BATAM – Kelompok usaha Bosowa menyiapkan investasi 200 miliar sampai 300 miliar rupiah dari kas internal untuk pengembangan usaha tahun ini yang akan digunakan untuk bisnis otomotif, industri semen, infrastruktur, pertambangan dan properti. Harapannya, pendapatan tahun ini bisa lebih baik dibanding 2009 yang realisasinya diperkirakan 4,5 triliun rupiah.
CeO Bosowa Erwin Aksa di sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengatakan, pihaknya selalu membuat target optimisits setiap tahunnya, pada tahun ini diprediksi nilai pendapatan lebih dari 2009 yang diperkirakan 4,5 triliun rupiah, sayangnya dia belum mau menyebut angka pastinya.
“Tahun ini kami siapkan dana investasi 200-300 miliar rupiah dari kas internal dan nantinya ditambah lagi dari perbankan dan sumber lainnya sehingga investasi tahun ini menjadi lebih dari 300 miliar rupiah,” katanya, Kamis (4/3)
Untuk mengejar target pendapatan tersebut, kata Erwin pihaknya telah menyiapkan investasi atau belanja modal sekitar 200 miliar sampai 300 miliar rupiah dari kas internal. Jumlah belanja modal itu diperkirakan lebih tinggi lagi bahkan bisa mencapai satu triliun rupiah, karena selain menggunakan kas internal perseroan juga akan mencari dana lewat perbankan dan sumber lainnya sebagai tambahan.
Dana investasi itu akan digunakan untuk pengembangan beberapa sector industri antara lain, pengembangan di sektor otomotif dengan menambah beberapa cabang di beberapa kota Indonesia . Lalu akan digunakan untuk pengembangan pabrik semen di Batam dan Sulawesi , kemudian membangun pembangkit listrik di Makasar, untuk pengerjaan proyek jalan tol serta untuk akuisisi beberapa pertambangan batu bara di Kalimantan Timur.
Untuk industri semen, kata Erwin pihaknya pada tahun ini juga akan meningkatkan kapasitas usaha anak usahanya di Batam yakni PT Semen Batam dengan cara mengajak investor untuk bergabung di perusahaan itu.
Perseroan kata Erwin akan melakukan penawaran saham perdana atau IPO/Initial Public Offering PT Semen Batam sebelum akhir tahun ini. Pada saat ini, management Bosowa sedang menyeleksi beberapa perusahaan yang akan menjadi penjamin emisi.
Erwin optimistis target tahun ini bisa tercapai, karena kondisi ekonomi mulai membaik dan adanya sikap optimistis dari pemerintah yang ditandai dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,5-5 persen. Selain itu, tingginya anggaran belanja negara juga diperkirakan akan mendorong pertumbuhan industri dan sector riel.
Meski demikian, untuk menunjang pertumbuhan dan target tersebut diperlukan dukungan dari industri perbankan untuk mendapatkan modal.
Dukungan Bank
Dijelaskan, industri perbankan saat ini masih terlalu prudent atau berhati hati dalam menyalurkan kredit, terutama untuk perusahaan menengan dan kecil. Padahal, perusahaan menengah saat ini butuh modal dari perbankan untuk mengembangkan kapasitas bisnisnya.
Selain itu, tingkat suku bunga kredit yang masih tinggi dan jauh diatas suku bunga acuan atau BI Rate juga menyebabkan industri dalam negeri kurang bersaing dengan industri di luar negeri seperit Cina dan negara tetangga lainnya.
Bosowa Grup adalah kelompok usaha terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang berbasis di Makasar Provinsi Sulawesi Selatan. Sampai saat ini, grup usaha ini sedikitnya memiliki 26 anak usaha di berbagai kota Indonesia yang menjalani beberapa sektor bisnis antara lain industri semen, otomotif, infrastruktur, media cetak, real estate, keuangan, transportasi, perdagangan, makanan dan minuman serta agrobisnis.
Kepala Riset PT Paramitra Alfa Securities Pardomuan Sihombing mengatakan, untuk mendapatkan dana dari pasar modal lewat penawaran saham perdana seperti yang akan dilakukan anak usaha Bosowa yakni PT Semen Batam sangat tergantung dari fundamental perusahaan tersebut. Selain itu kondisi pasar yang masih fluktuatif juga akan mempengaruhi investor untuk membeli saham baru tersebut. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar