JAKARTA – Perusahaan wisata, P.T Destinasi Tirta Nusantara Tbk berupaya meningkatkan pendapatannya dari konsumen di negara Asia dengan menjual paket wisata Bandung Provinsi Jawa Barat, targetnya kontribusi pendapatan dari pelanggan Asia bisa tumbuh lebih dari 12,2 persen terhadap total pendapatan.
Direktur sekaligus Sekrearis Perusahaan Destinasi Tirta Nusantara Achmad Sufyani mengatakan, jumlah pelanggan atau konsumen terbesar saat ini masih dari negara negara di kawasan Eropa Barat antara lain Perancis, Belanda dan Italia yang kontribusinya terhadap pendapatan sebesar 72,1 persen, sedangkan dari Asia hanya 12,2 persen dan dari Amerika Serikat 5,4 persen.
“Kami akan meningkatkan jumlah wisatawan dari Asia dengan menjual berbagai paket wisata di Bandung Provinsi Jawa Barat yang peminatnya cukup banyak dari Asia ,” katanya, Minggu (16/5).
Kecilnya pelanggan dari Asia disebabkan kurangnya promosi dan perseroan juga memang sedang fokus mengarap pasar Eropa saat ini. Namun, seiring dengan membaiknya perekonomian negara negara Asia, perseroan bermaksud untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Asia seperti Jepang , Korea dan Cina. Jumlah wisatawan dari negara Asia ditargetkan bisa tumbuh lebih dari 12,2 persen pada tahun ini.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari Asia, kata Achmad, perseroan akan menjual berbagai paket wisata di Provinsi Jawa Barat khususnya Bandung .
Dipilihnya Bandung, karena jumlah kunjungan wisatawan mancanegara khususnya dari Asia ke Jawa Barat dalam kurun waktu empat tahun terakhir ini mengalami peningkatan, disebabkan langkah Pemda Jawa Barat yang tidak pernah berhenti untuk berbenah diri dalam meningkatkan potensi pariwisatanya.
Ditambahkan, Bandung adalah ibukota Provinsi Jawa Barat, dikenal sebagai “Parijs Van Java” pada zaman belanda yang terkenal dengan wisata belanja dan kulinernya. Selain itu, Bandung juga memiliki lokasi wisata yang menarik untuk dikembangkan dan dipromosikan ke mata International seperti kesenian dan keindahan alam.
Oleh sebab itu, kata Achmad, perseroan kini mulai melirik Jawa Barat khususnya Bandung sebagai salah satu alternative Incentive Destination setelah Bali dan Jogjakarta yang ditawarkan kepada Incentive Planer dari mancanegara, khususnya Asia. Hal itu didasari oleh kenyataan bahwa Wisata Kuliner dan Belanja di Kota Bandung semakin digemari oleh para wisatawan baik itu lokal maupun internasional, Khususnya pangsa pasar Asia
Pada tahun 2009, kata dia, perseroan telah mendatangkan wisatawan dari Asia sekitar 400 groups series ke Bandung dengan rata- rata 30 orang per group dan menginap dua malam. dan pada Januari – April 2010 ini perseroan telah mendatangkan 150 grup wisatawan mancanegara Eropa ( Belanda, German, Swizerland dll) maupun Asia berkunjung ke Bandung.
Tingginya jumlah kunjungan wisatawan dari Januari-April itu menyebabkan pendatapan perusahaan meningkat. Dari laporan keuangan perseroan membukukan pendapatan di kuartal satu ini sebesar 43,63 miliar rupiah, naik 11,3 persen dibanding kuartal satu 2009 yang 39,2 miliar rupiah. Namun, laba bersihnya turun 10 persen dari 363,8 miliar rupiah di kuartal satu 2009 menjadi 327,44 miliar rupiah di kuartal satu ini.
Riset yang dilakukan Pefindo pada 28 Desember 2009 menyebut, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk diproyeksikan akan membukukan pendapatan 287,8 miliar rupiah, lebih tinggi dari 2009 yang 228,7 miliar rupiah. Sedangkan laba bersih diproyeksikan 9,5 miliar rupiah lebih tinggi dari 2009 yang 6,7 miliar rupiah.
Peningkatakan kinerja perseroan pada tahun 2010 ini dipengaruhi oleh peningkatakan GDP (Gross Domestic Product) negara negara yang menjadi pelanggan utama perusahaan itu, seperti Belanda (0,59 persen), Italia (0,12 persen) dan Perancis (1,13 persen).
Disamping itu, peningkatan kinerja perseroan juga di topang oleh perkembangan pariwisata nasional yang tumbuh rata rata 13 persen per tahun selama periode 2006-2008. Pada 2006 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 4,9 juta orang dan 2008 menjadi 6,2 juta orang dan pada 2009 mencapai 6,5 juta orang sedangkan tahun 2010 ini ditargetkan 7 juta wisawatan mancanegara.
Faktor pendukung peningkatan kinerja perusahaan juga adalah stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri yang menarik Wisatawan untuk datang ke Indonesia . Selain itu, meningkatnya pengeluaran wisatawatan selama di Indonesia juga ikut memicu peningkatan pendapatan perusahaan itu. Pada 2006 jumlah pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia sebesar 100,48 dollar AS per orang per hari, lalu meningkat menjadi 107,70 dollar AS per orang per hari dan pada 2008 meningkat lagi menjadi 137,38 dollar per orang per hari. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar