JAKARTA – Perusahaan konstruksi, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk tetap optimistis dengan kinerjanya tahun ini meskipun proyek tol Depok-Antasari masih macet hingga saat ini. Perseroan bahkan mengantongi laba bersih 399,49 miliar rupiah di semester satu ini, melonjak hingga 1.190,8 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Media Relation Citra Marga, Ita Kusumawati mengatakan, proyek jalan Tol Depok-Antasari sampai saat ini masih dalam tahap negosiasi ulang dengan pemerintah terkait dengan pembengkakan biaya pembebasan lahan. Pembengkakan biaya pembebasan lahan itu diharapkan bisa ditanggung oleh pemerintah karena dalam Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang baru terdapat peran pemerintah untuk membiayai pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur.
“Kami berharap pemerintah bisa secepatnya mengambil sikap dan mengevaluasi secara menyeluruh kontraknya,” kata dia, Jumat (30/7).
Selain itu, perseroan juga berharap seluruh kontrak kerja bisa di evaluasi karena nilai proyek dan lamanya konsesi harus dirubah karena tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Tender proyek Tol Depok-Antasari sendiri dimenangi oleh perseroan pada 2005 namun hingga saat ini belum dikerjakan karena biaya proyek membengkak seiring dengan meningkatnya harga lahan.
Biaya pembebasan lahan yang dianggarkan 700 miliar rupiah, membengkak menjadi 1,8 triliun rupiah dan angka tersebut terus bergerak hingga saat ini. Biaya konstruksi juga membengkak disebabkan perhitungan yang dilakukan tahun 2005 sudah membengkak dari rencana awal yang 2,5 triliun rupiah.
Meskipun proyek tersebut macet, namun kinerja perseroan tetap tumbuh. Pada semester satu ini, perseroan membukukan laba bersih 399,49 miliar rupiah melonjak hingga 1.190,7 persen dibanding periode sama 2009 yang 30,95 miliar rupiah. Peningkatan laba itu dipengaruhi oleh naiknya pendapatan sebesar 25,7 persen dari 290,97 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 365,7 miliar rupiah di semester satu ini.
Terkait dengan kepemilikan sahamnya di Citra Metro Manila Tollways Corporation, Filipina. Direktur Citra Marga, Indrawan Sumantri dalam keterbukaan informasi menjelaskan pihaknya sudah menjual seluruh saham perseroan di Metro Manila yang jumlahnya 5.794 lembar atau 11 persen. Awalnya, perseroan memiliki saham di perusahaan Manila itu sebanyak 21 persen, namun karena adanya penambahan modal dasar, maka saham Citra Marga berkurang dan menjadi 11 persen.
Transaksi penjualan 5,794 juta lembar saham milik perseroan itu telah berlaku efektif pada 20 Juli 2010.
Menurut Indrawan, Citra Metro Manila merupakan perusahaan asosiasi yang berlokasi di Manila , Filipina. Perusahaan itu bergerak di bidang penyelenggaraan jalan tol, dan sampai akhir tahun 2009, Citra Metro tercatat mengalami kerugian kumulatif 2,78 triliun rupiah.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idBBB+ dengan prospek stabil untuk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) dan obligasi III-2005 sebesar 100 miliar rupiah yang jatuh tempo Juni 2010. Peringkat tersebut sekaligus mengeluarkan perseroan dari status Credit Watch.
Diperolehnya peringkat tersebut setelah manajemen melunasi hutang obligasi CMNP III tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap seri C sebesar 100 miliar rupiah pada Juni 2010 lalu. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar