sebagian orang pendidikan dan orang kaya tersebut membeli mobil bodong.
Para pembeli atau konsumen tentunya sudah melakukan pengecekan ke Samsat untuk keabsahan dokumen kendaraan, dan rasanya semuanya clear dan tercatat, lalu setiap tahun mereka juga membayar pajak kendaraan yang diterima oleh Samsat.
“Lantas, konsumen salah apa lagi, mereka kan tidak mungkin melakukan pengecekan sampai ke Jepang atau Eropa tempat asal mobil tersebut berasal? Pembeli tentunya menilai apa yang telah disahkan oleh Samsat (di dalamnya polisi, dispenda dan jasa raharja), sudah benar,” kata Cahya.
Ketua Kadin Kepri Johanes Kennedy menambahkan, penyitaan mobil mewah di Batam yang dilakukan tak hanya di jalanan tapi sampai ke rumah-rumah warga, membuat pengusaha dan investor asing mengeluh.
“Kadin Kepri mendapat banyak keluhan dari pengusaha tentang penangkapan mobil mewah itu, kondisi tersebut sudah meresahkan dan dikuatirkan bisa melunturkan kepercayaan investor asing dan masyarakat,” katanya.
Oleh karenanya Kadin Kepri sudah menyampaikan protes ke Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo, Menteri Perindustrian M Hidayat, dan Menteri Perdangan Marie Elka Pangestu.
Menurutnya, Menteri Keuangan telah mengeluarkan peraturan (PMK) Nomor 152/PMK.04/2010 tentang pengaturan importase mobil ke FTZ BBK pada 30 Agustus 2010 lalu. Artinya, mobil sudah bebas masuk kembali dan bisnis mobil kembali menggeliat. Namun adanya penyitaan ini bisa merusak pasar mobil di Batam.
“Kalau surat-suratnya bermasalah ya suratnya yang diperiksa. Tidak perlu mobilnya ditahan, apalagi sampai menyita ke rumah-rumah warga. Ini meresahkan,” kata Johanes.(gus).
Enam Kandidat akan Bertarung di Pilwako Batam
BATAM – Pemilihan Walikota Batam kali ini yang akan diselenggarakan pada Januari 2011, diprediksi akan berjalan seru sebab diikuti enam pasangan kandidat dari partai besar dan beberapa gabungan partai kecil serta dari jalur independent, sementara itu, Partai Demokrat yang sebelumnya kalah dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Kepri dan Bupati Lingga di ramalkan bakal All Out mengusung calonnya.
Tabel Bakal Calon Walikota Batam
No Kandidat (Walikota dan Wakil Walikota) Partai Pengusung Jumlah Kursi di DPRD
1 Ahmad Dahlan dan Rudi SE Demokrat,PKB,PAN,PKPI 16 Kursi
2 Ria Saptarika dan Zainal Abidin Golkar dan PKS 9 Kursi
3 Nada F Soraya dan Nuryanto PDIP dan Gerindra 7 Kursi
4 Arifin Nasir dan Irwansyah PPP dan 18 Partai Kecil 7 Kursi
5 Amir Hakim dan Syamsul Bahrun Hanura, PPRN, PPIB dll 7 Kursi
6 Insyah Fauzi dan Andi Nadjib Jalur Independent
Pilwako Kota Batam kali ini akan berjalan seru karena beberapa partai besar mengusulkan sendiri calonnya sehingga calon yang akan bertarung mencapai enam kandidat.
Sementara itu, Partai Demokrat diprediksi akan habis habisan mengusung calonnya karena sudah dua kali kalah dalam pemilihan kepala daerah di Provinsi Kepri, yakni kalah dalam Pemilihan Gubernur Kepri dan kalah dalam pemilihan Bupati Lingga. Padahal, Demokrat memiliki kursi terbanyak di DPRD.
Ketua Pokja Pencalonan KPU Batam Abdul Rahman mengatakan, enam kandidat sudah mendaftar secara resmi ke KPU Batam untuk bertanding dalam Pilkada yang akan diselenggarakan awal tahun depan.
Keenam kandidat itu adalah Ahmad Dahlan yang saat ini menjabat sebagai Walikota Incumbent berpasangan dengan Rudi SE, kemudian Ria Saptarika yang saat ini menjabat Wakil Walikota Incumbent berpasangan dengan Zainal Abidin, Nada Faza Soraya berpasangan dengan Nuryanto. Kemudian Arifin Nasir berpasangan dengan Irwansyah dan Amir Hakim berpasangan dengan Syamsul Bahrun.
Selanjutnya satu kandidat akan ikut bertarung melalui jalur independent yakni pengusaha Isnyah Fauzi yang berpasangan dengan Andi Nadjib.
Abdul menjelaskan, setelah seluruh kandidat mendaftar ke KPU selanjutnya KPU meminta seluruh kandidat untuk melengkapi dokumen persyaratan. Sampai hari terakhir pendaftaran kata dia semua kandidat belum melengkapi persyaratannya.
Setelah persyaratan lengkap, KPU selanjutnya akan melakukan verifikasi terhadap persyaratan tersebut.
"Syarat itu dijanjikan akan dilengkapi menjelang pengumuman hasil verifikasi oleh KPU. Kita tunggu saja, apakah mereka akan melengkapi berkas yang masih kurang itu atau tidak karena KPU tidak akan memberikan perpanjangan waktu," katanya.
Terkait dengan jumlah suara yang akan diperebutkan, Anggota KPU Batam, Ngaliman mengatakan, saat ini KPU masih melakukan pendataan dan hasil resmi jumlah suara akan diumumkan pada September 2010.
”Sekarang sedang tahapan entry data di tingkat PPS. Entry data ini nanti yang akan ditetapkan menjadi DPS setelah disortir dari laporan DP4 yang diserahkan Dinas Kependudukan Kota Batam kepada kita,” katanya akhir pekan lalu.
Menurutnya, jika berdasarkan data Pemilu Kada Gubernur yang baru berlangsung bulan lalu, maka jumlah suara di Batam 749.420 suara dan jumlahnya diprediksi bertambah sekitar 7-10 persen.
Demokrat Optimistis
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum ketika berkunjung ke Batam dalam acara Pelantikan DPC Partai Demokrat Batam akhir bulan lalu optimistis bisa memenangkan Pilwako Batam karena persiapannya sudah matang.
”Di daerah lain, pilkada makin baik dan di seluruh Indonesia sudah mencapai 50 persen kami menang. Kami optimis Demokrat menang di Batam,” katanya. (gus).
Tabel Bakal Calon Walikota Batam
No Kandidat (Walikota dan Wakil Walikota) Partai Pengusung Jumlah Kursi di DPRD
1 Ahmad Dahlan dan Rudi SE Demokrat,PKB,PAN,PKPI 16 Kursi
2 Ria Saptarika dan Zainal Abidin Golkar dan PKS 9 Kursi
3 Nada F Soraya dan Nuryanto PDIP dan Gerindra 7 Kursi
4 Arifin Nasir dan Irwansyah PPP dan 18 Partai Kecil 7 Kursi
5 Amir Hakim dan Syamsul Bahrun Hanura, PPRN, PPIB dll 7 Kursi
6 Insyah Fauzi dan Andi Nadjib Jalur Independent
Pilwako Kota Batam kali ini akan berjalan seru karena beberapa partai besar mengusulkan sendiri calonnya sehingga calon yang akan bertarung mencapai enam kandidat.
Sementara itu, Partai Demokrat diprediksi akan habis habisan mengusung calonnya karena sudah dua kali kalah dalam pemilihan kepala daerah di Provinsi Kepri, yakni kalah dalam Pemilihan Gubernur Kepri dan kalah dalam pemilihan Bupati Lingga. Padahal, Demokrat memiliki kursi terbanyak di DPRD.
Ketua Pokja Pencalonan KPU Batam Abdul Rahman mengatakan, enam kandidat sudah mendaftar secara resmi ke KPU Batam untuk bertanding dalam Pilkada yang akan diselenggarakan awal tahun depan.
Keenam kandidat itu adalah Ahmad Dahlan yang saat ini menjabat sebagai Walikota Incumbent berpasangan dengan Rudi SE, kemudian Ria Saptarika yang saat ini menjabat Wakil Walikota Incumbent berpasangan dengan Zainal Abidin, Nada Faza Soraya berpasangan dengan Nuryanto. Kemudian Arifin Nasir berpasangan dengan Irwansyah dan Amir Hakim berpasangan dengan Syamsul Bahrun.
Selanjutnya satu kandidat akan ikut bertarung melalui jalur independent yakni pengusaha Isnyah Fauzi yang berpasangan dengan Andi Nadjib.
Abdul menjelaskan, setelah seluruh kandidat mendaftar ke KPU selanjutnya KPU meminta seluruh kandidat untuk melengkapi dokumen persyaratan. Sampai hari terakhir pendaftaran kata dia semua kandidat belum melengkapi persyaratannya.
Setelah persyaratan lengkap, KPU selanjutnya akan melakukan verifikasi terhadap persyaratan tersebut.
"Syarat itu dijanjikan akan dilengkapi menjelang pengumuman hasil verifikasi oleh KPU. Kita tunggu saja, apakah mereka akan melengkapi berkas yang masih kurang itu atau tidak karena KPU tidak akan memberikan perpanjangan waktu," katanya.
Terkait dengan jumlah suara yang akan diperebutkan, Anggota KPU Batam, Ngaliman mengatakan, saat ini KPU masih melakukan pendataan dan hasil resmi jumlah suara akan diumumkan pada September 2010.
”Sekarang sedang tahapan entry data di tingkat PPS. Entry data ini nanti yang akan ditetapkan menjadi DPS setelah disortir dari laporan DP4 yang diserahkan Dinas Kependudukan Kota Batam kepada kita,” katanya akhir pekan lalu.
Menurutnya, jika berdasarkan data Pemilu Kada Gubernur yang baru berlangsung bulan lalu, maka jumlah suara di Batam 749.420 suara dan jumlahnya diprediksi bertambah sekitar 7-10 persen.
Demokrat Optimistis
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum ketika berkunjung ke Batam dalam acara Pelantikan DPC Partai Demokrat Batam akhir bulan lalu optimistis bisa memenangkan Pilwako Batam karena persiapannya sudah matang.
”Di daerah lain, pilkada makin baik dan di seluruh Indonesia sudah mencapai 50 persen kami menang. Kami optimis Demokrat menang di Batam,” katanya. (gus).
Produsen Plastik Dapat Utang USD1,5 Juta
JAKARTA – Perusahaan plastik kemasan, PT Berlina Tbk melalui anak usahanya Hefei Paragon Plastic Packaging co ltd (HPPP) mendapat pinjaman sejumlah 1,5 juta dollar AS setara dengan 13,5 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS dari Bank International of Ningbo. Utang itu akan digunakan untuk modal kerja HPPP dan membeli mesin produksi.
Direktur Berlina Lioe Cu Ling mengatakan, anak usahanya yakni Hefei Paragon Plastic Packaging co ltd (HPPP) yang beroperasi di Cina baru saja mendapat pinjaman sejumlah 1,5 juta dollar AS dari Bank International of Ningbo yang berkantor di Shanghai. Pinjaman itu nantinya akan digunakan untuk operasional pabrik di Cina yakni membeli mesin produksi baru dan untuk modal kerja lainnya.
“Kami sudah menandatangani perjanjian penjaminan dan bertindak selaku penjamin dalam rangka menjamin kewajiban HPPP yang 100 persen sahamnya dimiliki perseroan, atas pinjaman yang diterimanya senilai 1,5 juta dollar AS dari Banak International of Ningbo,” katanya dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/9).
Dengan diperolehnya pinjaman itu, perseroan berharap pengembangan pabrik di Haifei Cina bisa rampung sesuai target sekitar kuartal empat 2010 sehingga bisa memulai produksi tahun depan. Perseroan saat ini memiliki lima pabrik, empat diantaranya berada di Indonesia yakni di Surabaya -Jawa Timur, Tangerang, Cikarang-Jawa Barat dan satu pabrik di Hefei Cina.
Jika pengembangan pabrik di Cina itu rampung maka kapasitas produksi pabrik diharapkan bisa naik sekitar 15-20 persen dari posisi saat ini yang 14.445 metri ton per tahun, seiring dengan bertambahnya mesin produksi yang akan dibeli nantinya. Dengan demikian, kontribusi pendapatan dari pabrik di Cina bisa diharapkan mencapai 50 persen dari total pendapatan, lebih tinggi dari kontribusinya saat ini yang 30 persen.
Terkait dengan kinerja pendapatan tahun ini, Presiden Direktur Berlina Antonius Rudy Sugiarto mengatakan, perseroan menargetkan laba bersih tumbuh 42 persen pada tahun ini senilai 28,7 miliar rupiah dibanding 2009.
Perseroaan juga menargetkan pendapatan tumbuh 13 persen dari 537,142 miliar pada 2009 menjadi 607,4 miliar rupiah pada 2010. Sedangkan laba usaha ditargetkan tumbuh sebesar 23 persen menjadi 60,5 miliar rupiah pada 2010. Peningkatan kinerja itu di dukung oleh membaik perekonomian nasional dan global dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Terkait dengan kinerja semester satu ini, Antonius memperkirakan laba bersih mencapai 17 miliar rupiah atau meningkat 73 persen dibanding periode sama 2009.
Untuk mengejar target tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar l43 miliar. Rupiah yang akan digunakan untuk ekspansi, pengembangan pabrik dan pembelian mesin baru. Perseroan juga diperkirakan akan menyesuaikan harga jual pada semester dua ini seiring dengan peningkatan harga bahan baku .
Ketua Umum Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia Tjokro Gunawan mengatakan industri plastik dalam negeri diprediksi mengalami pertumbuhan 7-8 persen pada tahun ini seiring dengan peningkatan permintaan dari industri pengguna kemasan plastik seperti industri kosmetik.
Pertumbuhan itu juga di picu besarnya kebutuhan plastic kemasan di dalam negeri. Kebutuhan bahan baku plastic nasional saja saat ini mencapai 850 ribu ton setiap tahunnya dan sebagian kecil atau sekitar 300 ribu ton yang baru bisa dipasok dari dalam negeri sedangkan 450 ribu ton dari impor.
Tingginya ketergantungan bahan baku impor itu, mesti diwaspadai perusahaan plastic nasional karena bisa menyebakan gejolak harga di pasaran, sebab harga jual nantinya sangat ditentukan dengan fluktuasi harga bahan baku . Selain itu, tingginya bea masuk bahan baku plastik sekitar 15 persen juga akan meningkatkan biaya produksi. (gus).
Direktur Berlina Lioe Cu Ling mengatakan, anak usahanya yakni Hefei Paragon Plastic Packaging co ltd (HPPP) yang beroperasi di Cina baru saja mendapat pinjaman sejumlah 1,5 juta dollar AS dari Bank International of Ningbo yang berkantor di Shanghai. Pinjaman itu nantinya akan digunakan untuk operasional pabrik di Cina yakni membeli mesin produksi baru dan untuk modal kerja lainnya.
“Kami sudah menandatangani perjanjian penjaminan dan bertindak selaku penjamin dalam rangka menjamin kewajiban HPPP yang 100 persen sahamnya dimiliki perseroan, atas pinjaman yang diterimanya senilai 1,5 juta dollar AS dari Banak International of Ningbo,” katanya dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/9).
Dengan diperolehnya pinjaman itu, perseroan berharap pengembangan pabrik di Haifei Cina bisa rampung sesuai target sekitar kuartal empat 2010 sehingga bisa memulai produksi tahun depan. Perseroan saat ini memiliki lima pabrik, empat diantaranya berada di Indonesia yakni di Surabaya -Jawa Timur, Tangerang, Cikarang-Jawa Barat dan satu pabrik di Hefei Cina.
Jika pengembangan pabrik di Cina itu rampung maka kapasitas produksi pabrik diharapkan bisa naik sekitar 15-20 persen dari posisi saat ini yang 14.445 metri ton per tahun, seiring dengan bertambahnya mesin produksi yang akan dibeli nantinya. Dengan demikian, kontribusi pendapatan dari pabrik di Cina bisa diharapkan mencapai 50 persen dari total pendapatan, lebih tinggi dari kontribusinya saat ini yang 30 persen.
Terkait dengan kinerja pendapatan tahun ini, Presiden Direktur Berlina Antonius Rudy Sugiarto mengatakan, perseroan menargetkan laba bersih tumbuh 42 persen pada tahun ini senilai 28,7 miliar rupiah dibanding 2009.
Perseroaan juga menargetkan pendapatan tumbuh 13 persen dari 537,142 miliar pada 2009 menjadi 607,4 miliar rupiah pada 2010. Sedangkan laba usaha ditargetkan tumbuh sebesar 23 persen menjadi 60,5 miliar rupiah pada 2010. Peningkatan kinerja itu di dukung oleh membaik perekonomian nasional dan global dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Terkait dengan kinerja semester satu ini, Antonius memperkirakan laba bersih mencapai 17 miliar rupiah atau meningkat 73 persen dibanding periode sama 2009.
Untuk mengejar target tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar l43 miliar. Rupiah yang akan digunakan untuk ekspansi, pengembangan pabrik dan pembelian mesin baru. Perseroan juga diperkirakan akan menyesuaikan harga jual pada semester dua ini seiring dengan peningkatan harga bahan baku .
Ketua Umum Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia Tjokro Gunawan mengatakan industri plastik dalam negeri diprediksi mengalami pertumbuhan 7-8 persen pada tahun ini seiring dengan peningkatan permintaan dari industri pengguna kemasan plastik seperti industri kosmetik.
Pertumbuhan itu juga di picu besarnya kebutuhan plastic kemasan di dalam negeri. Kebutuhan bahan baku plastic nasional saja saat ini mencapai 850 ribu ton setiap tahunnya dan sebagian kecil atau sekitar 300 ribu ton yang baru bisa dipasok dari dalam negeri sedangkan 450 ribu ton dari impor.
Tingginya ketergantungan bahan baku impor itu, mesti diwaspadai perusahaan plastic nasional karena bisa menyebakan gejolak harga di pasaran, sebab harga jual nantinya sangat ditentukan dengan fluktuasi harga bahan baku . Selain itu, tingginya bea masuk bahan baku plastik sekitar 15 persen juga akan meningkatkan biaya produksi. (gus).
Minggu, 03 Oktober 2010
Resesi Global Masih Tekan Industri Tekstil
JAKARTA - Perusahaan tekstil, PT Sunson Textile Manufacture Tbk masih kesulitan mendapat order dari pasar ekspor dipicu belum pulihnya permintaan akibat resesi global, sehingga penjualan selama semester satu ini hanya 221,1 miliar rupiah naik tipis 0,4 persen dibanding periode sama 2009, mestinya penjualan bisa tumbuh lebih dari 10 persen.
Sekretaris Perusahaan Sunson Textile Manufacturer Eduardus Gunawan mengatakan, krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008 hingga saat ini belum pulih seluruhnya sehingga permintaan tekstil di banyak negara masih rendah. Oleh karenanya perseroan mengalami kesulitan mendapat order dari pasar ekspor.
“Saat ini kontrak atau order yang kami terima dari pasar ekspor jangka waktunya hanya untuk satu bulan kedepan dan untuk bulan selanjutnya kami harus mencari order baru lagi sehingga sulit memprediksi penjualan hingga akhir tahun karena order atau permintaanya belum jelas,” katanya, Kamis (23/9).
Oleh karenanya, perseroan mengenjot penjualan di pasar domestik dan selama semester satu ini kontribusi penjualan di pasar domestik sama dengan penjualan dari pasar ekspor. Nilai penjualan selama semester satu sebesar 221,1 miliar rupiah naik 0,4 persen dibanding periode sama 2009 yang 220,2 miliar rupiah. Nilai penjualan itu mestinya bisa lebih tinggi, namun karena permintaan masih rendah khususnya dari pasar ekspor menyebabkan pertumbuhannya pun kecil.
Selain dipengaruhi belum pulihnya dampak resesi global, kata dia kinerja tahun ini juga terkendala oleh fluktuasi harga bahan baku yang sebagian besar masih ekspor dan serbuan produk tekstil dari Cina. Perseroan kata dia kurang bersaing dengan produk Cina disebabkan harganya lebih rendah. Itu disebabkan industri tekstil di Cina mendapat subsidi 15 persen dari pemerintah Cina.
Dengan kondisi yang terseok seok tersebut, kata Eduardus pihaknya masih berharap kinerja tahun ini bisa lebih tinggi dibanding 2009. Untuk penjualan ditargetkan mencapai 449,2 miliar rupiah naik 5,15 persen disbanding 2009 yang 427,2 miliar rupiah. Sedangkan laba bersih 8,4 miliar rupiah lebih rendah dibanding 2009 yang 31,1 miliar rupiah.
Untuk mencapai pertumbuhan penjualan itu, perseroan melakukan beberapa strategi, pertama, meningkatkan efisiensi operasional, kedua meningkatkan service atau kepuasan terhadap pelanggan dari segi kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, harga yang kompetitif dan menjaga kontinitas pasokan.
Ketiga, secara berkala akan meluncurkan produk baru yang memiliki nilai tambah lebih besar dan keempat meningkatkan penetrasi ke pasar dan segmen baru misalnya ke pasar Timur Tengah dan Asia .
Perseroan juga katanya akan fokus pada bisnis pemintalan benang seperti benang katun, spun polyester dan polyester campuran dibanding bisnis kain tenun dikarenakan permintaan yang masih tinggi.
Perusahaan tekstil lainya yakni PT Ever Shine Textile Industry Tbk juga mengalami tekanan selama semester satu ini. Perseroan mengalami penurunan laba bersih hingga 68 persen dari 18,9 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 6,06 miliar rupiah di semester satu ini.
Sekretaris Perusahaan Ever Shine Erlien Lindawati S mengatakan, penurunan laba bersih pada semester satu ini disebabkan beberapa faktor antara lain, selisih nilai tukar rupiah terhadap dollar, meningkatnya beban usaha khususnya di sektor energi dan kebijakan mempertahankan harga jual padahal biaya produksi naik. Selain itu, permintaan pasar ekspor juga masih rendah disebabkan belum pulihnya permintaan di pasar global.
Agar penjualan tidak anjlok pada tahun ini, perseroan menyiapkan beberapa langkah antara lain, diversifikasi pasar ekspor dari pasar utama yakni Amerika Serikat dan Eropa ke pasar Asean, Hongkong, Afrika dan Timur Tengah. Perseroan juga akan memproduksi produk yang punya margin dan daya beli tinggi.
Perseroan juga sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan membeli mesin baru. Untuk itu telah dianggarkan dana 7 miliar rupiah untuk program restrukturisasi mesin produksi.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno mengatakan, meskipun kondisi pasar global saat ini lebih baik dibanding tahun lalu namun permintaanya masih rendah.
Industri tekstil nasional juga harus menghadapi kendala lain seperti pembatasan pasokan listrik dan gas dan kebijakan perdagangan bebas berdasarkan perjanjian FTA ASEAN-China yang berlaku 1 Januari 2010 yang membebaskan Bea masuk 0 persen dari China . (gus).
Sekretaris Perusahaan Sunson Textile Manufacturer Eduardus Gunawan mengatakan, krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008 hingga saat ini belum pulih seluruhnya sehingga permintaan tekstil di banyak negara masih rendah. Oleh karenanya perseroan mengalami kesulitan mendapat order dari pasar ekspor.
“Saat ini kontrak atau order yang kami terima dari pasar ekspor jangka waktunya hanya untuk satu bulan kedepan dan untuk bulan selanjutnya kami harus mencari order baru lagi sehingga sulit memprediksi penjualan hingga akhir tahun karena order atau permintaanya belum jelas,” katanya, Kamis (23/9).
Oleh karenanya, perseroan mengenjot penjualan di pasar domestik dan selama semester satu ini kontribusi penjualan di pasar domestik sama dengan penjualan dari pasar ekspor. Nilai penjualan selama semester satu sebesar 221,1 miliar rupiah naik 0,4 persen dibanding periode sama 2009 yang 220,2 miliar rupiah. Nilai penjualan itu mestinya bisa lebih tinggi, namun karena permintaan masih rendah khususnya dari pasar ekspor menyebabkan pertumbuhannya pun kecil.
Selain dipengaruhi belum pulihnya dampak resesi global, kata dia kinerja tahun ini juga terkendala oleh fluktuasi harga bahan baku yang sebagian besar masih ekspor dan serbuan produk tekstil dari Cina. Perseroan kata dia kurang bersaing dengan produk Cina disebabkan harganya lebih rendah. Itu disebabkan industri tekstil di Cina mendapat subsidi 15 persen dari pemerintah Cina.
Dengan kondisi yang terseok seok tersebut, kata Eduardus pihaknya masih berharap kinerja tahun ini bisa lebih tinggi dibanding 2009. Untuk penjualan ditargetkan mencapai 449,2 miliar rupiah naik 5,15 persen disbanding 2009 yang 427,2 miliar rupiah. Sedangkan laba bersih 8,4 miliar rupiah lebih rendah dibanding 2009 yang 31,1 miliar rupiah.
Untuk mencapai pertumbuhan penjualan itu, perseroan melakukan beberapa strategi, pertama, meningkatkan efisiensi operasional, kedua meningkatkan service atau kepuasan terhadap pelanggan dari segi kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, harga yang kompetitif dan menjaga kontinitas pasokan.
Ketiga, secara berkala akan meluncurkan produk baru yang memiliki nilai tambah lebih besar dan keempat meningkatkan penetrasi ke pasar dan segmen baru misalnya ke pasar Timur Tengah dan Asia .
Perseroan juga katanya akan fokus pada bisnis pemintalan benang seperti benang katun, spun polyester dan polyester campuran dibanding bisnis kain tenun dikarenakan permintaan yang masih tinggi.
Perusahaan tekstil lainya yakni PT Ever Shine Textile Industry Tbk juga mengalami tekanan selama semester satu ini. Perseroan mengalami penurunan laba bersih hingga 68 persen dari 18,9 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 6,06 miliar rupiah di semester satu ini.
Sekretaris Perusahaan Ever Shine Erlien Lindawati S mengatakan, penurunan laba bersih pada semester satu ini disebabkan beberapa faktor antara lain, selisih nilai tukar rupiah terhadap dollar, meningkatnya beban usaha khususnya di sektor energi dan kebijakan mempertahankan harga jual padahal biaya produksi naik. Selain itu, permintaan pasar ekspor juga masih rendah disebabkan belum pulihnya permintaan di pasar global.
Agar penjualan tidak anjlok pada tahun ini, perseroan menyiapkan beberapa langkah antara lain, diversifikasi pasar ekspor dari pasar utama yakni Amerika Serikat dan Eropa ke pasar Asean, Hongkong, Afrika dan Timur Tengah. Perseroan juga akan memproduksi produk yang punya margin dan daya beli tinggi.
Perseroan juga sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan membeli mesin baru. Untuk itu telah dianggarkan dana 7 miliar rupiah untuk program restrukturisasi mesin produksi.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno mengatakan, meskipun kondisi pasar global saat ini lebih baik dibanding tahun lalu namun permintaanya masih rendah.
Industri tekstil nasional juga harus menghadapi kendala lain seperti pembatasan pasokan listrik dan gas dan kebijakan perdagangan bebas berdasarkan perjanjian FTA ASEAN-China yang berlaku 1 Januari 2010 yang membebaskan Bea masuk 0 persen dari China . (gus).
Perdagangan Narkoba Internasional Kian Memprihatinkan
BATAM – Perdagangan Narkoba diketahui menempati peringkat kelima dalam perdagangan illegal di pasaran internasional setelah senjata api, dan Indonesia berpotensi menjadi jalur sekaligus pasar perdagangan obat terlarang tersebut ditunjang banyaknya pintu masuk dan lemahnya pengawasan petugas.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Komjen (Pol) Gories Mere mengatakan, perdagangan illegal Narkoba internasional saat ini sudah sangat memprihatinkan dan menempati peringkat kelima setelah perdagangan illegal senjata api dengan omset triliunan rupiah perbulannya.
Indonesia, kata dia memiliki potensi besar untuk menjadi jalur perdagangan Narkoba antar negara di kawasan Asia, Eropa, Australia dan Amerika ditunjang oleh letaknya yang sangat strategis, selain itu ditunjang juga oleh lemahnya pengawasan petugas.
Indonesia juga menjadi pasar yang sangat potensial dalam perdagangan Narkoba seiring peningkatan pendapatan masyarakat dan maraknya peredaran Narkoba secara illegal. Oleh karena itu, Gories memandang perlunya kerjasama yang intensif antar negara untuk memberantas perdagangan Narkoba.
Dalam rangka peningkatan kerjasama pemberantasan Mapia Narkoba internasional, kata dia dilakukan Konferensi Penanggulangan Hukum Narkotika Internasional (International Drug Enforcement Conference/IDEC) yang telah diadakan di Batam selama dua hari (21-22 September 2010) dan diikuti 17 negara antara lain, Australia, Timor Leste, Jepang, China, Amerika, Indonesia, Laos, Mianmar, Filipina, Brunei Darusalam, Singapura, Malaysia, Brazil dan Thailand.
“Salah satu agenda yang dibahas dalam konferensi IDEC yaitu mencegah masuknya peredaran narkoba dengan seribu modus yang semakin rapi dan canggih teknik operasinya dan semakin susah dilacak,” katanya, Rabu (22/9).
Ditambahkan, pelaksanaan konferensi di Batam disebabkan Batam merupakan daerah yang sangat potensial terhadap perdangan Narkoba karena letaknya yang sangat dekat dengan negara lain serta banyaknya pintu masuk ke daerah tersebut.
Oleh karenanya, pelaksanaan konferensi di Batam diharapkan bisa meningkatkan teknik pengungkapan terhadap modus peredaran dan penyelundupan narkoba, baik itu jaringan narkoba lokal maupun internasional antar negara.
Dalam konferensi itu akan difokuskan pada teknik keberhasilan dari setiap negara dalam mengungkap penyelundupan dan peredaran narkoba, untuk selanjutnya ilmu tersebut bisa dipelajari dan diterapkan oleh peserta dari negara lainnya.
Direktur IV Narkotika dan Kejahatan Terorganisir Mabes Polri Arman Depari mengatakan, selain mempelajari teknik pengungkapan kasus Narkoba dari negara yang telah berhasil, perserta konferensi juga akan bertukar informasi tentang Mafia Narkoba yang saat ini menjadi incaran atau buronan demi penegakan hukum narkotika.
Untuk itu, Mabes Polri akan memberikan nama-nama target yang bekerja di luar negeri yang sedang di incar.
Menurut dia, untuk memberantas peredaran Narkoba perlu adanya kerjasama antar negara karena perdagangan obat terlaran itu sudah membentuk sindikat internasional sehingga penanganannya juga harus antar negara.
“Setiap negara tidak bisa bekerja sendiri-sendiri dalam memerangi Narkoba, tapi perlu kerjasama sehingga sindikat narkoba internasional dapat dikalahkan,” katanya.
Sementara itu, Drug Enforcement Administration AS Regional Far East, Thomas Pasquarello mengatakan peredaran narkotika di kawasan Asia Timur setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dan modusnya juga semakin rapi.
Selain itu, produk Narkoba yang diperdagangkan semakin bervariasi, misalnya dahulu peredaran kokain di Asia jarang ditemukan tapi saat ini sudah mulai marak.
Di pasar internasional sendiri, trend perdagangan Narkoba saat ini beralih dari dominasi heroin menjadi methamphetamin dan amphetamin. Jenis obat terlarang itu lebih mudah dibuat dan pembuatannya tidak butuh ruangan besar selain itu harganya juga cukup tinggi sehingga peredarannya cepat.
Peran BNN
Gories Mere mengatakan, besarnya potensi peredaran Narkoba di dalam negeri perlu di dukung oleh paying hukum yang kuat, oleh karenanya pihaknya menyambut baik perubahan Undang Undang Psikotropika dari UU nomor 5 tahun 1997 menjadi Undang Undang (UU) No 35 tahun 2009.
Dalam UU yang baru (UU no 35 tahun 2009) terdapat perubahan prinsipil terkait peran lembaga BNN. Perubahan prinsipil itu mengenai kedudukan BNN sebagai lembaga pemerintah
non kementerian, sekarang bersifat vertikal (langsung) dengan BNN provinsi maupun kabupaten dan kota .
BNN sekarang juga mempunyai kewenangan langsung melakukan penyelidikan terhadap kejahatan narkotika dan precursor narkotika serta penyitaan aset yang dimiliki pelaku kejahatan narkoba.
“Dengan peran BNN yang lebih besar tersebut, diharapkan perdagangan Narkoba di dalam negeri bisa ditumpas,” katanya. (gus).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Komjen (Pol) Gories Mere mengatakan, perdagangan illegal Narkoba internasional saat ini sudah sangat memprihatinkan dan menempati peringkat kelima setelah perdagangan illegal senjata api dengan omset triliunan rupiah perbulannya.
Indonesia, kata dia memiliki potensi besar untuk menjadi jalur perdagangan Narkoba antar negara di kawasan Asia, Eropa, Australia dan Amerika ditunjang oleh letaknya yang sangat strategis, selain itu ditunjang juga oleh lemahnya pengawasan petugas.
Indonesia juga menjadi pasar yang sangat potensial dalam perdagangan Narkoba seiring peningkatan pendapatan masyarakat dan maraknya peredaran Narkoba secara illegal. Oleh karena itu, Gories memandang perlunya kerjasama yang intensif antar negara untuk memberantas perdagangan Narkoba.
Dalam rangka peningkatan kerjasama pemberantasan Mapia Narkoba internasional, kata dia dilakukan Konferensi Penanggulangan Hukum Narkotika Internasional (International Drug Enforcement Conference/IDEC) yang telah diadakan di Batam selama dua hari (21-22 September 2010) dan diikuti 17 negara antara lain, Australia, Timor Leste, Jepang, China, Amerika, Indonesia, Laos, Mianmar, Filipina, Brunei Darusalam, Singapura, Malaysia, Brazil dan Thailand.
“Salah satu agenda yang dibahas dalam konferensi IDEC yaitu mencegah masuknya peredaran narkoba dengan seribu modus yang semakin rapi dan canggih teknik operasinya dan semakin susah dilacak,” katanya, Rabu (22/9).
Ditambahkan, pelaksanaan konferensi di Batam disebabkan Batam merupakan daerah yang sangat potensial terhadap perdangan Narkoba karena letaknya yang sangat dekat dengan negara lain serta banyaknya pintu masuk ke daerah tersebut.
Oleh karenanya, pelaksanaan konferensi di Batam diharapkan bisa meningkatkan teknik pengungkapan terhadap modus peredaran dan penyelundupan narkoba, baik itu jaringan narkoba lokal maupun internasional antar negara.
Dalam konferensi itu akan difokuskan pada teknik keberhasilan dari setiap negara dalam mengungkap penyelundupan dan peredaran narkoba, untuk selanjutnya ilmu tersebut bisa dipelajari dan diterapkan oleh peserta dari negara lainnya.
Direktur IV Narkotika dan Kejahatan Terorganisir Mabes Polri Arman Depari mengatakan, selain mempelajari teknik pengungkapan kasus Narkoba dari negara yang telah berhasil, perserta konferensi juga akan bertukar informasi tentang Mafia Narkoba yang saat ini menjadi incaran atau buronan demi penegakan hukum narkotika.
Untuk itu, Mabes Polri akan memberikan nama-nama target yang bekerja di luar negeri yang sedang di incar.
Menurut dia, untuk memberantas peredaran Narkoba perlu adanya kerjasama antar negara karena perdagangan obat terlaran itu sudah membentuk sindikat internasional sehingga penanganannya juga harus antar negara.
“Setiap negara tidak bisa bekerja sendiri-sendiri dalam memerangi Narkoba, tapi perlu kerjasama sehingga sindikat narkoba internasional dapat dikalahkan,” katanya.
Sementara itu, Drug Enforcement Administration AS Regional Far East, Thomas Pasquarello mengatakan peredaran narkotika di kawasan Asia Timur setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dan modusnya juga semakin rapi.
Selain itu, produk Narkoba yang diperdagangkan semakin bervariasi, misalnya dahulu peredaran kokain di Asia jarang ditemukan tapi saat ini sudah mulai marak.
Di pasar internasional sendiri, trend perdagangan Narkoba saat ini beralih dari dominasi heroin menjadi methamphetamin dan amphetamin. Jenis obat terlarang itu lebih mudah dibuat dan pembuatannya tidak butuh ruangan besar selain itu harganya juga cukup tinggi sehingga peredarannya cepat.
Peran BNN
Gories Mere mengatakan, besarnya potensi peredaran Narkoba di dalam negeri perlu di dukung oleh paying hukum yang kuat, oleh karenanya pihaknya menyambut baik perubahan Undang Undang Psikotropika dari UU nomor 5 tahun 1997 menjadi Undang Undang (UU) No 35 tahun 2009.
Dalam UU yang baru (UU no 35 tahun 2009) terdapat perubahan prinsipil terkait peran lembaga BNN. Perubahan prinsipil itu mengenai kedudukan BNN sebagai lembaga pemerintah
non kementerian, sekarang bersifat vertikal (langsung) dengan BNN provinsi maupun kabupaten dan kota .
BNN sekarang juga mempunyai kewenangan langsung melakukan penyelidikan terhadap kejahatan narkotika dan precursor narkotika serta penyitaan aset yang dimiliki pelaku kejahatan narkoba.
“Dengan peran BNN yang lebih besar tersebut, diharapkan perdagangan Narkoba di dalam negeri bisa ditumpas,” katanya. (gus).
Pemerintah Diminta Segera Perjelas Status Pulau Rempang-Galang
BATAM – Pemerintah Kota Batam mendesak pemerintah pusat segera memperjelas status pengelolaan Pulau Rempang dan Galang di bawah kewenangan Otorita Batam atau pengelolaanya dibawah kewenangan Pemerintah Kota Batam untuk mempercepat pembangunan dua pulau yang saat ini menjadi incaran investor asing tersebut.
Dua lembaga pemerintah di kota Batam yakni Otorita Batam (Badan Pengusahaan FTZ Batam) dan Pemerintah Kota Batam selama ini merasa memiliki otoritas untuk mengelola Pulau Rempang dan Galang. Akibatnya, Pemerintah pusat menyatakan dua pulau tersebut berada dalam status quo tanpa pemerintahan.
”Pada dasarnya Pemko siap apapun keputusan pemerintah pusat, apakah akan menyerahkan kewenangan pengelolaan Rempang Galang ke Otorita Batam atau ke Pemko Batam, yang terpenting statusnya jelas,” kata Ahmad Dahlan, Selasa (21/9).
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, sudah lebih dari 10 tahun Rempang dan Galang berada dalam status quo, akibatnya Otorita Batam maupun Pemko Batam tidak berani mengalokasikan lahan di dua pulau itu kepada investor. Padahal, sejumlah investor dari dalam dan luar negeri sudah berniat menanamkan investasinya di Rempang dan Galang.
Pengusaha nasional Tommy Winata bahkan sudah pernah mendapat ijin dari Walikota Batam sewaktu dijabat Nyat Kadir namun tidak jadi merealisasikan investasinya di pulau tersebut karena status hukum lahan di pulau tersebut tidak jelas.
Oleh karenanya, Ahmad Dahlan minta pemerintah pusat segera mempercepat kejelasan status hukum dua pulau itu.
Dijelaskan, saat ini sudah terbentuk tim yang melibatkan lembaga terkait seperti Badan Pertanahan Nasional dan lembaga pemerintah di daerah untuk mengaji status hukum lahan di dua pulau tersebut. Badan Pertanahan Nasional juga sedang melakukan pemetaan atas lahan di dua pulau itu.
Hutan Lindung
Selain tidak jelasnya status kewenangan pemerintahan, Pulau Rempang dan Galang juga ternyata sampai saat ini masih berstatus hutan lindung ( Buru ). Menurut Ahmad Dahlan, Menteri Kehutanan sewaktu dijabat MS Kaban ketika berkunjung ke Batam telah menjanjikan akan mengeluarkan izin alih fungsi hutan di Rempang dan Galang dari hutan lindung ke kawasan komersil pada Oktober 2009 untuk mendukung program FTZ di BBK (Batam, Bintan dan Karimun). Namun sampai saat ini perubahan status tersebut masih belum direalisasikan.
Dahlan menyayangkan sikap lembaga pemerintahan di pusat yang dinilai kurang agresif memperjelas status lahan di Rempang dan Galang, padahal dua pulau itu memiliki nilai ekonomis cukup tinggi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain memiliki potensi wisata laut yang cukup menarik, Pulau Rempang dan Galang juga memiliki potensi untuk dijadikan kawasan industri karena lokasinya yang sangat dekat dengan Batam dan bisa dilewati melalui jalur darat.
Menurut Dahlan, pemerintah pusat sebenarnya sudah memproyeksikan Rempang dan Galang sebagai daerah penyangga untuk pengembangan industri setelah Batam. Pasalnya, sejak dahulu sewaktu Ketua Otorita Batam dijabat BJ Habibie sudah dibangun jembatan penghubung antar pulau yakni Jembatan Barelang yang menghabiskan dana lebih 400 miliar rupiah saat itu.
Investasi pemerintah itu dinilai akan sia sia, jika dua pulau tersebut tidak secepatnya dilakukan pembangunan, terlebih saat ini Batam sudah tidak memiliki lahan lagi untuk pengembangan kawasan industri sehingga perlu perluasan ke Rempang dan Galang.
Kepala Pusat Informasi Departemen Kehutanan Masyhud ketika dihubungi melalui selulernya mengatakan, Departemen Kehutanan belum memproses rencana alih fungsi hutan lindung di Pulau Rempang dan Galang Provinsi Kepulauan Riau yang akan dijadikan kawasan komersil karena hasil kajian dari tim terpadu yang terdiri dari LIPI, Pemko Batam, Otorita Batam dan lembaga lainnya sampai saat ini belum diterima.
“Kami akan secepatnya mengurus proses alih fungsi hutan itu bila hasil kajian yang dilakukan tim terpadu sudah diterima,” kata dia. (gus).
Dua lembaga pemerintah di kota Batam yakni Otorita Batam (Badan Pengusahaan FTZ Batam) dan Pemerintah Kota Batam selama ini merasa memiliki otoritas untuk mengelola Pulau Rempang dan Galang. Akibatnya, Pemerintah pusat menyatakan dua pulau tersebut berada dalam status quo tanpa pemerintahan.
”Pada dasarnya Pemko siap apapun keputusan pemerintah pusat, apakah akan menyerahkan kewenangan pengelolaan Rempang Galang ke Otorita Batam atau ke Pemko Batam, yang terpenting statusnya jelas,” kata Ahmad Dahlan, Selasa (21/9).
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, sudah lebih dari 10 tahun Rempang dan Galang berada dalam status quo, akibatnya Otorita Batam maupun Pemko Batam tidak berani mengalokasikan lahan di dua pulau itu kepada investor. Padahal, sejumlah investor dari dalam dan luar negeri sudah berniat menanamkan investasinya di Rempang dan Galang.
Pengusaha nasional Tommy Winata bahkan sudah pernah mendapat ijin dari Walikota Batam sewaktu dijabat Nyat Kadir namun tidak jadi merealisasikan investasinya di pulau tersebut karena status hukum lahan di pulau tersebut tidak jelas.
Oleh karenanya, Ahmad Dahlan minta pemerintah pusat segera mempercepat kejelasan status hukum dua pulau itu.
Dijelaskan, saat ini sudah terbentuk tim yang melibatkan lembaga terkait seperti Badan Pertanahan Nasional dan lembaga pemerintah di daerah untuk mengaji status hukum lahan di dua pulau tersebut. Badan Pertanahan Nasional juga sedang melakukan pemetaan atas lahan di dua pulau itu.
Hutan Lindung
Selain tidak jelasnya status kewenangan pemerintahan, Pulau Rempang dan Galang juga ternyata sampai saat ini masih berstatus hutan lindung ( Buru ). Menurut Ahmad Dahlan, Menteri Kehutanan sewaktu dijabat MS Kaban ketika berkunjung ke Batam telah menjanjikan akan mengeluarkan izin alih fungsi hutan di Rempang dan Galang dari hutan lindung ke kawasan komersil pada Oktober 2009 untuk mendukung program FTZ di BBK (Batam, Bintan dan Karimun). Namun sampai saat ini perubahan status tersebut masih belum direalisasikan.
Dahlan menyayangkan sikap lembaga pemerintahan di pusat yang dinilai kurang agresif memperjelas status lahan di Rempang dan Galang, padahal dua pulau itu memiliki nilai ekonomis cukup tinggi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain memiliki potensi wisata laut yang cukup menarik, Pulau Rempang dan Galang juga memiliki potensi untuk dijadikan kawasan industri karena lokasinya yang sangat dekat dengan Batam dan bisa dilewati melalui jalur darat.
Menurut Dahlan, pemerintah pusat sebenarnya sudah memproyeksikan Rempang dan Galang sebagai daerah penyangga untuk pengembangan industri setelah Batam. Pasalnya, sejak dahulu sewaktu Ketua Otorita Batam dijabat BJ Habibie sudah dibangun jembatan penghubung antar pulau yakni Jembatan Barelang yang menghabiskan dana lebih 400 miliar rupiah saat itu.
Investasi pemerintah itu dinilai akan sia sia, jika dua pulau tersebut tidak secepatnya dilakukan pembangunan, terlebih saat ini Batam sudah tidak memiliki lahan lagi untuk pengembangan kawasan industri sehingga perlu perluasan ke Rempang dan Galang.
Kepala Pusat Informasi Departemen Kehutanan Masyhud ketika dihubungi melalui selulernya mengatakan, Departemen Kehutanan belum memproses rencana alih fungsi hutan lindung di Pulau Rempang dan Galang Provinsi Kepulauan Riau yang akan dijadikan kawasan komersil karena hasil kajian dari tim terpadu yang terdiri dari LIPI, Pemko Batam, Otorita Batam dan lembaga lainnya sampai saat ini belum diterima.
“Kami akan secepatnya mengurus proses alih fungsi hutan itu bila hasil kajian yang dilakukan tim terpadu sudah diterima,” kata dia. (gus).
Kinerja Kontraktor Tambang Anjlok
JAKARTA – Kontraktor pertambangan, PT Darma Henwa Tbk mengalami rugi bersih 3,3 juta dollar AS setara dengan 29,7 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS selama semester satu ini seiring turunya produksi dan pendapatan dari proyek Kaltim Prima Coal. Meski demikian, perseroan masih yakin pendapatannya tahun ini sesuai target yakni 269 juta dollar AS (2,4 triliun rupiah) lebih tinggi dibanding 2009 yang 201,46 juta dollar AS (1,8 triliun rupiah).
“Proyek dengan Buma sudah mulai dikerjakan bulan lalu sehingga kinerja semester dua diprediksi lebih baik disbanding semester satu 2010,” katanya, Senin (20/9).
Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Wiria Widodo mengatakan, meskipun pendapatan pada semester satu ini naik 1,2 persen dari 102,9 juta dollar AS (926,1 miliar rupiah) menjadi 104,1 juta dollar AS (939,6 miliar rupiah), namun perseroan masih mengalami kerugian sebesar 3,3 juta dollar AS (29,7 miliar rupiah) padahal di semester satu 2009 laba bersih yang diperoleh 221.274 dollar AS (1,9 miliar rupiah).
Menurutnya, rugi bersih yang diperoleh pada semester satu ini disebabkan beberapa factor, pertama akibat selisih mata uang rupiah terhadap dollar AS, kedua disebabkan produksi menurun, dan peningkatan beban usaha.
Turunya produksi tersebut menyebabkan pendapatan dari proyek utama yakni dari PT Kaltim Prima Coal selama semester satu hanya 71,4 juta dollar AS, lebih rendah dibanding periode sama 2009 yang 102,9 juta dollar AS.
Meski laba anjlok, perseroan masih optimistis kinerja pendapatan dan laba tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun 2009. Pada 2009, perseroan membukukan pendapatan 201,46 juta dollar AS dan rugi bersih sebesar 1,84 juta dollar AS.
Sikap optimistis itu didukung dengan proyeksi pengerjaan proyek jasa pertambangan sampai akhir tahun ini ditaksir senilai 250 juta dollar AS (2,3 triliun rupiah) yang 70 persennya berasal dari proyek Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan 30 persen lagi berasal dari PT Arutmin Indonesia.
Direktur Darma Henwa, Gani Bustan beberapa waktu lalu mengatakan jika kontrak yang diperoleh tahun ini bisa sesuai dengan target maka pendapatan diharapkan sesuai dengan proyeksi yakni 269 juta dollar AS.
Proyek Buma
Terkait kerjasama pertambangan dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), Wiria mengatakan proyek itu sudah mulai dikerjakan sekitar bulan lalu sehingga kinerja semester dua ini diprediksi lebih tinggi dibanding semester satu 2010. Proyek pengerjaan tambang batu bara di Kalimantan tersebut memiliki total nilai 1,8 miliar dollar AS dengan masa kontrak 2004-2014.
Pengerjaan proyek itu sebelumnya ditargetkan pada triwulan empat 2010 disebabkan alotnya negosiasi tentang beberapa hal antara lain, soal biaya fee, jangka waktu dan term of payment.
Dengan dimulainya proyek kerjasama dengan BUMA tersebut diharapkan bisa mendongkrak volume penambangan batubara. Sehingga, kinerja pendapatan dan laba di semester dua bisa meningkat.
Riset yang dilakukan PT Paramitra Alfa Securitas menyebutkan, dimulainya proyek kerjasama antara Dewa dengan Buma akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan itu.
Perjanjian Dewa dan Buma hanya untuk proyek penambangan site Bengalon. Adapun jumlah produksi batubara di Bengalon sepanjang 2008 sebanyak 6 juta ton atau meningkat 5 persen dari pencapaian tahun sebelumnya.
Selain Bengalon, Darma Henwa juga masih mengantongi kontrak penambangan batubara di Asam-asam, milik anak usaha BUMI, PT Arutmin. (gus).
“Proyek dengan Buma sudah mulai dikerjakan bulan lalu sehingga kinerja semester dua diprediksi lebih baik disbanding semester satu 2010,” katanya, Senin (20/9).
Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Wiria Widodo mengatakan, meskipun pendapatan pada semester satu ini naik 1,2 persen dari 102,9 juta dollar AS (926,1 miliar rupiah) menjadi 104,1 juta dollar AS (939,6 miliar rupiah), namun perseroan masih mengalami kerugian sebesar 3,3 juta dollar AS (29,7 miliar rupiah) padahal di semester satu 2009 laba bersih yang diperoleh 221.274 dollar AS (1,9 miliar rupiah).
Menurutnya, rugi bersih yang diperoleh pada semester satu ini disebabkan beberapa factor, pertama akibat selisih mata uang rupiah terhadap dollar AS, kedua disebabkan produksi menurun, dan peningkatan beban usaha.
Turunya produksi tersebut menyebabkan pendapatan dari proyek utama yakni dari PT Kaltim Prima Coal selama semester satu hanya 71,4 juta dollar AS, lebih rendah dibanding periode sama 2009 yang 102,9 juta dollar AS.
Meski laba anjlok, perseroan masih optimistis kinerja pendapatan dan laba tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun 2009. Pada 2009, perseroan membukukan pendapatan 201,46 juta dollar AS dan rugi bersih sebesar 1,84 juta dollar AS.
Sikap optimistis itu didukung dengan proyeksi pengerjaan proyek jasa pertambangan sampai akhir tahun ini ditaksir senilai 250 juta dollar AS (2,3 triliun rupiah) yang 70 persennya berasal dari proyek Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan 30 persen lagi berasal dari PT Arutmin Indonesia.
Direktur Darma Henwa, Gani Bustan beberapa waktu lalu mengatakan jika kontrak yang diperoleh tahun ini bisa sesuai dengan target maka pendapatan diharapkan sesuai dengan proyeksi yakni 269 juta dollar AS.
Proyek Buma
Terkait kerjasama pertambangan dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), Wiria mengatakan proyek itu sudah mulai dikerjakan sekitar bulan lalu sehingga kinerja semester dua ini diprediksi lebih tinggi dibanding semester satu 2010. Proyek pengerjaan tambang batu bara di Kalimantan tersebut memiliki total nilai 1,8 miliar dollar AS dengan masa kontrak 2004-2014.
Pengerjaan proyek itu sebelumnya ditargetkan pada triwulan empat 2010 disebabkan alotnya negosiasi tentang beberapa hal antara lain, soal biaya fee, jangka waktu dan term of payment.
Dengan dimulainya proyek kerjasama dengan BUMA tersebut diharapkan bisa mendongkrak volume penambangan batubara. Sehingga, kinerja pendapatan dan laba di semester dua bisa meningkat.
Riset yang dilakukan PT Paramitra Alfa Securitas menyebutkan, dimulainya proyek kerjasama antara Dewa dengan Buma akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan itu.
Perjanjian Dewa dan Buma hanya untuk proyek penambangan site Bengalon. Adapun jumlah produksi batubara di Bengalon sepanjang 2008 sebanyak 6 juta ton atau meningkat 5 persen dari pencapaian tahun sebelumnya.
Selain Bengalon, Darma Henwa juga masih mengantongi kontrak penambangan batubara di Asam-asam, milik anak usaha BUMI, PT Arutmin. (gus).
Ribuan Pencari Kerja Masuk Batam
BATAM – Pemerintah Kota Batam memperketat penjagaan di pelabuhan laut dan udara dengan mewajibkan pengunjung menunjukan KTP (Kartu Tanda Penduduk) Batam, guna membendung masuknya ribuan pendatang baru dari berbagai daerah yang akan mencari kerja dengan memanfaatkan arus balik lebaran ini.
Wakil Pengendali pelabuhan Domestik Sekupang Batam, Imran Suryadi mengatakan ribuan orang akan menggunakan pelabuhan sekupang pada arus balik lebaran ini. Pada hari senin (23/9) saja sekitar 5.000 orang yang pulang ke Batam, dan jumlah itu akan terus meningkat selama satu pekan kedepan.
Diantara ribuan warga yang akan pulang ke Batam tersebut banyak diantaranya merupakan pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mencari kerja di Batam.
Untuk itu, Pemerintah Kota Batam telah mengetatkan penjagaan dengan mewajibkan kepada setiap pendatang untuk menunjukan KTP Batam. Jika pendatang tersebut tidak memiliki KTP Batam akan diberi kartu kunjungan sementara yang hanya berlaku sementara dan jika waktu kunjungan habis maka pendatang tersebut harus meninggalkan Batam atau bisa memperpanjang kembali kartu kunjungan dengan membayar denda.
Menurut Imran, membludaknya pendatang baru ke Batam setelah lebaran sudah terjadi setiap tahunnya disebabkan banyak warga Batam yang pulang ke kampung dan saat balik ke Batam membawa saudara dan temannya untuk bekerja di Batam.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudy Sakyakirti mengatakan, Kota Batam memang menjadi salah satu pilihan bagi masyrakat Indonesia untuk mencari kerja disebabkan tersedia lapangan kerja.
Namun, bagi pendatang baru yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan minimal SLTA harus berhati hati ke Batam karena lapangan kerja yang tersedia hanya untuk orang yang punya keahlian dan pendidikan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Nada Faza Soraya mengatakan, Kota Batam memang menyediakan banyak lapangan kerja namun hanya untuk orang yang punya pendidikan dan keahlian. Jika tidak memiliki hal tersebut lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam.
“Jika tidak memiliki pendidikan dan keahlian, lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam,” katanya, Senin (20/9)
Menurutnya saat ini, kebutuhan tenaga kerja sangat diperlukan untuk industri galangan kapal seiring maraknya order yang diterima perusahaan galangan kapal di Batam. Namun, para pencari kerja khususnya yang hanya punya pendidikan SLTA tidak bisa berharap gaji yang terlalu tinggi, sebab gaji yang diterima pekerja di industri tersebut setingkat operator sekitar 7.000-10.000 rupiah per jam. Sehingga jika, satu hari bekerja selama delapan jam maka gaji yang diterima per bulan sekitar 1.700.000,- sampai 2.500.000,-.
Batam juga, kata dia saat ini membutuhkan pekerja di industri perakitan elektronik, garmen dan manufacturing lainnya.
Beberapa perusahaan yang diperkirakan akan merekrut ribuan tenaga kerja di Batam antara lain, perusahaan elektronik PT Satnusa Persada Tbk dan PT Epson, Puluhan perusahaan Shipyard di Tanjung Uncang, Mc Dermoct, Dry Dock World dan puluhan perusahaan elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri Batamindo, Panbil dan La Trade.
Selain itu, puluhan hotel dan resort di Batam juga saat ini membutuhkan ratusan tenaga kerja seperti resort Indah Puri, Hotel Vista dan sejumlah resort yang ada di kawasan Nongsa. (gus).
Wakil Pengendali pelabuhan Domestik Sekupang Batam, Imran Suryadi mengatakan ribuan orang akan menggunakan pelabuhan sekupang pada arus balik lebaran ini. Pada hari senin (23/9) saja sekitar 5.000 orang yang pulang ke Batam, dan jumlah itu akan terus meningkat selama satu pekan kedepan.
Diantara ribuan warga yang akan pulang ke Batam tersebut banyak diantaranya merupakan pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mencari kerja di Batam.
Untuk itu, Pemerintah Kota Batam telah mengetatkan penjagaan dengan mewajibkan kepada setiap pendatang untuk menunjukan KTP Batam. Jika pendatang tersebut tidak memiliki KTP Batam akan diberi kartu kunjungan sementara yang hanya berlaku sementara dan jika waktu kunjungan habis maka pendatang tersebut harus meninggalkan Batam atau bisa memperpanjang kembali kartu kunjungan dengan membayar denda.
Menurut Imran, membludaknya pendatang baru ke Batam setelah lebaran sudah terjadi setiap tahunnya disebabkan banyak warga Batam yang pulang ke kampung dan saat balik ke Batam membawa saudara dan temannya untuk bekerja di Batam.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudy Sakyakirti mengatakan, Kota Batam memang menjadi salah satu pilihan bagi masyrakat Indonesia untuk mencari kerja disebabkan tersedia lapangan kerja.
Namun, bagi pendatang baru yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan minimal SLTA harus berhati hati ke Batam karena lapangan kerja yang tersedia hanya untuk orang yang punya keahlian dan pendidikan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Nada Faza Soraya mengatakan, Kota Batam memang menyediakan banyak lapangan kerja namun hanya untuk orang yang punya pendidikan dan keahlian. Jika tidak memiliki hal tersebut lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam.
“Jika tidak memiliki pendidikan dan keahlian, lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam,” katanya, Senin (20/9)
Menurutnya saat ini, kebutuhan tenaga kerja sangat diperlukan untuk industri galangan kapal seiring maraknya order yang diterima perusahaan galangan kapal di Batam. Namun, para pencari kerja khususnya yang hanya punya pendidikan SLTA tidak bisa berharap gaji yang terlalu tinggi, sebab gaji yang diterima pekerja di industri tersebut setingkat operator sekitar 7.000-10.000 rupiah per jam. Sehingga jika, satu hari bekerja selama delapan jam maka gaji yang diterima per bulan sekitar 1.700.000,- sampai 2.500.000,-.
Batam juga, kata dia saat ini membutuhkan pekerja di industri perakitan elektronik, garmen dan manufacturing lainnya.
Beberapa perusahaan yang diperkirakan akan merekrut ribuan tenaga kerja di Batam antara lain, perusahaan elektronik PT Satnusa Persada Tbk dan PT Epson, Puluhan perusahaan Shipyard di Tanjung Uncang, Mc Dermoct, Dry Dock World dan puluhan perusahaan elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri Batamindo, Panbil dan La Trade.
Selain itu, puluhan hotel dan resort di Batam juga saat ini membutuhkan ratusan tenaga kerja seperti resort Indah Puri, Hotel Vista dan sejumlah resort yang ada di kawasan Nongsa. (gus).
Carrefour Buka Dua Gerai di Batam
BATAM - Pemilik ritel pemilik gerai Carrefour, PT Alfa Retailindo Tbk bangun dua gerai di Batam, satu gerai sudah di buka pada Juli 2010 dan satu lagi akan diresmikan sebelum akhir tahun ini. Itu dilakukan untuk mengejar target pertumbuhan penjualan 10 persen pada tahun ini.
Corporate Affairs Director PT Carrefour Indonesia Irawan D Kadarman mengatakan mengatakan, pihaknya sudah membuka secara resmi satu gerai di kawasan perdagangan Harlbour Bay di kawasan Nagoya Batam sekitar Juli 2010 dan satu gerai lagi di kawasan industri Muka Kuning Batam sebelum akhir tahun ini.
“Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat, maka kami akan selalu menambah gerai termasuk tahun depan juga akan dibangun gerai baru tapi jumlahnya belum bisa disebutkan,” katanya, minggu (19/9).
Nilai investasi untuk membuka gerai tersebut, kata dia cukup besar sayangnya dia tidak bisa menyebut angkanya.
Selain di Batam, perseroan juga sudah membuka gerai di kota lainnya seperti Pontianak, Mojokerto dan Pekalongan dengan total gerai yang dibangun selama 2010 sebanyak 7 gerai, sehingga seluruh gerai yang dimiliki sekitar 83 gerai Carrefour di 26 kota Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Alfa Retailindo Ales Okta Pratama mengatakan, terkait dengan pembukaan gerai di Batam merupakan strategi perusahaan untuk lebih agresif membuka gerai di luar pulau Jawa seiring dengan semakin tingginya pertumbuhan pendapatan masyarakat di luar Jawa.
Selain di Batam atau Sumatra, perseroan juga akan membuka gerai di Kalimantan dan Sulawesi .
Dengan dibukanya sekitar 7 gerai tahun ini, kata Ales diharapkan target pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen bisa dicapai. Sementara itu, pada tahun 2009 perseroan membukukan penjualan 1,6 triliun rupiah lebih rendah disbanding 2008 yang 1,7 triliun rupiah.
Pada 2009 juga perseroan mengalami rugi bersih 75,9 miliar rupiah padahal di tahun 2008 perusahaan itu memperoleh laba bersih 16,3 miliar rupiah. Kerugian tersebut dipicu oleh tingginya pembayaran provisi dan kewajiban fiskal tahun 2007 dan 2008 yang mencapai 41,1 miliar rupiah.
Pada kuartal satu 2010, perseroan membukukan penjualan 376,2 miliar rupiah turun 4 persen dibanding periode sama 2009 yang 363 miliar rupiah. Pada periode sama perseroan mengalami rugi bersih 2,1 miliar rupiah lebih rendah disbanding periode sama 2009 yang 7,6 miliar rupiah.
Target Alfamart
Perusahaan ritel lainnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) diketahui akan merealisasikan rencana ekspansi pembukaan gerainya di Ibu Kota Negara Vietnam , Hanoi dan Ho Chi Minh City pada kuartal empat 2010.
Wakil Direktur Utama yang juga Sekretaris Perusahaan Alfamart Henryanto Komala kepada Koran Jakarta mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian untuk melakukan ekspansi usaha membuka gerai Alfamart di Hanoi dan Ho Chi Minh City.
Sebagai tahap awal, kata Henryanto perseroan akan mengakuisisi beberapa asset di Vietnam untuk dijadikan gudang, selanjutnya akan dilakukan pelatihan atau training karyawan untuk dipekerjakan di supermarket tersebut.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan menyiapkan dana khusus diluar dari belanja modal yang telah dianggarkan pada tahun ini sejumlah 600 miliar rupiah. Dananya akan diambil dari kas internal dan pendanaan eksternal.
Sementara itu, Lembaga survei Nielsen memprediksi, tahun ini laju pertumbuhan konsumsi masyarakat meningkat, khususnya selama Ramadan dan Idul Fitri sekitar 12 persen disbanding tahun lalu.
Executive Director of Retail Measurement Services Nielsen Teguh Yunanto mengatakan, tingkat kepercayaan diri konsumen tahun ini dalam membelanjakan barang mulai membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumen lebih banyak belanja di pasar modern seperti hipermart, supermarket, dan minimarket, dibandingkan belanja di pasar tradisional.
Menurutnya, penjualan di Supermarket selama ramadhan dan lebaran meningkat 29 dibanding bulan biasa kemudian di Minimarket naik 19 persen, sementara kategori yang paling mendominasi adalah kategori makanan. (gus).
Corporate Affairs Director PT Carrefour Indonesia Irawan D Kadarman mengatakan mengatakan, pihaknya sudah membuka secara resmi satu gerai di kawasan perdagangan Harlbour Bay di kawasan Nagoya Batam sekitar Juli 2010 dan satu gerai lagi di kawasan industri Muka Kuning Batam sebelum akhir tahun ini.
“Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat, maka kami akan selalu menambah gerai termasuk tahun depan juga akan dibangun gerai baru tapi jumlahnya belum bisa disebutkan,” katanya, minggu (19/9).
Nilai investasi untuk membuka gerai tersebut, kata dia cukup besar sayangnya dia tidak bisa menyebut angkanya.
Selain di Batam, perseroan juga sudah membuka gerai di kota lainnya seperti Pontianak, Mojokerto dan Pekalongan dengan total gerai yang dibangun selama 2010 sebanyak 7 gerai, sehingga seluruh gerai yang dimiliki sekitar 83 gerai Carrefour di 26 kota Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Alfa Retailindo Ales Okta Pratama mengatakan, terkait dengan pembukaan gerai di Batam merupakan strategi perusahaan untuk lebih agresif membuka gerai di luar pulau Jawa seiring dengan semakin tingginya pertumbuhan pendapatan masyarakat di luar Jawa.
Selain di Batam atau Sumatra, perseroan juga akan membuka gerai di Kalimantan dan Sulawesi .
Dengan dibukanya sekitar 7 gerai tahun ini, kata Ales diharapkan target pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen bisa dicapai. Sementara itu, pada tahun 2009 perseroan membukukan penjualan 1,6 triliun rupiah lebih rendah disbanding 2008 yang 1,7 triliun rupiah.
Pada 2009 juga perseroan mengalami rugi bersih 75,9 miliar rupiah padahal di tahun 2008 perusahaan itu memperoleh laba bersih 16,3 miliar rupiah. Kerugian tersebut dipicu oleh tingginya pembayaran provisi dan kewajiban fiskal tahun 2007 dan 2008 yang mencapai 41,1 miliar rupiah.
Pada kuartal satu 2010, perseroan membukukan penjualan 376,2 miliar rupiah turun 4 persen dibanding periode sama 2009 yang 363 miliar rupiah. Pada periode sama perseroan mengalami rugi bersih 2,1 miliar rupiah lebih rendah disbanding periode sama 2009 yang 7,6 miliar rupiah.
Target Alfamart
Perusahaan ritel lainnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) diketahui akan merealisasikan rencana ekspansi pembukaan gerainya di Ibu Kota Negara Vietnam , Hanoi dan Ho Chi Minh City pada kuartal empat 2010.
Wakil Direktur Utama yang juga Sekretaris Perusahaan Alfamart Henryanto Komala kepada Koran Jakarta mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian untuk melakukan ekspansi usaha membuka gerai Alfamart di Hanoi dan Ho Chi Minh City.
Sebagai tahap awal, kata Henryanto perseroan akan mengakuisisi beberapa asset di Vietnam untuk dijadikan gudang, selanjutnya akan dilakukan pelatihan atau training karyawan untuk dipekerjakan di supermarket tersebut.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan menyiapkan dana khusus diluar dari belanja modal yang telah dianggarkan pada tahun ini sejumlah 600 miliar rupiah. Dananya akan diambil dari kas internal dan pendanaan eksternal.
Sementara itu, Lembaga survei Nielsen memprediksi, tahun ini laju pertumbuhan konsumsi masyarakat meningkat, khususnya selama Ramadan dan Idul Fitri sekitar 12 persen disbanding tahun lalu.
Executive Director of Retail Measurement Services Nielsen Teguh Yunanto mengatakan, tingkat kepercayaan diri konsumen tahun ini dalam membelanjakan barang mulai membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumen lebih banyak belanja di pasar modern seperti hipermart, supermarket, dan minimarket, dibandingkan belanja di pasar tradisional.
Menurutnya, penjualan di Supermarket selama ramadhan dan lebaran meningkat 29 dibanding bulan biasa kemudian di Minimarket naik 19 persen, sementara kategori yang paling mendominasi adalah kategori makanan. (gus).
Kepri Butuh Tembok Penahan Gelombang
BATAM – Sejumlah wilayah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membutuhkan tembok penahan gelombang untuk mempertahankan luas wilayah darat, seiring proses abrasi atau pengisikan lahan yang terus meningkat.
Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Lingga Provinsi Kepri, Saprudin mengatakan, proses abrasi atau pengikisan daratan saat ini telah mengamcam keberadaan pantai Dabo Lama. Kondisi itu semakin parah jika musim air pasang yang mengakibatkan sebagian pemukiman penduduk dan jalan tergenang air.
"Kalau air pasang, gelombang sudah mencapai pemukiman warga dan memutuskan jalan setapak yang ada daerah Dabo lama," katanya. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah segera turun tangan mengatasi abrasi pantai tersebut.
Jika pemerintah tidak bereaksi cepat, kata dia dikuatirkan tidak hanya jalan setapak saja yang akan direndam air. Namun sebagian besar daerah itu bisa menjadi lautan nantinya. Sebab batas antara air laut saat pasang dengan kolong (waduk) yang ada di lokasi sudah sangat dekat.
Sekitar tahun 2008 menurutnya pernah dibangun tembok penahan gelombang di daerah itu, namun hanya sebagian daerah yang dibangun sehingga wilayah yang tidak memiliki tembok penahan gelombang terendam air laut.
Sementara itu, lurah Dabo lama Kabupaten Lingga Provinsi Kepri, Lian Dwi Santy mengatakan pihaknya sudah membuat membuat surat permohonan bantuan kepada Bupati Lingga H Daria untuk segera menangapai hal itu, namun hingga kini belum ada kejelasan.
Selain Kabupaten Lingga, wilayah lain di Provinsi Kepri juga terancam mengalami penyusutan atau tenggelam disebabkan abrasi pantai. Pulau Nipah bahkan sudah hampir tenggelam jika air pasang maka tak tampak lagi daratan pulau tersebut, padahal Pulau Nipah merupakan titik luar wilayah NKRI dengan Singapura.
Selain itu, wilayah daratan di Kota Batam, Pulau Bintan dan Karimun serta ribuan pulau kecil di Kepri juga terancam tenggelam disebabkan abrasi pantai. Pengikisan daratan oleh air laut itu semakin tidak terhindari karena gencarnya pembabatan hutan mangrove. (gus).
Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Lingga Provinsi Kepri, Saprudin mengatakan, proses abrasi atau pengikisan daratan saat ini telah mengamcam keberadaan pantai Dabo Lama. Kondisi itu semakin parah jika musim air pasang yang mengakibatkan sebagian pemukiman penduduk dan jalan tergenang air.
"Kalau air pasang, gelombang sudah mencapai pemukiman warga dan memutuskan jalan setapak yang ada daerah Dabo lama," katanya. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah segera turun tangan mengatasi abrasi pantai tersebut.
Jika pemerintah tidak bereaksi cepat, kata dia dikuatirkan tidak hanya jalan setapak saja yang akan direndam air. Namun sebagian besar daerah itu bisa menjadi lautan nantinya. Sebab batas antara air laut saat pasang dengan kolong (waduk) yang ada di lokasi sudah sangat dekat.
Sekitar tahun 2008 menurutnya pernah dibangun tembok penahan gelombang di daerah itu, namun hanya sebagian daerah yang dibangun sehingga wilayah yang tidak memiliki tembok penahan gelombang terendam air laut.
Sementara itu, lurah Dabo lama Kabupaten Lingga Provinsi Kepri, Lian Dwi Santy mengatakan pihaknya sudah membuat membuat surat permohonan bantuan kepada Bupati Lingga H Daria untuk segera menangapai hal itu, namun hingga kini belum ada kejelasan.
Selain Kabupaten Lingga, wilayah lain di Provinsi Kepri juga terancam mengalami penyusutan atau tenggelam disebabkan abrasi pantai. Pulau Nipah bahkan sudah hampir tenggelam jika air pasang maka tak tampak lagi daratan pulau tersebut, padahal Pulau Nipah merupakan titik luar wilayah NKRI dengan Singapura.
Selain itu, wilayah daratan di Kota Batam, Pulau Bintan dan Karimun serta ribuan pulau kecil di Kepri juga terancam tenggelam disebabkan abrasi pantai. Pengikisan daratan oleh air laut itu semakin tidak terhindari karena gencarnya pembabatan hutan mangrove. (gus).
Investasi di Batam Terbentur Status Lahan
BATAM – Sejumlah rencana investasi dari investor asing dan domestik di Kota Batam terkendala dengan status lahan yang tidak jelas, dan dikuatirkan bisa membatalkan minat investor untuk menanamkan modalnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Cahya mengatakan, sejumlah pengusaha properti di Batam mengeluh karena lahan yang telah di alokasikan Otorita Batam untuk pengembangan perumahan ternyata bersatatus hutan lindung.
Akibatnya, ribuan rumah yang telah dibeli masyarakat khususnya di kawasan Batu Aji tidak memiliki sertifikat karena Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak bisa mengeluarkan sertifikat jika lahan tersebut berstatus hutan lindung.
Kondisi itu, kata Cahya sangat merugikan masyarakat dan investor lahan dan rumah yang telah dibeli warga tersebut tidak memiliki nilai ekonomis sehingga tidak bisa dijadikan agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman atau kredit ke Bank.
Oleh karenanya, Cahya berharap lembaga terkait seperti Kementrian Kehutanan, Badan Pernahan Nasional dan lembaga pemerintah di Daerah bisa secepatnya mengalihfungsikan lahan tersebut agar ada kepastian hukum terhadap lahan yang dimiliki warga.
Sementara itu, status lahan di Pulau Rempang dan Galang juga sampai saat ini masih belum tuntas, padahal sejumlah investor sudah menyatakan minat untuk menanamkan investasi di dua pulau yang masih berada di bawah wilayah administrasi Otorita Batam dan Pemerintah Kota Batam.
Anggota panitia khusus (pansus) Rancangan Peraturan Daeah RTRW Provinsi Kepri, Surya Makmur Nasution mengatakan, belum jelasnya status lahan tersebut disebabkan belum selesainya pembahasan soal Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Kepri yang saat ini sedang dibahas oleh tim yang dibentuk pemerintah.
“Hasil kajian tim padu serasi Dephut (tim terpadu) tentang kawasan hutan lindung dan lahan komersil di Kepri belum rampung,” katanya. Menurut dia, Pansus sudah beberapa kali bertemu dengan tim padu serasi Dephut untuk mensingkronkan kawasan-kawasan yang di plot jadi kawasan hutan lindung.
Kepala Pusat Informasi Kementrian Kehutanan, Masyhud mengatakan, Tim Terpadu yang terdiri dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemprov Kepri dan LSM masih melakukan kajian tentang pelepasan kawasan lindung di Batam, sekaligus review atas RTRW Provinsi Kepri.
Dikatakan, persoalan tata ruang di Kepri yang mencakup pula kawasan lindung di Batam, lanjut Masyhud, masih terus dikaji dan diusahakan secepatnya selesai.
“Perlu waktu untuk mengaji permasalahan di lapangan dari berbagai aspek, terlebih lahan tersebut udah terlanjur (dialihfungsikan) dan tahun ini masih dalam proses finalisasi untuk dilaporkan ke DPR,” katanya.
Proses pelepasan hutan lindung, menurut dia harus mengacu pada UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dan kawasan lindung yang sudah terlanjur beralih fungsi tanpa persetujuan Menteri Kehutanan juga tidak serta merta dapat diputihkan. (gus).
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Cahya mengatakan, sejumlah pengusaha properti di Batam mengeluh karena lahan yang telah di alokasikan Otorita Batam untuk pengembangan perumahan ternyata bersatatus hutan lindung.
Akibatnya, ribuan rumah yang telah dibeli masyarakat khususnya di kawasan Batu Aji tidak memiliki sertifikat karena Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak bisa mengeluarkan sertifikat jika lahan tersebut berstatus hutan lindung.
Kondisi itu, kata Cahya sangat merugikan masyarakat dan investor lahan dan rumah yang telah dibeli warga tersebut tidak memiliki nilai ekonomis sehingga tidak bisa dijadikan agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman atau kredit ke Bank.
Oleh karenanya, Cahya berharap lembaga terkait seperti Kementrian Kehutanan, Badan Pernahan Nasional dan lembaga pemerintah di Daerah bisa secepatnya mengalihfungsikan lahan tersebut agar ada kepastian hukum terhadap lahan yang dimiliki warga.
Sementara itu, status lahan di Pulau Rempang dan Galang juga sampai saat ini masih belum tuntas, padahal sejumlah investor sudah menyatakan minat untuk menanamkan investasi di dua pulau yang masih berada di bawah wilayah administrasi Otorita Batam dan Pemerintah Kota Batam.
Anggota panitia khusus (pansus) Rancangan Peraturan Daeah RTRW Provinsi Kepri, Surya Makmur Nasution mengatakan, belum jelasnya status lahan tersebut disebabkan belum selesainya pembahasan soal Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Kepri yang saat ini sedang dibahas oleh tim yang dibentuk pemerintah.
“Hasil kajian tim padu serasi Dephut (tim terpadu) tentang kawasan hutan lindung dan lahan komersil di Kepri belum rampung,” katanya. Menurut dia, Pansus sudah beberapa kali bertemu dengan tim padu serasi Dephut untuk mensingkronkan kawasan-kawasan yang di plot jadi kawasan hutan lindung.
Kepala Pusat Informasi Kementrian Kehutanan, Masyhud mengatakan, Tim Terpadu yang terdiri dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemprov Kepri dan LSM masih melakukan kajian tentang pelepasan kawasan lindung di Batam, sekaligus review atas RTRW Provinsi Kepri.
Dikatakan, persoalan tata ruang di Kepri yang mencakup pula kawasan lindung di Batam, lanjut Masyhud, masih terus dikaji dan diusahakan secepatnya selesai.
“Perlu waktu untuk mengaji permasalahan di lapangan dari berbagai aspek, terlebih lahan tersebut udah terlanjur (dialihfungsikan) dan tahun ini masih dalam proses finalisasi untuk dilaporkan ke DPR,” katanya.
Proses pelepasan hutan lindung, menurut dia harus mengacu pada UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dan kawasan lindung yang sudah terlanjur beralih fungsi tanpa persetujuan Menteri Kehutanan juga tidak serta merta dapat diputihkan. (gus).
Restrukturisasi Utang Perusahaan Serat Sintetis Rampung Tahun ini
JAKARTA - Perusahaan serat sintetis, PT Asia Pasifik Fibers Tbk memperkirakan restrukturisasi utangnya sekitar 230 juta dollar AS setara dengan 2,1 triliun rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) rampung tahun ini juga, menyusul adanya minat sejumlah investor untuk membeli asset kredit dan saham perusahaan itu yang akan dilelang PPA.
Sekretaris Perusahaan Asia Pasifik Fibers H. Tunaryo mengatakan perseroan saat ini memiliki utang sekitar 230 juta dollar AS kepada PPA yang saat ini dalam proses penyelesaian.
“Harga bahan baku dan harga jual sepanjang semester satu ini masih stabil, sedangkan permintaan dari dalam dan luar negeri cukup tinggi sehingga kami optimistis target penjualan 3,5 triliun rupiah bisa dicapai,” katanya, Kamis (16/9).
Untuk menyelesaikannya, perseroan mengajukan skema scured debt restructuring plan (SDRP), namun hingga kini belum disetujui PPA. Perusahaan Pengelola Aset justru menawarkan skema baru dalam bentuk Obligasi Tukar (Exchangable Bond) seperti penyertaan saham dan piutang kepada perusahaan-perusahaan operasional di bawah Grup Texmaco.
Kemudian skema penyertaan saham BPPN didalam BPP (PT Bina Prima Perdana) sebesar 70 persen. Disamping itu, terdapat pula pinjaman langsung yang berasal dari pelaksanaan penjaminan BPPN atas Letter of Credit (L/C) yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk kepada PT Texmaco Jaya Tbk, PT Wastra Indah dan PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (sekarang bernama PT Asia Pacific Fibers Tbk).
Untuk itu, PPA akan melelang asset kredit dan saham perseroan kepada investor dan sejak pendaftaran lelang dibuka pada 11 Agustus 2010 hingga saat ini sudah ada sekitar lima investor asing dan dalam negeri yang berminat untuk membeli asset tersebut.
Dengan demikian, kata Tunaryo pihaknya optimistis proses restrukturisasi utang dengan PPA bisa segera rampung tahun ini karena sudah ada investor baru yang akan mengambil alih penyelesaian utang perusahaan dengan PPA.
Menurutnya, restrukturisasi harus dipercepat karena perseroan akan melakukan ekspasnsi usaha dengan membeli mesin produksi baru dan meningkatkan utilisasi mesin yang ada. Untuk itu dibutuhkan sejumlah investasi yang diharapkan bisa diperoleh dari bank konvensional. Selama ini, pinjaman baru ke Bank belum bisa dilakukan karena asset perusahaan masih dijaminkan ke PPA.
Target Tercapai
Menurut Tunaryo, sepanjang semester satu ini harga bahan baku dan harga jual relatif stabil, namun permintaan dari dalam dan luar negeri cukup tinggi sehingga pihaknya yakin target penjualan 3,5 triliun rupiah bisa dicapai. Pada kuartal satu saja, pihaknya membukukan penjualan 1, 03 triliun rupiah naik 21 persen dibanding periode sama 2009 yang 851,3 miliar rupiah sehingga diperoleh laba bersih 227,2 miliar rupiah padahal di periode sama tahun lalu perseroan mengalami rugi bersih 634,5 miliar rupiah.
Perseroan yakin dengan stabilnya harga bahan baku dan harga jual maka kinerja sepanjang tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun lalu.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Aset PPA, Andi Saddawero mengatakan pihaknya memang akan melelang aset kredit dan saham Grup Texmaco termasuk Asia Pasifik Fibers yang dahulu bernama PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dengan melepas hak tagih sebesar 30 triliun rupiah.
Proses pendaftaran peminat sudah dibuka sejak 11 Agustus 2010 dan pada 19 Oktober 2010 akan dilakukan due dilligenc. Sejak pendaftaran lelang dibuka sudah terdapat lima perusahaan yang berminat baik asing maupun lokal.
"Kami berharap sebelum akhir tahun 2010 lelang tersebut sudah tuntas," ujarnya.
PT Asia Pasifik Fibers Tbk yang dahulu bernama PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dahulunya merupakan Grup Texmaco yang bergerak di berbagai bidang industri seperti tekstil, engineering, jasa konstruksi, perdagangan dan keuangan.
Pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter, kredit Grup Texmaco yang diberikan Bank Dalam Penyehatan pada saat itu termasuk dalam kategori macet, dan karenanya wajib diserahkan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Selanjutnya BPPN melakukan restrukturisasi utang terhadap aset kredit Grup Texmaco, dimana dalam restrukturisasi utang tersebut, perusahaan–perusahaan dalam Grup Texmaco dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok usaha, yaitu kelompok usaha Tekstil dan kelompok usaha Engineering. (gus).
Sekretaris Perusahaan Asia Pasifik Fibers H. Tunaryo mengatakan perseroan saat ini memiliki utang sekitar 230 juta dollar AS kepada PPA yang saat ini dalam proses penyelesaian.
“Harga bahan baku dan harga jual sepanjang semester satu ini masih stabil, sedangkan permintaan dari dalam dan luar negeri cukup tinggi sehingga kami optimistis target penjualan 3,5 triliun rupiah bisa dicapai,” katanya, Kamis (16/9).
Untuk menyelesaikannya, perseroan mengajukan skema scured debt restructuring plan (SDRP), namun hingga kini belum disetujui PPA. Perusahaan Pengelola Aset justru menawarkan skema baru dalam bentuk Obligasi Tukar (Exchangable Bond) seperti penyertaan saham dan piutang kepada perusahaan-perusahaan operasional di bawah Grup Texmaco.
Kemudian skema penyertaan saham BPPN didalam BPP (PT Bina Prima Perdana) sebesar 70 persen. Disamping itu, terdapat pula pinjaman langsung yang berasal dari pelaksanaan penjaminan BPPN atas Letter of Credit (L/C) yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk kepada PT Texmaco Jaya Tbk, PT Wastra Indah dan PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (sekarang bernama PT Asia Pacific Fibers Tbk).
Untuk itu, PPA akan melelang asset kredit dan saham perseroan kepada investor dan sejak pendaftaran lelang dibuka pada 11 Agustus 2010 hingga saat ini sudah ada sekitar lima investor asing dan dalam negeri yang berminat untuk membeli asset tersebut.
Dengan demikian, kata Tunaryo pihaknya optimistis proses restrukturisasi utang dengan PPA bisa segera rampung tahun ini karena sudah ada investor baru yang akan mengambil alih penyelesaian utang perusahaan dengan PPA.
Menurutnya, restrukturisasi harus dipercepat karena perseroan akan melakukan ekspasnsi usaha dengan membeli mesin produksi baru dan meningkatkan utilisasi mesin yang ada. Untuk itu dibutuhkan sejumlah investasi yang diharapkan bisa diperoleh dari bank konvensional. Selama ini, pinjaman baru ke Bank belum bisa dilakukan karena asset perusahaan masih dijaminkan ke PPA.
Target Tercapai
Menurut Tunaryo, sepanjang semester satu ini harga bahan baku dan harga jual relatif stabil, namun permintaan dari dalam dan luar negeri cukup tinggi sehingga pihaknya yakin target penjualan 3,5 triliun rupiah bisa dicapai. Pada kuartal satu saja, pihaknya membukukan penjualan 1, 03 triliun rupiah naik 21 persen dibanding periode sama 2009 yang 851,3 miliar rupiah sehingga diperoleh laba bersih 227,2 miliar rupiah padahal di periode sama tahun lalu perseroan mengalami rugi bersih 634,5 miliar rupiah.
Perseroan yakin dengan stabilnya harga bahan baku dan harga jual maka kinerja sepanjang tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun lalu.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Aset PPA, Andi Saddawero mengatakan pihaknya memang akan melelang aset kredit dan saham Grup Texmaco termasuk Asia Pasifik Fibers yang dahulu bernama PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dengan melepas hak tagih sebesar 30 triliun rupiah.
Proses pendaftaran peminat sudah dibuka sejak 11 Agustus 2010 dan pada 19 Oktober 2010 akan dilakukan due dilligenc. Sejak pendaftaran lelang dibuka sudah terdapat lima perusahaan yang berminat baik asing maupun lokal.
"Kami berharap sebelum akhir tahun 2010 lelang tersebut sudah tuntas," ujarnya.
PT Asia Pasifik Fibers Tbk yang dahulu bernama PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dahulunya merupakan Grup Texmaco yang bergerak di berbagai bidang industri seperti tekstil, engineering, jasa konstruksi, perdagangan dan keuangan.
Pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter, kredit Grup Texmaco yang diberikan Bank Dalam Penyehatan pada saat itu termasuk dalam kategori macet, dan karenanya wajib diserahkan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Selanjutnya BPPN melakukan restrukturisasi utang terhadap aset kredit Grup Texmaco, dimana dalam restrukturisasi utang tersebut, perusahaan–perusahaan dalam Grup Texmaco dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok usaha, yaitu kelompok usaha Tekstil dan kelompok usaha Engineering. (gus).
Ribuan Pencari Kerja Masuk Batam
BATAM – Pemerintah Kota Batam memperketat penjagaan di pelabuhan laut dan udara dengan mewajibkan pengunjung menunjukan KTP (Kartu Tanda Penduduk) Batam, guna membendung masuknya ribuan pendatang baru dari berbagai daerah yang akan mencari kerja dengan memanfaatkan arus balik lebaran ini.
Wakil Pengendali pelabuhan Domestik Sekupang Batam, Imran Suryadi mengatakan ribuan orang akan menggunakan pelabuhan sekupang pada arus balik lebaran ini. Pada hari senin (23/9) saja sekitar 5.000 orang yang pulang ke Batam, dan jumlah itu akan terus meningkat selama satu pekan kedepan.
Diantara ribuan warga yang akan pulang ke Batam tersebut banyak diantaranya merupakan pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mencari kerja di Batam.
Untuk itu, Pemerintah Kota Batam telah mengetatkan penjagaan dengan mewajibkan kepada setiap pendatang untuk menunjukan KTP Batam. Jika pendatang tersebut tidak memiliki KTP Batam akan diberi kartu kunjungan sementara yang hanya berlaku sementara dan jika waktu kunjungan habis maka pendatang tersebut harus meninggalkan Batam atau bisa memperpanjang kembali kartu kunjungan dengan membayar denda.
Menurut Imran, membludaknya pendatang baru ke Batam setelah lebaran sudah terjadi setiap tahunnya disebabkan banyak warga Batam yang pulang ke kampung dan saat balik ke Batam membawa saudara dan temannya untuk bekerja di Batam.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudy Sakyakirti mengatakan, Kota Batam memang menjadi salah satu pilihan bagi masyrakat Indonesia untuk mencari kerja disebabkan tersedia lapangan kerja.
Namun, bagi pendatang baru yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan minimal SLTA harus berhati hati ke Batam karena lapangan kerja yang tersedia hanya untuk orang yang punya keahlian dan pendidikan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Nada Faza Soraya mengatakan, Kota Batam memang menyediakan banyak lapangan kerja namun hanya untuk orang yang punya pendidikan dan keahlian. Jika tidak memiliki hal tersebut lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam.
“Jika tidak memiliki pendidikan dan keahlian, lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam,” katanya, Selasa (14/9).
Menurutnya saat ini, kebutuhan tenaga kerja sangat diperlukan untuk industri galangan kapal seiring maraknya order yang diterima perusahaan galangan kapal di Batam. Namun, para pencari kerja khususnya yang hanya punya pendidikan SLTA tidak bisa berharap gaji yang terlalu tinggi, sebab gaji yang diterima pekerja di industri tersebut setingkat operator sekitar 7.000-10.000 rupiah per jam. Sehingga jika, satu hari bekerja selama delapan jam maka gaji yang diterima per bulan sekitar 1.700.000,- sampai 2.500.000,-. Untuk pekerja dengan tingkat supervisor gaji yang diterimanya lebih dari 2.500.000,- per bulan.
Batam juga, kata dia saat ini membutuhkan pekerja di industri perakitan elektronik, garmen dan manufacturing lainnya.
Beberapa perusahaan yang diperkirakan akan merekrut ribuan tenaga kerja di Batam antara lain, perusahaan elektronik PT Satnusa Persada Tbk dan PT Epson, Puluhan perusahaan Shipyard di Tanjung Uncang, Mc Dermoct, Dry Dock World dan puluhan perusahaan elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri Batamindo, Panbil dan La Trade.
Selain itu, puluhan hotel dan resort di Batam juga saat ini membutuhkan ratusan tenaga kerja seperti resort Indah Puri, Hotel Vista dan sejumlah resort yang ada di kawasan Nongsa. (gus).
Wakil Pengendali pelabuhan Domestik Sekupang Batam, Imran Suryadi mengatakan ribuan orang akan menggunakan pelabuhan sekupang pada arus balik lebaran ini. Pada hari senin (23/9) saja sekitar 5.000 orang yang pulang ke Batam, dan jumlah itu akan terus meningkat selama satu pekan kedepan.
Diantara ribuan warga yang akan pulang ke Batam tersebut banyak diantaranya merupakan pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mencari kerja di Batam.
Untuk itu, Pemerintah Kota Batam telah mengetatkan penjagaan dengan mewajibkan kepada setiap pendatang untuk menunjukan KTP Batam. Jika pendatang tersebut tidak memiliki KTP Batam akan diberi kartu kunjungan sementara yang hanya berlaku sementara dan jika waktu kunjungan habis maka pendatang tersebut harus meninggalkan Batam atau bisa memperpanjang kembali kartu kunjungan dengan membayar denda.
Menurut Imran, membludaknya pendatang baru ke Batam setelah lebaran sudah terjadi setiap tahunnya disebabkan banyak warga Batam yang pulang ke kampung dan saat balik ke Batam membawa saudara dan temannya untuk bekerja di Batam.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudy Sakyakirti mengatakan, Kota Batam memang menjadi salah satu pilihan bagi masyrakat Indonesia untuk mencari kerja disebabkan tersedia lapangan kerja.
Namun, bagi pendatang baru yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan minimal SLTA harus berhati hati ke Batam karena lapangan kerja yang tersedia hanya untuk orang yang punya keahlian dan pendidikan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Nada Faza Soraya mengatakan, Kota Batam memang menyediakan banyak lapangan kerja namun hanya untuk orang yang punya pendidikan dan keahlian. Jika tidak memiliki hal tersebut lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam.
“Jika tidak memiliki pendidikan dan keahlian, lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam,” katanya, Selasa (14/9).
Menurutnya saat ini, kebutuhan tenaga kerja sangat diperlukan untuk industri galangan kapal seiring maraknya order yang diterima perusahaan galangan kapal di Batam. Namun, para pencari kerja khususnya yang hanya punya pendidikan SLTA tidak bisa berharap gaji yang terlalu tinggi, sebab gaji yang diterima pekerja di industri tersebut setingkat operator sekitar 7.000-10.000 rupiah per jam. Sehingga jika, satu hari bekerja selama delapan jam maka gaji yang diterima per bulan sekitar 1.700.000,- sampai 2.500.000,-. Untuk pekerja dengan tingkat supervisor gaji yang diterimanya lebih dari 2.500.000,- per bulan.
Batam juga, kata dia saat ini membutuhkan pekerja di industri perakitan elektronik, garmen dan manufacturing lainnya.
Beberapa perusahaan yang diperkirakan akan merekrut ribuan tenaga kerja di Batam antara lain, perusahaan elektronik PT Satnusa Persada Tbk dan PT Epson, Puluhan perusahaan Shipyard di Tanjung Uncang, Mc Dermoct, Dry Dock World dan puluhan perusahaan elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri Batamindo, Panbil dan La Trade.
Selain itu, puluhan hotel dan resort di Batam juga saat ini membutuhkan ratusan tenaga kerja seperti resort Indah Puri, Hotel Vista dan sejumlah resort yang ada di kawasan Nongsa. (gus).
Perusahaan Wisata Optimistis Capai Target
JAKARTA - Perusahaan wisata milik Pemerintah DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk optimistis target pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan 5,0 persen tahun ini dibanding 2009 yang 14 juta wisatawan bisa tercapai disebabkan tingginya arus pengunjung selama lebaran ini.
Media Relation Ancol, Sophie mengatakan, pihaknya menargetkan jumlah kunjungan selama dua pekan libur lebaran ini sekitar 1,4 juta jiwa, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang 1,1 juta jiwa disebabkan banyaknya acara yang ditawarkan pada pengunjung serta telah selesainya renovasi beberapa wahana permainan.
“Untuk mengantisipasi antrean pengunjung selama libur lebaran ini kami menyiapkan 85 pintu masuk, dari 40 pintu masuk yang dibuka pada hari biasa, kemudian pengamanan juga ditingkatkan dengan menempatkan sekitar seribu petugas keamanan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Security Ancol,” katanya, Senin (13/9).
Pada libur lebaran hari pertama atau Jumat (10/9), kata dia jumlah kunjungan wisatawan mencapai 75 ribu orang dan hari kedua lebih dari 100 ribu orang. Dengan demikian target 1,4 juta jiwa selama libur lebaran ini bisa dicapai.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan perseroan menawarkan beberapa program musik atau konser musik dari beberapa artis terkenal seperti Ridho Rhoma, Rhoma Irama, The Changcuters yang diselenggarakan di Pantai Carnaval. Di Pantai Festival digelar pagelaran musik serupa dengan menampilkan Mulan Jameela, Cinta Laura, Drive, Kerispatih, Blackout, dan Panthom.
Sekretaris Perusahaan Ancol Fransiscus Xaverius Husni mengatakan, pihaknya yakin target pertumbuhan jumlah pengunjung sebesar 5,0 persen pada tahun ini dibanding tahun lalu yang 14 juta pengunjung bisa tercapai karenanya tingginya tingkat kunjungan wisatawan selama lebaran ini. Selain lebaran, peningkatan kunjungan wisatawan juga akan terjadi selama Natal dan Tahun baru ini.
Tingginya jumlah kunjungan wisatawan tersebut diyakini bisa mendorong pemenuhan target pertumbuhan pendapatan 10-15 persen pada tahun ini, dibanding 2009 yang 898,3 miliar rupiah.
Pada semester satu ini saja, perseroan telah membukukan pendapatan 376,9 miliar rupiah naik 52,7 persen dibanding periode sama 2009 yang 246,9 miliar rupiah. Kemudian laba bersih 49,13 miliar rupiah naik 22,2 persen dibanding semester satu 2009 yang 40,2 miliar rupiah.
Perseroan optimistis kinerja pendapatan pada semester dua ini akan naik signifikan karena ada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun baru yang akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Ancol.
Selain dari sector wisatan Ancol, perseroan juga mengharapkan kontribusi pendapatan yang cukup tinggi dari sektor properti atau sekitar 50 persen seiring telah dilaunchingnya proyek baru yang diberi nama Marina Rivers.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Dipo Akbar Panuntun dalam riset yang dipublikasikan Maret 2010 mengatakan, sebagai sarana rekreasi terbesar di Indonesia pendapatan Jaya Ancol dari tiket rekreasi akan terus meningkat tiap tahun. Pada 2005 hingga 2009, Pefindo mencatat pendapatan perseroan dari tiket rekreasi tumbuh dengan rerata pertumbuhan sebesar 20 persen per tahun.
Penjualan tiket tersebut menjadi penyelamat kinerja Jaya Ancol pada tahun lalu. Ketika pendapatan perseroan dari sektor properti turun 79 persen secara tahunan, pendapatan dari penjualan tiket justru naik 20 persen secara tahunan, diikuti peningkatan pendapatan hotel dan restoran sebesar 29 persen.
Sementara itu, langkah perseroan yang berencana menambah wahana permainan baru atau Eco Park di Dunia Fantasi (Dufan) yang mulai beroperasi pada akhir 2010 dinilai akan berdampak langsung pada kinerja tahun ini, meski wahana tersebut baru terealisasi pada akhir tahun. (gus).
Media Relation Ancol, Sophie mengatakan, pihaknya menargetkan jumlah kunjungan selama dua pekan libur lebaran ini sekitar 1,4 juta jiwa, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang 1,1 juta jiwa disebabkan banyaknya acara yang ditawarkan pada pengunjung serta telah selesainya renovasi beberapa wahana permainan.
“Untuk mengantisipasi antrean pengunjung selama libur lebaran ini kami menyiapkan 85 pintu masuk, dari 40 pintu masuk yang dibuka pada hari biasa, kemudian pengamanan juga ditingkatkan dengan menempatkan sekitar seribu petugas keamanan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Security Ancol,” katanya, Senin (13/9).
Pada libur lebaran hari pertama atau Jumat (10/9), kata dia jumlah kunjungan wisatawan mencapai 75 ribu orang dan hari kedua lebih dari 100 ribu orang. Dengan demikian target 1,4 juta jiwa selama libur lebaran ini bisa dicapai.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan perseroan menawarkan beberapa program musik atau konser musik dari beberapa artis terkenal seperti Ridho Rhoma, Rhoma Irama, The Changcuters yang diselenggarakan di Pantai Carnaval. Di Pantai Festival digelar pagelaran musik serupa dengan menampilkan Mulan Jameela, Cinta Laura, Drive, Kerispatih, Blackout, dan Panthom.
Sekretaris Perusahaan Ancol Fransiscus Xaverius Husni mengatakan, pihaknya yakin target pertumbuhan jumlah pengunjung sebesar 5,0 persen pada tahun ini dibanding tahun lalu yang 14 juta pengunjung bisa tercapai karenanya tingginya tingkat kunjungan wisatawan selama lebaran ini. Selain lebaran, peningkatan kunjungan wisatawan juga akan terjadi selama Natal dan Tahun baru ini.
Tingginya jumlah kunjungan wisatawan tersebut diyakini bisa mendorong pemenuhan target pertumbuhan pendapatan 10-15 persen pada tahun ini, dibanding 2009 yang 898,3 miliar rupiah.
Pada semester satu ini saja, perseroan telah membukukan pendapatan 376,9 miliar rupiah naik 52,7 persen dibanding periode sama 2009 yang 246,9 miliar rupiah. Kemudian laba bersih 49,13 miliar rupiah naik 22,2 persen dibanding semester satu 2009 yang 40,2 miliar rupiah.
Perseroan optimistis kinerja pendapatan pada semester dua ini akan naik signifikan karena ada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun baru yang akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Ancol.
Selain dari sector wisatan Ancol, perseroan juga mengharapkan kontribusi pendapatan yang cukup tinggi dari sektor properti atau sekitar 50 persen seiring telah dilaunchingnya proyek baru yang diberi nama Marina Rivers.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Dipo Akbar Panuntun dalam riset yang dipublikasikan Maret 2010 mengatakan, sebagai sarana rekreasi terbesar di Indonesia pendapatan Jaya Ancol dari tiket rekreasi akan terus meningkat tiap tahun. Pada 2005 hingga 2009, Pefindo mencatat pendapatan perseroan dari tiket rekreasi tumbuh dengan rerata pertumbuhan sebesar 20 persen per tahun.
Penjualan tiket tersebut menjadi penyelamat kinerja Jaya Ancol pada tahun lalu. Ketika pendapatan perseroan dari sektor properti turun 79 persen secara tahunan, pendapatan dari penjualan tiket justru naik 20 persen secara tahunan, diikuti peningkatan pendapatan hotel dan restoran sebesar 29 persen.
Sementara itu, langkah perseroan yang berencana menambah wahana permainan baru atau Eco Park di Dunia Fantasi (Dufan) yang mulai beroperasi pada akhir 2010 dinilai akan berdampak langsung pada kinerja tahun ini, meski wahana tersebut baru terealisasi pada akhir tahun. (gus).
Jembatan Barelang Dipadati Ribuan Pengunjung
BATAM – Salah satu tempat wisata di Kota Batam yakni Jembatan Barelang dipadati ribuan pengunjung yang berasal dari Kota Batam dan pulau sekitarnya selama libur hari Raya Idul Fitri 1431 H.
Ribuan pengunjung dari kota Batam serta pulau sekitarnya seperti Pulau Bintan, Tanjung Pinang, Karimun, Tanjung Batu dan Kundur di Provinsi Kepulauan Riau memadati tempat wisata Jembatan Barelang yang terletak 20 kilo meter dari pusat kota Batam.
Ribuan pengunjung tersebut terlihat bersantai di atas jembatan Barelang sambil menunggu matahari terbenam di waktu sore. Sebagian pengunjung ada yang meneruskan berwisata di pantai melur yang terletak di Pulau galang tak jauh dari jembatan tersebut.
Salah seorang pengunjung, Sudaryani mengatakan dia bersama teman temanya datang dari Kota Tanjung Pinang hanya ingin menikmati lebaran di Jembatan Barelang karena ingin menyaksikan matahari terbit di sore hari.
“Hampir tiap tahun kami berlebaran di jembatan barelang, suasananya ramai dan menyenangkan melihat matahari terbenam,” katanya, Minggu (12/9).
Sambil bersantai di atas jembatan Barelang, pengunjung juga dapat menikmati jajanan khas yang dijual di tempat itu yakni kepiting goreng, sate udang dan jagung bakar.
Salah seorang pedagang, Amrul mengatakan, pihaknya mendapat rejeki nomplok pada saat lebaran ini, karena dagangannya laris manis. Selama lebaran ini atau sekitar satu minggu kata dia pengunjung di Jembatan Barelang sangat ramai sehingga dia bisa menghasilkan pendapatan sekitar 300 ribu rupiah per hari dari hasi menjual kepiting goreng dan sate udang.
Sebagai Ikon kota Batam, Jembatan Barelang memang selalu ramai dikunjungi warga setiap hari libur, terlebih pada hari raya Idul Fitri maka jumlahnya semakin membludak.
Salah satu daya tarik jembatan Barelang adalah arsitekturnya yang unik mirip dengan jembatan di San Fransisco Amerika Serikat. Jembatan itu dibangun pada tahun 1992 dan selesai pada tahun 1998, atas prakarsa BJ Habibie, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi, dengan menelan biaya lebih dari 400 miliar rupiah.
Jembatan Barelang terbagi atas enam buah Jembatan yang menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil, yang termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Nama Barelang sendiri, merupakan akronim dari nama tiga pulau besar yang dihubungkan oleh jembatan itu yakni Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang.
Panjang jembatan Barelang adalah 2.264 metre terdiri dari rangkaian enam jembatan yang masing-masing diberi nama raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Melayu Riau pada abad 15 M – 18 M.
Jembatan pertama diberi nama Jembatan Tengku Fisabilillah, yang struktur dan modelnya mirip dengan Golden Gatenya San Fransisco. Jembatan inilah yang paling dikenal oleh masyarakat karena lebih dekat dan terjangkau juga modelnya mirip dengan Golden Gate serta memiliki hamparan landscape pemandangan yang indah.
Jembatan pertama ini menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton memiliki lebar tinggi 642 x 350 x 38 meter. Jembatan itu bercirikan model Cable Stayed yang menjuntai dan megah.
Jika melihat dari atas udara dengan pesawat maka akan terlihat Hamparan Jembatan Barelang yang menakjubkan.
Menjelang sore hari, Jembatan itu selalu penuh dengan pengunjung yang sekedar duduk sambil bersenda gurau dengan teman atau sekedar menikmati karunia pemandangan alam atau bahkan memancing ikan dibawah jembatan.
Jembatan kedua bernama Jembatan Narasinga yang menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau Nipah, berbentuk lurus tanpa lengkungan dan memiliki panjang lebar tinggi 420 x 160 x 15 meter. Jembatan ketiga adalah Jembatan Ali Haji yang menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setokok dan memiliki panjang lebar tinggi 270 x 45 x 15 meter.
Jembatan keempat bernama Jembatan Sultan Zainal Abidin yang menghubungkan Pulau Setokok dengan Pulau Rempang dan memiliki panjang lebar tinggi 365 x 145 x 16.5 meter. Jembatan kelima adalah Jembatan Tuanku Tambusai yang menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang dan memiliki panjang lebar tinggi 385 x 245 x 31 meter.
Jembatan terakhir bernama Jembatan Raja Kecil yang menghubungkan Pulau Galang dengan
Pulau Galang Baru dan memiliki panjang lebar tinggi 180 x 45 x 9.5 meter.
Selain jembatan pertama, jembatan yang juga terkenal adalah jembatan keenam ini karena memiliki nilai sejarah dari pulau yang dihubungkannya. Di Pulau Galang itu pernah dijadikan tempat penampungan 250.000 pengungsi dari Vietnam , pada tahun 1975-1996. Bekas tempat pengungsian yang berada di Desa Sijantung, Kecamatan Galang ini, masih menyisakan benda-benda maupun bangunan-bangunan peninggalan para pengungsi. (gus).
Ribuan pengunjung dari kota Batam serta pulau sekitarnya seperti Pulau Bintan, Tanjung Pinang, Karimun, Tanjung Batu dan Kundur di Provinsi Kepulauan Riau memadati tempat wisata Jembatan Barelang yang terletak 20 kilo meter dari pusat kota Batam.
Ribuan pengunjung tersebut terlihat bersantai di atas jembatan Barelang sambil menunggu matahari terbenam di waktu sore. Sebagian pengunjung ada yang meneruskan berwisata di pantai melur yang terletak di Pulau galang tak jauh dari jembatan tersebut.
Salah seorang pengunjung, Sudaryani mengatakan dia bersama teman temanya datang dari Kota Tanjung Pinang hanya ingin menikmati lebaran di Jembatan Barelang karena ingin menyaksikan matahari terbit di sore hari.
“Hampir tiap tahun kami berlebaran di jembatan barelang, suasananya ramai dan menyenangkan melihat matahari terbenam,” katanya, Minggu (12/9).
Sambil bersantai di atas jembatan Barelang, pengunjung juga dapat menikmati jajanan khas yang dijual di tempat itu yakni kepiting goreng, sate udang dan jagung bakar.
Salah seorang pedagang, Amrul mengatakan, pihaknya mendapat rejeki nomplok pada saat lebaran ini, karena dagangannya laris manis. Selama lebaran ini atau sekitar satu minggu kata dia pengunjung di Jembatan Barelang sangat ramai sehingga dia bisa menghasilkan pendapatan sekitar 300 ribu rupiah per hari dari hasi menjual kepiting goreng dan sate udang.
Sebagai Ikon kota Batam, Jembatan Barelang memang selalu ramai dikunjungi warga setiap hari libur, terlebih pada hari raya Idul Fitri maka jumlahnya semakin membludak.
Salah satu daya tarik jembatan Barelang adalah arsitekturnya yang unik mirip dengan jembatan di San Fransisco Amerika Serikat. Jembatan itu dibangun pada tahun 1992 dan selesai pada tahun 1998, atas prakarsa BJ Habibie, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi, dengan menelan biaya lebih dari 400 miliar rupiah.
Jembatan Barelang terbagi atas enam buah Jembatan yang menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil, yang termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Nama Barelang sendiri, merupakan akronim dari nama tiga pulau besar yang dihubungkan oleh jembatan itu yakni Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang.
Panjang jembatan Barelang adalah 2.264 metre terdiri dari rangkaian enam jembatan yang masing-masing diberi nama raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Melayu Riau pada abad 15 M – 18 M.
Jembatan pertama diberi nama Jembatan Tengku Fisabilillah, yang struktur dan modelnya mirip dengan Golden Gatenya San Fransisco. Jembatan inilah yang paling dikenal oleh masyarakat karena lebih dekat dan terjangkau juga modelnya mirip dengan Golden Gate serta memiliki hamparan landscape pemandangan yang indah.
Jembatan pertama ini menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton memiliki lebar tinggi 642 x 350 x 38 meter. Jembatan itu bercirikan model Cable Stayed yang menjuntai dan megah.
Jika melihat dari atas udara dengan pesawat maka akan terlihat Hamparan Jembatan Barelang yang menakjubkan.
Menjelang sore hari, Jembatan itu selalu penuh dengan pengunjung yang sekedar duduk sambil bersenda gurau dengan teman atau sekedar menikmati karunia pemandangan alam atau bahkan memancing ikan dibawah jembatan.
Jembatan kedua bernama Jembatan Narasinga yang menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau Nipah, berbentuk lurus tanpa lengkungan dan memiliki panjang lebar tinggi 420 x 160 x 15 meter. Jembatan ketiga adalah Jembatan Ali Haji yang menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setokok dan memiliki panjang lebar tinggi 270 x 45 x 15 meter.
Jembatan keempat bernama Jembatan Sultan Zainal Abidin yang menghubungkan Pulau Setokok dengan Pulau Rempang dan memiliki panjang lebar tinggi 365 x 145 x 16.5 meter. Jembatan kelima adalah Jembatan Tuanku Tambusai yang menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang dan memiliki panjang lebar tinggi 385 x 245 x 31 meter.
Jembatan terakhir bernama Jembatan Raja Kecil yang menghubungkan Pulau Galang dengan
Pulau Galang Baru dan memiliki panjang lebar tinggi 180 x 45 x 9.5 meter.
Selain jembatan pertama, jembatan yang juga terkenal adalah jembatan keenam ini karena memiliki nilai sejarah dari pulau yang dihubungkannya. Di Pulau Galang itu pernah dijadikan tempat penampungan 250.000 pengungsi dari Vietnam , pada tahun 1975-1996. Bekas tempat pengungsian yang berada di Desa Sijantung, Kecamatan Galang ini, masih menyisakan benda-benda maupun bangunan-bangunan peninggalan para pengungsi. (gus).
Langganan:
Postingan (Atom)