NATUNA – Maskapai penerbangan Riau Airlines akhirnya terbang kembali ke Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (4/1) setelah berhenti sejak September 2010 akibat kisruh keuangan dan manajemen. Pemerintah Kabupaten Natuna yang memiliki saham senilai 9,5 miliar rupiah di perusahaan itu berharap manajemen RAL lebih professional dan bisa terbang ke Natuna setiap hari.
Bupati Natuna Raja Amirullah mengatakan, Pemerintah daerah dan seluruh warga Natuna menyambut baik beroperasinya kembali Riau Airlines sejak berhenti operasi pada September 2010 lalu. Dengan demikian, RAL akan kembali melayani penerbangan ke Natuna dengan Rute Pekanbaru-Tanjung Pinang-Ranai.
‘’Kami benci tapi rindu dengan Riau Airlines karena sudah lama menunggu beroperasinya kembali maskapai tersebut sebab dengan adanya penerbangan ke Natuna tidak hanya menjadi transportasi udara saja, tapi multiplier effect-nya dengan penerbangan reguler ini maka diharapkan
masyarakat di luar Natuna dan calon investor tak ragu lagi datang ke Natuna,’’ katanya, Kamis (5/1).
Raja berharap dengan beroperasinya kembali RAI membawa perubahan yang lebih baik terhadap pengelolaan manajemennya sehingga perusahaan itu bisa lebih professional. . Misalnya dalam penjualan tiket, jangan sampai tiket sudah dijual ke masyarakat tapi pesawatnya tidak datang. Kondisi itu sudah sering terjadi pada masa lalu yang menyebabkan masyarakat banyak dirugikan.
Selain itu, RAL juga diminta bisa terbang setiap hari ke Natuna dari saat ini yang dijadwalkan empat kali dalam satu minggu. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Natuna memiliki saham yang cukup besar yakni 9,5 miliar rupiah di perusahaan itu.
Dirut Riau Air Teguh Triyanto mengatakan, pihaknya belum bisa terbang setiap hari ke Natuna karena jumlah pesawat yang ada saat ini masih terbatas. Perseroan baru akan menambah sekitar empat pesawat lagi dalam empat bulan kedepan sehingga jika harus terbang setiap hari ke Natuna baru bisa dilakukan pada semester dua tahun ini.
’’Tanjungpinang–Ranai kita sebut rute emas, selain Pekanbaru–Malaka. Terbukti dalam penerbangan perdana ini sekitar 95 kursi langsung terisi,’’ kata Teguh.
Dijelaskan, RAL terbang perdana kembali ke Natuna pada hari Selasa (4/1) dengan pesawat Boeing 737-500 yang mendarat di Bandara Ranai, Natuna sekitar pukul 11.00 dengan rute Pekanbaru-Tanjung Pinang-Ranai selama empat kali dalam sepekan.
Pada penerbangan perdana, masyarakat yang menggunakan jasa pesawat tersebut cukup besar terbukti dengan terisinya jumlah kursi yang disediakan yakni 95 tempat duduk. Adapun tiket yang dijual seharga 778 ribu rupiah per orang, tiket tersebut sudah mendapat subsidi dari Pemerintah Kabupaten Natuna sekitar 200 ribu rupiah per orang.
Salah seorang penumpang umum dalam penerbangan perdana, Chaidar Rachmat yang juga Sekretaris Kadin Tanjungpinang berharap RAL bisa terbang sesuai dengan jadwal dan tidak macet macet lagi. Pasalnya sarana transportasi udara sangat dibutuhkan masyarakat Natuna untuk mendukung mobilitasnya.
Sarana transportasi yang ada saat ini hanya transportasi laut yang yang bisa beroperasi jika kondisi laut tenang, namun jika kondisi laut dan gelombang tinggi maka angkutan laut tidak bisa beroperasi.
Riau Airlines sebelumnya berhenti operasi sejak September 2010 disebabkan krisis keuangan dan sengketa hukum terkait utang piutang yang dialami dengan Aero Century yakni perusahaan penyewa pesawat dari Amerika Serikat. Aero Century diketahui menarik dua unit pesawatnya yakni Fokker F50 K0502 sekitar Agustus dan September yang menyebabkan Riau Airlines berhenti operasi sejak September 2010 lalu.
Setelah menarik dua pesawatnya, Aero Century juga melakukan gugatan hukum kepada manajemen Riau Airlines dengan menunjuk Iwan Nurjadin SH selaku kuasa hukumnya. Riau Airlines dinilai wanprestasi karena sudah beberapa kali default atau gagal bayar sejumlah utangnya yang ditaksir 17 miliar rupiah. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar