Selamat datang dan selamat bergabung di Blog Pribadi saya, semoga informasi yang di posting bisa menambah wawasan. Salam..... Agus Salim 08192263032.
Minggu, 13 Desember 2009
SURVEY HSBC TUNJUKAN BAHWA SEGMEN PREMIUM DI INDONESIA SIAP TINGKATKAN INVESTASI
51% segmen premium Indonesia berencana meningkatkan investasi
Enam dari sepuluh segmen premium Indonesia berinvestasi pada produk deposito
Diperlukan dukungan dan pembelajaran untuk meningkatkan diversifikasi investasi
Survei HSBC terhadap segmen pasar premium di kawasan Asia memperlihatkan tren yang positif, dimana sebagian besar dari segmen ini berhasil meningkatkan kekayaan mereka dibandingkan periode enam bulan lalu. Hal ini sekaligus memperlihatkan segmen ini di Asia secara relatif tidak terpengaruh terhadap krisis keuangan yang terjadi diakhir 2009.
Jika enam bulan yang lalu, hanya 46% dari responden di Cina yang memiliki pertumbuhan kekayaan, kini jumlah ini bertumbuh hingga 70%. Hal serupa terjadi pada beberapa negara seperti: India (meningkat dari 28% menjadi 68%), Taiwan (meningkat dari 33% menjadi 61%), Malaysia (meningkat dari 35% menjadi 55%). Sedangkan di Indonesia, 54% responden mengalami peningkatan kekayaan dibandingkan 6 bulan sebelumnya.
Survei HSBC Affluent Asian Tracker ini merupakan kelanjutan dari survei serupa yang dilakukan pada kwartal II tahun ini. Survei gelombang kedua ini dilakukan terhadap lebih dari 1,700 individu di segmen premium, berumur 30-55 di delapan negara, termasuk: Australia, India, Jepang, Cina, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan merupakan yang pertama kalinya bagi Indonesia. Survei diadakan pada bulan September hingga Oktober 2009 - mendata secara akurat mengenai pandangan orang dalam top 10 populasi berdasarkan pandapatan ataupun aset likuid.
Mayoritas dari segmen premium di Asia meningkatkan kekayaan mereka melalui pekerjaan mereka bekerja sebagai karyawan. Cina, Malaysia, Singapura, Jepang (sebesar 89%), Indonesia (88%), Australia (87%), Taiwan (84%), India (79 %). Khusus di Indonesia, lebih dari setengah responden (59%) juga mendapatkan peningkatan kekayaan dengan berwiraswasta.
Sandy Flockhart, Chief Executive Officer of HSBC Asia-Pacific, yang ditunjuk sebagai Chairman Personal and Commercial Banking pada Februari 2010, mengatakan: “Kelompok pekerja di Asia bertumbuh memperkuat segmen premium melalui peningkatan kekayaan mereka. Mengikuti arus perbaikan ekonomi Asia dan perbaikan sentimen pasar, segmen premium di kawasan initerutama Cina kembali mendapatkan kepercayaan diri mereka sebagai investor, menciptakan momentum bagi pengembangan pasar wealth management di kawasan ini.”
Perubahan dalam nilai kekayaan
Dalam 6 bulan terakhir, lebih dari sepertiga (37%) dari responden di Cina mengatakan nilai kekayaan mereka meningkat lebih dari 10%, (18 %) meningkat diantara 11-24%, (12 %) meningkat antara 25-50% dan sisanya (3%) meningkat lebih dari 50%. Hanya 15% dari responden yang tidak mengalami perubahan nilai kekayaan. Di Indonesia, hanya 8% dari responden yang mengalami penurunan nilai kekayaan mereka dalam enam bulan terakhir ini.
Perubahan dalam risk appetite
Dalam hal perubahan rencana dalam hal tingkat resiko investasi dalam enam bulan kedepan, sebagian besar tetap pada level yang sama. Para responden di Malaysia (28%), Cina (31%) dan India (30%) adalah diantara yang bersikap paling terbuka terhadap resiko investasi dalam enam bulan kedepan. Untuk segmen premium di Indonesia, 71% responden tetap pada tingkat resiko yang sama. 10% terbuka untuk menerima resiko yang lebih besar. (lihat slide 13)
Perubahan pada portofolio investasi
Saat ditanyakan mengenai perubahan portofolio investasi yang mereka ingin lakukan dalam masa enam bulan kedepan, peningkatan investasi merupakan prioritas utama dari sebagian besar segmen premium di Asia, dimana segmen premium di Indonesia berada diantara yang paling optimis untuk meningkatkan investasi, diantara India, Singapura, Malaysia, dan Cina. 51% responden di Indonesia berkeinginan meningkatkan investasi, namun demikian hanya 9% yang ingin menyusun strategi investasi mereka secara lebih mendalam, dan hanya 6% yang menfokuskan diri untuk mendiversifikasikan investasinya. (lihat slide 14). 52% segmen premium Cina berencana untuk membaca ulang strategi investasi dan 34% dari segmen premium di Singapura berencana untuk mendiversifikasikan investasi mereka. Sedangkan 41% segmen premium di Jepang tidak ada niatan untuk merubah rancangan investasi mereka.
Potensi Pasar Investasi
Mayoritas responden Indonesia (56%) masih percaya pada pasar domestik dan tidak memiliki rencana untuk berinvestasi pada overseas fund / equities, sementara 25% yang berencana berinvestasi di pasar global. Secara umum, kawasan Cina dan Asia Pasifik muncul sebagai pasar investasi yang dipandang paling potensial dalam enam bulan kedepan. Mayoritas dari responden di Cina (77%) dan Taiwan (70%) tetap melihat kawasan Cina dan sekitarnya, sedangkan sebagian besar responden Singapura (62%), Malaysia (47%) dan Australia (37%) berencana berinvestasi di Asia-Pasifik. Lebih dari sepertiga affluent India (36%) melihat potensi investasi di pasar yang berkembang.
Survei ini juga memperlihatkan, dalam enam bulan kedepan, investasi pada saham, reksadana, dan deposito mata uang dalam negeri maupun asing masih menjadi pilihan utama. 67% responden di Indonesia melihat deposito sebagai pilihan investasi teratas. (lihat slide 16). Sementara mayoritas dari premium segmen asia memegang dana tunai (cash) sebagai asset utama, rancangan investasi mereka saat ini juga telah berisikan bermacam-macam asset yang didalamnya termasuk reksadana, saham, asuransi dan property. (juga lihat slide 9)
Flockhart menambahkan: “Pertumbuhan tingkat kekayaan di sebuah kawasan adalah pendorong utama bagi aktifitas investasi serta diversifikasi aset. Sementara sentimen pasar akan tetap menjadi faktor penting, juga akan ada faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat pengetahuan para investor di segmen premium ini. Survei ini juga menunjukan bahwa masukan dari keluarga dan teman, serta pihak perbankan, penasihat keuangan serta media akan berperan penting dalam membentuk portofolio investasi. (lihat slide 18). Pada waktu dekat, segmen premium di Asia akan menjadi lebih maju seiring dengan kombinasi pengetahuan pribadi dan adanya arahan dari kalangan professional. Cina dan Asia Pasifik adalah pasar yang paling menarik bagi segmen premium di Asia, menjadikan kekayaan yang dihasilkan dari kawasan ini kembali diinvestasikan di kawasan ini.”
Risk Index
Survey juga mengkalkulasi risk index untuk mengukur sifat dan prilaku terhadap keamanan dan pertumbuhan. Dalam skala 0-200 dimana 0 menyatakan keamanan dan 200 adalah pertumbuhan, pasar menjawab hampir mencapai skala 100. Jepang yang paling konservatif (86) sedangkan Indonesia dan daratan Cina lebih agresif (99). Pada umumnya, nilai menunjukkan prilaku yang seimbangan yang berfokus kepada pertumbuhan dan resiko.(lihat slide 19)
Perubahan Pola Konsumsi
Segmen premium di Jepang dan Indonesia adalah yang paling hati-hati dalam hal pola belanja untuk enam bulan kedepan. 74% dari segmen premium Jepang akan mengurangi belanja mereka untuk enam bulan kedepan; Indonesia (65%). Lebih dari setengah segmen premium Australia (67%), Singapura (60%) dan Taiwan (56%)tidak mengharapkan untuk merubah kebiasaan ini. (lihat slide 21)
Koneksi Internasional
Enam dari sepuluh segmen premium Cina daratan berencana untuk tinggal di luar negeri dalam 10 tahun kedepan. 28% berencana untuk tinggal di Australia atau new Zealand, 21% di Hong Kong, 20% di Canada. Empat dari sepuluh segmen premium cina daratan mengatakan bahwa ada anggota keluarga mereka tinggal di belahan dunia yang lain- sebagian besar berada di antar kawasan. 36% segmen premium respondent memiliki keluarga yang tinggal di Amerika Serikat, 27% di Australia atau di New Zealand and 26% di Hongkong.
“Penyebaran di Asia akan muncul menjadi suatu gerakan baru, yang dipimpin tidak hanya oleh segmen premium yang bekerja ataupun bersekolah di luar negeri tetapi juga oleh mereka yang tahu bagaimana mengembangkan kesempatan baru. Hal ini berbicara tentang mereka yang membeli rumah kedua di luar negeri, mengembangkan usaha mereka secara internasional atau mereka yang berinvestasi di berbagai tempat di dunia. Jaringan internasional akan menjadi sangat penting karena kepentingan mereka untuk dapat beritegrasi antar negara dan mengelola bisnis mereka. HSBC Premier hadir memberikan landasan global platform untuk mendukung kebutuhan perbankan internasional dari segmen premiun Asia ini,” tambah Flockhart.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar