BATAM – Perusahaan jasa pendukung industri minyak dan gas (Migas), PT Radiant Utama Interinsco Tbk menargetkan penjualan (sales) tahun ini sejumlah 1,3 triliun rupiah, lebih tinggi dibanding perkiraan realisasi 2009 yang 1,1 triliun sampai 1,2 triliun rupiah dipicu oleh maraknya pertambangan minyak dan gas bumi akibat mulai membaiknya ekonomi nasional dan global.
Sekretaris Perusahaan Radiant Utama Coki Lubis mengatakan, pihaknya menargetkan penjualan atau sales tahun ini 1,3 triliun rupiah, lebih tinggi dibanding perkiraan realisasi 2009 sekitar 1,1 triliun sampai 1,2 triliun rupiah.
“Tahun ini kami lebih optimistis dan target penjualan 1,3 triliun rupiah lebih tinggi dibanding realisasi 2009 dan saat ini kami sudah mengantongi beberapa kontrak dari perusahaan domestic,” kata Coki, Selasa (9/3).
Untuk mencapai target tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar 20 miliar rupiah dari kas internal yang sebagian besar akan digunakan untuk belanja rutin.
menurut Coki, pihaknya cukup yakin dengan target tahun ini karena ditunjang oleh beberapa faktor, pertama, kondisi ekonomi nasional dan global yang diperkirakan membaik sehingga banyak perusahaan pertambangan Migas akan melakukan pertambangan dengan demikian akan terjadi peningkatan order untuk jasa penunjang Migas yang merupakan bisnis utama perseroan.
Faktor kedua, kata coki telah diterimanya beberapa kontrak baru yang sebagian besar dari perusahaan dalam negeri, selain itu juga masih ada sisa kontrak tahun lalu yang akan dikerjakan tahun ini seperti Proyek untuk operation support services di jawa tengah dan dari ExxonMobile untuk pekerjaan yang sama untuk jangka waktu tiga tahun.
Dikatakan, perseroan memang masih fokus mengejar kontrak dari pertambangan migas di dalam negeri karena potensinya cukup besar, selain itu pembayarannya juga lancar.
Terkait kinerja tahun 2009, Coki mengatakan nilai pendapatannya diperkirakan 1,1 triliun sampai 1,2 triliun rupiah. Dengan demikian target yang telah dibuat di awal tahun sejumlah 1,4 triliun rupiah tidak tercapai, karena tidak diperolehnya kontrak sesuai target yang dipengaruhi dampak krisis keuangan global.
Sementara itu, rencana perseroan yang akan membeli kapal tanker produksi minyak atau floating production storage and offloading/FPSO senilai 400 juta sampai 500 juta dollar AS untuk pengerjaan proyek penyediaan jasa penyimpanan dan produksi migas dibatalkan dan selanjutnya rencana itu akan diambil alih oleh perusahaan mitra.
Menurut Coki Lubis, perseroan sebelumnya berencana membeli sendiri kapal tanker produksi minyak atau floating production storage and offloading/FPSO senilai 400 juta sampai 500 juta dollar AS, untuk mendukung beberapa proyek penyediaan jasa penyimpanan dan produksi Migas senilai 600 juta sampai 700 juta dollar AS atau 6 triliun sampai tujuh triliun rupiah dengan kurs 10.000 rupiah per dollar AS yang sedang di incar perusahaan.
Namun, rencana itu dibatalakan karena harga kapal terlalu mahal selain itu juga dipengaruhi oleh belum diterimanya kontrak senilai 600 juta sampai 700 juta dollar AS yang di incar perusahaan tersebut.
Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing mengatakan, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) mencatat gain tertinggi yakni 50,27 persen untuk sektor pertambangan migas, sehingga perusahaan ini perlu diperhatikan oleh investor.
Selain itu, sector adanya tren peningkatan harga komoditas teramasuk Migas yang ditunjang oleh membaiknya fundamental ekonomi Indonesia juga akan mendorong pertumbuhan yang lebih baik bagi perusahaan tersebut. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar