BATAM - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandara Hang Nadim Batam mencatat ketinggian gelombang di perairan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) lebih dari tiga meter, dengan kecepatan angin 25-30 meter per jam. Oleh karenaya seluruh pelayaran penumpang yang akan mudik natal dan tahun baru diminta waspada karena kondisi itu diprediksi berlangsung hingga Januari 2011.
Kepala Seksi data dan Informasi BMG Bandara Hang Hang Nadim Batam, Agus Salim Lacuda mengatakan berdasarkan pantauan satelit, cuaca di perairan Kepri harus diwaspadai sebab tinggi gelombang bisa mencapai lebih tiga meter dengan kecepatan angina 25-30 meter per jam.
"Tinggi gelombang di perairan Kepri rata rata tiga meter khususnya di sekitar Natuna sedangkan wilayah perairan Indonesia sekitar 4-5 meter
sehingga kapal nelayan dan penumpang harus waspada,” katanya, Rabu (22/12).
Kondisi itu, katanya akan berlangsung hingga Januari 2011 sehingga kapal nelayan dan penumpang diminta untuk waspada. Terlebih pada Desember hingga Januari banyak masyarakat yang menggunakan transportasi laut untuk mudik merayakan natal dan tahun baru ke berbagai wilayah di Sumatra khususnya Sumatra Utara.
Sikap waspada, katanya perlu diambil karena cuaca buruk di perairan Kepri sudah meminta korban dengan tenggelamnya kapal Tugboat Panca Logam I yang berlayar dari Kalimantan Timur menuju Batam pada hari Sabtu (18/12). Kapal tenggelam di posisi 04'15"000 LS-114'47"BT sekitar pukul 14.00 WIB. Dua ABK berhasil diselamatkan sedangkan lima ABK lagi belum diketahui nasipnya.
Sebelumnya pada Oktober lalu juga terjadi bencana kapal tenggelam di perairan pulau Terong, Batam yakni Kapal Marcopolo 47 yang membawa tongkang dari Singapura hendak menuju Jambi. Lokasi kejadian yang berjarak sekitar dua jam dari pelabuhan Batuampar Batam.
Menurut keterangan Kapten kapal, Syaiful, kapal yang dibawanya tidak mampu menahan hantaman angin dan ombak yang terjadi pada sekitar pukul 04.00 pagi ketika ia melewati perairan itu. Angin kencang tiba-tiba datang dengan cepat disertai ombak setelah terjadi hujan beberapa saat sebelumnya.
"Kejadiannya cepat sekali. Waktu ombak menghantam kami sekitar pukul 04.00 WIB. Kami terus bertahan dengan hanya mengikuti arah angin dan ombak. Tapi terus tongkang dibawa arus dan tug boat tak mampu lagi menahan dan putus," katanya. Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa, namun beberapa ABK mengalami ruka ringan.
Sementara itu data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat memperkirakan tinggi gelombang laut di sejumlah daerah di Indonesia semakin meningkat, terutama di daerah Laut Cina Selatan, perairan Kepulauan Natuna dan perairan Kepulauan Anambas.
Juru bicara BMKG bidang maritim, Fitri mengatakan, tinggi gelombang di perkirakan mencapai 3 hingga 5 meter lebih. Kondisi cuaca ini, kata Fitri, akan berlangsung pada Desember 2010.
Gelombang tinggi juga terjadi di sekitar selatan Jawa dan bagian Laut Cina Selatan. Anginnya masih bertiup sekitar mencapai 19 sampai 20 Knot untuk wilayah Selat Sunda bagian selatan. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar