Selasa, 30 November 2010

Pelaksanaan FTZ BBK Masih Dipersoalkan

Sejak diresmikan pada Januari 2009 hingga saat ini pelaksanaan status kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (FTZ/Free Trade Zone) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) masih menimbulkan persoalan tentang regulasi, efektifitas lembaga, anggaran dan ketidakmampuan Ketua Dewan Kawasan merangkap Gubernur Kepulauan Riau dalam mengelola kawasan tersebut, akibatnya cita cita untuk menarik sebanyak banyaknya investor asing belum sepenuhnya terwujud.



Peneliti Muda Bank Indonesia Batam, Oikos Mando Panjaitan mengatakan, Bank Indonesia Batam melakukan kajian tentang pelaksanaan FTZ BBK dari mulai diresmikan awal tahun 2009 lalu hingga saat ini. Dari kajian tersebut diperoleh informasi bahwa masih banyak pihak seperti pengusaha, masyarakat bahkan lembaga pemerintah menilai pelaksanaannya belum maksimal.

Itu dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain, belum adanya kepastian hukum yang tetap disebabkan revisi PP no 02 tahun 2009 yang mengatur tentang pelaksanaan FTZ hingga kini belum rampung, akibatnya sejumlah keluhan pengusaha di BBK terkait dengan beberapa point aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya belum terjawab seperti aturan tentang masterlist.

Kemudian efektifitas lembaga Dewan Kawasan juga dipertanyakan karena lembaga yang ada saat ini dinilai kurang ramping yang menimbulkan persoalan birokrasi seperti masih lamanya proses perijinan investasi khususnya di beberapa item perijinan. Kondisi itu diperparah lagi dengan rangkap jabatan antara Ketua Dewan Kawasan yang juga Gubernur Provinsi Kepri yang menyebabkan lambanya mobilitas dari keputusan yang dihasilkan.

Ketua Dewan Kawasan bahkan belum memiliki rencana yang jelas terkait dengan FTZ BBK seperti program strategis jangka pendek, menengah dan panjang serta target pelaksanaanya. Alhasil, Ketua Dewan Kawasan tidak memiliki acuan tentang apa yang akan dilakukan dengan FTZ BB, sehingga sulit menilai kinerjanya.

Selain itu, persoalan anggaran juga cukup memberatkan karena sebagian anggaran untuk pelaksanaan FTZ BBK masih mengandalkan dana dari APBD.

Menurut Mando, jika Pemerintah pusat memang serius ingin menjadikan BBK sebagai daerah yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional, maka persoalan persoalan tersebut harus segera dipecahkan, khususnya dalam hal anggaran dan kepastian hukum terkait dengan revisi PPno 02 tahun 2009.

Dewan Kawasan juga sudah saatnya membuat rencana strategis yang terukur sebagai acuan atau pedoman untuk melaksanakan tugasnya. Untuk itu, sebagai langkah awal, pembangunan infrastruktur harus dikuatkan khususnya pengembangan pelabuhan kontainer di Batu Ampar Batam yang diharapkan bisa menampung lebih banyak lagi kontainer, sebab kapasitas yang ada saat ini sudah maksimal dan diperkirakan dalam dua hingga lima tahun kedepan tidak mampu lagi menampung kontainer. Kemudian infrastruktur di Bintan dan Karimun juga harus segera dibenahi.

Terkait dengan efektifitas kelembagaan FTZ BBK, Pemerintah dan DPR sudah saatnya meninjau kembali kelembagaan yang ada.

Anggota DPR RI, Harry Azhar Azis mengatakan, kelembagaan FTZ BBK harus direvisi karena tidak efektif. Kelembagaan yang ada saat ini dinilai terlalu gemuk sehingga harus dipangkas.

Menurutnya, Gubernur Provinsi Kepri tidak perlu lagi merangkap jabatan sebagai Ketua Dewan Kawasan, kemudian pemerintah juga bisa memberdayakan keberadaan lembaga Otorita Batam yang saat ini menjadi Badan Pengusahaan FTZ Batam sebagai penanggung jawab atau pemegang otoritas kawasan FTZ BBK sehingga pemerintah bisa menghembat anggaran karena tidak perlu membentuk lembaga dan mencari pegawai baru, sebab sumber daya manusia dan perangkat infrastruktur di Otorita Batam sudah cukup untuk melakukan tugas sebagai Dewan Kawasan. (gus).

Senin, 29 November 2010

PT Ultrajaya MilkINdustries Tbk Naikan Produksi

JAKARTA - Perusahaan minuman kemasan, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk akan meningkatkan produksi susu dari 200 juta liter saat ini menjadi sekitar 240 juta liter pada tahun 2011, dengan harapan penjualannya tumbuh 15-20 persen tahun depan.



Sekretaris Perusahaan Ultrajaya Eddy Kurniadi mengatakan, perseroan saat ini memproduksi susu sekitar 200 juta liter dari kapasitas yang dimiliki sebesar 300 juta liter. Produksinya akan ditingkatkan menjadi 240 juta liter pada tahun 2011, seiring peningkatan kapasitas produksi pabrik dari 300 juta liter menjadi 330 juta sampai 350 juta liter per tahun pada tahun 2011. Itu juga dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan konsumsi susu kemasan di dalam negeri dan ekspor.

“Dari peternakan di Pengalengan Kabupaten Bandung, kami memiliki 1.000 ekor sapid an tahun depan jumlahnya akan meningkat sehingga produksi susunya pun akan naik,” katanya, Kamis (25/11).

Peningkatan produksi susu tersebut memungkinkan sebab jumlah sapi yang dimiliki dan berproduksi diperkirakan bertambah dari saat ini yang 1.000 ekor sapi di peternakan yang yang berlokasi di Pengalengan Kabupaten Bandung, sebab sebagian anak sapi sudah bisa menghasilkan susu.

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kerjasama dengan masyarakat melalui transfer ilmu dan teknologi. Caranya dengan memberi pengetahuan kepada masyarakat atau peternak sapi di sekitar daerah Pengalengan, Bandung tentang beternak yang modern, sehingga produksi susu dari ternak masyrakat tersebut bisa meningkat. Dengan demikian produksinya bisa dijual ke perseroan dengan kualitas dan harga yang wajar.

Untuk merealisasikan rencana itu, perseroan telah menyiapkan belanja modal cukup besar, namun belum bisa disebutkan sedangkan tahun 2010 perseroan mengalokasikan belanja modal untuk investasi sekitar 40 miliar rupiah dari kas internal.

Terkait dengan kinerja tahun ini, Eddy optimistis penjualannya bisa mencapai angka dua triliun rupiah atau tumbuh sekitar 20 persen dibanding 2009 yang 1,6 triliun rupiah, dan pencapaian itu sesuai dengan proyeksi awal tahun.

Hingga September ini atau kuartal tiga 2010, perseroan membukukan penjualan 1,4 triliun rupiah naik 19 persen dibanding periode sama 2009 yang 1,2 triliun rupiah sedangkan laba bersih sebesar 96,17 miliar rupiah atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 47,51 miliar rupiah.

Untuk kinerja tahun 201, Eddy yakin penjualannya masih tetap tumbuh dan proyeksinya sekitar 15-20 persen. Keyakinan itu dipicu oleh masih rendahnya konsumsi susu nasional dibanding dengan jumlah penduduk yang ada. Dengan demikian pasar masih terbuka untuk dikembangkan. Terlebih daya beli masyarakat Indonesia terus meningkat yang akan mendorong konsumsi susu untuk pemenuhan gizi.

Menteri Pertanian Suswono pernah mengatakan industri susu nasional memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh, karena sebagian besar atau sekitar 70 persen produk susu yang dijual di dalam negeri masih di impor sehingga produsen susu dalam negeri punya kesempatan untuk meningkatkan pangsa pasarnya.

Selain itu, konsumsi susu Indonesia masih rendah yakni sekitar 11,9 liter per kapita per tahun. Angka itu jauh bila dibanding dengan India yang sudah mencapai 42,8 liter per kapita per tahun atau Malaysia yang sudah mencapai 22,1 liter pertahun dan Filipina 12,1 liter per tahun per kapita.

Oleh karena itu, Analis Danareksa Naya Tirambintang mengatakan, peluang Ultrajaya untuk meningkatkan kinerja penjualannya sangat terbuka sehingga langkah perseroan yang akan menaikan produksi dan kapasitas produksi akan memicu pertumbuhan laba dan penjualannya. (gus).

Handphone China Ilegal Marak di Batam

BATAM – Kementerian Komunikasi dan Informasi melakukan rajia perdagangan telepon genggam atau handphone dari China di sejumlah pusat perbelanjaan karena barang tersebut diduga dimasukan ke Batam secara illegal atau tidak resmi.




Ketua Tim Rajia Kementerian Komunikasi dan Informasi Pusat, Dwi Purwanto mengatakan, razia itu dilakukan selama beberapa hari mulai Senin (23/11) karena pihaknya mendapat banyak informasi dari masyarakat terkait maraknya barang seludupan khususnya Handphone China yang masuk ke Batam dari beberapa negara seperti Singapura dn Malaysia.

Handphone selundupan dari China itu selanjutnya diperjual belikan secara bebas di seluruh pusat perbelanjaan di Batam. Kondisi itu menyebabkan omset penjual Handphone resmi mengalami penurunan. Oleh karenanya Kementerian Komunikasi dan Informasi menggelar rajia di empat titik yakni Plaza Aviari Batuaji, Lucky Plaza Nagoya, Plaza Top 100 serta Plaza Avava Jodoh.

Dari rajia yang dilakukan pada hari Senin dan Selasa didapatkan ratusan Handphone China berbagai merek dari pedagang, selanjutnya barang itu akan diproses menjadi barang bukti.

Seorang pedagang Handphone di Lucky Plaza Nagoya, Adi mengatakan pedagang masih takut membuka tokonya karena dikuatirkan rajia kembali digelar. Adi sendiri mengaku tidak mengetahui kalau barang yang dijualnya adalah illegal karena barang itu di datangkan dari agen yang ada di Batam.

”Toko ditutup dulu karena saya lihat banyak toko yang masih tutup paska rajia hari Senin kemarin,” katanya, Rabu (24/11).

Menurutnya, rajia handphone sering dilakukan oleh aparat kepolisian dan intansi lainnya, anehnya rajia yang dilakukan hanya untuk beberapa toko saja, sedangkan toko lainnya tidak dilakukan rajia meskipun toko tersebut menjual produk yang sama.

Serharusnya, jika aparat benar benar melakukan rajia maka seluruh toko harusnya di periksa bukan hanya beberapa toko saja. (gus).

Merger Island Concepts dan Pulau Mas Tunggu Restu Pemegang Saham

JAKARTA - Perusahaan jasa akomodasi perhotelan berbasis di Bali, PT Island Concepts Indonesia Tbk diperkirakan batal melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Pulau Mas Nopember ini, karena masih menunggu persetujuan pemegang saham yang baru melakukan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) pada Januari 2011. Perseroan optimistis kinerjanya bisa tumbuh signifikan paska merger.



Sekretaris Perusahaan Island Concepts, Elmid Hendro mengatakan, persiapan penggabungan usaha atau merger dengan PT Pulau Mas Utama sudah rampung sekitar 80 persen seperti audit laporan keuangan dan penilaian dari tim penilai serta lawer. Saat ini, perseroan tinggal menunggu restu dari pemegang saham dan Bapepam-LK.

“Kinerja penjualan dan laba tahun ini kami yakin lebih tinggi dibanding 2009, sedangkan kinerja tahun 2011 akan tumbuh lebih besar lagi karena proses merger diperkirakan sudah rampung sehingga neraca perseroan bisa dikonsolidasikan dengan PT Pulau Mas Utama,” katanya, Rabu (24/11).

Perseroan kata dia sudah memberi laporan kepada Bapepam-LK terkait rencana merger tersebut, dan rencana itu akan diumumkan ke publik melalui media massa nasional pada 26 Nopember 2010 lalu rancangan mergernya akan kembali dipublikasikan di Media Massa pada 13 Desember 2010. Selanjutnya akan digelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Januari 2011 dengan agenda utama meminta persetujuan rencana merger.

Merger dengan PT Pulau Mas yang merupakan perusahaan jasa konstruksi memiliki nilai strategis sebab produk properti yang di hasilkan Pulau Mas nantinya bisa dipasarkan Island Concepts yang juga bergerak dalam bidang pemasaran properti. Hingga saat ini, perseroan masih mengandalkan pendapatannya dari jasa akomodasi dan investasi yang ditanamkan di sejumlah bisnis restoran. Jasa akomodasi yang dimaksud adalah jasa penyediaan tempat tinggal khususnya bagi orang asing. Perseroan saat ini memiliki memiliki sejumlah Villa di Jimbaran dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Bali .

Dengan demikian kinerja perseroan akan meningkat signifikan, dan penjualan konsolidasi paska merger ditaksir lebih dari 70 miliar rupiah, naik signifikan dibanding nilai penjualan saat ini yang dibawah lima miliar rupiah. Dengan demikian, suspensi saham perusahaan di pasar bisa dibuka kembali.

Terkait dengan kinerja tahun 2010 ini, Elmi yakin penjualan dan laba yang diraih lebih tinggi dibanding 2009 kontribusi dari restoran yang baru dikembangkan cukup besar selain dari pendapatan utama yakni jasa akomodasi atau villa. Sayangnya dia belum bisa menyebutkan karena masih dilakukan perhitungan.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik merilis industri hotel dan restoran akan tumbuh diatas rata rata pertumbuhan ekonomi nasional yang 5-6 persen tahun ini. Pada paruh pertama tahun ini saja pertumbuhannya 9,3 peren diatas rata rata nasional yang 5,7 persen.

Oleh karena itu, banyak perusahaan property yang mengembangkan usaha perhotelan dan salah satunya PT Intiland Tbk yang membangun hotel baru di Jogjakarta.

Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk, Theresia Rustandi mengatakan pihaknya berharap bisnis perhotelan dapat menjadi salah satu mesin bisnis dan kontributor pendapatan usaha bagi perseroan di masa mendatang, saat ini kontribusinya baru sekitar 10 persen.

Selain membangun hotel baru di Jogjakarta, perseroan juga sedang mengincar lahan di sejumlah daerah untuk membangun hotel baru. (gus).



Penyelesaian Utang PT Asia Pasifik Fibers tbk Dengan PPA Molor

JAKARTA - Perusahaan serat sintetis, PT Asia Pasifik Fibers Tbk diperkirakan belum bisa mengajukan kredit baru ke bank untuk ekspansi usahanya tahun depan sebab restrukturisasi utang dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sekitar 230 juta dollar AS setara dengan 2,1 triliun rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS yang ditargetkan rampung tahun ini molor dan diperkirakan selesai tahun depan. Untuk itu perseroan berencana mencari sumber pembiayaan bukan bank guna membiayai investasi tahun 2011.



Sekretaris Perusahaan Asia Pasifik Fibers H. Tunaryo mengatakan, Sampai September 2010, Restrukturisasi utang dengan pola Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) belum disetujui oleh PPA yang yang memiliki sekitar 28 persen dari total hutang terjamin karena PPA belum mendapat investor yang akan mengambil alih utang tersebut.

“Meskipun restrukturisasi utang dengan PPA belum rampung hingga September 2010, namun kinerja operasional kami tetap positif yang ditandai dengan naiknya angka penjualan,” katanya, Selasa (23/11).

Namun, perseroan terus mendesak PPA untuk menyelesaikan restrukturisasi itu agar neraca keuangan lebih positif sehingga bisa diajukan kredit baru ke bank untuk pembiayaan investasi atau ekspansi usaha.

Lambannya penyelesaikan utang dengan PPA kata Tunaryo menyebabkan pihaknya belum bisa secara agresif melakukan ekspansi usaha karena sulit diperoleh pinjaman baru dari Bank. Padahal, permintaan serat sintetis dari pasar domestic dan luar negeri cukup tinggi.

Untuk itu, perseroan diperkirakan akan melakukan ekspansi secara terbatas pada tahun depan dengan sumber pembiayaan dari lembaga bukan bank dan salah satunya dari pemegang saham utama.

Pemegang saham utama yakni Damiano Investments BV telah menyediakan fasilitas kredit dalam bentuk letter of credit sebesar 50 juta dollar AS yang bisa digunakan perseroan untuk mendapatkan sumber pembiayaan guna membiayai ekspansi usahanya.

Terkait kinerja tahun ini, menurut Tunaryo penjualan mengalami pertumbuhan signifikan mencapai 3,2 triliun rupiah hingga September 2010 atau naik 23,1 persen dibanding periode sama 2009 yang 2,6 triliun rupiah. Sedangkan laba bersih 391,9 miliar rupiah lebih rendah dibanding periode sama 2009 yang 1,09 triliun rupiah. Turunya laba bersih itu disebabkan selisih kurs.

Membaiknya kinerja tahun 2010 ini disebabkan kondisi ekonomi yang relatif stabil yang dipicu relatif stabilnya harga minyak mentah dunia. Kondisi itu menyebabkan permintaan atas produk Perusahaan seperti serat sintetis maupun benang naik, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Perseroan juga mampu menekan biaya operasional atau beban usaha didorong langkah efisiensi dan relatif stabilnya harga bahan baku.

Oleh karena itu, Tunaryo optimistis hingga akhir tahun penjualan bisa tembus lebih dari 4 triliun rupiah karena sudah ada rencana pembayaran dari konsumen di kuartal empat ini. Dengan demikian, target penjualan 3,5 triliun rupiah yang sudah ditetapkan di awal tahun 2010 lalu akan terlampaui.

Sementara itu, Pemerintah melalui Departemen Perindustrian memperkiraan pertumbuhan industri tekstil dan serat sintetis tahun depan lebih tinggi dibanding tahun ini. Oleh karena itu, anggaran restrukturisasi mesin industri tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2011 diusulkan naik menjadi 200 miliar, seiring dengan pengajuan tambahan anggaran sebesar 83,4 miliar rupiah.

Dengan tambahan angaran itu, jumlah pelaku usaha TPT yang dapat mengikuti program itu ditargetkan bertambah menjadi 200 perusahaan.

Dirjen Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan usulan anggaran restrukturisasi mesin TPT pada 2011 awalnya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni sekitar 150 miliar rupiah, namun, setelah melihat pengalaman tahun ini yang permintannya lebih besar, maka diusulan untuk ditingkatkan.

Dikatakan, dari usulan tambahan anggaran 83,4 miliar rupiah, secara rinci akan dipergunakan untuk bantuan modal investasi peremajaan mesin atau peralatan tekstil, alas kaki dan penyamakan kulit sebesar 74,3 miliar rupiah dan verifikasi perusahaan yang akan mengimplementasikan program peningkatan teknologi 3,5 miliar rupiah. (gus).

Upah Minimum Kota Batam

BATAM – Upah Minimum Kota atau Provinsi disarankan tidak lagi menjadi acuan bagi perusahaan untuk memberi gaji atau upah pekerjanya karenanya di banyak negara gaji pekerja dinegosiasikan antara pekerja dan perusahanaan berdasarkan keterampilan yang dimiliki pekerja.




Ketua Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Johannes Kennedy Aritonang mengatakan, penentuan upah minimum kota atau provinsi setiap tahunnya selalu menimbulkan perdebatan yang menguras waktu, energi, dan biaya dari pengusaha maupun pekerja. Oleh karena itu standar pengupahan dengan pola UMK atau UMP sebaiknya ditinggalkan.

‘’Seharusnya standar upah berdasarkan UMK atau UMP sudah ditinggalkan karena banyak negara yang sudah meninggalkan pola demikian,’ katanya, Selasa (23/11).

Pengusaha dan pekerja serta pemerintah utamanya lebih baik focus pada penetapan standar keterampilan minimum para pencari kerja sehingga besaran gaji atau upah bisa dinegosiasikan antara para pencari kerja dengan perusahaan. Pola pengupahan seperti itu sudah diterapkan di banyak negara seperti China.

Untuk itu pemerintah harus mengambil bagian dengan menyiapkan program guna meningkatkan keterampilan atau keahlian para pencari kerja agar para pencari kerja bisa bernegosiasi dengan upah yang akan diterimanya kelak.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri Cahya menambahkan sistem pengupahan memang harus diperbaiki karena setiap tahun selalu menimbulkan pro dan kontra untuk penetapannya.

Misalnya ketentuan Upah Minimum Provinsi 2011 yang sudah ditetapkan Gubernur Provinsi Kepri sebesar 975 ribu rupiah, padahal sebelumnya Dewan Pengupahan Kota Tanjung Pinang menetapkan Upah Minimum Kota Tanjung Pinang sebesar 962 ribu rupiah. Sedangkan UMK Batam sebesar 1.180.000 rupiah.

Jika berdasarkan keputusan Gubernur soal UMP (Upah Minimum Provinsi) 2011 yang 975 ribu rupiah, maka upah minimum seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Kepri harus menyesuaikan dengan upah minimum provinsi tersebut.

Dengan demikian, UMK Tanjung Pinang pada tahun depan harus dibayar lebih besar dari yang sudah ditetapkan Pemerintah kota Tanjung Pinang, sebab Pemkab Tanjung Piang hanya menetapkan UMK 962 ribu rupiah sedangkan UMP 975 ribu rupiah. Dengan demikian pengusaha Tanjung Pinang di rugikan.

Hal yang sama juga terjadi untuk Kota Batam, karena Dewan Pengupahan Kota Batam telah memutuskan UMK 2011 sebesar 1.180.000 rupiah sedangkan UMP hanya 975 ribu rupiah, maka pengusaha berhak untuk membayar Upah minimum pekerja lebih rendah dari yang sudah ditetapkan Walikota Batam. Dengan demikian, pengusaha Batam lebih diuntungkan.

Oleh karena itu, Cahya minta Upah Minimum Provinsi dihapuskan saja dan diserahkan ketetapannya pada Dewan Pengupahan Kota atau Kabupaten yang lebih mengetahui kebutuhan hidup pekerjanya. (gus).

PT Bayan Resources Tbk Diperkirakan Gagal Capai Target

JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara, PT Bayan Resources Tbk diperkirakan gagal mencapai target penjualan 900 juta dollar AS setara dengan 8,1 triliun rupiah pada tahun 2010 ini disebabkan produksi tak sesuai dengan yang diperkirakan.



Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero mengatakan sulit mencapai target penjualan tahun ini karena produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Rendahnya produksi tahun ini dipengaruhi oleh cuaca karena banyaknya hujan sehingga proses penambangan berjalan lambat.

“Target penjualan tahun ini sulit dicapai karena banyaknya hujan yang menyebabkan aktivitas pertambangan berjalan lambat sehingga produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan,” katanya, Senin (22/11).

Perseroan kata dia, awalnya menargetkan penjualan 900 juta dollar AS sepanjang tahun 2010 ini dengan perkiraan produksi batu bara 13,5 juta ton. Namun produksi hingga akhir tahun diprediksi sekitar 10 juta ton sehingga target penjualan sulit dicapai.

Hingga kuartal tiga ini saja, perseroan baru membukukan pendapatan 6,12 triliun rupiah naik 4,6 persen dibanding periode sama 2009 yang 5,85 triliun rupiah, sedangkan laba bersih tumbuh 174,21 persen menjadi 488,64 miliar rupiah di kuartal tiga ini dibanding periode sama 2009 yang 178,2 miliar rupiah.

Menurut Jenny, sulitnya mencapai target penjualan juga dipengaruhi oleh belum selesainya pembangunan pabrik peningkatan mutu batu bara yang diperkirakan rampung tahun ini. Jika pabrik yang dibangun di Provinsi Kalimantan Timur itu rampung, harga jual lebih tinggi karena kualitas batu baranya meningkat.

Pengerjaan pabrik tersebut belum selesai seluruhnya sehingga belum dapat di operasionalkan, diperkirakan pabrik tersebut rampung pertengahan tahun 2011.

Meskipun perseroan diprediksi gagal mencapai target penjualan, katanya namun kinerja sepanjang tahun ini diprediksi lebih baik dibanding 2009. Untuk itu, perseroan akan melakukan evaluasi terhadap kinerja sepanjang tahun ini pada Desember dan evaluasi itu akan dijadikan pertimbangan untuk ekspansi tahun 2011.

Perseroan, kata dia masih ekspansif pada tahun depan karena rencana akuisisi sejumlah pertambangan di Kalimantan Timur tetap dilakukan dan diharapkan sudah ada yang direalisasikan tahun depan. Untuk itu, belanja modal yang disiapkan juga cukup tinggi namun pihaknya belum bisa menyebutkan angkanya. Sementara itu, belanja modal tahun 2010 ini sebesar 50 juta dollar AS.

Menurut Jenny, ekspansi usaha tetap dilakukan karena permintaan batu bara domestic maupun global mau tetap tumbuh, khususnya untuk kebutuhan bahan bakar mesin pembangkit listrik.

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan produksi batu bara nasional pada 2011 mencapai 326.65 juta ton, naik 64,17 juta ton atau 24,45 persen dibandingkan dengan perkiraan tahun ini sekitar 262,48 juta ton, seperti yang tertuang dalam Lampiran satu Keputusan Menteri ESDM No. 2360 K/30/MEM/2010 tentang Penetapan Kebutuhan dan Persentase Minimal Penjualan Batu Bara untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2011.

Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral, Batu Bara, din Panas Bumi Kementerian ESDM Witoro Soelarno mengatakan, peningkatan target produksi tahun depan itu mengikuti peningkatan total alokasi batu bara untuk kepentingan dalam negeri. (gus).

Bensin Langka di Natuna

Masyarakat di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kesulitan mendapat bahan bakar jenis premium maupun solar sejak satu pekan terakhir, padahal Natuna merupakan daerah penghasil Minyak dan Gas terbesar.



Danny (22), warga kampung Air Kolek Ranai, Kabupaten Natuna Provinsi Kepri kecewa karena tidak mendapatkan premium, meskipun sudah antri sejak pukul 08.00 pagi di tempat pengisian bahan bakar atau SPBU milik PT Pertamina di jalan Datuk Kayak Wan Muhammad Benteng Ranai.

Kondisi yang sama juga terjadi pada warga lainnya, yang bahkan sudah antri untuk membeli premium sejak pukul 06.00 pagi, namun harus kecewa karena tidak mendapatkannya. Sementara, petugas SPBU hanya melayani pembelian selama tiga jam pada hari Minggu (21/11) itu, sebab premium sudah habis terjual.

Kesulitan warga Natuna mendapatkan bahan bakar jenis premium, pertamax maupun solar sudah terjadi sejak satu hari paska perayaan Idul Adha (17/11), dan kondisi itu terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Natuna.

Kepala Depot Pertamina Wilayah Selat Lampa Natuna, Muhamadi mengatakan langkanya BBM di Natuna disebabkan berkurangnya stok karena pasokan terhambat. Penyebabnya, pengalihan rute kapal tangker yang biasa memasok BBM ke Natuna. Rute kapal tangker yang awalnya dari Pontianak ke Natuna diganti menjadi Tanjung Gerem ke Natuna, alhasil proses peralihan rute itu membutuhkan waktu sehingga pasokan menjadi terhambat.

Muhamadi berjanji kelangkaan BBM di Natuna akan berakhir pekan ini, sebab tangki yang membawa premium dan solar dari Depot Pertamina di Selat Lampa sudah diberangkatkan ke Ranai Natuna pada Senin (22/11) ini.

Meski Pertamina sudah menjanjikan akan menyelesaikan kelangkaan BBM di Natuna pekan ini, namun masyarakat sudah terlanjur kecewa karena mobilitas mereka terhambat disebabkan kendaraan mereka tidak dapat berjalan akibat tak ada bahan baker.

Masyarakat Natuna, bahkan mungkin orang diluar Natuna seolah tak percaya BBM langka di daerah itu, sebab Natuna merupakan daerah penghasil Minyak dan Gas terbesar di Indonesia.

Salah satu blok Migas yakni Blok Natuna D-Alpha saja berdasarkan kajian pemerintah menyimpan sekitar 500 juta barel minyak dan gas, dengan total potensi gas-nya ditaksir 222 triliun kaki kubik, dan ini merupakan cadangan terbesar di dunia yang tidak akan habis dieksplorasi selama 30 tahun ke depan.

Oleh karenanya, sulit diterima akal sehat jika BBM langka di Natuna, karena dengan kandungan minyak dan gas yang berlimpah itu, mestinya tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan warga Natuna yang tidak lebih dari 100 ribu jiwa, tetapi juga bisa mencukupi lebih separuh masyarakat Indonesia.

Jika terhambatnya pasokan BBM ke Natuna disebabkan persoalan trasnportasi, mestinya Pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya menyediakan infrastruktur yang handal agar mobilitas transportasi Minyak dan gas bisa lancar.

Itu cukup beralasan, karena Natuna mendapat dana bagi hasil (DBH) Migas lebih 400 miliar rupiah setiap tahunnya. Natuna juga memiliki potensi pendapatan 6.287,25 triliun rupiah dari Minyak dan Gas.

Itu bisa dilihat dari potensi gas yang recoverable atau yang bisa diperkirakan sebesar 46 tcf (triliun cubic feet) setara dengan 8,383 miliar barel minyak, jika diasumsikan harga rata-rata minyak 75 dollar AS per barel selama periode eksploitasi maka nilai potensi ekonomi gas Natuna 628,725 miliar dollar AS, setara dengan 6.287,25 triliun rupiah dengan kurs 10.000 rupiah per dollar AS dan itu lebih tinggi dibanding APBN 2010 yang hanya 1.047,7 triliun rupiah.

Pemerintah juga bisa mulai memikirkan untuk membangun instalasi pengolahan minyak dan gas dari bahan mentah ke bahan jadi dan siap pakai di Natuna, tidak yang terjadi selama ini, dimana Minyak dan gas dari Natuna di kirim ke Singapura dengan harga rendah lalu di olah menjadi produk BBM siap pakai kemudian Singapura mengekspornya kembali ke Indonesia dengan harga tinggi. (gus).

PT Perdana Gapuraprima Tbk Cari Pinjaman Rp.200 Miliar

JAKARTA – Perusahaan properti, PT Perdana Gapuraprima Tbk mencari pinjaman sekitar 200 miliar rupiah untuk memenuhi belanja modal tahun depan guna membiayai sejumlah proyek apartemen dan perumahan, agar laba bersih tumbuh 20 persen tahun 2011.



Sekretaris Perusahaan Perdana Gapuraprima Rosihan Saad mengatakan, perseroan membutuhkan dana sekitar 400 miliar rupiah untuk belanja modal tahun 2011. Sebagian dari dana itu atau sekitar 200 miliar rupiah diharapkan bisa didapat dari pinjaman bank, setelah rencana obligasi dipastikan batal pada tahun depan.

“Rencana obligasi yang akan kami lanjutkan tahun 2011 batal karena terkendala dengan peringkat yang diberikan Pefindo serta kupon yang diminta investor terlalu tinggi,” katanya, Minggu (21/11).

Belanja modal tersebut sebagian besar akan digunakan untuk investasi selain untuk working capital. Investasi yang akan dilakukan adalah membangun beberapa proyek apartemen atau plaza baru serta perumahan. Selain itu perseroan juga akan mengembangkan sejumlah proyek yang sudah ada seperti The Bellezza Permata Hijau, The Bellagio Mega Kuningan, Kebagusan City, CBD Serpong serta sejumlah perumahan di Jabodetabek.

Dengan demikian, kinerja penjualan dan laba tahun depan diharapkan lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2010 ini. Untuk itu perseroan memproyeksikan pertumbuhan laba bersih 20 persen pada tahun depan.

Terkait dengan kinerja tahun 2010 ini, Rosihan memperkirakan target penjualan hanya tercapai 80 persen dari proyeksi yang 500 miliar sampai 600 miliar rupiah pasalnya, hingga September 2020, perseroan baru membukukan penjualan 228,8 miliar rupiah naik 3,2 persen dibanding periode sama tahun 2009 yang 221,53 miliar rupiah. Sedangkan laba bersih naik 20 persen menjadi 32,05 miliar rupiah pada kuartal tiga ini dibanding periode sama 2009 yang 26,71 miliar rupiah.

Menurut Rosihan, kinerja penjualan dan laba tahun depan diprediksi lebih baik disbanding 2010 sebab daya beli masyarakat meningkat selain itu permintaan property dari orang asing juga tinggi.

Untuk itu, perseroan tetap fokus pada pengerjaan proyek Apartemen sederhana karena daya beli masyarakat untuk produk tersebut cukup tinggi, sedangkan proyek apartemen mewah atau produk premium seperti Proyek Crown City akan dikerjakan sesuai dengan permintaan konsumen.

Sementara itu, Kementerian Perumahan Rakyat memperkirakan omzet industri properti pada tahun 2011 naik 12 persen menjadi 100,8 triliun rupiah dibandingkan dengan perkiraan realisasi pada tahun ini yang 90 triliun rupiah.

Kenaikan itu dipicu peningkatan jumlah pasokan baru di seluruh sektor properti sepanjang tahun ini, sedangkan kondisi permintaan belum direspons maksimal.

Adapun, pasar properti yang akan mengalami pertumbuhan signifikan antara lain perkantoran (office sector), ritel seperti mal dan pertokoan, dan. residensial seperti kondominium, apartemen dan perhotelan. (gus).

APBD Kepri 2011 Sejumlah Rp1,9 Triliun

TANJUNG PINANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2011 sejumlah 1,935 triliun rupiah, lebih tinggi dibanding 2010 yang 1,8 triliun rupiah, dan fokus kegiatan yang akan dibiayai adalah sektor perikanan dan kelautan.



Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi mengatakan, berdasarkan nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi dan DPRD Kepri tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) maka telah disetujui total APBD Kepri tahun 2011 berjumlah 1,935 triliun atau naik 105 miliar rupiah dibanding APBD murni Kepri 2010 yang 1,830 triliun rupiah. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2011 ditargetkan 564 miliar rupiah.

Anggaran belanja tahun depan, katanya lebih difokuskan kepada sektor perikanan dan kelautan sesuai dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.

“Sektor perikanan dan kelautan menjadi sektor terbesar menyerap anggaran, setelah itu sektor pendidikan dan kesehatan,” katanya, Minggu (21/11).

Alokasi belanja untuk sektor perikanan dan kelautan sejumlah 103 miliar rupiah, naik 326,2 persen dibanding alokasi tahun 2010 yang 24 miliar rupiah, sayangnya program yang akan dikerjakan belum bisa dijelaskan secara rinci.

Menurut Nur, alokasi anggaran tersebut masih akan dibahas di komisi DPRD dan bisa berubah jika dalam pembahasan anggota DPRD tidak puas dengan rencana kerja yang akan dilakukan pemerintah terkait penggunaan anggaran tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri Amir Faisal menyambut positif peningkatan anggaran tersebut, untuk itu pihaknya akan mempersiapkan beberapa program dan diharapkan bisa disetujui DPRD. (gus).

PT Pan Brothers Tbk Realisasikan Rencana Rights Issue

JAKARTA - Perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT), PT Pan Brothers Tbk akan merealisasikan rencana penawaran umum terbatas (PUT) kedua awal Desember ini, setelah seluruh proses administrasi rampung. Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh untuk investasi antara lain pengembangan pabrik di Boyolali Provinsi Jawa Tengah.




Direktur Keuangan Pan Brothers Fitri R Hartono mengatakan, rencana PUT kedua tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal yakni Desember 2010. Saat ini seluruh proses administrasi hampir rampung dan perseroan akan mengajukan perijinannya ke Bapepam-LK pekan depan. Jumlah dana dan stand by buyer, kata dia akan disebutkan setelah pihaknya memberi laporan ke Bapepam-LK.

“Proses administrasi untuk PUT kedua sudah hampir rampung dan akan kami umumkan rencana itu dalam prospectus ke Koran pekan depan,” katanya, Jumat (19/11).

Terkait dengan rencana Stock Split atau pemecahan nilai nominal saham yang rencananya akan dilakukan sebelum PUT, menurut Fitri batal dilakukan karena saham perseroan saham ini sudah lebih liquid.

Dikatakan, dana hasil penawaran umum terbatas kedua akan digunakan untuk investasi, salah satunya pengembangan pabrik yang berlokasi di Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Selain itu juga akan digunakan untuk tambahan modal kerja 2011.

Perseroan membutuhkan dana sekitar 50 juta dollar AS setara dengan 450 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS hingga 2012 yang akan dibelanjakan untuk pembelian mesin dan pengembangan pabrik.

Dananya diharapkan diperoleh dari kas internal, PUT kedua dan pinjaman bank. Untuk pinjaman, perseroan telah mendapat fasilitas pembiayaan sebesar 50 miliar rupiah dari PT Minna Padi Aset Manajemen pada Agustus 2010 lalu. Perseroan juga mendapatkan pinjaman dari tiga bank asing yakni Citi Bank, HSBC dan Standard Chartered sebesar 25 juta dollar AS.

Menurut Fitri, perseroan memang akan ekspansif tahun depan dengan meningkatkan kapasitas produksi seiring tingginya permintaan tekstil dan produk tekstil dari pasar domestik dan ekspor. Oleh karena itu, kapasitas pabrik harus ditingkatkan, salah satunya pabrik yang berlokasi di Boyolali yang saat ini produksinya sudah maksimum.

Terkait dengan kinerja tahun ini, Fitri mengatakan sulit mencapai targer pertumbuhan penjualan 10-15 persen, oleh karenanya perseroan telah menurunkan target penjualan menjadi sama dengan perolehan 2009 yakni 1,6 triliun rupiah dengan laba bersih sekitar 33,28 miliar rupiah.

Analis PT Mega Capital Indonesia Danny Eugene dalam riset yang dipublikasikan Oktober 2010 menyebutkan bahwa dari data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), iperkirakan permintaan tekstil dan produk tekstil (TPT) selama Lebaran yang naik 10-15 persen ternyata tidak secara langsung memberi pengaruh positif bagi industrinya.

Perdagangan saham emiten TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) di pasar juga tidak terlalu aktif, meski beberapa saham, seperti consumer good dan ritel menunjukan grafik peningkatan menjelang Lebaran tahun 2010 ini.

Perdagangan saham emiten tekstil, kata dia sama sekali tidak ada yang bergerak, dan rata-rata saham tekstil diperdagangkan tidak lebih dari 5 persen.

Kecilnya perdagangan emiten tekstil dipengaruhi oleh sikap Pelaku pasar yang mempertimbangkan likuiditas perusahaan yang bergerak di industri TPT tersebut, mengingat beberapa industri TPT dalam negeri sudah melewati masa kejayaan sehingga sulit berkembang.

Sebelumnya, Kepala riset PT Reliance Securities Andrew Sihar Siahaan mengungkapkan kinerja industri TPT pada semester pertama tahun ini turun, akibat lemahnya permintaan produk TPT di pasar luar negeri dan ketidakpastian energi.

Selain itu, Andrew mengakui prospek saham emiten TPT tidak semenarik emiten lain seperti properti, telekomunikasi maupun pertambangan. (gus).


Warga Jarah Muatan Kapal Kargo MV Baruna Mega

BATAM - Kapal kargo MV Baruna Mega yang membawa ratusan kontainer dan kandas di perairan Selat Berhala Provinsi Kepulauan Riau bulan Oktober lalu mulai dijarah warga dari Pulau Berhala dan sekitarnya, barang yang dijarah antara lain semen, minyak makan, tepung, gula, oli dan barang konsumsi lainnya.



Kapal kargo MV Baruna Mega yang membawa ratusan kontainer berisi bermacam kebutuhan pokok yang kandas di perairan Selat Berhala Provinsi Kepulauan Riau, pada hari Sabtu (9/10) hingga saat ini belum di evakuasi pemilik kapal. Akibatnya, sejumlah kontainer yang jatuh ke laut mulai dijarah warga, dan aksi warga berlanjut ke kontainer yang ada di atas kapal.

“Lokasi karamnya kapal MV Baruna merupakan areal tangkapan nelayan dan selama beberapa pecan kandas kapal itu belum juga dievakuasi pemiliknya, akibatnya sejumlah warga local mulai mengambil isi muatan kapal tersebut,” katanya, Jumat (19/11).

Kepala Desa Pulau Berhala Encik Syarif mengatakan, sejak kandas pada akhir bulan lalu hingga saat ini pemilik kapal MV Baruna Mega belum mengevakuasi container yang ada di kapal MV Baruna tersebut. Akibatnya sejumlah warga mulai mengambil isi kontainer yang berisi semen, tepung, gula, minyak tanah dan oli.

Awalnya, kata dia warga mengambil barang yang ada di kontainer yang jatuh kelaut namun saat ini warga mulai berani mengambil isi kontainer yang ada di atas kapal. Untuk itu warga menggunakan berbagai macam alat seperti gerinda untuk membuka pintu kontainer.

Pasops Lanal Dabo, Kapten Laut (P) I. Simbolon mengatakan, pihaknya telah menurunkan sejumlah anggota untuk mengamankan muatan dan kapal MV Baruna yang kandas di perairan selat malaka tersebut.

Simbolon mengakui bahwa kapal tersebut sudah mulai dijarah warga, oleh karenanya pihaknya langsung menurunkan anggota untuk mengamankan kapal tersebut untuk menghindari penjarahan yang lebih banyak.

Kapal MV Baruna Mega kandas di perairan selat berhala pada hari Sabtu (9/10) karena menabrak karang. Kapal dengan berat GT 12.569 IMO No:8411205 yang berlayar dari Tanjungpriok, Jakarta tujuan Belawan itu diduga salah jalur dan masuk ke jalur laut yang banyak karangnya.

Kapal MV Baruna Mega berbendera Indonesia milik PT Baruna Shipping Lines, Jakarta yang dinakhodai Demar Manurung berangkat dari Tanjungpriok tanggal 7 Oktober tujuan Belawan Medan.

Kapal bermuatan kontainer dengan call sign PPNKB full kontainer mengangkut ratusan kontainer dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 27 orang, dan tak membawa penumpang dan seluruh ABK dinyatakan selamat dalam peristiwa tersebut. (gus).

PT Inovisi Infracom Tbk Siapkan Belanja Modal USD.100 Juta

JAKARTA –Perusahaan penyelenggara jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak, PT Inovisi Infracom Tbk menyiapkan belanja modal sekitar 100 juta dollar AS setara dengan 900 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS untuk pengembangan usaha diantaranya akuisisi 60 persen saham PT Goldchild Integritas Abadi (GIA). Itu dilakukan untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 488 miliar rupiah naik 107,7 persen dibanding perkiraan realisasi 2010 yang 235 miliar rupiah.



Sekretaris Perusahaan Inovisi, Benita Sofia mengatakan, perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sekitar 100 juta dollar AS untuk tahun 2011 yang akan digunakan untuk working capital atau modal kerja dan investasi. Dananya akan diambil dari kas internal dan pinjaman bank seperti CIMB yang telah mengalokasikan kredit sebesar 24 miliar rupiah.

Untuk investasi, kata dia, perseroan mengalokasikan sekitar 47 juta dollar AS yang akan digunakan untuk mengakuisisi 60 persen saham PT Goldchild Integritas Abadi (GIA) yakni perusahaan penyedia platform B2B (business to business/teknologi informasi) dan pertambangan batu bara.

Perseroan dengan GIA sudah menyepakati rencana akuisisi tersebut dan kedua belah pihak juga sudah menandantangni MoU (Memorandum of Understanding) dan diperkirakan prosesnya rampung awal tahun 2011.

Menurut Benita, akuisisi GIA akan memperbesar kapasitas perseroan karena GIA memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan batu bara dan kontraktor proyek. Perseroan nantinya akan mengambil alih teknologi IT untuk proses transaksi perdagangan batu bara perusahan itu.

Sebelumnya, perseroan juga sudah merampungkan akuisisi perusahaan teknologi informasi (TI) dari Singapura yakni Code Wireless Pte Ltd yang bergerak di bidang penyedia jasa programming, pengembangan piranti lunak (software development) serta jasa konsultan

Dengan demikian, kinerja tahun depan diprediksi lebih baik dibanding realisasi 2010. Perseroan menargetkan bisa memperoleh pendapatan 488 miliar rupiah pada 2011 naik 107,7 persen dibanding perkiraan realisasi tahun 2010 ini yang 235 miliar rupiah.

Sedangkan laba bersih 2011 ditargetkan 104 miliar rupiah atau naik 225 persen dibanding perkiraan realisasi tahun 2010 ini yang 32 miliar rupiah.

Dikatakan, perseroan optimistis bisa meraih target pendapatan dan laba tahun ini karena sebagian besar kontrak yang diperoleh di awal tahun akan dibayarkan pada kuartal empat 2010 ini sehingga perolehan pendapatan dan laba di kuartal empat akan naik signifikan dibanding kuartal tiga 2010.

Riset yang dilakukan International Data Corporation (IDC) menyebut prospek industri TI cukup cerah dalam jangka panjang. Pasar TI berdasarkan riset IDC tentang TI spending (software, hardware, dan services) untuk Indonesia tahun 2009 nilainya mencapai 7,5 miliar dolar AS yang akan digunakan untuk belanja hardware, software, dan services dan jumlah itu mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun lalu.

Pertumbuhan bisnis TI di dalam negeri juga dipicu oleh maraknya ekspansi yang dilakukan stakeholders TI di Indonesia, seperti operator telekomunikasi, internet service providers, dan lainnya. (gus).


Pekerja dan Pengusaha Batam Silang Sengketa Soal UMK

BATAM – Pemerintah Kota Batam belum bisa menetapkan Upah Minimum Kota (UMK) tahun 2011, sebab serikat pekerja dan pengusaha belum sepakat dengan nilainya. Pembahasan diperkirakan alot sebab masing masing pihak bertahan dengan angka yang diusulkan.



Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ir Cahya mengatakan, pengusaha mengusulkan angka UMK tahun 2011 sebesar 1.132.200 rupiah, naik 2,0 persen dibanding 2010 yang 1.110.000.- rupiah. Angka itu diusulkan berdasarkan nilai KHL atau Kebutuhan hidup layak sebesar 1.107.406,- rupiah.

“Pemerintah harus mengambil jalan tengah untuk menetapkan UMK 2011 supaya angkanya bisa diterima pengusaha dan pekerja,” katanya, Kamis (18/11).

Sementara itu, serikat pekerja dalam rapat mengusulkan UMK 2011 sebesar 1.266.706,- rupiah naik 14 persen dibanding 2010. Angka itu juga didasari atas jumlah KHL yang menurut versi pekerja sebesar 1.288.906.- rupiah.

Menurut Cahya, pengusaha tidak mungkin menyepakati UMK yang diusulkan pekerja dengan peningkatan sebesar 14 persen karena dikuatirkan bisa mengganggu keuangan perusahaan dan dampaknya bisa mengganggu aktifitas produksi dan pengurangan jumlah pekerja.

Untuk itu, Cahya minta pemerintah segera mengambil jalan tengah untuk menetapkan UMK 2011 yang bisa diterima pekerja maupun pengusaha.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Batam Syaiful Badri Sofyan mengatakan, para pekerja menginginkan nilai UMK sama dengan angka KHL sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan. Angka KHL 2011 sendiri sudah disepakati sebesar 1.288.906 sehingga wajar jika UMK 2011 sesuai dengan usulan pekerja sebesar 1.266.706 rupiah.

Sementara itu, Kepala Dinas tenaga kerja (Disnaker) Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan, angka KHL yang telah disepakati sebesar 1.288.906 rupiah berdasarkan perhitungan yang dilakukan tim survey yang terdiri dari unsur pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.

Perhitungan angka KHL didasari atas survey yang dilakukan di tiga lokasi yakni Bengkong, Batuaji dan Jodoh yang memiliki jumlah penduduk terbesar dan mayoritas pekerja di Batam. Namun, angka KHL yang ditetapkan tersebut masih bersipat sementara karena angkanya selalu berubah setiap bulan.

Oleh karena itu, pengusaha masih belum menerima usulan UMK yang didasari atas nilai KHL tersebut karena persentase peningkatan UMK-nya cukup signifikan yakni 14 persen sehingga dikuatirkan meningkatkan biaya produksi yang berdampak pada produktifitas perusahaan tersebut.

Menurut Rudi, angka UMK 2011 diprediksi mengalami peningkatan namun besarannya harus disesuaikan dengan kemampuan pengusaha agar tidak menimbulkan gejolak karena Batam merupakan kota industri dengan ratusan ribu pekerja dan ratusan perusahaan asing, sehingga bila terjadi unjuk rasa seperti yang sering terjadi setiap tahunnya dikuatirkan bisa memperburuk citra Batam sebagai kawasan investasi.

Angka UMK Batam sendiri setiap tahunnya selalu meningkat, pada 2005 UMK Batam sebesar 635 ribu rupiah, lalu tahun 2006 sebesar 815 ribu rupiah, tahun 2007 sebesar 860 ribu rupiah, tahun 2008 sebesar 960 ribu rupiah, tahun 2009 sebesar 1.045.000 rupiah dan tahun 2010 sebesar 1.110.000 rupiah.

Salah satu faktor pendorong naiknya angka UMK adalah inflasi yang terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.

Peneliti dari Bank Indonesia Batam, Oikos Mando Panjaitan laju inflasi kota Batam sepanjang tahun 2010 ini diprediksi naik cukup tinggi yakni dikisaran lima sampai enam persen. Itu disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 1,42 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,01 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,40
persen. Kelompok sandang sebesar 1,31 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 6,09 persen. (gus).

Rabu, 24 November 2010

Rabu, 17 November 2010

Kadin Persoalkan Status Kepemilikan Lahan di Batam



Foto : Nada Faza Soraya

BATAM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam mendesak Otorita Batam (Badan Pengusahaan FTZ Batam) mencabut ijin alokasi lahan yang diberikan kepada investor yang belum memanfaatkan lahan tersebut, karena banyak investor yang membutuhkan lahan tersebut.



Ketua Kadin Batam Nada Faza Soraya mengatakan, ratusan hektare lahan di kota Batam saat ini banyak yang terlantar karena belum dibangun atau dimanfaatkan oleh pemiliknya, akibatnya pembangunan ekonomi jadi terganggu.

Untuk itu, Kadin mendesak Otorita Batam atau Badan Pengusahaan FTZ Batam segera mencabut ijin alokasi lahan yang diberikan investor yang belum melakukan pembangunan di lahan itu dan memberikanya ke investor lain yang ingin segera membangun.

Itu perlu dilakukan karena saat ini Otorita Batam tidak bisa memberikan alokasi lahan yang baru karena seluruh lahan yang ada di Pulau Batam sudah di alokasikan kepada investor. Untuk itu, satu satunya cara bagi investor yang ingin mendapatkan lahan guna kebutuhan investasinya dengan mengambil lahan yang telah dialokasikan Otorita Batam sebelumnya.

“Ijin alokasi lahan yang sudah terlanjur diberikan Otorita Batam kepada investor yang belum melakukan pembangunan harus dicabut dan diberikan kepada investor yang ingin melakukan pembangunan,” katanya kepada Koran Jakarta disela acara Indomarine Expo, Selasa (16/11).

Menurut Nada, Otorita Batam memiliki kewenangan untuk mencabut ijin alokasi lahan tersebut karena ada aturannya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau, Cahya menambahkan selain banyaknya lahan yang terlantar atau belum dikelola oleh pemiliknya, Batam juga memiliki persoalan lahan lainnya yakni status hukum yang tidak jelas.

Menurutnya, banyak lahan yang sudah dialokasikan Otorita Batam ternyata berstatus hutan lindung akibatnya investor khususnya di sektor properti dan masyarakat yang sudah membeli rumah dilahan itu mengalami kerugian karena lahan yang dikelola ternyata berstatus hutan lindung.

Selain di sektor properti, katanya, ada juga investor asing yang ingin membuka kawasan industri di Batam mengurungkan niatnya karena status lahan nya merupakan hutan lindung.

Batam saat ini mengalami krisis lahan, padahal banyak investor yang ingin berinvestasi namun lahannya tidak tersedia, kalaupun ada merupakan hutan lindung. Oleh karena itu Cahya minta pemerintah bisa mengalihfungsikan hutan lindung di batam menjadi kawasan komersil karena kebutuhan lahan sangat tinggi di Batam. Selain itu, pemerintah juga perlu segera memperjelas status lahan di Pulau Rempang dan Galang untuk pengembangan Batam.

Walikota Batam Ahmad Dahlan sebelumnya mengatakan status hukum lahan di Pulau Rempang dan Galang diperkirakan bisa tuntas tahun ini juga setelah tim yang terdiri dari Pemko Batam, Otorita Batam dan dinas terkait dari Pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat memberikan rekomendasinya.

Pulau Rempang dan Galang memiliki potensi untuk dijadikan kawasan industri karena lokasinya yang sangat dekat dengan Batam dan Singapura. Pulau tersebut juga sudah diproyeksikan pemerintah sejak dulu untuk pengembangan kawasan investasi. Pasalnya, sejak dahulu sewaktu Ketua Otorita Batam dijabat BJ Habibie sudah dibangun jembatan penghubung antar pulau yakni Jembatan Barelang yang menghabiskan dana lebih 400 miliar rupiah. (gus).

PT Citra Marga Nushapala Persada Tbk Pertanyakan Sikap Pemerintah Soal Permodalan

JAKARTA - Perusahaan jasa konstruksi, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mempertanyakan sikap pemerintah khususnya Kementrian Pekerjaan Umum yang meminta setoran modal sebesar 30 persen dari ekuitas dan 70 persen sindikasi perbankan terhadap tender proyek jalan tol yang telah dimenangkan hingga batas waktu Desember 2010 ini, karena tidak jelas urgensinya. Pasalnya proyek tersebut hingga saat ini masih di evaluasi dengan pemerintah dan diperkirakan baru rampung minggu ketiga Desember 2010.



Sekretaris Jenderal Kementerial Pekerjaan Umum telah melakukan evaluasi terhadap rencana pembangunan 24 proyek jalan tol, hasilnya 14 ruas jalan tol lolos dan bisa diteruskan sedangkan 8 ruas jalan tol diminta untuk mencari mitra baru untuk memenuhi ekuitasnya, salah satunya proyek tol Depok-Antasari yang dikerjakan PT Citra Wapphutowa anak usaha PT Citra Marga Nushapala Persada Tbk. Selanjutnya Kementrian pekerjaan umum memberi batas waktu hingga Desember tahun 2010 ini bagi pemenang tender untuk menyetor modalnya jika tidak kontrak akan diputus.

Direktur Utama PT Citra Wapphutowa yang merupakan anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Tri Agus Riyanto mempertanyakan sikap pemerintah soal kewajiban setoran modal tersebut karena proyeknya sendiri belum diketahui kapan dikerjakan.

“Setoran modal itu untuk apa, proyeknya sendiri belum jelas dan masih di evaluasi,” katanya kepada Koran Jakarta, Senin (15/11).

Menurut Agus, dalam pengerjaan proyek tol Depok-Antasari pihaknya hanya berpegang pada prosedur yang ada di Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 6 tahun 2010. Dalam peraturan tersebut tidak ada batas waktu penyetoran modal, tetapi pemenang tender hanya memberitahukan kesanggupan pemenuhan modal.

Untuk itu, perseroan telah menyiapkan modal sekitar 900 miliar rupiah untuk pekerjaan awal hingga berakhirnya proyek tersebut. Kebutuhan dana untuk pengerjaan proyek itu juga akan dipenuhi oleh tiga perusahaan mitra yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Agus, proyek tol Depok-Antasari saat ini masih dalam proses evaluasi dengan pemerintah terkait naiknya nilai proyek seiring melonjaknya harga tanah. Evaluasi yang sudah dikerjakan sejak awal tahun lalu hingga saat ini masih berlangsung dan ditargetkan selesai Minggu ketiga Desember ini.

“Proyek tol Depok-Antasari masih di evaluasi dengan pemerintah dan Minggu ketiga Desember ini diharapkan selesai,” katanya.

Jika evaluasi selesai, kata dia akan diketahui apakah proyek tersebut masih layak dan menguntungkan secara bisnis sehingga perseroan bisa mengambil sikap akan meneruskan atau keluar dari proyek itu.

Proyek tol Depok-Antasari mestinya sudah dikerjakan pada tahun 2005 ketika perseroan memenangi tendernya. Namun hingga saat ini belum juga dikerjakan disebabkan masyarakat yang memiliki tanah di lokasi proyek tidak mau melepas tanahnya dengan harga yang telah disepakati dengan pemerintah.

Akibatnya anggaran untuk pembebasan tanah yang awalnya 700 miliar rupiah, naik menjadi 1,8 triliun rupiah dan angka itu akan terus meningkat seiring dengan perjalanan waktu. Oleh karena itu, Perseroan telah mengajukan usulan kepada pemerintah agar proses pembebasan lahan diambil alih oleh pemerintah sedangkan pengerjaan konstruksinya dilakukan perusahaan. Usulan tersebut sedang dibahas dalam evaluasi proyek dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Meskipun pengerjaan proyek tol Depok-Antasari tertunda, kinerja CMNP tetap meningkat. Hingga September ini perseroan membukukan pendapatan 552 miliar rupiah naik 24,71 persern dibanding periode sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih naik 398 persen menjadi 480,348 miliar rupiah.

Direktur Keuangan CMNP Indrawan Sumantri mengatakan pihaknya masih tetap optimistis bahkan tahun depan telah disiapkan belanja modal sekitar 500 miliar rupiah yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek jalan tol Ruas Depok-Antasari. Sebagian besar dana tersebut atau 300 miliar rupiah akan diambil dari kas internal.

Selain Citra Marga, perusahaan kontruksi lainnya yang diberi warning oleh Kementerian Pekerjaan umum soal kewajiban penyetoran modal adalah PT Bakrieland Development tbk yang memenangi tender proyek tol Ciawi-Sukabumi.

Direktur Utama Bakrieland Hiramsyah S. Thaib pernah mengatakan akan mengejar penyelesaian proyek tol sepanjang 54 km dengan nilai investasi 1,4 triliun rupiah tersebut dan ditargetkan dapat selesai pada 2014.

Meski proyek itu belum diselaikan, kinerja perseroan tetap meningkat hingga kuartal tiga ini. Perseroan membukukan pendapatan hingga 900 miliar rupiah naik hampir empat kali lipat dibandingkan perolehan di periode sama tahun 2009 yang 287 miliar rupiah.(gus).



Idul Adha, Ujian Ketakwaan Umat

Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban atau juga Hari Lebaran Haji memiliki makna mendalam yang berguna bagi kebahagiaan hidup menusia di muka bumi dan di akhirat, karena didalamnya mengandung makna ketakwaan manusia atas Sang Pencipta dan sikap solidaritas antar sesama.



Kurban adalah simbol penyerahan diri manusia secara utuh kepada sang pencipta, sekalipun dalam bentuk pengurbanan seorang anak yang sangat dikasihi seperti yang dialami Nabi Ibrahim yang mendapat perintah Tuhan untuk menyembelih putra tercinta, Nabi Ismail.

Pada kondisi sekarang ini, Idul Adha dimaknai sebagai ujian bagi manusia atas keikhlasannya tunduk serta takwa dan penyerahan diri yang tulus kepada Sang Pencipta, Makna yang sangat sederhana namun terkadang sulit dilaksanakan karena banyak manusia yang lebih mengedepankan sipat pamer dan tidak ikhlas saat berkurban. Idul Adha juga memiliki makna sosial seperti yang diajar Rasulullah untuk membaki rezeki kepada sesame terlebih kepada umat yang tidak mampu.

Kurban adalah media ritual, selain zakat, infak, dan sedekah yang disiapkan Islam untuk mengejewantahkan sikap kepekaaan sosial itu, sebab pada dasarnya manusia kurang menyadari bahwa harta dan rezeki yang dimiliki hanyalah titipan.

Idul adha juga bermakna bahwa bahwa apa yang dikurbankan merupakan simbol dari sifat tamak dan kebinatangan yang ada dalam diri manusia seperti rakus, ambisius, suka menindas dan menyerang, cenderung tidak menghargai hukum dan norma-norma sosial menuju hidup yang hakiki.

Oleh karenanya, setiap ulama dalam perayaan Idul Adha selalu menyerukan umat manusia untuk menghilangkan sipat kebuasan yang menyerupai binatang.

Ketua Dewan Masjid Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya haji dengan caranya masing masing. Bagi yang mampu secara ekonomi akan menunaikan ibadah haji ke Mekah atau akan membeli hewan seperti sapi atau kambing untuk dijadikan hewan kurban.

Suasana hari raya Haji di setiap negara, kata dia tentu saja akan berbeda sesuai dengan tradisi dan budaya masing masing negara, namun suasana haru akan sangat terasa di Kota Mekah Arab Saudi dimana jutaan umat manusia dari berbagai negara sedang melaksanakan ibadah haji.

Kota Makkah, khususnya kawasan di sekeliling Masjdil Haram, ketika itu akan menjadi milik seluruh umat dunia, karena semua bangsa dengan beragam bendera, budaya dan bahasa saling bercengkerama dengan caranya masing masing.

“Makkah pada Musim haji adalah kota yang amat mengecilkan, bahkan menafikan berbagai teori mengenai multikulturalisme dan dan keanekabudayaan manapun. Makkah di musim haji hanya memiliki satu penjelasan, yakni Mukjizat Tuhan,” katanya.

Jelang Idul Adha, Kota Makkah menjadi kota super sibuk di dunia, juga menjadi kota yang amat sangat padat sehingga kondisi kemacetan terjadi di hampir seluruh jalan yang ada di Makkah, terutama di sekitar Masjidil Haram pada waktu-waktu sholat lima waktu. Bahkan Makkah tetap saja sibuk hingga tengah malam, dini hari dan bahkan selama 24 jam.

Warga kota Makkah dan umat yang melakukan ibadah haji saling bergantian datang dan pergi dari pondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya, baik menggunakan kendaraan tumpangan atau angkutan umum, baik sendiri-sendiri maupun rombongan.

Banyak diantara jamaah berjalan kaki berjam-jam hingga berkilo-kilo meter untuk sekedar datang dan pulang menunaikan ibadah di Masjidil Haram.

Ketika itu, umat tidak lagi mempedulikan kondisi cuaca di Makkah yang panas terik ketika tengah hari dan tak peduli pula tengah malam yang mencekam. Tua-muda berjalan beriring dan berombongan menuju peribadahan kepada Tuhan.

Di pemondokan jamaah haji asal Indonesia juga selalu ramai dengan lalu lalang para jamaah. Di beberapa gang atau lorong sekitar pondokan banyak terdapat pedagang yang berasal dari berbagai negara, sejumlah pedagang bahkan terlihat tertidur tertidur bergeletakan di samping barang-barang dagangannya.

Dari pintu-pintu pondokan jamaah Indonesia, jamaah terus menerus keluar dengan bermacam-macam pakaian. Ada yang mengenakan pakaian ihrom dan ada pula yang mengenakan pakaian bebas, seragam telur asin jamaah haji Indonesia atau beraneka warna seragam daerah masing-masing. Dengan beriringan mereka keluar dari pondokan menuju Masjidil Haram.

Untuk menuju Masjidil Haram jamaah dapat berjalan kaki, ada juga yang menggunakan taxi karena di Makkah tidak ada angkutan kota seperti di kota-kota Indonesia. Di sini hanya ada taksi. Uniknya taksi di Makkah lebih fleksible, karena meski berukuran besar dan dinaiki oleh beberapa orang yang bukan satu rombongan juga disebut taxi. Oleh karena itu pula harganya pun bervariasi, mulai dari 3 Riyal hingga 20-30 Riyal untuk tujuan yang sama.

Taksi-taksi biasanya menawarkan tarif 3 Riyal untuk jemputan, bahkan ada yang cuma 2 Riyal untuk jarak sekitar 3-4 km. Dengan tariff tersebut, sudah pasti keamananya kurang menjanjikan sehingga penumpang tidak bisa berharap kenyamanan yang maksimal.

Ketika datang waktunya untuk berkurban, kata Ahmad Dahlan, Masyarakat Arab Saudi sepertihalnya umat muslim di seluruh dunia lainnya juga melakukan ibadah kurban.

“Sebagian besar hewan kurban di Arab Saudi di impor atau didatangkan dari berbagai negara, dan uniknya sebagian besar daging kurban tersebut disumbangkan ke berbagai negara muslim di seluruh dunia,” katanya.

Mendekati prosesi melempar jumrah dalam proses ibadah haji, kota Makkah seolah berhenti berdetak dan seluruh jalur kendaraan lumpuh total digantikan dengan arus manusia yang berjalan kaki dari dan ke jamarat untuk melontar jumrah.

Lautan manusia mengalir deras tak terbendung dan setiap tahunnya pemerintah Arab Saudi menyiapkan sekitar 100.000 aparat keamanan yang mengatasi arus dan kepadatan jutaan jamaah yang memadati jamarat.

Meskipun berdesak-desakan, suasana khidmat menyertai perjalanan di siang bolong itu, dan beberapa jamaah menggemakan takbir melalui pengeras suara. Begitu sampai di gedung jamarat berlantai lima tersebut sejumlah loadspeker yang terpasang di sejumlah tiang juga mengeluarkan suara takbiran. Sesekali diselingi pengumuman dari pihak keamanan agar tidak saling berdorongan dan tidak berhenti di jalan.

Menurut Ahmad Dahlan, perjalanan ibadah haji di Kota Makkah merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Pada saat itu, semua manusia sama di mata Tuhan sehingga tidak ada lagi label pejabat, pengusaha, orang miskin ataupun orang kaya bahkan si pintar maupun si pandir. (gus).



Calon Walikota Batam Janji Pemilu Damai

BATAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam akhirnya menetapkan nomor urut lima kandidat calon Walikota Batam setelah dilakukan pengundian Senin (15/11). Kelima kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota Batam juga berjanji akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah yang akan diselenggarakan Januari 2011 secara fair dan damai.




Ketua KPU Batam Hendriyanto mengatakan, hasil pengundian nomor urut calon Walikota dan Wakil Walikota Batam yang akan bertarung pada Januari 2011 mendatang menetapkan pasangan Ahmad Dahlan- Rudi yang didukung sejumlah parta seperti Partai Demokrat, PKB dan PAN mendapat nomor urut 1. Kemudian pasangan Ria Saptarika-Zainal Abidin yang didukung Golkar dan PKS mendapat nomor urut 2.

“Seluruh kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota Batam sudah berjanji melakukan Pemilu secara fair dan damai diharapkan bisa direalisasikan sebab Batam adalah kota industri yang akan terganggu kegiatan ekonominya jika kondisi politik tidak stabil,” katanya, Senin (15/11).

Pasangan Nada Faza Soraya-Nuryanto yang didukung PDIP dan Gerindra mendapat nomor urut 3, Kemudian pasangan Aripin Nasir- Irwansyah yang didukung PPP mendapat nomor urut 4 serta pasangan Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum yang didukung sejumlah partai kecil mendapat nomor urut 5.

Setelah mendapat nomor urut, kelima kandidat selanjutnya menandatangani berita acara tentang perjanjian untuk melaksanakan PEMILU secara fair dan damai.

Menurut Hendriyanto, Pilkada Kota Batam akan diselenggarakan pada Januari 2011, kelima kandidat akan memperebutkan 667.082 pemilih, jumlah itu lebih rendah dibanding jumlah pemilih Pilkada Gubernur yang baru saja digelar sebanyak 673.262 pemilih.

Dikatakan, penurunan jumlah pemilih itu disebabkan pada saat Pilkada Gubernur banyak terjadi pemilih ganda sehingga KPU Batam melakukan verifikasi ulang dan hasilnya hanya sebanyak 667.082 orang.

Terkait dengan jumlah TPS, KPU telah menetapkan sebanyak 1.788 TPS, lebih banyak dibanding TPS saat Pilkada Gubernur yang 1709 TPS.

Anggota Panwaslu Aminah Yahya mengatakan penetapan jumlah pemilih dan TPS cukup membingungkan. Pasalnya, jumlah pemilih mengalami penurunan jika dibanding Pilkada Gubernur namun anehnya jumlah TPS justru meningkat. (gus).

Minggu, 14 November 2010

Penyengat Menjadi Pusat Peradaban Melayu Dunia



Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi kota pertama di luar Malaysia sebagai tuan rumah penyelenggara Konvensi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke Sebelas pada 11 Nopember 2010. Salah satu hasil kegiatan Konvensi DMDI yang diikuti sejumlah tokoh melayu di beberapa negara seperti Cina, Singapura, Srilanka, Malaysia, Brunai Darusalam dan Australia tersebut yakni menetapkan Pulau Penyengat sebagai pusat peradaban melayu dunia. Lantas apa saja yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri terhadap pulau penyengat untuk menjadikannya sebagai pusat peradaban melayu dunia, berikut petikan wawancara dengan Gubernur Kepri H M Sani.




Bisa anda jelaskan tentang Konvensi DMDI kesebelas ?..

Konvensi DMDI adalah kegiatan yang mempertemukan antara tokoh melayu dan juga pejabat antar negara yang memiliki satu rumpun yakni melayu. Saat ini pelaksanaanya sudah masuk yang ke sebelas dan untuk pertamakalinya kegiatan DMDI di gelar di luar Malaysia dan yang dipilih adalah Batam.

Tentu itu merupakan satu penghormatan bagi Kota Batam khususnya dan Provinsi Kepri umumnya dapat menggelar acara tersebut, sehingga kami menyokong dan menyukseskan acara tersebut.


Apa yang dibahas dalam konvensi itu ?..

Ada beberapa agenda yang dilaksanakan seperti seminar bahasa dan budaya, kerjasama dibidang perdagangan dan lainnya, dan salah satu keputusan dalam DMDI ke sebelas itu yakni menetapkan Pulau Penyengat sebagai pusat peradaban melayu dunia.

Hal itu sangat wajar, karena peradaban melayu dunia memang berawal dari pulau Penyengat dan di pulau itu juga lahir pujangga yang sangat terkenal di dunia yakni Raja Ali Haji yang membuat karya sastra Gurindam 12.

Selain itu bahasa melayu di pulau Penyengat juga merupakan cikal bakal lahirnya bahasa melayu Indonesia dan Malaysia yang masih digunakan sampai saat ini.

Di Malaysia juga sejarah tentang Raja Ali Haji yang lahir dan wafat di Penyengat dipelajari di sekolah-sekolah, sehingga sangat pantas menjadikan Penyengat sebagai pusat peradaban melayu dunia.


Lantas apa yang akan dilakukan Pemda dalam waktu dekat terhadap Pulau Penyengat ?..

Pertamakali Pemda akan melengkapi berbagai infrastruktur penunjang seperti sarana transportasi, pelabuhan, jalan. Lalu kami juga akan merenovasi sejumlah obyek peninggalan kerajaan melayu tempo dulu yang ada di pulau penyengat.

Selain itu, kami juga akan membangun prasasti serta museum untuk menjadikan Penyengat sebagai aktifitas keseniaan Melayu.

Kemudian Pemda akan menelorkan nilai-nilai Gurindam 12 yang dicetuskan oleh Raja Ali Haji di sekolah-sekolah dalam bentuk mata pelajaran atau muatan lokal. Para siswa akan diajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Gurindam 12 dengan demikian generasi muda sejak kanak kanak sudah mengenal budaya melayu dengan baik.


Kapan rencana itu akan dimulai dan target selesainya ?..

Ada beberapa hal yang sudah kita mulai seperti pembangunan dan pengembangan budaya melayu di Penyengat, saat ini sudah dibentuk lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengembangan budaya dan obyek wisata di Penyengat, kami akan mengoptimalkan kembali lembaga tersebut.

Mengenai materi pelajaran tentang budaya melayu akan kami dorong kepala dinas pendidikan agar segera memasukannya dalam muatan local sehingga bisa mulai dipelajari para siswa.

Mengenai infrastruktur seperti sarana transportasi umum, pelabuhan dan jalan akan kami siapkan anggarannya untuk tahun sehingga bisa segera dikerjakan. (gus).

Kelembagaan Dewan Kawasan FTZ-BBK Perlu Direformasi

BATAM – Struktur kelembagaan Dewan Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas (FTZ) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) saat ini dinilai tidak efektif sehingga perlu di reformasi aga layanan investasi lebih efisien, untuk itu jabatan Ketua Dewan Kawasan tidak harus dirangkap oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).



Anggota DPR RI Komisi XI, Harry Azhar Azis mengatakan, sejak pemerintah menjadikan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas (FTZ) sekitar dua tahun lalu, pertumbuhan ekonomi dan investasi di kawasan itu tidak tumbuh signifikan, bahkan pengusaha cenderung mengeluh karena proses birokrasi tidak efisien khususnya untuk distribusi barang konsumsi disebabkan adanya ketentuan masterlist dalam setiap impor maupun eksport barang.

“Kelembagaan FTZ BBK Harus segera direformasi karena tidak efektif, oleh karenanya, Gubernur Kepri tidak harus menjabat Ketua Dewan Kawasan,” katanya, Minggu (14/11).

Investor asing yang sudah mengurus perijinan pun, kata dia cenderung masih wait and see dan belum merealisasikan investasinya disebabkan belum ada kepastian hukum terkait belum selesainya revisi PP no 2 tahun 2009 tentang FTZ BBK.

Selain itu, infrastruktur di kawasan FTZ khususnya di Bintan dan Karimun juga belum dibangun seperti pelabuhan kargo dan sarana transportasi jalan.

Akibatnya, investor asing tersebut banyak yang mengalihkan rencana investasinya ke kawasan lain seperti ke Cina, Vietnam, Johor Malaysia dan India yang sudah memiliki infrastruktur yang modern.

Oleh karena itu, kata Harry pihaknya telah membentuk tim yang akan mengevalusi pelaksanaan FTZ BBK dan hasil evaluasi akan disampaikan kepada pemerintah untuk dilakukan perbaikan.

Hasil evaluasi sementara ini, kata dia terdapat dua hal yang menjadi persoalan pokok yang menghambat pelaksanaan FTZ BBK.

Pertama, soal masterlist, menurut Harrry pemerintah perlu menganti ketentuan masterlist karena bagi importir barang barang konsumsi tidak efisien. Pasalnya, tidak mungkin seluruh item barang yang di impor yang jumlahnya mencapai ribuan jenis harus di tulis dalam masterlist terlebih barang yang diimporpun berbeda tiap minggunya.

Bagi perusahaan elektronik atau galangan kapal, masterlist juga cukup merepotkan karena untuk barang seperti suku cadang yang di impor, jenisnya sangat banyak sehingga tidak efisien jika harus ditulis terlebih dahulu di dalam masterlist sebelum di impor.

Oleh sebab itu, Harry berharap masterlist bisa dihapus pada Desember 2010 ini sesuai dengan hasil pembicaraan dengan Menkoperekonomian beberapa waktu lalu.

Kedua, soal kelembagaan Dewan Kawasan FTZ BBK yang dinilai tidak efektif. Menurutnya, Undang Undang yang mengatur soal Jabatan Ketua Dewan Kawasan yang dirangkap oleh Gubernur Provinsi Kepri harus di reformasi. Pasalnya, rangkap jabatan tersebut tidak efektif dan cenderung mengabaikan tugas serta fungsi salah satunya.

Untuk itu, Undang Undang yang mengatur soal kelembagaan FTZ BBK harus diperbaiki dan disempurnakan.

Menurut Harry, kelembagaan FTZ BBK haruslah ramping agar mobilitasnya lebih cepat. Untuk itu, kawasan FTZ BBK mestinya hanya memiliki satu Badan Pengusahaan yang disebut sebagai Dewan Kawasan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan FTZ di Batam, Bintan dan Karimun.

Ketua Dewan Kawasan atau Badan Pengusahaannya tidak perlu dijabat oleh Gubernur Kepri dan penunjukannya langsung dilakukan pemerintah pusat, lalu pertanggung jawabannya juga langsung ke Menkoperekonomian atau Presiden.

Pemerintah pusat, kata Harry bisa menggunakan kelembagaan Otorita Batam yang ada saat ini dengan pertimbangan bahwa lembaga itu sudah memiliki struktur yang memadai dengan kemampuan pegawai yang sudah berpengalaman dalam mengurus investasi di Batam.

Kepala Bank Indonesia Batam, Elang Tripaptomo menambahkan, FTZ BBK mestinya menjadi stimulus yang dapat menggerakan perekonomian nasional, namun implementasinya saat ini belum maksimal disebabkan kelembagaan yang tidak efisien.

Elang optimistis jika pemerintah mau membenahi persoalan kelembagaan tersebut, maka arus investasi bisa tumbuh signifikan yang akan menggerakan sector rill sehingga perekonomian masyarakat ikut terangkat. (gus).

Indonesia-Malaysia Tak Mungkin Perang



BATAM – Negara Indonesia dan Malaysia merupakan bangsa serumpun yang sudah sejak lama bersahabat sehingga tidak mungkin konflik atau perang, meski demikian kedua bangsa harus mewaspadai pihak pihak yang ingin memecah belah kedua bangsa.




Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Datuk Seri Mohammad Bin Mohammad Rustam dalam pembukaan Konvensi DMDI kesebelas di Gedung Sumatera Promotion Centre (SPC), Batam Centre mengatakan, persaudaraan antara Malaysia dan Indonesia sebagai rumpun Melayu sudah terjadi sejak lama. Oleh karenanya, generasi muda kedua bangsa tidak boleh lupa dengan persaudaraan itu dan harus terus dijaga untuk memajukan kedua bangsa baik dari segi ekonomi perdagangan, kerja sama pendidikan, kesehatan, keamanan dan kerja sama bidang sosial lainnya.

"Melalui wadah DMDI kita tingkatkan persaudaraan, silaturahmi menuju bangsa yang dihormati dan disengani di dunia. Rumpun Melayu adalah bangsa yang besar dan berpegang teguh pada agama," katanya, Jumat (12/11).

Diceritakan, dahulu ketika Malaysia yang waktu itu masih berupa kerajaan Malaka berperang melawan Portugis, masyarakat Indonesia khususnya dari melayu Aceh banyak yang membantu mengusir penjajah, sehingganya ribuan orang Aceh menjadi korban dan dimakamkan di Malaka.

Selain itu, masyarakat Palembang yang saat itu bernaung dibawah kerajaan Sriwijaya juga ikut terlibat membantu Kerajaan Malaka. Bahkan Raja Malaka berasal dari Sriwijaya, sehingga orang Malaka yang ingin berkunjung ke Palembang terasa seperti mau pulang kampung sendiri.

Menurut Datuk, Indonesia dan Malaysia saat ini hanya dibatasi oleh batas batas negara, namun rakyatnya tetap bersaudara dan memiliki satu akar budaya yakni melayu. Oleh karenanya kedua bangsa tidak mungkin berkonflik apalagi sampai berperang.

Melalui Konvensi DMDI tersebut, kata Datuk seluruh permasalahan antar bangsa melayu bisa dipecahkan, terlebih konvensi diikuti oleh anggota perwakilan delegasi DMDI dari berbagai negara. Jumlah pesertanya seribu orang, sebanyak 700 orang dari Kepri dan 300 orang lainnya merupakan peserta dari Melaka dan perwakilan negara delegasi seperti Brunai Darusalam, Singapura, Filipina, Thailand, Cina dan Australia.

Dikatakan, salah satu topik yang dibahas dalam DMDI kali ini yakni tentang penggunaan bahasa melayu. Menurut Datuk, penggunaan bahasa melayu harus diperkuat bukan hanya dari cara bertutut tapi juga bagaimana berbahasa dibidang perdagangan dan lainnya. Selain itu, kerjasama antar bangsa melayu juga harus ditingkatkan, seperti kerjasama bidang perdagangan dan pendidikan.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan menyambut baik pelaksanaan DMDI ke sebelas yang diselenggarakan di Batam karena untuk pertamakalinya DMDI digelar di luar Malaysia dan Batam menjadi kota pertama yang menyelenggarakannya.

Menurutnya, kegiatan DMDI ke sebelas diselaraskan dengan acara Kenduri Seni Melayu (KSM) ke 12 yang menampilkan berbagai kesenian dan produk kerajinan khas dari melayu. Oleh karena itu, melalui kegiatan DMDI diharapkan investasi dari Malaysia ke Batam bisa meningkat. Selain itu juga diharapkan lahir tokoh tokoh melayu di Batam yang bisa membangun dan mengembangkan budaya melayu di nusantara dan dunia.

Sementara itu, bersamaan dengan konvensi DMDI ke 11 di Batam, Presiden DMDI Datuk Seri Mohammad Bin Mohammad Rustam yang juga Ketua Menteri Melaka meresmikan Galeri Melaka Bandaraya Warisan Dunia yang terletak di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam Centre.

”Dengan adanya galeri ini, akan menjadi wadah untuk belajar banyak tentang Melayu. Sehingga dapat memperkokoh hubungan yang erat serta dapat mempertautkan kebudayaan Melayu yang ada di masing-masing daerah,” katanya. (gus).


Bosowa Tunda IPO Semen Batam

BATAM – Grup usaha Bosowa diperkirakan menunda penawaran saham perdana (Initial public offering/IPO) anak usahanya yang bergerak di industri penggilingan semen yakni PT Semen Batam dari tahun ini ke tahun 2011. Penundaan itu diduga karena belum mendapat persetujuan pemegang saham.



Kepala Divisi Keuangan PT Semen Batam, Dahlan Arif Nurdin mengatakan rencana penawaran saham perdana Semen Batam diperkirakan ditunda pada tahun ini menjadi tahun 2011 karena pemegang saham belum menyetujui rencana tersebut.

“Dipastikan IPO PT Semen Batam ditunda tahun ini karena beberapa alasan, salah satunya disebabkan belum ada persetujuan dari pemegang saham,” katanya, Kamis (11/11). Selain itu, perseroan juga belum menunjuk underwriter dan belum ada kepastian kesanggunpan pembelian dari stand by buyer.

Padahal sebelumnya, CEO Grup Bosowa Erwin Aksa memastikan IPO anak usahanya itu akan dilakukan pada tahun ini juga.

Menurut Dahlan, IPO perlu dilakukan karena perseroan membutuhkan dana cukup besar untuk pengembangan pabriknya di Batam. Rencananya dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik untuk kebutuhan daya pabrik serta menambah mesin penggilingan untuk memperbesar kapasitas produksi. Pasalnya, permintaan semen di pasar local Batam dan Sumatra cenderung naik, perseroan bahkan berencana untuk mengekspor produksi semennya ke Singapura dan Malaysia.

Jika IPO jadi dilakukan, rencananya saham yang akan dilepas sekitar 20 persen, sebelumnya perseroan akan melakukan Strategic Sale dengan melepas 30 persen saham kepada investor Timur Tengah. Dana yang diharapkn dari IPO dan Strategic Sale tersebut diperkirakn 600 miliar rupiah.

Terkait dengan kinerja perseroan, hingga saat ini produksi yang dihasilkan 600 ribu ton per tahun dengan kapasitas produksi 1,2 juta ton per tahun. Perseoan juga memiliki dua fasilitas hulk loading dan dua unit alat pengepakan untuk memproduksi semen, sementara itu penjualannya pada 2009 sekitar 600 miliar rupiah.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono mengatakan, konsumsi semen nasional akan terus meningkat setiap tahunnya dan tahun ini saja diprediksi tumbuh sekitar 6,0 persen dan tahun depan diprediksi tumbuh 10 persen.

Meski demikian, pertumbuhan itu akan sangat tergantung dari kecepatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, oleh karenanya ASI berharap awal 2011, realisasi proyek-proyek dari 2010 bisa terlaksana.

Menurutnya, konsumsi semen nasional saat ini masih didominasi atau mencapai 60-70 persen dari proyek-proyek swasta mulai dari pembangunan rumah oleh masyarakat di luar kawasan hunian hingga proyek properti di kawasan hunian elit dan pusat-pusat hiburan.

Hingga Juli 2010, konsumsi semen nasional tumbuh sekitar 10-11 persen per bulan, namun pada Agustus hingga September pertumbuhannya lebih rendah dibanding periode sama tahun 2009 yang dipengaruhi oleh Puasa dan Lebaran yang menyebabkan konsumsi semen turun. Meski demikian, Urip masih optimistis target pertumbuhan konsumsi semen sebesar 6,0 persen tahun ini bisa dicapai. (gus).

PT Panorama Sentrawisata tbk Siapkan Belanja Modal Rp.80 Miliar

JAKARTA – Perusahaan yang bergerak disektor pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk menyiapkan belanja modal sekitar 80 miliar rupiah yang salah satunya digunakan untuk penambahan armada guna ekspansi usaha pada tahun depan. Harapannya kinerja penjualan dan laba bisa tumbuh lebih 10 persen dibanding realisasi tahun 2010 ini.



Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata Bondan Nurdiyanto mengatakan, perseroan akan ekspansif pada tahun depan seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang akan meningkatkan belanja wisata.

“Tanggal 18 Nopember ini kami akan rapat membahas tentang perolehan penjualan dan laba sepanjang tahun ini dan kami optimistis target pertumbuhan penjualan 10 persen tercapai dan itu menjadi momentum baik bagi kami untuk semakin ekspansif pada tahun 2011,” katanya, Kamis (11/11).

Untuk itu, pihaknya akan menambah armada bus dan taxi serta meningkatkan anggaran promosi di dalam dan luar negeri. Dana yang disiapkan lebih dari 80 miliar rupiah, lebih tinggi dibanding realisasi belanja modal tahun 2010 ini yang kuran dari 80 miliar rupiah, dan dananya akan diambil dari kas internal serta pinjaman bank.

Selain menambah armada taxi dan bus, perseroan juga akan meningkatkan belanja promosi di dalam dan luar negeri serta menata kembali paket wisata yang ditawarkan ke konsumen.

Untuk paket wisata di dalam negeri, katanya perseroan akan menata paket wisata yang sudah ada yakni obyek wisata di Bali, Lombok, Bandung, Medan dan beberapa kota di Sumatra lainnya seperti Palembang.

Sementara itu, untuk paket wisata di luar negeri masih mengandalkan paket wisata ke Eropa, Amerika dan Cina. Perseroan juga akan menambah kegiatan atau event pameran dan pagelaran seni untuk menjaring wisatawan mancanegara. Dengan demikian kinerja penjualan pada 2011 diharapkan bisa tumbuh lebih 10 persen dibanding realisasi tahun 2010 ini.

Terkait dengan kinerja tahun 2010 ini, Bondan optimisitis target penjualan sekitar dua triliun rupiah atau naik 10 persen dibanding 2009 yang 1,9 triliun rupiah bisa dicapai. Hal itu disebabkan tercapainya proyeksi perolehan wisatawan asing sebanyak 100 ribu orang dipicu telah dibukanya kembali jadwal penerbangan langsung maskapai penerbangan Garuda ke Eropa dari Indonesia dan sebaliknya.

Menurut Bondan, potensi pertumbuhan penjualan dan laba pada tahun depan sangat terbuka karena Indonesia memiliki obyek wisata yang layak dijual ke konsumen mancanegara seperti obyek wisata di Ambon, Manado, Padang dan kota lainnya. Namun obyek wisata tersebut belum bisa dijual karena minimnya infrastruktur di daerah seperti sarana hotel dan transportasi.

Oleh karena itu, Bondan berharap pemerintah daerah bisa segera membangun infrastruktur untuk mengangkat sector pariwisatanya. Sementara itu, potensi pasar dari dalam negeri juga terus meningkat seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat Indonesia yang membutuhkan berwisata ke luar negeri.

Berdasarkan survei Pacific Asia Travel Association (PATA) Asia Pasifik jumlah wisatawan asing yang akan berkunjung ke Indonesia selama 2011 hingga 2015 akan melonjak karena sejumlah perusahaan wisata di luar negeri banyak merekomendasikan Indonesia sebagai tempat menarik untuk berwisata.

Untuk itu, pelaku wisata di Indonesia baik Pemerintah maupun swasta perlu melakukan kolaborasi dengan negara disekitarnya. Selain itu pemerintah dan pengusaha Indonesia juga perlu menawarkan sesuatu yang berbeda (think outside the box) dengan menawarkan hal-hal yang baru ke konsumen.

Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan pemerintah memang tidak pernah berhenti untuk berinovasi memasarkan sector pariwisatanya agar target kunjungan wisatawan asing tercapai.

Hingga September 2010 saja, target kunjungan wisatawan asing sebanyak tujuh juta orang sudah tercapai 70 persen dan sisanya 30 persen lagi optimistis akan diperoleh dikuartal empat ini.

Menurutnya, industri pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar ketiga dalam negeri dan saat ini, wisatawan terbanyak berasal dari Australia yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya dan tahun ini saja diprediksi naik 25 persen dibanding tahun lalu.(gus).

Batam Siapkan 6.826 Hewan Qurban

BATAM – Asosiasi Pedagang Hewan Qurban Batam (APHTB) menyiapkan 6.826 hewan yang terdiri dari sapi dan kambing untuk dijadikan qurban menyambut hari raya Idul Adha pada 17 Nopember mendatang. Seluruh hewan yang didatangkan dari Jawa, Lampung dan Sumatra Barat itu telah mendapat sertifikat halal untuk mencegah adanya penyakit anthrax, kuku, dan mulut sehingga layak di konsumsi masyarakat.



Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (KP2) Kota Batam, Sri Nely mengatakan, Pemerintah Kota Batam bekerjasama dengan APHTB telah menyiapkan 6.826 hewan qurban yang terdiri dari sapi dan kambing. Hewan hewan tersebut didatangkan dari Jawa, Lampung dan Sumatra Barat dan telah mendapat sertifikat halal dan sudah melalui proses pengecekan kesehatan sehingga bebas dari penyakit anthrax, kuku, dan mulut sehingga layak untuk dikonsumsi.

“Seluruh hewan qurban yang masuk ke Batam harus mendapat sertifikat halal agar terjamin kesehatannya dan bebas dari penyakit anthrax, kuku dan mulut sehingga layak untuk dikonsumsi,” katanya, Kamis (11/11).

Hingga saat ini, jumlah hewan yang sudah masuk ke Batam sebanyak 5.900 ekor, diantaranya 1.600 sapi dan 4.300 kambing. Sisanya 926 ekor kambing dan sapi akan masuk ke Batam jelang tiga hari perayaan Idul Adha.

Seluruh hewan yang sudah masuk ke Batam tersebut, kata Sri selanjutnya ditampung ditempat penampungan sementara yang telah disiapkan Pemerintah Kota Batam yakni di Sungai Temiang dan selanjutnya akan disebar di 30 titik di seluruh kecamatan.

Menurut Sri, jumlah hewan qurban yang beredar di Batam diperkirakan melebihi dari pasokan yang disiapkan APHTB karena beberapa warga dan pedagang mendatangkan sendiri hewan hewan tersebut untuk dijual kepada warga.

Untuk itu, Pemerintah Kota Batam tetap memberlakukan sertifikat halal kepada hewan hewan qurban yang dijual langsung warga tersebut, meskipun sudah ada sertifikat halal dari daerah asal hewan hewan tersebut.

Oleh karenanya, Pemko Batam akan melakukan sidak ke pedagang hewan qurban di Batam jelang beberapa hari perayaan Idul Adha untuk memastikan hewan hewan yang dijual tersebut memiliki sertifikat halal.

Harga Daging

Sementara itu, harga daging sapi, kambing dan ayam di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Kepulauan Riau seperti Batam dan Tanjung Pinang melonjak jelang sepekan perayaan hari raya Idul Adha.

Di pasar baru Tanjung Pinang harga daging sapi segar sudah mencapai 84 ribu sampai 90 ribu rupiah per kilogram, rata rata mengalami peningkatan 20 persen dari sebelumnya yang 70 ribu sampai 75 ribu rupiah per kilo gram.

Menurut Sadli salah seorang pedagang, peningkatan harga daging sapi saat ini dipicu minimnya pasokan dan meningkatnya permintaan. Kondisi tersebut menurutnya sering terjadi saat menjelang hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

"Peningkatan harga daging tidak bisa dihindari karena permintaan daging dari masyarakat mengalami peningkatan, sementara stok yang ada tidak memadai seiring dengan semakin dekatnya Idul Adha," katanya, Kamis (11/11).

Kondisi yang sama juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Batam. Harga daging di pasar pagi Toss 3000 dan Tanjung Pantun bahkan menembus 100 ribu rupiah per kilo gram.

Menurut Ahmad salah seorang pedagang, peningkatan harga daging tersebut hanya akan terjadi selama beberapa hari menjelang hari raya idul adha, setelah itu harga akan normal kembali bahkan cenderung turun karena masyarakat mengurangi konsumsi daging.

Sementara itu, harga cabe di kota Batam juga ikut mengalami peningkatan harga cabe merah yang sebelumnya rata rata 24 ribu rupiah per kilo gram saat ini menjadi 32 ribu rupiah per kilo gram. Begitu juga dengan bawang merah, dari 12 ribu rupiah per kilo gram menjadi 18 ribu rupiah per kilogram, harga bawang putih naik menjadi 28 ribu rupiah per kilo gram dari 25 ribu rupiah per kilo gram.(gus).

Buruh di Batam Unjuk Rasa Tuntut Penundaan Revisi UU no 13/2003

BATAM – Ratusan pekerja dari berbagai perusahaan elektronik di Kota Batam berunjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menuntut penundaan revisi UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan karena isi revisinya tidak berpihak pada pekerja, selain itu para pekerja juga menuntut pemerintah segera membentuk Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial.



Ketua Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Batam, Agus Riyono mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan ratusan buruh kemarin (Rabu) dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas nasip para pekerja atau buruh yang tidak jelas mengenai kesejahteraan dan jaminan sosialnya.

“UU nomor 13 yang sedang direvisi saat ini isisnya hanya menyengsarakan pekerja, sehingga harus ditunda pembahasannya,” katanya, Rabu (10/11).

Oleh karena itu, para buruh menyampaikan aspirasinya ke DPRD Kota Batam sambil berunjuk rasa menuntut beberapa hal antara lain, meminta revisi Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang saat ini sedang dilakukan DPR ditunda atas beerapa pertimbangan.

Pertimbangan pertama, isi revisi UU 13/2003 sama sekali tidak pro pekerja tapi lebih mengarah pada pro pasar. Itu terlihat jelas dari pembahasan soal sistem outsourcing yang dibuka luas tanpa ada batasan. Kemudian revisi UU no 13 juga mengarahkan pada liberalisasi hukum perburuhan yang memungkinkan tenaga kerja asing akan membanjiri Indonesia.

Selain itu, dalam revisi yang sedang dibahas DPR tersebut juga terdapat klausul yang berisi tentang hak perusahaan yang bisa memutus hubungan kerja dengan pekerjanya tanpa ada izin dari PHI (Pengadilan Hubungan Industrial), bahkan hak buruh untuk mogok juga dibatasi karena disebutkan ketika buruh melakukan mogok kerja, perusahaan bisa langsung mem-PHK-nya.

Selain itu, para pekerja di Batam juga minta sebelum UU nomor 13 itu direvisi, pemerintah diminta melaksanakan terlebih dahulu Undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Menurutnya, UU no 40 tahun 2004 tentang SJSN atau Sistem Jaminan Sosial Nasional yang telah disahkan sejak 19 Oktober 2006 lalu, hingga saat ini belum dilaksanakan pemerintah, misalnya soal pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Untuk itu para pekerja minta agar pemerintah segera membentuk lembaga independent yang tidak mengejar keuntungan yang menyelenggarakannya. (gus).

Pemko Batam Tutup Tambang Pasir

BATAM – Walikota Batam akhirnya menutup kegiatan penambangan pasir darat karena aktivitasnya telah merusak ekosistem bahkan telah menenggelamkan sebuah pulau di kawasan Nongsa Batam.




Pulau Buntal yang berada di kawasan Nongsa Batam nyaris tenggelam disebabkan aksi penambangan pasir darat yang dilakukan masyarakat secara illegal karena tidak memiliki ijin dari pemerintah daerah. Oleh karenanya, Pemerintah Kota Batam sejak September 2010 melakukan penutupan penambangan pasir darat di Batam, namun sejumlah warga masih melakukan penambangan. Oleh karena itu, pemerintah melakukan penertiban sejak 1 Nopember ini dengan menyita seluruh peralatan atau mesin penambangan pasir yang dimiliki warga.

Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, Pemerintah kota tidak pernah memberi ijin kepada masyarakat untuk menambang pasir darat karena kegiatan itu hanya akan merusak ekosistem. Oleh karena itu, kegiatan penambangan yang dilakukan sejumlah warga saat ini dilakukan secara illegal sehingga pemerintah perlu menertibkannya.

"Kami melakukan penertiban karena lokasi penambangan di Batu Besar sudah rusak parah, bahkan pulau buntal sudah hampir tenggelam. Penutupan ini merupakan kesepakatan bersama semua unsur Muspida Batam," katanya, Selasa (9/11).

Menindaklanjuti langkah Pemko Batam tersebut, Ahmad Dahlan minta kepada pengusaha atau pedagang untuk tidak menerima kembali atau menampung pasir yang dijual masyarakat yang ditambang secara illegal. Jika pengusaha masih menampung pasir tersebut, maka pemerintah daerah akan menindak secara hukum.

Untuk itu, Ahmad Dahlan menyarankan kepada pengusaha atau pedagang pasir untuk mendapatkan pasir dari luar pulau Batam seperti dari Karimun, Lingga dan Bintan.

Ketua Tim Terpadu Tambang Pasir Batam, Ir Dendi Purnomo mengatakan, sejak dikeluarkannya instruksi tentang penutupan penambangan pasir di Batam pada September 2010 lalu, masyarakat masih melakukan kegiatan penambangan. Oleh karena itu pemerintah daerah melakukan penertiban dengan menyita peralatan mesin penambangan pasir yang dimiliki warga.

Langkah pemerintah itu telah menimbulkan protes dan demo pada hari Senin (8/11) dari masyarakat yang selama ini bergantung perekonomiannya dari penambangan pasir. Untuk itu warga minta pemerintah mencari solusi pengganti mata pencaharian mereka. (gus).

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Pertahankan Pasar Ekspor

JAKARTA – Perusahaan plat baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk tetap mempertahankan pasar ekspor ke Jepang, Asia Tenggara, Timur Tengah dan Australia dalam strategi penjualannya tahun depan meskipun permintaan plat baja di pasar domestik melonjak sebab perseroan sudah terikat kontrak dengan pembeli dari negara tersebut.



Sekretaris Perusahaan Gunawan Dianjaya, Hadi Sutjipto mengatakan, perseroan sampai saat ini menjual sebagian besar produksinya ke luar negeri atau di ekspor yakni mencapai 70 persen. Adapun negara tujuan ekspor utama adalah Jepang, negara negara di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Australia.

“Penjualan hingga akhir tahun kami yakin tembus 2 triliun rupiah karena membaiknya permintaan pasar ekspor dan peningkatan harga jual,” katanya, Selasa (9/11).

Pembeli dari negara-negara tersebut adalah pelanggan utama yang sudah sejak lama bekerjasama dengan perseroan. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan mengubah strategi penjualannya pada tahun depan meskipun konsumsi plat baja nasional diprediksi mengalami lonjakan pada tahun depan.

Perseroan kata dia hanya akan memperbesar volume penjualannya, dengan cara meningkatkan kapasitas produksi hingga 550 ribu ton per tahun yang akan dilakukan secara bertahap hingga 2013. Kapasitas produksi itu lebih tinggi dari posisi saat ini yang 450 ribu ton per tahun.

Untuk itu, mesin produksi akan diperbarui dengan cara mengganti komponen yang sudah aus atau tidak produktif lagi selain itu perseroan juga akan memasang motor motor utama di mesin penggilingan dan memperbaiki dapur pemanas (reheating furnace). Seluruh rangkaian tahap pemasangan mesin dan pembangunan infrastruktur ditargetkan rampung pada 2013 sehingga target pencapaian kapasitas produksi 550 ribu ton per tahun bisa dicapai.

Rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap dimulai tahun 2011 hingga 2013, dan perseroan telah menyiapkan dananya sebesar 12 juta dollar AS setara dengan 108 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS.

Seluruh dana investasi kata Hadi akan diambil dari kas internal karena posisi kas perseroan cukup kuat. Hingga September 2010 saja, perseroan telah mengantongi keuntungan dalam bentuk laba bersih senilai 152,06 miliar rupiah padahal diperiode sama tahun 2009 perseroan mengalami kerugian (rugi bersih) sebesar 197,12 miliar rupiah.

Keuntungan itu diperoleh dari pertumbuhan penjualan sebesar 8,3 persen dari 1,2 triliun rupiah di kuartal tiga 2009 menjadi 1,3 triliun rupiah di kuartal tiga ini. Selain itu juga dipicu oleh peningkatan harga jual yang telah dilakukan di awal tahun 2010.

Menurut Hadi, harga plat baja hingga akhir tahun di prediksi sekitar 920-950 dollar AS per ton atau naik rata rata 30 persen dibanding posisi akhir 2009.

Dengan demikian, hingga akhir tahun 2010, perseroan optimistis penjualannya bisa tembus 2,0 triliun rupiah naik 25 persen dibanding 2009 yang 1,6 triliun rupiah. Hal itu cukup beralasan sebab selama Oktober hingga Desember 2010 perseroan telah mendapat order sesuai dengan proyeksi dan saat ini tinggal menunggu pengirimannya saja ke pembeli.

Riset yang dilakukan PT Vabury Asia securities yang dipublikasikan Oktober 2010 menyebut bahwa konsumsi baja nasional per kapita saat ini masih rendah sehingga potensi perusahaan baja untuk berkembang masih terbuka. Komponen baja sendiri banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan industri seperti otomotif, off shore, konstruksi, jembatan dan lainnya yang saat ini permintaanya saat ini dan kedepan masih cukup tinggi dan hal itu akan mendorong pertumbuhan penjualan perusahaan baja.

Meski demikian perusahaan baja juga punya risiko dalam pengembangannya seperti risiko fluktuasi kurs dan harga baja global yang menjadi risiko terbesar. Selain itu kondisi ekonomi global dan perkembangan harga minyak dunia juga sangat mempengaruhi harga baja. (gus).

PT Indo Kordsa Tbk Optimistis Capai 20 Persen

JAKARTA – Perusahaan ban dan kain ban, PT Indo Kordsa tbk optimistis bisa meraih penjualan sekitar 1,8 triliun rupiah sepanjang tahun ini atau tumbuh 20 persen dibanding 2009, seiring peningkatan kontribusi pendapatan dari penjualan polyester. Untuk itu perseroan akan meningkatkan kembali kapasitas produksi polyester sebesar 58,3 persen dengan membangun pabrik di Citeureup, Bogor.




Sekretaris Perusahaan Indo Kordsa Andreas kretaris mengatakan, pihaknya memastikan penjualan tahun ini lebih tinggi dibanding 2009, pasalnya hingga September 2010 saja perseroan telah membukukan penjualan 1,34 triliun rupiah naik 32,7 persen dibanding periode sama 2009 yang 1,01 triliun rupiah.

“Hingga akhir tahun kami optimistis bisa meraih pertumbuhan penjualan sekitar 20 persen seiring meningkatnya kontribusi pendapatan dari bisnis polyester,” katanya, Senin (8/11).

Ditambahkan, salah satu sektor usaha yang cukup memberi berkontribusi adalah penjualan polyester sebesar 5,6 miliar rupiah di kuartal tiga ini atau sekitar 20 persen terhadap seluruh pendapatan. Sedangkan kontribusi terbesar masih diperoleh dari kain ban atau tire cord sebesar 1,12 triliun rupiah.

Meskipun kontribusi pendapatan dari penjualan polyester masih relatif kecil, perseroan ingin meningkatkan kontribusinya hingga 40 persen karena tren penjualan polyester cenderung meningkat.

Untuk itu, perseroan melalui anak usahanya yakni PT Indo Kordsa Polyester mengembangkan pabrik polyester yang berada di Citeurep, Bogor dengan investasi 13 juta dollar AS setara dengan 117 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS.

Pabrik tersebut saat ini masih dalam proses pengerjaan dan diperkirakan rampung awal tahun 2011 sehingga bisa beroperasi sesuai dengan target yakni kurtal dua 2011. Dengan demikian, kapasitas produksi polyester dari pabrik itu naik 58,3 persen dari 12.000 ton per tahun menjadi 19.000 ton per tahun.

Menurut Andreas, produksi polyester akan terus ditingkatkan karena permintaanya cukup tinggi dari pasar domestik maupun internasional. Meski demikian, produk lainnya seperti kain ban, benang nylon dan fillamen tidak akan diturunkan.

Naiknya penjualan di kuartal tiga 2010, kata Andreas menyebabkan keuntungan yang diterima melonjak hingga 87,32 persen dari 48,9 miliar rupiah di kuartal tiga 2009 menjadi 91,6 miliar rupiah di kuartal tiga ini.

Produsen benang polyester lainnya yakni PT Tifico Fiber Indonesia Tbk juga memproyeksikan pertumbuhan penjualan konservatif selama tahun ini yakni 288 juta dollar AS (2,6 triliun rupiah) atau tumbuh 17,07 persen dibanding 2009 yang 246 juta dollar AS (2,2 triliun rupiah)

Direktur Keuangan Tifico Sugito Budiono mengatakan, peningkatan kinerja penjualan itu dipicu oleh proyeksi pertumbuhan industri tekstil dan produk

tekstil. Saat ini saja, konsumsi garmen masyarakat mencapai 3,8 kg per orang dan diproyeksikan terus mengalami kenaikan menjadi 4,5 kg per orang di penghujung tahun ini.

Untuk itu, perseroan akan mengoptimalkan penggunaan belanja modalnya di semester dua ini sebesar 7,9 juta dollar AS untuk perawatan dan peningkatan kinerja mesin produksi. Saat ini perseroan baru menggunakan belanja modalnya sekitar 2,1 juta dollar AS. (gus).