JAKARTA – Perusahaan alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk mendapat kontrak baru dari perusahaan kertas di Kalimantan dan Perusahaan tambang Grup Bumi untuk mengorder 270 unit alat berat. Dengan demikian perseroan optimistis bisa mengejar target pertumbuhan penjualan 25 persen atau sejumlah 2.100 unit hingga akhir tahun 2010.
Sekretaris Perusahaan Hexindo, Heri Akhyar mengatakan perseroan baru saja mendapat kontrak dari perusahaan kertas dan kehutanan di Kalimantan untuk mengorder 140 unit alat berat hingga akhir tahun ini. Kontrak baru juga diperoleh dari perusahaan tambang grup Bumi Resources sejumlah 130 unit. Dengan demikian, kontrak baru yang telah dikantongi saat ini sejumlah 270 unit.
“Kami baru saja terima order dari perusahaan kertas dan kehutanan di Kalimantan sebanyak 140 unit dan dari perusahaan tambang grup Bumi 130 unit sehingga target 2.100 unit sampai akhir tahun optimistis bisa dicapai,” kata Heri, Minggu (25/7).
Dengan diterimanya kontrak baru tersebut, kata Heri pihaknya cukup yakin target penjualan 2.100 unit atau naik 25 persen dibanding 2009 yang 1.600 unit bisa tercapai. Hingga Januari-Mei 2010 ini saja perseroan telah menjual sekitar 980 unit.
Pada tahun buku 2009 yang berakhir 31 Maret 2010, perseroan membukukan nilai penjualan 350 juta dollar AS atau sekitar 3,15 triliun rupiah, naik sekitar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang 2,79 triliun rupiah. Sedangkan laba bersih naik 23,5 persen, dari 255 miliar rupiah menjadi 315 miliar rupiah.
Dengan pertumbuhan penjualan sebesar 25 persen atau 2.100 unit alat berat pada tahun ini, maka nilainya diprediksi 437,5 juta dollar AS dengan laba bersih 43,7 juta dollar AS.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menganggarkan belanja modal sekitar tiga juta sampai empat juta dollar AS pada tahun ini yang diambil dari kas internal. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan (maintenance).
Bisnis penjualan alat berat menurut Heri pada tahun ini cukup prospektif seiring pulihnya perekonomian global paska krisis. Permintaan alat berat khususnya dari industri pertambangan dan perkebunan diprediksi naik signifikan. Itu diketahui dengan telah diterimanya sejumlah order dari perusahaan perkebunan dan pertambangan sejak awal 2010.
Riset yang dilakukan PT CIMB-GK Securities Indonesia menilai prospek saham HEXA sangat layak untuk dilirik pada tahun ini, seiring mulai ekspansifnya perusahaan komoditas, pemilu yang telah usai, sektor konstruksi yang mulai bergerak dengan stimulus pemerintah, serta pemulihan ekonomi global, khususnya China.
Menurut riset itu, katalis kunci adalah negosiasi kontrak baru dengan perusahaan tambang. Hingga saat ini, Hexindo memiliki keunggulan pangsa pasar di sektor agrikultur dan kehutanan. Oleh karenanya, pertumbuhan penjualan hingga tahun ini diprediksi 20 persen dan pada 2011 sekitar 15 persen.
Prospek positif Hexindo diperkuat oleh perolehan kontraknya, yang antara lain dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 130 juta dollar AS untuk pengiriman 39 dump trucks dan giant excavator selama 2009-2010. Untuk diketahui saja, kontrak baru sebesar 130 juta dollar AS tersebut merupakan opsi tambahan dari kontrak yang telah dibuat antara HEXA dan KPC untuk penjualan alat berat senilai jutaan dollar.
Hexindo juga sedang memfinalisasi kontrak 30 juta dolar AS dengan Theiss, serta negosiasi kontrak dengan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Bukit Makmur. Fasilitas baru perseroan di Balikpapan akan membantu penjualan ini.(gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar